Kamis, 25 Desember 2014

sejarah gadingrejo

Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:

حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرِ بْنُ أَبِى شَيْبَةَ وَزُهَيْرُ بْنُ حَرْبٍ قَالاَ حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ عُبَيْدٍ عَنْ يَزِيدَ بْنِ كَيْسَانَ عَنْ أَبِى حَازِمٍ عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ قَالَ زَارَ النَّبِىُّ -صلى الله عليه وسلم- قَبْرَ أُمِّهِ فَبَكَى وَأَبْكَى مَنْ حَوْلَهُ فَقَالَ « اسْتَأْذَنْتُ رَبِّى فِى أَنْ أَسْتَغْفِرَ لَهَا فَلَمْ يُؤْذَنْ لِى وَاسْتَأْذَنْتُهُ فِى أَنْ أَزُورَ قَبْرَهَا فَأُذِنَ لِى فَزُورُوا الْقُبُورَ فَإِنَّهَا تُذَكِّرُ الْمَوْتَ »

Dari Abu Bakr bin Abi Syaibah dan Zuhair bin Harb, mereka berdua berkata: Muhammad Bin ‘Ubaid menuturkan kepada kami: Dari Yaziid bin Kasyaan, ia berkata: Dari Abu Haazim, ia berkata: Dari Abu Hurairah, ia berkata: Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam berziarah kepada makam ibunya, lalu beliau menangis, kemudian menangis pula lah orang-orang di sekitar beliau. Beliau lalu bersabda: “Aku meminta izin kepada Rabb-ku untuk memintakan ampunan bagi ibuku, namun aku tidak diizinkan melakukannya. Maka aku pun meminta izin untuk menziarahi kuburnya, aku pun diizinkan. Berziarah-kuburlah, karena ia dapat mengingatkan engkau akan kematian”
(HR. Muslim no.108, 2/671)

Keutamaan Ziarah kubur :

Haram hukumnya memintakan ampunan bagi orang yang mati dalam keadaan kafir (Nailul Authar [219], Syarh Shahih Muslim Lin Nawawi [3/402]). Sebagaimana juga firman Allah Ta’ala:

 مَا كَانَ لِلنَّبِيِّ وَالَّذِينَ آمَنُوا أَنْ يَسْتَغْفِرُوا لِلْمُشْرِكِينَ وَلَوْ كَانُوا أُولِي قُرْبَى

“Tiadalah sepatutnya bagi Nabi dan orang-orang yang beriman memintakan ampun (kepada Allah) bagi orang-orang musyrik, walaupun orang-orang musyrik itu adalah kaum kerabat (nya)” (QS. At Taubah: 113)

Berziarah kubur ke makam orang kafir hukumnya boleh (Syarh Shahih Muslim Lin Nawawi, 3/402). Berziarah kubur ke makam orang kafir ini sekedar untuk perenungan diri, mengingat mati dan mengingat akhirat. Bukan untuk mendoakan atau memintakan ampunan bagi shahibul qubur. (Ahkam Al Janaaiz Lil Albani, 187)

Jika berziarah kepada orang kafir yang sudah mati hukumnya boleh, maka berkunjung menemui orang kafir (yang masih hidup) hukumnya juga boleh (Syarh Shahih Muslim Lin Nawawi, 3/402).

Hadits ini adalah dalil tegas bahwa ibunda Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam mati dalam keadaan kafir dan kekal di neraka (Syarh Musnad Abi Hanifah, 334)
Tujuan berziarah kubur adalah untuk menasehati diri dan mengingatkan diri sendiri akan kematian (Syarh Shahih Muslim Lin Nawawi, 3/402)

An Nawawi, Al ‘Abdari, Al Haazimi berkata: “Para ulama bersepakat bahwa ziarah kubur itu boleh bagi laki-laki” (Fathul Baari, 4/325). Bahkan Ibnu Hazm berpendapat wajib hukumnya minimal sekali seumur hidup. Sedangkan bagi wanita diperselisihkan hukumnya. Jumhur ulama berpendapat hukumnya boleh selama terhindar dari fitnah, sebagian ulama menyatakan hukumnya haram mengingat hadits ,
لَعَنَ اللَّه زَوَّارَات الْقُبُور

“Allah melaknat wanita yang sering berziarah kubur” (HR. At Tirmidzi no.1056, komentar At Tirmidzi: “Hadits ini hasan shahih”)

Dan sebagian ulama berpendapat hukumnya makruh (Fathul Baari, 4/325). Yang rajih insya Allah, hukumnya boleh bagi laki-laki maupun wanita karena tujuan berziarah kubur adalah untuk mengingat kematian dan mengingat akhirat, sedangkan ini dibutuhkan oleh laki-laki maupun perempuan (Ahkam Al Janaaiz Lil Albani, 180).

