Sabtu, 27 Desember 2014

Pagar Nusa

Pagar Nusa adalah nama lembaga silat di kalangan NU yang di dirikan oleh para Kyai pendekar untuk melestarikan ilmu persilatan yang ada sejak masa zaman dahulu di nusantara.
Nama tsb di nisbatkan agar warga Nahdziyyin bisa menjadi benteng kesatuan NKRI.
Pendiri Pagar Nusa diantaranya adalah Simbah Kyai Makhrus 'Ali dr cirebon yang bermukim di Lirboyo Kediri atas ijin dan restu dr Assyaikhul Akbar Hasyim Asy'ari (Sunan Tebu Ireng) untuk memberikan pengetahuan tentang sejarah persilatan dan melestarikan ilmu silat yang secara turun temurun dr Walisongo.
Ilmu silat yang ada pada para Kyai kebanyakan secara turun temurun dr zaman Walisongo sampai pd zaman Mataram dan akhirnya sebagai sarana perjuangan melawan penjajah.
Salah satu diantara nya yang dikenal dengan Asma Songo... sebuah aurod yang yg di ijazah kan oleh para Wali pada para santri dan prajurit demak zaman itu... dan secara turun temurun sampai masa perjuangan melawan penjajah.
Dan setelah kemerdekaan ilmu silat tsb disatukan dlm sebuah lembaga organisasi untuk mengisi kemerdekaan serta sebagai tonggak bagi sejarah perjuangan para Kyai dlm melawan penjajah.
Dr hal tsb jelaslah bahwa para Kyai dlm masa penjajahan senantiasa bersatupadu untuk melawan penjajah.
Dan dimasa kemerdekaan ilmu persilatan hny untuk menjaga diri serta berorientasi pada lembaga negara dlm bidang seni olahraga.
Dan karena itulah almarhum KH Ma'syum Jauhari tdk pernah memberikan ilmu silat dan tenaga dalam tingkat tinggi pada Pagar Nusa. Krn di khawatir kan disalah gunakan oleh orang yang tdk bertanggung jawab.
Ilmu silat sebenarnya adalah ilmu hikmah yang didalamnya terdapat gerakan-gerakan yang mempunyai tenaga penghancur krn di dasari tenaga dalam.... sumber dr kekuatan itu adalah ALLOH lewat wirid dan pelatihan pernafasan yang sempurna.
Di masa lalu ilmu silat tingkat tinggi biasa jadi rebutan dan adu tanding dunia persilatan... dr hal tsb setiap pendekar selalu meningkatkan mutu dr ilmu silat dan tenaga dalam... sehingga banyak tercipta ilmu dan jurus silat yang beraneka ragam. serta di kuatkan lagi dgn ajian yang sangatlah dahsyat.
Di antara ilmu2 tsb pada zaman Walisongo... tersebut lah.. Jurus Taqwa.. sangkal putung.. kalajenget... condrobirowo... singoludoyo... sosrobirowo... tapak jati.. tapak geni... lebur saketi... guntur geni... brojomusti... dan sebagainya...
Ilmu dan ajian tsb masih ada sampai sekarang... dan hny orang2 tertentu yang menguasai ilmu silat yang dahsyat tsb.
Ilmu tsb untuk sekarang ini tdk mungkin di ajarkan secara umum.. karena sifatnya yang kuat dan bisa menjadi penghancur.
Gus Ma'syum maupun yang lain tdk sembarangan memberikan ilmu2 tsb pada setiap org dan santri. Para sepuh selalu memikirkan anfak dan madhorotnya...
Pagar Nusa adalah perkumpulan silat NU yang pny slogan Ngalah Ngalih Ngamuk.. dan pny makna yang cukup tinggi untuk ksatria.
Ngalah (tawadhuk.ngalah dateng pepesthen ALLOH lan setia terhadap aturan persilatan. Serta menjaga kesatuan bangsa)
Ngalih (berusaha memperbaiki diri dan berusaha pindah dr kemadhorotan menjadi sesuatu yang bermanfaat bagi sesama)
Ngamuk (jk ada yang berani mengoyak NKRI dan martabat bangsa dan negara... orang pagar Nusa harus siap di medan laga)
Para Kyai sepuh mengajarkan agar warga Nahdziyyin pny jiwa pemberani berjiwa ksatria... selalu patuh pada pimpinan dan guru... serta ikut menjaga keutuhan bangsa dan negara.
Teguh memegang prinsip dan menolak segala hal yang bisa mengoyak meruntuhkan kesatuan NKRI.
Urip kudu duwe roso lan rumongso.
Ajaran kalimah tsb mempunyai arti. Dalam menjalankan kehidupan hendak nya mempunyai perasaan memiliki dan mengakui perjuangan masa lalu dan menjaga amanah serta keutuhan bangsa dan negara.
Jk kita merasa bodoh hendak nya kira belajar
Jk kita merasa pintar hendak nya memberikan pengetahuan pd org lain
Jk kita merasa kaya hendak nya menggunakan kekayaan itu untuk menolong yang lemah dan miskin
Jk kita merasa punya sesepuh hendak nya selalu mendoakan dan mencontoh perjuangan nya
Jk kita merasa punya negri ini hendaknya selalu menjaga martabat dan keutuhan NKRI
Jk kita merasa punya agama hendak nya selalu berpegang pada ajaran agama
Jk kita merasa punya iman hendak nya berfikir dan melihat dgn keimanan tsb
Jk kita merasa umat Nabi Muhammad hendak nya selalu mencintai dan menjalankan ajaran Nabi
Jk kita merasa punya ALLOH hendak nya kita menyembah dan berserah diri... krn semua yang ada hanya atas kehendakNya
Jk kita merasa punya orang tua hendaknya selalu berbakti
Jk kita merasa punya guru hendaknya selalu patuh dan berbakti menurut kemungkinan
Jk kita merasa punya saudara hendaknya selalu berbelaskasih
Jk kita merasa punya sahabat hendaknya selalu berinteraksi
Jk kita merasa punya keluarga hendaknya selalu bertanggung jawab
Jk kita merasa punya teman hendaknya selalu berbagi
Jk kita merasa punya harga diri hendaknya hormati org lain
Jk kita merasa kurang hendaknya selalu berdoa dan berusaha

Itulah ajaran para Kyai sepuh yang q tanamkan dlm slogan pagar nusa

Ngalah Ngalih Ngamuk urip kudu duwe roso rumongso
Kanggo ngadepi urip ing dunyo dalah akhiratnyo

Surodiro Djayaningrat lebur ing pangastuti

Yen wedi ojo wani-wani.. Yen wani ojo wedi-wedi


Tidak ada komentar:

Posting Komentar