Minggu, 03 Mei 2015

Sejarah Kungfu Shaolin

Bagi yang suka nonton film mandarin, hal yang paling familier tentunya adalah keberadaan ilmu bela diri kungfunya. Dan dari sekian banyak ilmu kungfu yang dikenal, Shaolin adalah kuil dengan ilmu beladiri yang dianggap sebagai terbaik dibandingkan yang lain. Tak heran banyak yang tertarik untuk mempelajari kungfu Shaolin atau sekedar melihat bagaimana aktivitas para biksu di kuil tersebut.

Untuk menyaksikannya, para traveler bisa berkunjung ke Kuil Shaolin yang berada di daerah Dengfeng, Provinsi Henan Cina. Lokasi kuil ini berada di tempat yang alami karena masuk dalam wilayah Pegunungan Song, tepatnya di hutan di wilayah Gunung Shaoshi. Dan kuil ini pun menjadi salah satu dari empat kuil Budha suci yang ada di Cina.

Catatan sejarah menuliskan hal yang berbeda terkait pembangunan dari Kuil Shaolin ini. Menurut buku Continued Biographies of Eminent Monks yang ditulis oleh Daoxuan, Kuil Shaolin dibangun pada tahun 477. Sementara itu Jiaqing Chongxiu Yitongshi mengungkapkan kalau Kuil Shaolin ini berada di Provinsi Henan dan dibangun pada tahun 497.

Tak hanya mempunyai usia yang tua, kompleks bangunan Kuil Shaolin juga memiliki desain yang sangat menarik. Terutama pada area Hutan Pagoda. Sesuai dengan namanya, tempat ini dipenuhi dengan total sebanyak 240 bangunan makam yang berbentuk pagoda berbagai ukuran. Pagoda-pagoda tersebut dibangun dari beberapa dinasti yang berbeda, dari Dinasti Tang, Song, Jin, Yuan, Ming serta Qing (618 hingga 1911).


Karena nilai sejarah serta desainnya yang menarik itulah, Kuil Shaolin beserta Hutan Pagoda dilabeli UNESCO sebagai World Heritage Site pada tahun 2010 sebagai bagian dari Monumen Bersejarah dari Dengfeng.

Kompleks bangunan Kuil Shaolin sendiri terdiri dari berbagai bagian. Secara total, area Kuil Shaolin berukuran 160 x 300 meter dengan luas sebesar 57.600 meter persegi. Total terdapat 14 hall pada kompleks ini, di mana terbagi berdasarkan lokasinya.

Bangunan pertama yang bakal dilihat pada saat memasuki kompleks Kuil Shaolin adalah Shanmen Hall. Bangunan yang satu ini dilengkapi dengan sebuah papan yang digantung bertuliskan Kuil Shaolin. Papan tersebut ditulis oleh Kaisar Kangxi yang memerintah Cina pada masa Dinasti Qing pada era tahun 1622 hingga 1723.

Selanjutnya ada Hall of Heavenly Kings atau yang juga dikenal dengan nama Devaraja Hall. Jalan masuk menuju bangunan ini sangat khas karena terdapat dua patung berbentuk Vajra (Prajurit Buddha). Dan seperti namanya, di dalam bangunan ini terdapat patung dari Four Heavenly Kings yang bertanggung jawab untuk memeriksa tingkah laku manusia, menolong yang membutuhkan serta memberikan berkahnya kepada masyarakat.

Tempat yang tak boleh dilewatkan tentu saja adalah Hutan Pagoda. Di sini merupakan lokasi pemakaman para biksu Buddha yang dianggap suci. Total terdapat sekitar 240 bangunan pagoda di sini dengan rata-rata mempnyai ketinggian 15 meter. Ukuran dari bangunan pagoda di sini menunjukkan status biksu yang dimakamkan di dalamnya. Dan Hutan Pagoda ini merupakan kompleksbangunan pagoda terbesar di Cina.

Ada pula Gua Dharma yang menjadi lokasi bermeditasinya Dharma selama 9 tahun. Menurut kisah, setelah bermeditasi selama sembilan tahun, Dharma akhirnya berhasil mencapai keabadian dan membentuk Buddhist Zen. Gua ini tak terlalu besar, hanya memiliki kedalaman tujuh meter dan tinggi tiga meter.