Ziarah kubur mengingatkan kita akan akhirat. Sebagaimana riwayat lain dari hadits ini:
زوروا القبور ؛ فإنها تذكركم الآخرة

“Berziarah-kuburlah, karena ia dapat mengingatkanmu akan akhirat” (HR. Ibnu Maajah no.1569)

Ziarah kubur dapat melembutkan hati. Sebagaimana disebutkan dalam hadits yang lain:

كنت نهيتكم عن زيارة القبور ألا فزوروها فإنها ترق القلب ، وتدمع العين ، وتذكر الآخرة ، ولا تقولوا هجرا

“Dulu aku pernah melarang kalian untuk berziarah-kubur. Namun sekarang ketahuilah, hendaknya kalian berziarah kubur. Karena ia dapat melembutkan hati, membuat air mata berlinang, dan mengingatkan kalian akan akhirat namun jangan kalian mengatakan perkataan yang tidak layak (qaulul hujr), ketika berziarah” (HR. Al Haakim no.1393, dishahihkan Al Albani dalam Shahih Al Jaami’, 7584)

Ziarah kubur dapat membuat hati tidak terpaut kepada dunia dan zuhud terhadap gemerlap dunia. Dalam riwayat lain hadits ini disebutkan:

كنت نهيتكم عن زيارة القبور فزوروا القبور فإنها تزهد في الدنيا وتذكر الآخرة

“Dulu aku pernah melarang kalian untuk berziarah-kubur. Namun sekarang ketahuilah, hendaknya kalian berziarah kubur. Karena ia dapat membuat kalian zuhud terhadap dunia dan mengingatkan kalian akan akhirat” (HR. Al Haakim no.1387, didhaifkan Al Albani dalam Dha’if Al Jaami’, 4279)
Al Munawi berkata: “Tidak ada obat yang paling bermanfaat bagi hati yang kelam selain berziarah kubur. Dengan berziarah kubur, lalu mengingat kematian, akan menghalangi seseorang dari maksiat, melembutkan hatinya yang kelam, mengusir kesenangan terhadap dunia, membuat musibah yang kita alami terasa ringan. Ziarah kubur itu sangat dahsyat pengaruhnya untuk mencegah hitamnya hati dan mengubur sebab-sebab datangnya dosa. Tidak ada amalan yang sedahsyat ini pengaruhnya” (Faidhul Qaadir, 88/4)
Disyariatkannya ziarah kubur ini dapat mendatangkan manfaat bagi yang berziarah maupun bagi shahibul quburyang diziarahi (Ahkam Al Janaiz Lil Albani, 188). Bagi yang berziarah sudah kami sebutkan di atas. Adapun bagi shahibul qubur yang diziarahi (jika muslim), manfaatnya berupa disebutkan salam untuknya, serta doa dan permohonan ampunan baginya dari peziarah. Sebagaimana hadits:
كيف أقول لهم يا رسول الله؟ قال: قولي: السلام على أهل الديار من المؤمنين والمسلمين، ويرحم الله المستقدمين منا والمستأخرين وإنا إن شاء الله بكم للاحقون
“Aisyah bertanya: Apa yang harus aku ucapkan bagi mereka (shahibul qubur) wahai Rasulullah? Beliau bersabda: Ucapkanlah: Assalamu ‘alaa ahlid diyaar, minal mu’miniina wal muslimiin, wa yarhamullahul mustaqdimiina wal musta’khiriina, wa inna insyaa Allaahu bikum lalaahiquun (Salam untuk kalian wahai kaum muslimin dan mu’minin penghuni kubur. Semoga Allah merahmati orang-orang yang telah mendahului (mati), dan juga orang-orang yang diakhirkan (belum mati). Sungguh, Insya Allah kami pun akan menyusul kalian” (HR. Muslim no.974)
Ziarah kubur yang syar’i dan sesuai sunnah adalah ziarah kubur yang diniatkan sebagaimana hadits di atas, yaitu menasehati diri dan mengingatkan diri sendiri akan kematian. Adapun yang banyak dilakukan orang, berziarah-kubur dalam rangka mencari barokah, berdoa kepada shahibul qubur adalah ziarah kubur yang tidak dituntunkan oleh Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam. Selain itu Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam juga melarang qaulul hujr ketika berziarah kubur sebagaimana hadits yang sudah disebutkan. Dalam riwayat lain disebutkan:
ولا تقولوا ما يسخط الرب
“Dan janganlah mengatakan perkataan yang membuat Allah murka” (HR. Ahmad 3/38,63,66, Al Haakim, 374-375)
Termasuk dalam perbuatan ini yaitu berdoa dan memohon kepada shahibul qubur, ber-istighatsah kepadanya, memujinya sebagai orang yang pasti suci, memastikan bahwa ia mendapat rahmat, memastikan bahwa ia masuk surga, (Ahkam Al Janaiz Lil Albani, 178-179)
Tidak benar persangkaan sebagian orang bahwa ahlussunnah atau salafiyyin melarang ummat untuk berziarah kubur. Bahkan ahlussunnah mengakui disyariatkannya ziarah kubur berdasarkan banyak dalil-dalil shahih dan menetapkan keutamaannya. Yang terlarang adalah ziarah kubur yang tidak sesuai tuntunan Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam y‎ang menjerumuskan kepada perkara bid’ah dan terkadang mencapai tingkat syirik.                                                                                                                                                                                       ‎
Sejarah

