Kamis, 26 Maret 2015

Perjuangan Syaikh Muhammad Al Jawad

MUSLIM MUHAMMAD KHOLIFAH
Alias : Kyai Mojo 
Lahir : Mojo, Pajang, Jawa Tengah
Orangtua : Iman Abdul Ngarip
Menggantikan: Sultan Ageng Tirtayasa
Daerah da’wah: Pulau Jawa dan Sulawesi Utara 
Wafat : 1848 M 
Makam : Tondano, Minahasa, Sulawesi Utara

Kyai Modjo lahir sekitar tahun 1764 dan kemudian menjadi guru agama (ulama) yang sangat berpengaruh daerah Pajang dekat Delanggu, Surakarta. Nama sebenarnya adalah Muslim Mochammad Khalifah.

Masa Kecil

Ayah Kyai Modjo bernama Iman Abdul Arif, yang merupakan seorang ulama terkenal pada masa itu di dusun Baderan dan Modjo, kedua dusun tersebut berada dekat Pajang dan merupakan tanah pemberian (perdikan / swatantra) Raja Surakarta kepada beliau. Belum diketahui latar belakang keluarga beliau,  Iman Abdul Ngarip memiliki alur keturunan dari kerajaan Pajang. Sedangkan ibu Kyai Modjo adalah saudara perempuan HB III, dan dengan demikian ditinjau dari hubungan kekerabatan Kyai Modjo adalah kemenakan Pangeran Diponegoro karena ibu Kyai Modjo (R.A Mursilah bersepupu dengan Pangeran Diponegoro).

Meskipun ibunya seorang ningrat kraton, Kyai Modjo dibesarkan di luar kraton. Setelah menunaikan ibadah haji ke Mekah dan menetap di sana selama beberapa waktu  Kyai Modjo kemudian memimpin satu pesantren di negeri Modjo .

Pernikahan
Kyai modjo menikah dengan R.A Mangkubumi janda cerai dari Pangeran Mangkubumi - paman Pangeran Diponegoro dan karena perkawinan ini Pangeran Diponegoro memanggil Kyai Modjo dengan sebutan “paman”, meskipun dari garis ayah Kyai modjo adalah “kemenakan” Pangeran Diponegoro (ibu Kyai modjo (R.A Mursilah) adalah sepupu Pangeran Diponegoro).

Karier
Kyai Mojo mempelajari agama Islam dengan berguru kepada Kyai Syarifudin di Gading Santren Klaten. Setelah dewasa, ia berguru kepada kyai di Ponorogo. Disinilah Kyai Mojo mendapatkan pengajaran tentang ilmu kanuragan. Sejak saat itulah beliau terkenal akan kesaktiannya, di samping terkenal akan pendidikan agama dan pesantrennya. Ia termasuk salah seorang kepercayaan Ingkang Sinuhun Kangjeng Susuhunan Paku Buwono VI (PB VI).

Sepeninggal ayahnya, Kyai Modjo melanjutkan tugas ayahnya sebagai guru agama di (pesantren) Modjo di mana banyak putra dan putri dari Kraton Solo belajar di pesantrennya di Modjo. Kelak nama Muslim Mochammad Khalifah menjadi terkenal sebagai Kyai Modjo. Keulamaannya dan ada pertalian darah dengan Kraton Yogyakarta (baca Pangeran Diponegoro) kemungkinan membuat Pangeran Diponegoro memilih Kyai Modjo sebagai penasehat agamanya sekaligus panglima perangnya.

Dekadensi moral yang terjadi di kraton kemudian berimbas pada kehidupan masyarakat luas semakin menderita, telah menjadi sebab keluarga Iman Abdul Ngarip, khususnya Muhammad Muslim (Kyai Modjo) beserta saudara-saudaranya (Kyai Khasan Mochammad, Kyai Khasan Besari, dan Kyai Baderan) dan masyarakat luas mengangkat senjata menentang Belanda.


Wasiat Jihad Kyai Mojo Muhammad Al Jawad dalam mengobarkan semangat Jihad Laskar Mataram

Den sira para satria nagari mentaram, nagari jawi heng dodotira sumimpen, watak wantune sayyidina ngali, sumimpen kawacaksane sayyidina ngali, sumimpen kawacaksane sayyidina kasan, sumimpen kakendale sayyidina kusen, den seksana hing wanci suro landa bakal den sira sirnaake saka tanah jawa, krana sinurung pangribawaning para satrianing muhammad yaitu ngali, kasan, kusen. Sira padha lumaksananna yudha kairing takbir lan shalawat, yen sira gugur hing bantala, cinandra, guguring sakabate sayyidina kusen hing Nainawa,sira kang wicaksana hing yudha,pinates tampa sesilih ali basya 