Dan tentu saja area yang sangat penting dan harus dikunjungi pada saat datang ke Kuil Shaolin adaalh tempat latihan kungfu. Kungfu Shaolin sendiri merupakan hasil kombinasi antara beladiri Cina yang disebut kungfu dengan ideologi Buddha. Dan saat ini, Kungfu Shaolin sudah sangat terkenal dan tak hanya dipelajari oleh masyarakat Cina, tapi juga orang-orang dari belahan dunia lainnya. Tak heran kalau kungfu ini telah bertahan hingga 1500 tahun.

Kung Fu Shaolin sendiri diciptakan oleh Bodhi Dharma pada rentang antara tahun 477 hingga 499. Menurut catatan sejarah, Kungfu Shaolin mempunyai total 708 seri skill dan trik, 552 seri pukulan dan skill senjata serta 72 aksi. Pada awalnya, Bodhi Dharma menciptakan kungfu Shaolin agar para biksu Shaolin bisa meningkatkan kesehatannya sekaligus untuk pertahanan diri.

Dan dalam Kungfu Shaolin sendiri, terdapat hal-hal tabu yang tak boleh dilakukan oleh para biksu ataupun mereka yang mempelajarinya. Sepuluh hal-hal tabu tersebut adalah ahimsa ( tak boleh menyakiti), menahan nafsu, tidak mencuri, berprilaku mesum, tak boleh sombong, tak boleh hidup mewah serta prilaku terkait moral lainnya.

Sepenggal Asal Usul Shaolin
Shaolin adalah sejenis ilmu bela diri aliran Buddha, tetapi asal-usul ilmu silat tersebut bukan muncul dari Shaolin sendiri, melainkan diwarisi dari Hong Quan (baca: hung jhüen, salah satu ilmu bela diri aliran Selatan yang terutama tersebar di Provinsi Guangdong dan beberapa provinsi lainnya di Tiongkok).
Seorang biksu setelah bermeditasi perlu menggerakkan tubuh, bila sering bermeditasi, otomatis akan muncul tenaga dalam dan perputaran Zhou Tian (Lingkaran Langit, suatu proses dalam pelatihan ilmu tenaga dalam) dan pergerakan meridian, jika dilatih lagi ilmu bela diri maka akan sangat mudah sekali tumbuh Gong (baca: kung, energi kultivasi). Karena ia sederhana dan tidak terganggu oleh kehidupan duniawi, maka sejak dulu Kuil Shaolin bisa mencetak ahli kungfu yang tangguh dan ternama.”

Kompetisi Akbar Wushu Tionghoa Dunia ketiga yang diselenggarakan oleh NTDTV (New Tang Dynasty Television), mulai 8 Oktober lalu dilombakan di gedung olahraga Universitas Swasta Baruch College Arc Arene, Manhattan, Kota New York, 72 peserta berasal dari empat benua menunjukkan kebolehannya dalam pelatih-an tradisional aliran mereka masing-masing dan secara bertahap memasuki peluang ke jenjang semi final.

Usai kompetisi, Li Youfu, ketua Komite Wasit Kompetisi Akbar memperkenalkan salah satu aliran ilmu bela diri kepada wartawan yakni asal-usul kungfu Shaolin dan membuka tabir misteri kepada para pembaca serta mengajarkan bagaimana menikmati keindahan Wushu.

* Ilmu bela diri Shaolin termasuk aliran Buddha?

Li Youfu berkata, Wushu berasal dari kebudayaan tradisional Tionghoa yang sangat kuno dan kaya makna. Ia pada awalnya berasal dari Taoisme dan berhubungan erat dengan kultivasi (pengolahan jiwa dan raga hingga mencapai kesempurnaan), sehingga terbentuklah karakter pengasuhan moral, seni dan ketrampilan, pemeliharaan kebugaran, bela diri, serta pencegahan kekerasan. Itulah mengapa di dalam aksara Wu (武 = silat, bela diri) mengandung 2 aksara yakni: menghentikan pertikaian (止戈).