Gadingrejo adalah nama sebuah desa di kec kepil kab wonosobo.
Sebuah desa Di wilayah perbatasan dan termasuk gugusan pegunungan menoreh serta gunung sumbing.
Alam yang sejuk dgn keadaan jalan yang blm bgt diperhatikan oleh pemerintah sehingga jalan2 desa masih sulit dan rusak.
Namun dibalik semua itu ternyata desa tsb menyimpan legenda masa lalu dlm perjuangan walisongo sampai zaman kemerdekaan.
Sebagai bukti hal tsb ditemukan nya berbagai riwayat dan lokasi pertemuan Walisongo dan juga makam para pendahulu yang dr berbagai zaman.
Nama Gadingrejo diambil dr dua kata gading dan rejo. Gading (kekuatan atau pusaka) rejo (sejahtera) yang mempunyai arti kekuatan yang bisa mengsejahterakan.
Serta di nisbatkan pada salahsatu sesepuh yang bernama Kyai Gading Suro Negoro.
Desa tsb terdiri dr berbagai kampung dan pedusunan kecil yang pny sejarah masing2.
Diantara nya sebuah kampung yang bernama kebondalem.. yang riwayat nya dahulu tmpt pertemuan Walisongo dan di tempat tsb tadinya akan didirikan istana (kraton) namun para Wali membatalkan dikarenakan pada masa itu sebuah kerajaan harus di dekat pelabuhan.
Maka dr itu tmpt tsb dinamakan kebondalem (kebone sangsono dalem /tempat milik para wali)
Dan di era Mataram tmpt tsb menjadi tempat pelarian krabat kraton dr ancaman Belanda yang di pimpin oleh Kyai Ageng Djamsari. Kawasan tsb menjadi pusat pengkajian dan pembelajaran berbagai disiplin ilmu dan strategi peperangan.
Hal tsb terus berjalan sampai pd masa perang Diponegoro dan byk tokoh yang berasal dr Gading rejo yang ikut menjadi laskar Diponegoro serta meneruskan perjuangan di berbagai tempat.
Di kampung lain tersebut lah Kyai Ageng Tanggul Angin murid Sunan Kalijogo... beliau bersama Adik seperguruan yang bernama Kyai Ageng Batursari... mengemban tugas dr sang guru untuk menjaga kawasan desa dr sebelah utara.
Di kampung Sarwodadi Kyai Ageng Trajumas ditugaskan untuk berdakwah dan membimbing masyarakat serta para pemuda untuk dijadikan laskar dan prajurit kerajaan.. Kyai Ageng Trajumas berjuang dgn Syeh Sekar Delima di wilayah timur dr desa tsb.
Di wilayah selatan Kyai Ageng Gading Suro Negoro yang menjadi tetua dimasa itu... bersama dgn Kyai Ageng Gondosari bertugas hal yang serupa.
Byk tempat2 yang pada masa lalu di jadikan bertapa oleh para tokoh.. seperti halnya
Sendang brontok yang dijadikan tempat bertapa oleh Pangeran Mangkubumi
Sendang galar oleh Sultan Agung
Sendang Tejo oleh Pangeran Diponegoro
Wadhas mlethek oleh Sunan Baribin
Dan masih byk lg tempat yang riwayat nya sebagai tmpt bertapa.
Dan dlm sebuah kisah Gadingrejo sebagai jantungnya wilayah Dulangmas (kedu Magelang dan Banyumas) makna dr hal tsb hny para sesepuh desa yang tau tntg kebenaran riwayat tsb.
Yang pasti riwayat sesepuh sebuah perkampungan dan desa menjadi sebuah mitos di kalangan warga karena keterbatasan masyarakat dlm mencerna dan kurang nya pemahaman tntg sebuah riwayat.