Terjemahan sbb: Wahai kalian satria mataram, negara jawa tersimpan dalam pemahaman kalian. Pada kalian tersimpan Watak prilaku, kebijaksanaan sayyidina ali dan sayyidina hasan. Tersimpan keberanian al husain, perhatikanlah pada waktu suro belanda akan kalian hilangkan dr tanah jawa, krn terdorong kekuatan para satria muhammad yaitu ali,hasan dan husain. Berperanglah teriring takbir dan shalawat, jika kalian syahid maka akan tercatat spt syahid nya para sahabat al husain di 
Nainawa
Engkau yang bijaksana dalam peperangan, pantas mendapat julukan Ali Basya

Hingga akhirnya terjadi "penangkapan" oleh Belanda pada tanggal 17 November 1828 di dusun Kembang Arum, Jawa Tengah. Kyai Modjo dibawa ke Batavia dan selanjutnya diasingkan ke Tondano, Minahasa, Sulawesi Utara. Beliau wafat di tempat pengasingan itu, pada tanggal 20 Desember 1849M  

Satu putranya (Gazaly), 5 orang kerabat dekat (Tumenggung Reksonegoro Kyai Pulukadang, Tumenggung Zess Pajang, Ilyas Zess, Wiso/Ngiso Pulukadang, dan Kyai Baderan/Kyai Sepuh) serta lebih dari 50 orang pengikut lainnya yang semuanya laki-laki ikut dalam pengasingan tersebut. 

Baru setahun kemudian, istri beliau menyusul ke Tondano. Kyai Modjo merupakan pendiri Kampung Jawa Tondano di Minahasa dan menjadi cikal bakal masuknya Agama Islam di Minahasa. Di Tondano beliau menyalurkan ilmu kesaktiannya yaitu ilmu kanugaran yang dipelajarinya di Ponorogo, kepada pengikutnya dalam bentuk ilmu bela diri. Dari situlah, yang kemudian menjadi cikal bakal pencak silat.

Kampung Jawa disebut juga Kampung Jawa Tondano, merupakan salah satukelurahan yang berada di kecamatanTondano Utara, Kabupaten Minahasa, provinsi Sulawesi Utara, Indonesia. Tempat ini berada di sebelah utara Danau Tondanodan berjarak sekitar 40 km arah selatan dari kota Manado sekitar 60 menit perjalanan menggunakan mobil, atau berjarak 2 km dari kota Tondano. dengan populasi yang semuanya Muslim

Kyai Mojo merupakan salah seorang pahlawan penentang kolonial, pengikut setia Pangeran Diponegoro bahkan salah satu pilar utama penyokong perjuangan Sang Pangeran. Mengenai Kyai Mojo ini tercatat dalam sejarah sebagai beikut :

Tertangkap sekitar Nopember 1928. VOC merencanakan bahwa jalur pengamanan yang akan dipakai adalah Semarang – Batavia – Ambon – Manado. Proses evakuasi menggunakan kapal perang De Belona kemudian dipindahkan ke kapal Mercury. Rombongan ini terbagi menjadi dua. Kyai Mojo sangat dihormati oleh VOC sehingga dibuatkan sebuah rumah tahanan baru yang terpisah. Tinggal di Batavia.

Pemberangkatan ke Ambon dibagi menjadi dua tahap, menggunakan kapal Thalia. Rombongan pertama berjumlah sekitar 48 orang, rombongan kedua 25 orang: Kyai Mojo disertakan dalam rombongan kedua.  Rombongan Kyai Mojo dikirim ke Ambon sekitar awal Februari 1830. Jumlah pengikut yang ikut dikirim ke Ambon hanya 25 orang, sisanya tinggal di Batavia. Rombongan ini akhirnya tiba di Manado sekitar bulan Mei 1830. Selanjutnya beliau diasingkan di Tondano.

Istri Kyai Mojo ditangkap setelah perang usai ( Februari 1831 ?) dan dikirim ke Manado. Istri Kyai Mojo adalah mantan istri Pangeran Mangkubumi (?). Di Tondano beliau dikenal sebagai “mbah wedok”.

Di Tondano, Kyai Mojo dan 63 orang pengikutnya membangun mesjid yang  dikenal sebagai Masjid Al-Falah, di tengah pemukiman yang kini disebutKampung Jawa Tondano.

Komplek makam Kyai Mojo berada di desa Wulauan, Kecamatan Tolimambot, Minahasa. Kompleks makam dibagi menjadi dua bagian yaitu makam tanpa cungkup dan makam bercungkup.

