Sabtu, 25 September 2021

Seorang Wali Murid Harus Berada Pada Seorang Guru

 Perlu kerja sama yang baik antara orang tua dan guru saat mendidik seorang anak. Ketika menyekolahkan anak, maka orang tua harus mempercayai sekolah dan guru yang diamanahi. Sedangkan guru harus bisa menerimanya dan berusaha memberikan ilmu sebaik-baiknya kepada anak tersebut agar orang tua murid bangga.

Namun, dewasa ini tak jarang kita jumpai kasus perseteruan antara orang tua murid dan guru. Hal ini jelas tidak dibenarkan karena bagaimana pun keduanya harus berjalan beriringan.

Sebuah kisah antara guru dan orang tua murid pernah dialami Syekh Abdul Qadir Jaelani. Kala itu, beliau memiliki seorang murid yang dididik dengan penuh kesabaran. Bahkan, mereka kerap makan bersama layaknya sebuah keluarga.

Suatu ketika, ada seseorang yang tidak suka dengan Syekh Abdul Qadir Jaelani dan berniat untuk memfitnahnya. Pada suatu malam, seorang yang tidak baik itu membuat sebuah lubang di dinding rumah Syekh Abdul Qadir Jaelani. Lubang itu digunakannya untuk mengintip aktivitas Syekh Abdul Qadir dengan muridnya di dalam rumah.

Ketika mengintip, didapatilah Syekh Abdul Qadir bersama muridnya sedang makan bersama. Syekh Abdul Qadir Jaelani yang senang dengan lauk ayam kemudian menyisihkan separuh ayamnya untuk dibagikan kepada muridnya.

Namun, apa yang dilakukannya itu justru menjadi celah bagi orang yang berniat jahat itu untuk bisa memfitnahnya. Orang itu kemudian menemui ayah dari si murid dan mengadu dengan penyampaian yang keliru.

Benarkah engkau yang memiliki anak yang sedang berguru kepada Syekh Abdul Qadir Jaelani? tanya orang jahat itu.

Iya benar, jawab singkat sang ayah.

Tahukah engkau, Syekh Abdul Qadir Jaelani memperlakukan anakmu seperti seekor kucing, kata si orang jahat.

Ayah murid yang terpancing emosi lantas bergegas menuju Syekh Abdul Qadir Jaelani untuk meminta kembali anaknya. Dalam perjalanan pulang, sang ayah mencoba menanyakan ilmu apa saja yang telah didapatkan dari Syekh Abdul Qadir. Tak disangka, sang anak justru menjawab pertanyaan ayahnya dengan cermat dan tepat.

Atas hal itu, sang ayah lalu menyesal dan mencoba menyerahkannya kembali kepada Syekh Abdul Qadir Jaelani. Namun sayang, Syekh Abdul Qadir enggan menerima kembali muridnya tersebut.

Bukannya aku tak mau menerimanya lagi, tetapi Allah telah menutup pintu hatinya untuk menerima ilmu. Allah sudah menutup futuhnya untuk mendapat ilmu karena ayahnya tak memiliki adab kepada guru. Oleh sebab itu, anak lah yang menjadi korban, jawab Syekh Abdul Qadir Jaelani.

Para ulama dalam hal mencari ilmu bersepakat bahwa orang tua juga harus menghormati guru karena merekalah sumur suatu ilmu pengetahuan.

Banyak ulama berwasiat, Satu prasangka buruk saja kepada gurumu, maka Allah haramkan seluruh keberkatan yang ada pada gurumu kepadamu.

Wallohu a'lam 

Kisah Syaikh Shon'ani Yang Membangkang Pada Kanjeng Syaikh Abdul Qodir Al-Jailany

 Pada waktu Syekh Abdul Qodir menerima sabda Rosululloh saw, bahwa telapak kaki beliau bakal memijak pundak-pundak para waliyulloh, sabda Rosululloh itu diumumkan dan disebarkan kepada seluru para wali, baik yang hadir maupun yang tidak hadir/raib.

Mendengar pengumuman itu, mereka para waliyulloh menghadap syekh, dan mereka meletakkan kaki beliau di atas pundaknya masing-masing karena menghormati dan mengagungkannya, kecuali sorang wali namanya Syekh Son'ani, ia berkata: "Saya juga cinta mahabbah kepada Syekh, tetapi untuk diinjak pundakku nanti dahulu, dan rasanya tidak perlu." Ucapan Syekh Son'ani itu terdengar oleh Syekh, dan beliau berkata: "Telapak kakiku akan menginjak pundaknya si penggembala babi".

