Minggu, 28 Februari 2016

Penjelasan Fenomena Indigo

Sesungguhnya kemampuan manusia atas kepemilikan ilmu pengetahuan hanyalah bagaikan setetes air di samudra luas atas ilmu pengetahuan yang dimiliki Allah SWT. Oleh sebab itu, maka apabila ada seseorang dianggap memiliki kemampuan tentang sesuatu melebihi kodratnya sebagai manusia pada umumnya, kita harus berhati-hati dan waspada dalam menyikapinya. Dalam beberapa hal Allah SWT bisa saja memberikan ilmu pengetahuan kepada manusia secara langsung tanpa melalui proses belajar seperti pengetahuannya Nabi Khidir as, dan inipun karena Khiidir adalah seorang nabi dan rosul, maka wajar jika Allah memberikan pengetahuan itu. Sebagaimana firman Allah dalam al-Qur’an, yang artinya: “Maka mereka berdua (Nabi Musa dan pembantunya) mendapatkan seorang hamba dari hamba-hamba Kami (yaitu nabi khidir), yang telah Kami anugrahi rohmat dan telah Kami ajarkan kepadanya ilmu dari sisi Kami (Allah)." (QS. Al-Kahfi: 65)

Ilmu pengetahuan yang telah diberikan Allah kepada Nabi Khidhir as dalam kisahnya sebagaimana pada Ayat tersebut diatas, kemudian oleh sebagian orang ilmu itu disebut-sebut sebagai ilmu laduni. Namun seiring dengan berjalannya waktu istilah ilmu laduni menjadi berkembang artinya, yaitu bahwa setiap orang yang mempunyai kelebihan yang aneh-aneh (yang diluar kewajaran manusia), mereka menganggapnya sebagai mempunyai ilmu laduni. Pandangan ini didasari oleh karena nabi khidhir as telah memperoleh ilmu yang dapat mengetahui hal-hal yang belum terjadi dalam kisah perjalannya bersama nabi Musa as, dan pengetahuan itu diberikan langsung dari Allah tanpa melalui proses belajar tertentu.
Kalau kita katakan bahwa Khidhir as adalah seorang Nabi - dan ini adalah pendapat yang benar -, maka Allah telah mengajarkan kepada Nabi Khidhir sebagian ilmu ghoib, dan ini wajar-wajar saja, karena salah satu ciri khas wahyu adalah pengetahuan tentang sebagian ilmu ghoib. Dan hal ini hanya dimiliki oleh para nabi dan utusan Allah atau orang-orang yang dikehendaki Allah SWT. Sebagaimana firman Allah dalam Al-Qur'an, yang artinya : “Dia-lah Tuhan (Allah) Yang mengetahui yang ghaib dan Dia tidak memperlihatkan tentang yang ghaib tersebut kepada siapapun. Kecuali kepada para Rosul yang diridhoi-Nya, maka sesungguhnya Dia mengadakan penjaga-penjaga (Malaikat) di muka dan di belakangnya.“ (QS. Al-Jin: 26-27)