Sejak zaman dulu hanya ada dua aliran besar yakni Buddha dan Tao, kalau begitu apakah ilmu bela diri dari Kuil Shaolin itu termasuk ilmu dari aliran Buddha?

Li Youfu menjelaskan, ilmu bela diri dari kuil Shaolin itu boleh disebut Ilmu Eksternal, tetapi bukan ilmu dari aliran Buddha, karena ilmu aliran Buddha bermeditasi dan berlatih Qi Gong (baca: jhi kung, ilmu pengolahan napas dan energi vital).

“Biksu kuil Shaolin bermeditasi dan berlatih tenaga dalam, mengapa mereka tidak berlatih Taichi? Sebetulnnya aliran Buddha tidak diperkenankan untuk dicampur pelatihannya dengan ilmu dari aliran Tao, maka biksu yang benar-benar berhasil menguasai ilmu tersebut di dalam tubuhnya, tidak akan berlatih jurus Taichi. Kungfu Shaolin sendiri sebetulnya tidak berlatih tenaga dalam, karena menyangkut masalah aliran tidak mendua (berspesialisasi tunggal), orang yang berlatih sendiri memahami akan hal itu, tetapi masalah tersebut tidak diketahui oleh masyarakat.”

“Dari aliran Tao terbagi lagi beberapa aliran seperti: Xingyi, Taichi, Bagua (baca: pa kwa, Delapan Trigram) dan Elixier Dalam. Sedangkan Shaolin berlatih tenaga luar, maka di dalam Shaolin terdapat Qigong keras, yang dengan menggunakan tangan bisa menghancurkan batu dengan ilmu Telapak Pasir Besi, ini termasuk Qigong keras, dan Qi-nya tidak masuk ke dalam Dan Tian, tidak berlatih Dan (Elixier dalam), dengan begini tidak berpengaruh terhadap tenaga dalam yang mereka latih dari hasil bermeditasi, tidak menyangkut permasalahan teguh pada satu aliran.”

Dalam nomor kompetisi 8 Oktober lalu, bisa disaksikan nunchaku (sepasang ruyung 2 ruas) dan toya api. Li Youfu memberi penjelasan, “Mereka berlatih toya karena berstatus biksu, tidak boleh membawa dan menyandang senjata tajam, di dalam Kuil Shaolin pun tidak tersedia pedang, zaman dulu mereka juga tidak berlatih golok. Mereka berlatih dua jenis senjata, toya dan Yue Ya Chan (senjata tajam berbentuk tongkat panjang dengan skop di satu ujung dan bulan sabit di ujung lainnya) yang juga disebut sebagai tongkat biksu, seperti yang digunakan Sha Sheng (Pendeta Pasir dalam cerita Perjalanan Menuju ke Barat). Kepala biara pada zaman dulu selalu membawa benda semacam ini. Toya tidak memiliki logam bersisi tajam, kedua ujungnya juga tidak lancip, ia hanya sebuah alat.”
Ilmu Bela Diri Shaolin Termasuk Hong Quan

Li Youfu mengatakan, ilmu bela diri Shaolin berasal dari Hong Quan. “Bodhidharma datang dari barat tanpa kitab apapun dan tidak membawa ilmu bela diri. Ia hanya bertapa 9 tahun menghadap dinding. Di kemudian hari bersamaan masuknya masyarakat ke kuil menjadi biksu, mereka ada yang membawa ilmu bela diri, saat itu ilmu bela diri Hong Quan cukup populer di dalam masyarakat. Ada jenis Hong Quan besar dan Hong Quan kecil, maka tersebarlah ia ke dalam kuil Shaolin.

Juga ada ilmu bela diri Wu Zi (dalam satu pukulan mengandung lima perubahan, sangat fantastis), ilmu bela diri ini di bawa oleh orang hebat dan sebagian orang yang berlatih ilmu bela diri lain yang menyebarkannya ke dalam kuil, pewarisannya cukup lurus dan murni, karena para biksu pada dasarnya sudah melepas duniawi, pikiran mereka lebih sederhana dan murni, tidak ada gangguan, melulu hanya baca sutera, bermeditasi dan berlatih ilmu bela diri. Itulah mengapa mereka bisa mencapai taraf ilmu yang tinggi.