Tidak berapa lama kemudian, Syekh Son'ani berangkat berziarah menuju kota Mekkah diiringi sampai ratusan santri-santrinya. Takdir tidak bisa ditolak, demikianlah ketentuan Tuhan Yang Maha Kuasa berlaku bagi hambanya. Pada waktu Syekh Son'ani berjalan melewati sebuah kampung yang penduduknya mayoritas menganut agama nasroni, kebetulan ia melihat sebuah kedai, penjual warung itu seorang perempuan beragama nasroni penjual minuman keras.

Keistimewaan perempuan itu pandai menarik para pembeli karena wajahnya cantik tiada bandingnya, badannya mulus dan mantap, mendebarkan hati para pemuda. Konon tiada seorang lelakipun yang tidak terpikat olehnya. Demikian pula Syekh Son'ani, melihat kecantikan perempuan itu terpesona sehingga luluh hatinya, hilang rasa malu pada dirinya, wibawanya jatuh di hadapan santri-santri pengiringnya, sehingga dengan senang hati ia rela menyerahkan dirinya untuk menjadi pelayan perempuan itu.

Dengan suka rela serta sungguh-sungguh ia mau bekerja, dan pekerjaan apapun ia kerjakan demi untuk menyenangkan perempuan cantik itu.

Pada suatu hari perempuan itu menyuruh Syekh Son'ani menggembalakan babi piaraannya, memangku anak babi yang masih kecil agar jangan sampai terinjak induknya. Ia tidak merasa hina disuruh menggembala babi itu, malah merasa bangga dan gembira diperintah kekasihnya itu.

Melihat kejadian itu, seluruh santri-santri pengiringnya itu mereka pulang meninggalkan gurunya, karena secara menyolok Syekh Son'ani gurunya itu telah mencemarkan dan menodai agama. Yang masih tinggal dua orang, yaitu Syekh Fariduddin dan Syekh Mahmud Maghribi. Kedua santri itu berunding mencari jalan pemecahan musibah yang menimpa pada gurunya. Hasil perumusannya mereka berpendapat bahwa: "Musibah ini harus diperbaiki dari sumbernya dan ditelusuri sebab akibatnya, kemungkinan karena tidak adanya loyalitas murid terhadap gurunya dan kata bertuah yang dikatakan Syekh Abdul Qodir kepada Syekh Son'ani, maka untuk hal ini saya akan menghadap yang mulia Syekh". Kata Syekh Fariduddn: "Kamu Syekh Mahmud tinggal di sini." Kemudian Syekh Fariduddin berangkat menuju kota Baghdad, setibanya di kota itu lalu ia mencari pekerjaan berat dan hina, akhirnya terpaksa pekerjaan itu diterima dan dikerjakan, yaitu membuang kotoran dari kakus.

Pada suatu hari Syekh mengetahui dan menyaksikan Syekh Fariduddin sedang bekerja berat yaitu sedang menjunjung wadah yang penuh dengan kotoran dan pada saat itu turunlah hujan dengan derasnya sehingga wadah kotoran itu penuh dengan air hujan melimpah dan membasahi badan Syekh Fariduddin. Memperhatikan beban berat yang dipikul Syekh Fariduddin, Syekh merasa iba hatinya, lalu beliau memanggil Syekh Fariduddin dan menanyakan namanya.

Setelah Syekh Fariduddin memperkenalkan diri, dan ia juga teman Syekh Son'ani, Syekh bertanya lagi: "Kamu sebenarnya mau apa? Dan silahkan mau minta apa?". Dijawab oleh Syekh Fariduddin: "Kiranya yang bertanya lebih arif bijaksana, lebih mengetahui maksud saya sebenarnya". Syekh berkata: "Kamu mendapat maqom, yakni kedudukan yang lebih tinggi, dan juga gurumu kuampuni". Kata Syekh Fariduddin: "Tidak ada kedudukan yang lebih tinggi selain diampuni dosa guruku". Kata Syekh: "Memang benar, gurumu telah kuampuni karena kedudukanmu itu".

Bertepatan dengan saat memberi ampun, detik itu pula Syekh Son'ani siuman sadar kembali dari kelalaiannya, lalu ia membaca istighfar, dan ketika itu juga hatinya menjadi berubah tertanam dan berkembang perasaan cinta, rindu mahabbah pada Syekh, dan segera ia berangkat menuju kota Baghdad dengan kebulatan tekad yang kuat akan bertobat kepada Syekh.