Bangunan bercungkup pertama, berada di bagian tengah yaitu bagian tertinggi di areal kompleks, ada sebelas makam. Bangunan cungkup kedua, terletak di sebelah timur area cungkup pertama, begitu juga bangunan cungkup ketiga. 

Sisanya di areal kompleks makam tersebut adalah makam tanpa cungkup.
Makam-makam tersebut dapat dibedakan dari undaknya yaitu :
Makam berundak sembilan, hanya ada satu yaitu makam Kyai Mojo.
Makam berundak tiga berjumlah 47 buah, tanpa cungkup, tercatat nama-nama Mbah Rivai, Usman Wonggo, Ratep Suratinoyo, Mbah Rumbayan, dll.
Makam berundak dua berjumlah 60 buah, beberapa diantaranya bercungkup, tercatat nama Kyai Sepoh Baderan.
Makam berundak satu berjumlah 58 buah.
Makam tanpa undakan mencatatkan nama-nama Mbah Ranges, Usman Wonggo, Tumenggung Wayang, Ahmad Nurhamiddin, anak keturunan Kyai Pajang, jumlah tidak tercatat.

Cukup sulit untuk membuat kategori tentang kompleks makam ini. Apa bedanya yang bercungkup dan tidak? Apa maksudnya undak-undakan dibedakan menjadi dua, tiga dan seterusnya? Hanya ada satu yang istimewa yaitu makam Kyai Mojo (bercungkup dan berundak sembilan!).

Mengingat jumlah pengikut Kyai Mojo yang ikut dibuang ‘hanya’ 63 orang dan jumlah makam di kompleks tersebut lebih dari 100, maka ada kemungkinan terdapat pejuang yang lain yang turut dibuang di wilayah ini yang tidak tercatat oleh administrasi VOC (?).

Adakah kemungkinan lain? Bisa jadi telah terjadi perkawinan antara para pengikut Kyai Mojo dengan masyarakat asli Tondano yang membuat masyarakat berkembang dan bertambah populasinya, sehingga tidak hanya Kyai Mojo dan pengikutnya saja yang dimakamkan di kompleks ini, melainkan juga anak keturunannya.

Satu hal yang pasti adalah, seluruh makam menunjukkan ciri makam Jawa – Islam.

Catatan Tambahan :

Komplek Pemakaman Kyai Mojo tetap terjaga hingga kini oleh anak keturunan para pengikut Kyai Mojo. Sungguh amat kontras dengan junjungan Kyai Mojo sendiri… Pangeran Diponegoro.

Selain Kampung Jawa Tondano Sendiri, Terjadi Penyebaran penduduk keluar daerah Tondano, dan mendirikan Kampung Jawa juga. Paling Banyak berada di Gorontalo, diantaranya :

Yosonegoro, berada di Kecamatan Limboto Barat, Kabupaten Gorontalo,Provinsi Gorontalo
Reksonegoro, berada di Kecamatan Tibawa, Kabupaten Gorontalo, Provinsi Gorontalo
Kaliyoso, berada di Kecamatan Bongomeme, Kabupaten Gorontalo,Provinsi Gorontalo
Mulyonegoro, berada di Kecamatan Pulubala, Kabupaten Gorontalo, Provinsi Gorontalo
Rejonegoro, berada di , Kabupaten Gorontalo, Provinsi Gorontalo
Salilama, berada di Kecamatan Mananggu , Kabupaten Boalemo,Provinsi Gorontalo
Bandungredjo, berada di Kecamatan Boliyohuto, Kabupaten Gorontalo,Provinsi Gorontalo
Bojonegoro, berada di Kecamatan maesaan, Kabupaten Minahasa Selatan,Provinsi Sulawesi Utara
Ikhwan, berada di Kecamatan Dumoga barat, Kabupaten Bolaang Mongondow Provinsi Sulawesi Utara. ‎

2 komentar:

  1. saya AHMAD SANI posisi sekarang di malaysia
    bekerja sebagai BURU BANGUNAN gaji tidak seberapa
    setiap gajian selalu mengirimkan orang tua
    sebenarnya pengen pulang tapi gak punya uang
    sempat saya putus asah dan secara kebetulan
    saya buka FB ada seseorng berkomentar
    tentang AKI NAWE katanya perna di bantu
    melalui jalan togel saya coba2 menghubungi
    karna di malaysia ada pemasangan
    jadi saya memberanikan diri karna sudah bingun
    saya minta angka sama AKI NAWE
    angka yang di berikan 6D TOTO tembus 100%
    terima kasih banyak AKI
    kemarin saya bingun syukur sekarang sudah senang
    rencana bulan depan mau pulang untuk buka usaha
    bagi penggemar togel ingin merasakan kemenangan
    terutama yang punya masalah hutang lama belum lunas
    jangan putus asah HUBUNGI AKI NAWE 085-218-379-259
    tak ada salahnya anda coba
    karna prediksi AKI tidak perna meleset
    saya jamin AKI NAWE tidak akan mengecewakan