Delapan gerak dasar tangan & Lima gerak dasar kaki dalam Tai Chi
Keseimbangan Yin dan Yang
Tai Chi Chuan merupakan seni beladiri, menggunakan kekuatan lawan untuk memukul diri mereka sendiri.
Secara ringkas gerak Tai Chi terdiri atas :

Memukul
Menendang
Melempar
Mencengkram

Latihan Tai Chi dikondisikan untuk tenang, perasaan lawan tanding dikembangkan secara hakiki, menghindarkan keegoisan, menghindarkan prilaku agresif. Karena Seni bela diri Tai Chi mengalir bersama gerak lawan. Dengan demikian kondisi rileks dan tenang merupakan syarat dalam menghadapi lawan agar bisa menggunakan keterampilan dan teknik secara efektif. Dan pengembangan Tai Chi terletak pada kekuatan pikiran serta aliran tenaga intrinsik. Tenaga anda akan berkembang jika anda tahu bagaimana menggunakan energi kosmis. Tenaga dilatih secara internal dengan meningkatkan pikiran melalui meditasi serta latihan Tai Chi Chuan ini akan menetap serta dapat dipergunakan untuk keperluan apa saja. Konsep beladiri Tai Chi adalah ”Jika lawan tidak bergerak , saya tidak bergerak, jika lawan bergerak maka saya bergerak lebih cepat”. ”Jika yin maka yin lebih banyak, jika yang maka yang lebih banyak”.

Prisip lipat empat :

Membedakan mana yang asli dengan yang palsu.
Bernapas secara teratur.
Menggunakan akal bukan kebrutalan.
Rileks dalam bertindak.

Aspek meditatif Tai Chi serta penekanan pada gerakan rileks akan menyebabkan kejernihan serta kejelasan pikiran, yang akan menghasilkan keanggunan, kewibawaan dan aliran energi yang harmonis. Sehingga pendalaman Tai Chi pada seseorang akan membentuk sifat sebagai berikut:

Percaya kemampuan diri
Halus tutur katanya
Rendah hati
Toleran
Membawa kedamaian bagi diri dan orang lain

Tai Chi sendiri berarti ”Puncak Yang Besar” atau ”Kosmos”.

”Tai Chi lahir dari kehampaan, yang menghasilkan gerak dan ketenangan, dan merupakan induk yin dan yang. Ketika bergerak ia memisah, ketika tenang ia menyatu”

Konsep yin-yang merupakan pelambangan akan dua aspek yang berbeda, yang saling melengkapi atas segala sesuatu dialam semesta, baik berupa kebendaan atau merupakan konsep pikiran.

Konsep yin-yang merupakan dua aspek yang saling bertentangan tetapi saling memberi makna satu sama lainnya. Seperti tidak ada ”Atas” dan ”Langit” jika tidak ada ”Bawah” dan ”Bumi”. Tetapi keduanya tidak akan bermakna jika kita berada diluar angkasa. ”Bawah” dan ”Bumi” merujuk kepada yin.

”Atas” dan ”Langit” merujuk kepada yang.

Konsep yin-yang adalah konsep yang sifatnya relatif tetapi saling melengkapi, dan merupakan dua aspek dari satu kesatuan.

Konsep yin-yang diwujudkan dalam empat aspek tai chi chuan, yaitu :

Bentuk
Latihan Tenaga
Penerapan
Teori
Untuk hasil yang terbaik adalah keadaan yin-yang selaras, aspek yang diwujudkan dalam gerakan sirkuler dan eksternal, aspek yin diwujudkan dalam pengaturan pernapsan dan visualisasi.

Hasil terbaik berlatih Tai Chi Chuan bukan dari berlatih Tai Chi sebagai konsep bela diri (Yang) atau berlatih Tai Chi sebagai konsep kesehatan (Yin) tetapi dari kedua – duanya yang selaras dan seimbang. Dengan demikian manfaat terbaik dibidang kesehatan didapat dari berlatih Tai Chi sebagai seni bela diri.