Demikian pula tidak kurang pentingnya perempuan cantik yang beragama nasroni itu dan juga kekasih Syekh Son'ani ikut terbawa bersama Syekh Son'ani berziarah dengan keyakinan yang kuat akan masuk agama islam berikrar di hadapan Syekh.

 اللهم انشر عليه رحمة ورضوانا وءمدنا باسرره فى كل وقت ومكان

 alloohhummansyur 'alaihhi rohmataw waridlwaana waamiddana bi asrorihhi fii kulli waqti wamakaan.

Wallohu a'lam

Jumat, 03 September 2021

201 Nama Nama Kanjeng Nabi Muhammad saw

 Imam Nawawi dalam kitab Tadzhibul Asma berkata:

واعلم أن كثرة الأسماء تدل على عظم المسمى كما في أسماء الله تعالى وأسماء رسوله صلى الله عليه وسلم

Artinya:
“Ketahuilah bahwa banyaknya nama menunjukkan agungnya pemilik nama-nama tersebut. Sebagaimana Allah SWT memiliki banyak nama dan Rasulullah SAW juga memiliki banyak nama."

Sebagaimana maklum, bahwa Allah SWT memiliki banyak nama. Di antaranya adalah nama-nama Allah yang baik yang kita kenal dengan Asmaul Husna, yang jumlahnya ada 99.

Selain itu, Nabi Muhammad SAW dikenal memiliki banyak julukan. Yakni nama-nama yang disandarkan kepada baginda Nabi dari kalangan arab di masa itu, maupun nama-nama yang Allah serukan untuk memanggil Nabi Muhammad SAW.

Imam al-Jazuli al-Hasani dalam kitabnya Dalailul Khairat wa Syawariqul Anwar menyebut ada 201 nama baginda Nabi Muhammad SAW.

Berikut ini adalah 201 nama baginda Nabi Muhammad SAW yang tercantum dalam Kitab Dalailul Khairat karangan Imam al-Jazuli al-Hasani lengkap tulisan arab dan artinya:

اَسْمَاءُ سَيِّدِنَا وَنَبِيِّنَا وَمَوْلاَنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مِائَتَانِ وَ وَاحِدٌ وَّهِىَ هَذِه

اللهُمَّ صَلِّ وَ سَلِّمْ وَ بَارِكْ عَلَى مَنْ أَشْرَفُ أَسْمَائِهِ:

Ya Allah, curahkanlah shalawat, salam, dan keberkahan kepada yang bernama paling mulia:

1- Sayyiduna Muhammadun (محمد) -shollalloohu alayhi wa sallama

2- Sayyiduna Ahmadun (أحمد) - shollallahu alayhi sallama

3- Sayyiduna Haamidun (حامد) - shollalloohu alayhi wa sallama

4- Sayyiduna Mahmuudun (مَحْمُوْدٌ) - Yang Terpuji Sekali

5- Sayyiduna Ahiidun (اَحِيْدٌ) - Nama Nabi dalam Taurat

6- Sayyiduna Wahiidun (وَحِيْدٌ) - Khas

7- Sayyiduna Maahin (مَاحٍ) - Penghapus

8- Sayyiduna Haasyirun (حَاشِرٌ) - Penghimpun

9- Sayyiduna Aaqibun (عَاقِبٌ) - Yang Terakhir dari Semua Ciptaan

10- Sayyiduna Thoohaa (طه) - Thooha

11- Sayyiduna Yaa Siin (يس) - Yaa siin

12- Sayyiduna Thoohirun (طَاهِرٌ) - Yang Murni

13- Sayyiduna Muthohharun (مُطَهَّرٌ) - Pemurni

14- Sayyiduna Thoyyibun (طَيِّبٌ) - Yang Baik

15- Sayyiduna Sayyidun (سَيِّدٌ) - Tuan Guru

16- Sayyiduna Rosuulun (رَسُوْلٌ) - Sang Utusan

17- Sayyiduna Nabiiyyun (نَبِىٌّ) - Sang Nabi

18- Sayyiduna Rosuulur Rohmahti (رَسُوْلُ الرَّحْمَةِ) -Rasul yg Penuh Rahmat

19- Sayyiduna Qoyyimun (قَيِّمٌ) - Yang Lurus

20- Sayyiduna Jaami‘un (جَامِعٌ) - Pengumpul

21- Sayyiduna Muqtafin (مُقْتَفٍ) - Yang Terpilih

22- Sayyiduna Muqoffi (مُقَفِّىْ ) - Teladan Terbaik

23- Sayyiduna Rosuulul Malaahimi (رَسُوْلُ الْمَلاَحِمِ) - Rasul dari Pertempuran yang Hebat