    saya AHMAD SANI posisi sekarang di malaysia
    bekerja sebagai BURU BANGUNAN gaji tidak seberapa
    setiap gajian selalu mengirimkan orang tua
    sebenarnya pengen pulang tapi gak punya uang
    sempat saya putus asah dan secara kebetulan
    saya buka FB ada seseorng berkomentar
    tentang AKI NAWE katanya perna di bantu
    melalui jalan togel saya coba2 menghubungi
    karna di malaysia ada pemasangan
    jadi saya memberanikan diri karna sudah bingun
    saya minta angka sama AKI NAWE
    angka yang di berikan 6D TOTO tembus 100%
    terima kasih banyak AKI
    kemarin saya bingun syukur sekarang sudah senang
    rencana bulan depan mau pulang untuk buka usaha
    bagi penggemar togel ingin merasakan kemenangan
    terutama yang punya masalah hutang lama belum lunas
    jangan putus asah HUBUNGI AKI NAWE 085-218-379-259
    tak ada salahnya anda coba
    karna prediksi AKI tidak perna meleset
    saya jamin AKI NAWE tidak akan mengecewakan











    BalasHapus
  2. Ass Wr Wb, Saya ingin berbagi cerita kepada anda bahwa saya ini RISWANTO AKIL seorang TKI dari malaysia dan secara tidak sengaja saya buka internet dan saya melihat komentar IBU YOSHI yg dari singapur tentan Pesugihan AKI ZYEH MAULANA yg telah membantu dia menjadi sukses dan akhirnya juga saya mencoba menghubungi beliau dan alhamdulillah beliau mau membantu saya untuk menarik dana Hibah Melalui ritual/ghaib dan alhamdulillah itu betul-betul terbukti dan mendapat hasil tarikan RM.347.000 Ringgit ,kini saya kembali indon membeli rumah dan mobil walaupun sy Cuma pekerja kilang di selangor malaysia , sy sangat berterimakasih banyak kepada AKI ZYEH MAULANA dan jika anda ingin seperti saya silahkan Telefon di 085298275599 Untuk yg di luar indon telefon di +6285298275599,Atau Lihat Di internet KLIK DISINIsaya juga tidak lupa mengucap syukur kepada ALLAH karna melalui AKI ZYEH MAULANA saya Bisa sukses. Jadi kawan2 yg dalam kesusahan jg pernah putus asah, kalau sudah waktunya tuhan pasti kasi jalan asal anda mau berusaha, ini adalah kisah nyata dari seorang TKI,
    KEAMPUHAN ZIKIR AKI ZYEH MAULANA
    1.Penarikan Dana Hibah Melalui Bank Ghaib
    2.Penarikan Uang Melalui Mustika
    3.Ritual Angka Tembus Togel/Lotrey
    4.Jimat Pelaris
    5.Perintah Tuyul
    Dan Masih Banyak Lagi, AKI ZYEH MAULANA Banyah Dikenal Oleh Kalangan Pejabat, Pengusaha Dan Artis Ternama Karna Beliau adalah guru spiritual terkenal di indonesia. Untuk yg punya rum terimakasih atas tumpangannya
    SYARAT SEBAGAI BERIKUT:
    BERJANJI AKAN MEMBANTU SESAMA YANG MEMBUTUHKAN
    BERJANJI TIDAK AKAN SOMBONG DAN SELALU RENDAH HATI
    BERJANJI AKAN MEMULAI HIDUP YANG BARU BERJALAN KE JALAN YANG BENAR,
    BERLUTUT DAN MEYEMBAH KEPADA ALLAH SWT.
    "Allahumma inni a'udzubika minal hammi wal hazani wa a'udzubika minal 'ajzi wal kasali wa a'udzubika minal jubni wal bukhli wa a'udzubika min ghalabatiddaini wa qahrirrijali"

    "Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada Engkau dari bingung dan sedih. Aku berlindung kepada Engkau dari lemah dan malas. Aku berlindung kepada Engkau dari pengecut dan kikir. Dan aku berlindung kepada Engkau dari lilitan hutang dan kesewenang-wenangan." Kata Abu Umamah radhiyallahu 'anhu: "Setelah membaca do'a tersebut, Allah berkenan menghilangkan kebingunganku dan membari Petunjuk." (HR Abu Dawud 4/353)


    PENARIKAN UANG MENGUNAKAN MUSTIKA

    BalasHapus