Keseimbangan pada Tai Chi adalah :

Ketenangan dan Gerak
Akal dan tubuh
Keterampilan dan penerapan
Mempraktikan jurus tai chi secara rutin harus diimbangi oleh masuk kedalam keheningan Tai Chi yaitu kuda – kuda atau meditasi duduk.

Delapan gerak dasar tangan & Lima gerak dasar kaki dalam Tai Chi

Beberapa khasanah klasik, disebutkan juga mengenai 13 teknik Tai Chi. Ini bukan merujuk pada 13 gerakan atau formasi, namun lebih kepada delapan gerak dasar tangan dan lima gerak dasar kaki. Pengambilan esensi 13 teknik ini mengacu pada Delapan Diagram (Bagua) dan Lima Unsur (Wuxing).

Delapan Diagram yang diambil esensinya sebagai 8 gerak dasar tangan ini bisa dijabarkan sebagai berikut: iching

Peng = menangkis (halting)

Lu = memutar (twisting)

Qi = menekan (pressing)

An = mendorong (pushing)

Lie = menyebar (scattering)

Cau = mengambil (taking)

Zhou = menyiku (elbowing)

Kao = bersandar (leaning)

8 Gerakan diambil dari Bagua merupakan penyimbolan dari Surga, Bumi, Petir, Angin, Air, Api, Gunung dan Rawa

Lima Unsur atau Lima Elemen dikemas menjadi 5 gerak dasar kaki, yaitu :

Jin = bergerak kedepan (move forward)

Tui = bergerak mundur (move backward)

Ku = bergerak ke kiri (move to left)

Pan = bergerak ke kanan (move to right)

Ding = tetap di tengah (within middle)

5 gerakan diambil dari Wuxing yang diwakili oleh Logam, Air, Kayu, Api, Tanah.

Kombinasi dua gerak dasar dari Delapan Diagram dan Lima Unsur ini akan lebih jelas ketika seorang praktisi sedang berlatih dan ‘perform’, dan memang lebih baik anda bertanya pada Master/Sifu anda yang mana dan kapan saat Lu, lalu An atau Lie kemudian Zhou dan seterusnya. Dan bagaimana gerak dasar kakinya, apakah Jin, atau Ku atau tetap Ding. Semua sudah terangkum dalam gerakan Tai Chi.

Pada dasarnya tidak ada urutan baku, akan ada perubahan (iching) selalu, karena kesemuanya terjadi kondisional, sesuai keadaan yang saat itu terjadi.
Memang tidak mudah bagi para pembelajar khususnya pemula untuk mempelajari Tai Chi jika tidak bisa bersikap tenang dan seimbang serta memiliki visualisasi dan kontrol energi, dibanding hanya berfokus pada gerakan fisik. Pembelajar yang demikian biasanya akan terfokus pada satu hal dan sulit bergerak simultan.

Lebih jelasnya begini, saat melakukan gerakan dan fokus mengingat gerakan tangan, maka disaat yang sama, gerakan kakinya akan lupa, atau saat fokus pada gerak kaki, maka disaat yang sama pula gerakan tangan lupa. Atau ketika fokus mengingat gerakan tangan dan kaki, maka disaat itu juga perputaran pinggang dan orientasinya akan terlupakan. Begitu dan ini hal yang sering terjadi. Dan jika ditanya kenapa begitu, kebanyakan akan menjawab, ‘karena gerakannya menyambung terus, seolah tiada putusnya’.

Tidak seperti beladiri lainnya yang bisa dipecah menjadi paket-paket gerak dasar, yang dilakukan putus-putus. Ini menjadi salah satu ciri khas Tai Chi.