24- Sayyiduna Rosuulur Rohati (رَسُوْلُ الرَّاحَةِ) -Rasul Pembawa Ketenangan

25- Sayyiduna Kaamilun (كَامِلٌ) - Yang Sempurna

26- Sayyiduna Ikliilun (اِكْلِيْلٌ) - Mahkota

27- Sayyiduna Muddatsyirun (مُدَثِّرٌ) - Orang Yang Terselubung

28- Sayyiduna Muzzammilun (مُزَّمِّلٌ) - Orang Yang Berselimut

29- Sayyiduna Abdulloohi (عَبْدُ اللهِ) - Hamba Allah

30- Sayyiduna Habibulloohi (حَبِيْبُ اللهِ) - Kekasih Allah

31- Sayyiduna Shofiyulloohi (صَفِىُّ اللهِ) - Sahabat Karib Allah

32- Sayyiduna Najiyyulloohi (نَجِىُّ اللهِ) - Kepercayaan Allah

33- Sayyiduna Kalimulloohi (كَلِيْمُ اللهِ) - Juru Bicara Allah

34- Sayyiduna Khootimul Anbiyai (خَاتِمُ الْاَنْبِيَاءِ) - Penutup Para Nabi

35- Sayyiduna Khootimur Rusuuli (خَاتِمُ الرُّسُلِ) - Penutup Para Rasul

36- Sayyiduna Muhyin (مُحْيِىْ) - Hidup Kembali

37- Sayyiduna Munjin (مُنْجٍ) - Sang Penyelamat

38- Sayyiduna Muzakkirun (مُذَكِّرٌ) - Yang Mengingatkan

39- Sayyiduna Naashirun (نَاصِرٌ) - Penolong

40- Sayyiduna Manshuurun (مَنْصُوْرٌ) - Yang Berjaya

41- Sayyiduna Nabiyyur Rohmati (نَبِىُّ الرَّحْمَةِ)- Nabi Sumber Rahmat

42- Sayyiduna Nabiyyut Tobati (نَبِىُّ التَّوْبَةِ) - Nabi Pemohon Ampunan

43- Sayyiduna Hariishun ‘Alaykum (حَرِيْصٌ عَلَيْكُمْ) - Yang Mengawasimu

44- Sayyiduna Ma’luumun (مَعْلُوْمٌ) - Yang Dikenal

45- Sayyiduna Syahiirun (شَهِيْرٌ) - Yang Terkenal

46- Sayyiduna Syaahidun (شَاهِدٌ) - Kesaksian

47- Sayyiduna Syahiidun (شَهِيْدٌ) - Saksi

48- Sayyiduna Masyhuudun (مَشْهُوْدٌ) - Yang Terbukti Kebenarannya

49- Sayyiduna Basyiirun (بَشِيْرٌ) - Sang Pembawa Pesan

50- Sayyiduna Mubasyirun (مُبَشِّرٌ) - Menyebarkan Kabar Gembira

51- Sayyiduna Nadziirun (نَذِيْرٌ) - Yang Memberi Peringatan

52- Sayyiduna Mundziirun (مُنْذِرٌ) - Penegur

53- Sayyiduna Nuurun (نُوْرٌ) - Cahaya

54- Sayyiduna Siroojun (هُدًى ) - Lampu Penerang

55- Sayyiduna Mishbaahun (مِصْبَاحٌ) - Lentera

56- Sayyiduna Hudan (هُدًى) - Pembimbing

57- Sayyiduna Mahdiyyun (مَهْدِىٌّ) - Pembimbing Terbaik

58- Sayyiduna Muniirun (مُنِيْرٌ) - Pemberi Cahaya

59- Sayyiduna Daa’in (دَاعٍ) - Penyeru

60- Sayyiduna Mad’uwwun (مَدْعُوٌّ) - Yang Dipanggil

61- Sayyiduna Mujiibun (مُجِيْبٌ) - Perespons Yang Baik

62- Sayyiduna Mujaabun (مُجَابٌ) - Yang Memberi Respons dan Tanggapan

63- Sayyiduna Hafiyyun (حَفِىٌّ) - Penyambut

64- Sayyiduna Aafuwwun (عَفُوٌّ) - Pemaaf Dosa-Dosa

65- Sayyiduna Waaliyyun (وَلِىٌّ) - Sahabat

66- Sayyiduna Haqqun (حَقٌّ) - Kebenaran

67- Sayyiduna Qowiyyun (قَوِىٌّ) - Yang Kuat

68- Sayyiduna Amiinun (اَمِيْنٌ) - Yang Terpercaya

69- Sayyiduna Ma'muunun (مَاْمُوْنٌ) - Yang Dipercaya

70- Sayyiduna Kariimun (كَرِيْمٌ) - Yang Mulia

71- Sayyiduna Mukarromun (مُكَرَّمٌ) - Yang Terhormat

72- Sayyiduna Makiinun (مَكِيْنٌ) - Yang Teguh

73- Sayyiduna Matiinun (مَتِيْنٌ) - Yang Kukuh

74- Sayyiduna Mubiinun (مُبِيْنٌ) - Bukti Yang Jelas