Di masa era perang Diponegoro wilayah Gadingrejo sebagai salah satu basis pertahanan laskar Diponegoro
Dan banyak tokoh persilatan santri dan Kyai yang bergabung menjadi barisan laskar keprajuritan di bawah komando Sayid Muhammad Ngampah salah satu santri Gadingrejo waktu itu dan bergabung di barisan Kanjeng Pangeran Diponegoro.
Tokoh lain yang bergabung dr Gadingrejo diantaranya... Kyai Macan putih, Kyai Rogo Noto. Kyai wirodjoyo. Kyai wiroseco. Kyai Singodipo. Kyai Anom. Sayid Achmad. Gonteng. Boleng. Kyai Tholabuddin. Kyai Djogo Negoro. Kyai topo dll
Setelah perang berakhir dgn ditangkap nya Pangeran Diponegoro para laskar tsb terus melakukan perlawanan dgn berpindah tempat... dan ada yang di angkat menjadi adipati di berbagai Kadipaten.
Serta banyak yang akhirnya berpindah membabat hutan mendirikan perkampungan di berbagai wilayah.
Gadingrejo adalah tempat persinggahan para tokoh di masa lalu sejak zaman Galuh sampai kalingga hingga Mataram islam.
Tempat yang penuh dgn historis perjuangan dan keagamaan.
Semoga berkah ALLOH senantiasa dilimpahkan kepada seluruh trah keturunan Gadingrejo dimanapun.
Dan semoga para generasi penerus mengetahui tentang sejarah yang tersembunyi di wilayah masing2
Hanya dgn doa kira panjatkan puja dan puji pada Illahy agar para tokoh masa lalu dilimpahkan nikmat di alam barzakh dan yang menjadi keturunan beliau2 di anugerah i ilmu dan pengetahuan yang bermanfaat serta berkah.


7 komentar:

  1. asslm, dapet referensi dari mana kang?

    BalasHapus
    Balasan
    1. assalamualaikum we.wb,saya. IBU ENDANG WULANDARI Dri jawah timur tapi sekarang merantahu di teiwan bekerja sebagai pembantu ingin mengucapakan banyak terimah kasih kepada KI KANJENG DEMANG atas bantuan AKI. Kini impian saya selama ini semaunya sudah tercapai kenyataan dan berkat bantuan KI KANJENG DEMANG pula yang telah memberikan Angka gaib hasil ritual beliau kepada saya yaitu 4D. Dan alhamdulillah berasil tembus. Dan rencana saya ingin Mau pulang ke kampung kumpul kembali degang keluarga saya sekali lagi makasih yaa KI karna waktu itu saya cuma bermodalkan uang cuma 400rb Dan akhirnya saya menang. berkat angka gaib hasil ritual AKI KANJENG DEMANG saya sudah buka usaha warung makan Dan suami saya peternakan. Kini kehidupan keluarga saya jauh lebih baik dari sebelumnya, Dan saya ATAS Nama IBU ENDANG WULANDARI sekali lagi saya betul betul sagat berterima kasih kepada AKI Dan saya minta Maaf kalau Nama AKI saya tulis di internet itu semua saya lakukan karna saya Mau ada orang yang meminta bantuan Sama AKI agar seperti saya sudah sukses. Dan membatu orang orang yang kesusaan. bagi anda yang ingin seperti saya silahkan HUB / KI KANJENG DEMANG di Nomor INI: 081 / 234 / 666 / 039 / insya allah AKI akan membantu anda karna ramalan KI KANJENG DEMANG memiliki ramalan GAIB yang bagus Dan dijamain tembus Atau KLIK DISINI

      Hapus
  2. Siapa tokoh sepuh yg menjadi sumber, tak sowan untuk ngasu kaweruh tentang sejarah.

    BalasHapus
  3. Siapa tokoh sepuh yg menjadi sumber, tak sowan untuk ngasu kaweruh tentang sejarah.

    BalasHapus
  4. Almarhum Simbah Kyai Ahmad Kempul
    Yang masih Trah dari Kyai Hasan Dimokrat
    Dari Beliau serta Adik Beliau (Mbah Kyai Abdul Wahab) saya mendapat keterangan waktu kesana bersama Mbah Kyai Sajadi Wates

    BalasHapus
  5. kapan njenengaN SOWAN KESANA?

    BalasHapus