Para Master sebenarnya mengetahui hal ini, namun kondisi itu sebenarnya bukan sebuah masalah, karena setiap Master memiliki metode sendiri-sendiri untuk menjelaskan dan mengajarkan pada muridnya. Saya menganggapnya sebagai sebuah hak prerogratif, karena selanjutnya murid itu sendiri harus menemukan sendiri teknik yang tepat untuk dirinya, mempelajari tiap ruas dan posisi otot yang sudah diberikan dalam tubuhnya. Artinya , dia harus menundukkan tubuhnya, pikirannya dan energinya untuk menyatu dalam sebuah meditasi gerak Tai Chi. Inilah Tai Chi, menyelami diri berikut kekuatan pribadi,

”Lagu Untuk Pelatihan 13 Teknik”
oleh Wu Yu Xiang (1813 – 1880 )

Jangan meremehkan ketiga belas teknik,
Sumber kehidupan ada di pinggang
Perhatikan yang nyata dengan yang solid
Tanpa halangan chi mengalir dengan anggun
Diam dalam gerak dan gerak dalam diam
Sesuaikan menurut situasinya
Setiap teknik harus dibimbing oleh keinginan
Efisiensi perang akan dicapai dengan mudah
Sepanjang waktu perhatikan pinggang mu
Perut dipenuhi oleh chi dan tenaga
Punggung lurus dan penuh spirit
Seluruh badan rileks dengan kepala tegak
Perhatikan detil setiap gerak
Spontanitas membiarkan setiap gerakmu
Bimbingan guru diperlukan untuk membuka jalan
Jika diselesaikan ia tidak terbelenggu oleh aturan
Apakah yang sulit berkaitan dengan bentuk
Akal dan energi adalah raja
Apakah tujuan berlatih tai chi chuan
Kesehatan dan vitalitas serta musim semi abadi.


5 Jurus Kungfu yang telah Hilang dan Menjadi Legenda
Kita tentu sering menonton film kungfu klasik yang menyuguhkan berbagai ilmu atau jurus-jurus hebat yang kadang tidak masuk di akal. Namun, tahukah sobat sekalian bahwa sebagian besar jurus itu dulu memang benar keberadaannya. Namun seiring waktu, maka semakin berkurang kemampuan manusia untuk mempelajari jurus kungfu tersebut sehingga tidak ada lagi yang dapat meneruskannya. Jurus kungfu tersebut pun hilang dan menjadi legenda. Berikut jurus-jurus kungfu yang pernah ada, namun hilang karena tidak ada penerusnya. Memang masih banyak jurus yang hilang dan menjadi legenda, tetapi saya memberikan lima yang paling terkenal.


1. Ilmu Ulat Sutera Langit

Kungfu ini diciptakan oleh seorang tabib terkenal di jaman Samkok (Tiga Kerajaan), Hua Duo. Kehebatan ilmu ini terletak pada kemampuan pengobatannya yang sangat hebat, bisa menyembuhkan penyakit separah apapun bahkan menyambung kembali otot ataupun tulang yang telah hancur.
Kungfu ini dibagi dalam tiga tingkatan:

Tingkat Pertama: memetik ratusan jenis tanaman dan rumput obat lalu digodok. Airnya digunakan untuk berendam. Saat berlatih menghirup dan menghembuskan nafas, simbol langit bumi. Setelah berhsil, semua racun dalam tubuh akan terkuras. Otot, tulang dan nadi menghisap manfaat godokan obat. Tulang dan kulit menjadi semakin kuat.

Tingkat kedua: cairan darah yang berada dalam tubuh yang mengandung obat akan mengkristal dan menjadi penyembuh rasa sakit. Membuat aliran darah di nadi kecil menjadi lancar. Tanpa melakukan tusuk jarum bisa menyembuhkan sakit pada organ dan bebas dari bahaya.

Tahap ketiga: disebut juga tahap Wu Shang Tian. Saat menghembuskan napas akan memuntahkan serat sutra yang membungkus dirinya ke dalam kepompong, yang memisahkan dirinya dari bumi dan langit dan kembali menjadi muda.

2. Tongkat Pemukul Anjing

Salah satu dari dua jurus utama Partai Kaypang setelah 18 Tapak Penakluk Naga. Tongkat Penggebuk Anjing memiliki perubahan yang bervariasi dan sangat sulit diduga. Dasar jurus ini dibagi menjadi beberapa bagian seperti membelit, memutar, menusuk, memukul, menyalip dan menghentak. Tanpa menggunakan tenaga dalam sekalipun, jurus ini sudah bisa menghajar lawan. Apalagi jika dipadukan dengan tenaga dalam, kehebatannya tentu jauh lebih dasyat.