75- Sayyiduna Mu'ammilun (مُؤَمِّلٌ) - Yang Diharapkan

76- Sayyiduna Washuulun (وَصُوْلٌ) - Penghubung

77- Sayyiduna Dzuu Quwwatin (ذُوْقُوَّةٍ) - Pemilik Kekuatan

78- Sayyiduna Dzuu Hurmatin (ذُوْحُرْمَةٍ) - Pemilik Kehormatan

79- Sayyiduna Dzuu Makaanatin (ذُوْمَكَانَةٍ) - Pemilik Keteguhan

80- Sayyiduna Dzuu Izzin (ذُوْعِزٍّ) - Pemilik Kemegahan

81- Sayyiduna Dzuu Fadlin (ذُوْفَضْلٍ) - Sumber Kebaikan

82- Sayyiduna Muthoo’un (مُطَاعٌ) - Yang Dipatuhi

83- Sayyiduna Muthii-’un (مُطِيْعٌ) - Penurut

84- Sayyiduna Qodamu Sidqin (قَدَمُ صِدْقٍ) - Pondasi Ketulusan

85- Sayyiduna Rohmatun (رَحْمَةٌ) - Rahmat, Kasih Sayang

86- Sayyiduna Busyroo (بُشْرى) - Kabar Gembira

87- Sayyiduna Ghawtsun (غَوْثٌ) - Penebus

88- Sayyiduna Ghaytsun (غَيْثٌ) - Bantuan

89- Sayyiduna Ghiyyaatsun (غِيَاثٌ) - Pertolongan

90- Sayyiduna Ni'matulloohi (نِعْمَةُ اللهِ) - Nikmat Allah

91- Sayyiduna Hadiyatulloohi (هَدِيَّةُ اللهِ) - Pemberian Allah

92- Sayyiduna Urwatuw Wusqoo(عُرْوَةٌ وُّثْقى)-Tambatan Yang Terpercaya

93- Sayyiduna Shirootulloohi (صِرَاطُ الله) - Jalan Allah

94- Sayyiduna Shirootum Mustaqiimun (صِرَاطٌ مُّسْتَقِيْمٌ) - Jalan Yang Lurus

95- Sayyiduna Dzikrulloohi (ذِكْرُ اللهِ) - Ingat akan Allah

96- Sayyiduna Sayfulloohi (سَيْفُ اللهِ) - Pedang Allah

97- Sayyiduna Hizbulloohi (حِزْبُ اللهِ) - Pasukan Allah

98- Sayyiduna Najmus Saaqibu (النَّجْمُ الثَّاقِبُ) - Bintang yang Cemerlang

99- Sayyiduna Musthofaa (مُصْطَفًى) - Yang Terpilih

100- Sayyiduna Mujtabaa (مُجْتَبًى) - Pemilih

101- Sayyiduna Muntaqoo (مُنْتَقًى) - Yang Fasih Berbicara

102- Sayyiduna Ummiyyun (اُمِّىٌّ) - Buta Huruf

103- Sayyiduna Muhtaarun (مُخْتَارٌ) - Yang Terpilih

104- Sayyiduna Ajiirun (اَجِيْرٌ) - Pekerja Allah

105- Sayyiduna Jabbaarun (جَبَّارٌ) - Yang Perkasa

106- Sayyiduna Abul Qoosimi (اَبُو الْقَاسِمِ) - Ayahnya Qosim

107- Sayyiduna Abut Thoohiri (اَبُو الطَّاهِرِ) - Ayah Yang Murni

108- Sayyiduna Abut Thoyyibi (اَبُو الطَّيِّبِ) - Ayah Yang Baik

109- Sayyiduna Abuu Ibroohiima (اَبُوْ اِبْرَاهِيْمَ) - Ayahnya Ibrohim

110- Sayyiduna Musyaffaun (مُشَفَّعٌ) - Perantara Yang Diterima

111- Sayyiduna Syafii’un (شَفِيْعٌ) - Pemberi Syafaat

112- Sayyiduna Shoolihun (صَالِحٌ) - Saleh

113- Sayyiduna Musliihun (مُصْلِحٌ) - Pendamai

114- Sayyiduna Muhayminun (مُهَيْمِنٌ) - Pelindung

115- Sayyiduna Shoodiqun (صَادِقٌ) - Yang Jujur

116- Sayyiduna Mushoddiqun (مُصَدِّقٌ) - Penegas

117- Sayyiduna Sidqun (صِدْقٌ) - Ketulusan

118- Sayyiduna Sayyidul Mursaliina (سَيِّدُ الْمُرْسَلِيْنَ) - Guru Para Rasul

119- Sayyiduna Imamul Muttaqiina (اِمَامُ الْمُتَّقِيْنَ) - Pemimpin Orang Yang Bertaqwa

120- Sayyiduna Qo‘idul Gurril Muhajjalina (قَائِدُ الْغُرِّ الْمُحَجَّلِيْنَ) - Pembimbing Kharismatik Yang ersinar

121- Sayyiduna Kholiilur Rohmaani (خَلِيْلُ الرَّحْمنِ) - Sahabat dari yang Maha Penyayang

122- Sayyiduna Barrun (بَرٌّ) - Yang Saleh

123- Sayyiduna Mabarrun (مُبَرٌّ) - Yang Terhomat

124- Sayyiduna Wajiihun (وَجِيْهٌ) - Terkemuka

125- Sayyiduna Nasiihun (نَصِيْحٌ) - Sang Penasihat

126- Sayyiduna Naasihun (نَاصِحٌ) - Penasihat

127- Sayyiduna Waqiilun (وَكِيْلٌ) - Pemelihara

128- Sayyiduna Mutawakkilun (مُتَوَكِّلٌ) - Yang Berserah Diri pada Allah

129- Sayyiduna Kafiilun (كَفِيْلٌ) - Sang Penjamin

130- Sayyiduna Syafiiqun (شَفِيْقٌ) - Yang Lembut

131- Sayyiduna Muqiimus Sunnati (مُقِيْمُ السُّنَّةِ)- Penegak Sunnah

132- Sayyiduna Muqoddasun (مُقَدَّسٌ) - Yang Suci

133- Sayyiduna Ruuhul Qudusi (رُوْحُ الْقُدُسِ) - Ruh Yang Suci

134- Sayyiduna Ruuhul Haqqi (رُوْحُ الْحَقِّ) - Ruh Kebenaran

135- Sayyiduna Ruuhul Qisti (رُوْحُ الْقِسْطِ) - Ruh Keadilan

136- Sayyiduna Kaafin (كَافٍ) - Yang Layak

137- Sayyiduna Muktafin (مُكْتَفٍ) - Yang Berdada Bidang

138- Sayyiduna Baalighun (بَالِغٌ) - Proklamator

139- Sayyiduna Muballighun (مُبَلِّغٌ) - Pemberi Kabar

140- Sayyiduna Syaafiin (شَافٍ) - Penyembuh

141- Sayyiduna Waasilun (وَاصِلٌ) - Sahabat yang Tak Terpisahkan

142- Sayyiduna Mawsuulun (مَوْصُوْلٌ)- Selalu Terhubung dengan Allah

143- Sayyiduna Saabiqun (سَابِقٌ) - Terkemuka

144- Sayyiduna Saa'iqun (سَائِقٌ) - Pengarah

145- Sayyiduna Haadin (هَادٍ) - Petunjuk

146- Sayyiduna Muhdin (مُهْدٍ) - Yang Terbimbing

147- Sayyiduna Muqoddamun (مُقَدَّمٌ) - Pengawas

148- Sayyiduna Aziizun (عَزِيْزٌ) - Yang Mulia

149- Sayyiduna Faadilun (فَاضِلٌ) - Yang Hebat

150- Sayyiduna Mufaddolun (مُفَضَّلٌ) - Pemurah Hati

151- Sayyiduna Faatihun (فَاتِحٌ) - Pembuka

152- Sayyiduna Miftaahun (مِفْتَاحٌ) - Kunci

153- Sayyiduna Miftaahur Rohmati (مِفْتَاحُ الرَّحْمَةِ) -Kuncinya Rahmat

154- Sayyiduna Miftaahul Jannati (مِفْتَاحُ الْجَنَّةِ) - Kunci Surga

155- Sayyiduna Alamul Iimaani (عَلَمُ الْاِيْمَانِ) - Pengajar Keimanan