3. Pengubah Otot

Kitab pengubah otot adalah jurus maut ketiga ciptaan pendiri shaolin Damo (Bodhidarma). Setelah meciptakan Perisai Lonceng Emas hingga tahap 12, Damo yakin tidak ada yg bisa mencapai tahap tertinggi, karena itu ia menciptakan ilmu yg lebih mudah. Keistimewaan Ilmu Pengubah Otot, menggunakan seluruh urat nadi di tubuh untuk menyatukan daya tarik magnet, mengambil kekuatan dari luar untuk dijadikan tenaga dalam. Jurus ini pada puncaknya akan menjadikan manusia dan langit bersatu. Kitab Pengubah Otot dibagi dalam 7 tahap, atau disebut juga 7 tingkat pagoda. Dua tahap pertama adalah murni melatih pernapasan.

4. Perisai Lonceng Emas

Tahap dari Perisai Lonceng Emas ini, yaitu pada tahap 1-6, kungfu ini melatih nafas berat supaya bisa membersihkan fungsi organ tubuh secara sempurna, lalu pada tahap 7-9 seseorang yang berlatih kungfu ini akan mampu bertahan dari gempuran seberat 3000kg, dan mempunyai daya ledak yang kekuatannya mencapai 2500kg. Untuk mencapai tahap ini rata-rata orang normal membutuhkan 3-5 tahun untuk menyatukan nafas dalam yang sejak mula terpecah. Dan yang terakhir pada tahap 10-12 adalah penyatuan sempurna seseorang dengan tenaga alam, sehingga sewaktu hujan atau terkena air tidak basah, dan sewaktu terkena api juga tidak terbakar, lalu dapat melawan kekuatan grafitasi bumi dalam jangka waktu yang relatif lama.

Empat manual beladiri ciptaan Bodhidarma adalah Sutra Anak Lelaki, Kitab Perisai Lonceng Emas, Sutra Pengubah Otot, dan Sutra Pembersihan Sumsum. Dari keempat kung fu itu yang paling sering mengharumkan sekaligus merajai dunia persilatan adalah Kitab Sutra Pengubah Otot, sebab mempunyai pewaris langsung dari tiap generasi, sedangkan Perisai Lonceng Emas hanya menjadi kung fu nomer 2, karena sejak diciptakan 1200 tahun kemudian baru ada 1 orang yang menguasai hingga tahap 11, beliau adalah biksu Qi Yun dari Shaolin yang berhasil menyelamatkan kitab-kitab Sutra baik sutra Budha maupun sutra kungfu dari penjarahan di akhir Dinasti Qing. Beliau adalah satu-satunya biksu Shaolin yang berhasil mendobrak hingga ke tahap 11 karena niat untuk menyelamatkan peninggalan leluhur sehingga berani menerobos kobaran api dan melayang dengan ringannya bagai dewa.

Manusia dapat berkembang terus apabila dalam hidupnya tidak terikat oleh waktu, tetapi karena usia manusia terbatas maka penguasaan kungfu ini agak sulit untuk sampai ke tingkat tertinggi, dari pertama kali diciptakan, kungfu Perisai Lonceng Emas ini tidak ada yang dapat mencapai tahap 12 (sebetulnyaBodhidarma sendiri tidak tahu sampai tahap berapa beliau bisa melangkah lagi) yang sangat sempurna. Di tahap ini manusia tidak perlu makan atau minum selama 370 hari tidak akan mempengaruhi system tubuh, melangkah di air tidak basah, melangkah masuk dalam lautan api tidak terbakar, minum racun tidak berpengaruh. Boleh dikatakan pada tahap ini manusia sudah mengalami perubahan system kerja organ tubuh menjadi lebih efisien dan tidak terlalu banyak bergerak seperti pada manusia umumnya.