156- Sayyiduna Alamul Yakiini (عَلَمُ الْيَقِيْنِ) - Pengajar Keyakinan

157- Sayyiduna Daliilul Khoyrooti (دَلِيْلُ الْخَيْرَاتِ)- Petunjuk kepada yg Baik

158- Sayyiduna Musahihul Hasanaati (مُصَحِّحُ الْحَسَنَاتِ)- Pemeriksa Amal Baik

159- Sayyiduna Mukiilul Asarooti (مُقِيْلُ الْعَثَرَاتِ) - Pemberi Peringatan Dini terhadap Jalan Yang Salah

160- Sayyiduna Sufuhun Anizzallati (صَفُوْحٌ عَنِالزَّلاَّتِ) - Pemaaf Para Penindas

161- Sayyiduna Shoohibus Syafaa'ati (صَاحِبُ الشَّفَاعَةِ) - Pemilik Syafaat

162- Sayyiduna Shoohibul Maqoomi (صَاحِبُ الْمَقَامِ)- Pemilik Maqam yg Mulia

163- Sayyiduna Shoohibul Qodami (صَاحِبُ الْقَدَمِ) - Pemilik Pijakan Kaki

164- Sayyiduna Mahsusum Bil Izzi (مَخْصُوْصٌ بِالْعِزِّ) - Masyhur dengan Kebesaran

165- Sayyiduna Mahsusum Bil Majid (مَخْصُوْصٌ بِالْمَجْدِ) - Yang Masyhur dengan Kejayaan

166- Sayyiduna Mahsusum Bisyarofi (مَخْصُوْصٌ بِالشَّرَفِ) - Masyhur dengan Kemuliaan

167- Sayyiduna Shoohibul Wasiilati (صَاحِبُ الْوَسِيْلَةِ) - Pemilik Jalan Masuk yang Terdekat

168- Sayyiduna Shoohibus Sayfi (صَاحِبُ السَّيْفِ) - Pemilik Pedang

169- Sayyiduna Shoohibul Fadiilati(صَاحِبُ الفَضِيْلَةِ)-Pemilik Awal Kemuliaan

170- Sayyiduna Shoohibul Izaari (صَاحِبُ الْاِزَارِ) - Pemilik Kain

171- Sayyiduna Shoohibul Hujjati (صَاحِبُ الْحُجَّةِ) - Pemilik Bukti

172- Sayyiduna Shoohibus Sultooni (صَاحِبُ السُّلْطَانِ) - Pemilik Kesultanan

173- Sayyiduna Shoohibur Ridhooi (صَاحِبُ الرِّدَاءِ) - Pemilik Jubah

174- Sayyiduna Shoohibud Darojatir Rofii'ati (صَاحِبُ الدَّرَجَةِ الرَّفِيْعَةِ) - Pemilik Derajat Yang Agung

175- Sayyiduna Shoohibut Taaji (صَاحِبُ التَّاجِ) - Pemilik Mahkota

176- Sayyiduna Shoohibul Migfari (صَاحِبُ الْمِغْفَرِ) - Pemilik Pengampunan

177- Sayyiduna Shoohibul Liwaa'i (صَاحِبُ اللِّوَاءِ) - Pemilik Bendera

178- Sayyiduna Shoohibul Mi'rooji (صَاحِبُ الْمِعْرَاجِ) Pemilik Perjalanan Malam

179- Sayyiduna Shoohibul Qodiibi (صَاحِبُ الْقَضِيْبِ) - Pemilik Pengikut

180- Sayyiduna Shoohibul Burooqi (صَاحِبُ الْبُرَاقِ) - Pemilik Buraq

181- Sayyiduna Shoohibul Khootami (صَاحِبُ الْخَاتَمِ) - Pemilik Cincin

182- Sayyiduna Shoohibul Alaamati (صَاحِبُ الْعَلاَمَةِ) - Pemilik Tanda

183- Sayyiduna Shoohibul Burhaani (صَاحِبُ الْبُرْهَانِ) - Pemilik Bukti

184- Sayyiduna Shoohibul Bayaani (صَاحِبُ الْبَيَانِ)- Pemilik Bukti Yang Jelas

185- Sayyiduna Fashiihul Lisaani (فَصِيْحُ اللِّسَانِ) - Penyampai Yang Fasih

186- Sayyiduna Muthohharul Janaani (مُطَهَّرُ الْجَنَانِ) - Pemurni Jiwa

187- Sayyiduna Ro-uufun (رَءُوْفٌ) - Ramah

188- Sayyiduna Rohiimun (رَحِيْمٌ) - Penyayang

189- Sayyiduna Udzunu Khoyrin (اُذُنُ خَيْرٍ) - Pendengar Yang Baik

190- Sayyiduna Shohiihul Islaami (صَحِيْحُ الْاِسْلاَمِ) - Penyempurna Islam

191- Sayyiduna Sayyidul Kawnayni (سَيِّدُ الْكَوْنَيْنِ) - Pemimpin Dua Alam

192- Sayyiduna Aynun Na‘iimi (عَيْنُ النَّعِيْمِ) - Sumber Kebahagiaan

193- Sayyiduna Aynul Ghurri (عَيْنُ الْغُرِّ) - Sumber Keindahan

194- Sayyiduna Sa’dulloohi (سَعْدُ اللهِ) - Kegembiraan atas Allah

195- Sayyiduna Sa’dul Kholqi (سَعْدُالْخَلْقِ) - Kegembiraan atas Sang Pencipta

196- Sayyiduna Khotiibul Umaami (خَطِيْبُ الْاُمَمِ) - Penceramah Ummat Manusia

197- Sayyiduna Alamul Hudaa (عَلَمُ الْهُدى) - Guru dari Para Pembimbing

198- Sayyiduna Kaasyiful Kurobi (كَاشِفُ الْكُرَبِ) - Penghilang Keresahan

199- Sayyiduna Roofi‘ur Rutabi (رَافِعُ الرُّتَبِ) - Pengangkat Derajat

200- Sayyiduna Izzul ‘Arobi (عِزُّالْعَرَبِ) - Kebanggaan Bangsa Arab

201- Sayyiduna Shoohibul Faroji (صَاحِبُ الْفَرَجِ) - Pemilik Kegembiraan

صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ عَلَى آلِهِ. اللهُمَّ يَا رَبّ بِجَاهِ نَبِيِّكَ الْمُصْطَفَى وَ رَسُوْلِكَ الْمُرْتَضَى. طَهِّرْ قُلُوْبَنَا عَنْ كُلِّ وَصْفٍ يُبَاعِدُنَا عَنْ مُشَاهَدَتِكَ وَ مَحَبَّتِكَ وَ أَمِتْنَا عَلَى السُّنَّةِ وَ الْجَمَاعَةِ وَ الشَّوْقِ إِلَى لِقَائِكَ يَا ذَا الْجَلَالِ وَ الْإِكْرَامِ. وَ صَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ خَاتِمِ النَّبِيِّيْنَ وَ إِمَامِ الْمُرْسَلِيْنَ وَ عَلَى آلِهِ وَ صَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ وَ سَلَامٌ عَلَى الْمُرْسَلِيْنَ. وَ الْحَمْدُ للهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ.

Semoga Allah mencurahkan rahmat kepadanya beserta keluarganya. Ya Allah, ya Tuhanku, dengan keagungan nabi-Mu yang terpilih dan berkat rasūl-Mu yang Engkau ridhai, sucikanlah hati kami dari segala sifat yang dapat menjauhkan kami dari menyaksikan dan mencintai-Mu. Wafatkanlah kami sebagai ahli sunnah wal-jamā‘ah dan dalam keadaan rindu berjumpa dengan-Mu, wahai Dzāt yang memiliki keagungan dan kemuliaan. Semoga Allah mencurahkan rahmat kepada tuan kami Muḥammad, penutup para nabi dan pemimpin para rasūl, beserta keluarganya. Salam sejahtera semoga tetap dicurahkan kepada para rasūl. Segala puji hanya milik Allah, Tuhan seluruh alam.

Demikianlah 201 Nama Nabi Muhammad dalam kitab Dalailul Khoirat karangan Imam al-Jazuli al-Hasani.

Wallohu a'lam