 5. Tapak Buddha

Kitab tapak/telapak Budha sendiri diciptakan Sidharta Gautama di India pada masa dia belia, karena merasa tidak puas dengan kondisi sosial yang terjadi saat itu beliau bertualang mencari jawaban dari segala pertanyaan hatinya. Beliau mencari jawaban atas pertanyaan yang lama dicari manusia, mengapa ada siklus lahir dewasa, sakit tua lalu mati. Selama beliau berkelana sampai mendapat pencerahan sejati, banyak rintangan dan hambatan yang dihadapai Sidharta Gautama, mulai dari godaan nafsu kenikmatan, kekuasaan dan kekayaan. Setelah mencapai pencerahan barulah Sidharta memulai menciptakan kungfu Telapak Budha ini, dengan tujuan membasmi segala angkara dan berbagai jenis kejahatan yang ada di dunia ini.

Kungfu dari India yang bernuansa agama ini dikembangkan di dunia pada abad ke VI, ketika biksu suci dari Dinasti Tang di utus untuk mencari Kitab Tripitaka ke India, yang kisahnya sangat terkenal yaitu Perjalanan Menuju Barat. Biksu Suci Dinasti Tang saat itu Tang Suan Zhang (Tong Sam Cong) melewati 81 cobaan dan rintangan spiritualitas untuk menghadap sang Budha.

Dari India buksu Suci Tang berhasil membawa Kitab Suci Budha dan 8 Sutra Kung Fu Telapak Budha, 3 buah Senjata Prajurit Budha, dan upeti kepada Dinasti Tang Raya.
Sebenarnya Telapak Budha terdiri dari 9 Jurus, dan mempunyai 9 Bentuk Senjata Prajurit Budha, tetapi hanya ada 8 Jurus yang disebarkan ke daratan China karena jurus ke sembilan merupakan jurus yang hanya bisa dikuasai oleh sang Budha sendiri yang berfungsi sebagai pelindung sekaligus penghancur langit, bumi dan manusia, oleh karena itu jurus terakhir ini tidak boleh beredar luas ataupun disebarkan, maka jurus ini di segel di India Kuil Lui In She.

Kaisar Dinasti Tang Raya, Li Shi Min (Tang Tai Cong) merebut tahta lewat kekerasan (membunuh saudara dan guru) namun memerintah dengan bijak, sutra Budha di simpan di kuil dalam komplek Istana dan dijaga turun temurun oleh para biksu suci dari kuil Huang Jie.

300 tahun kemudian setelah Dinasti Tang runtuh, kuil Huang Jie hangus dijarah dan dibakar pemberontak. 3 biksu suci menyimpan Sutra Hati Telapak Budha dan 3 buah senjata prajurit Budha saling berpencar supaya bisa menyelamatkan benda-benda suci itu.
Tapak Budha Langit (Rulai San Zhuan) lahir dari proses meditasi memperoleh Bodhi (kebangunan/kesadaran) hingga pencerahan sang Budha Sidharta Gautama, maka kung fu ini mengandung hawa murni langit, bumi, dan manusia untuk melindungi ketiga dunia dan menyelamatkan manusia dari dosa. 
Kung fu Telapak Budha Langit ini mempunyai dasar tenaga dalam yang mewakili unsur keras dan lembut (langit dan bumi, matahari dan bulan), yaitu Es Hitam Menghindari Api sebenarnya dari dasar tenaga dalamnya saja sudah tampak daya tahan dari suatu bentuk kungfu. Dengan berbekal dasar tenaga dalam yang maha dahsyat ini saja sebenarnya sudah cukup akan mengerahkan jurus apa saja, tetapi karena pada dasarnya adalah landasan untuk mengerahkan jurus Telapak Budha Langit yang sangat keras sekaligus lembut mampu menghancurkan kejahatan tetapi juga membangun bumi. Jurus ini selaras dan tidak menimbulkan kontra dalam tubuh si pemakai kungfu ini. Di Korea ada kungfu yang keras yaitu Es Api Penghancur Langit, tetapi kurang begitu sempurna sehingga pada tahap 7 (puncak) justru mengakibatkan gangguan pada jantung si pemilik Kungfu itu.‎

Tidak ada komentar:

Posting Komentar