Para ahli tasawuf yang kemudian disebut sebagai kaum sufi, mengangap bahwa ilmu laduni ialah pengetahuan yang diperoleh seseorang yang saleh dari Allah SWT melaluiilham dan tanpa dipelajari lebih dahulu melalui suatu jenjang pendidikan tertentu. Oleh sebab itu, ilmu tersebut bukan hasil dari proses pemikiran, melainkan sepenuhnya tergantung atas kehendak dan karunia Allah SWT. Menurut anggapan ini, maka keberadaan ilmu laduni dapat dimungkinkan jika ilmu laduni tersebut dia dapatkan dengan bertaqwa kepada Allah dengan menjalankan perintah-perintahNya serta menjauhi segala laranganNya sesuai dengan apa yang diajarkan oleh Rosulullah saw, dan kita harus percaya kepadanya, tetapi tidak kita sebut ilmu laduni, kita sebut karomah atau ilham atau firasat, menurut jenis kelebihan yang ia punyai. Sebagaimana firman Allah SWT, yang artinya: " … Dan bertaqwalah kamu kepada Allah, niscaya Allah mengajarimu, dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu." (QS. Al-Baqoroh: 282) 
Jika seseorang yang saleh dan bertaqwa kepada Allah dimungkinkan bisa memperoleh pengetahuan dari Allah tanpa proses belajar tertentu, yang kemudian menurut kaum sufi disebut ilmu laduni, lalu bagaimana dengan kemampuan seorang anak Indigo?, yang juga kebanyakan dari mereka memiliki kamampuan tentang sesuatu melebihi anak lain tanpa melalui proses belajar termasuk mengetahui hal-hal yang ghaib. Seperti dapat melihat  jin atau setan, mengetahui kehidupan masa lalu dan masa datang, dan lain-lain. Dalam kaitan ini maka tentu saja kita harus melihatnya dengan penuh kehati-hatian dengan melihat seberapa tinggikah tingkat kesalehan dan ketaqwaan anak yang terindikasi indigo tersebut kepada Allah SWT. Jika terindikasi tidak ada kesalehan dan ketaqwaan yang ditunjukan oleh yang bersangkutan, terlebih kemampuannya itu didasari dengan menggunakan sesuatu media tertentu yang ia percayai memiliki tuah atau kekuatan tertentu, maka hal ini diindikasikan sebagai orang yang tidak mendapatkan hidayah dari Allah dan tergolong kesesatan, karena kodratnya manusia tidak dapat melihat jin dalam ujud aslinya.

Allah subhanahu wa ta’ala berfirman,

يَا بَنِي آدَمَ لاَ يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطَانُ كَمَا أَخْرَجَ أَبَوَيْكُم مِّنَ الْجَنَّةِ يَنزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْءَاتِهِمَا إِنَّهُ يَرَاكُمْ هُوَ وَقَبِيلُهُ مِنْ حَيْثُ لاَ تَرَوْنَهُمْ إِنَّا جَعَلْنَا الشَّيَاطِينَ أَوْلِيَاء لِلَّذِينَ لاَ يُؤْمِنُونَ


“Wahai anak Adam, janganlah sekali-kali kamu dapat ditipu oleh setan, sebagaimana ia telah mengeluarkan kedua ibu-bapakmu dari surga; ia menanggalkan pakaiannya dari keduanya untuk memperlihatkan–kepada keduanya–‘auratnya. Sesungguhnya, ia (iblis/setan) dan pengikut-pengikutnya melihat kamu dari suatu tempat yang (di sana) kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya, Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin-pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.” (Qs. Al-A’raf:27)

Tak hanya bisa memandang benda-benda yang kasat mata, sebagian orang juga memiliki kemampuan melihat makhluk gaib. Kemampuan ini diperoleh orang dengan cara melakukan ritual-ritual tertentu, tapi ada juga yang sudah memilikinya sejak lahir. Mereka yang dari kecil sudah mempunyai kemampuan “melihat” ini biasanya diturunkan dari orangtua atau kakek buyut mereka.
 Terkait dengan hal ini, kita mengenal istilah anak indigo. Disebut-sebut memiliki indra keenam, anak indigo bisa melihat masa lalu, mengetahui kejadian masa depan, melihat atau berinteraksi dengan makhluk gaib. Selain itu, tingkat kecerdasannya di atas rata-rata sehingga pemikiran atau daya konsepnya luar biasa atau dapat menguasai banyak bahasa bahkan tanpa belajar. Namun, di kalangan ahli, anak indigo masih menjadi kontroversi. Sebagian menganggap ada, lainnya menolak memercayainya.

Memiliki keistimewaan memang bukan sebuah keinginan setiap individu akan tetapi lebih menjadi sebab pilihan yang telah menjadi takdir. Tidak selamanya keistimewaan dapat diterima oleh setiap individu apalagi bagi anak-anak yang memiliki keistimewaan panca indera atau lebih dikenal dengan anak indigo. Kesulitan adaptasi dengan kelebihan yang dimilikinya seringkali membuat anda kesulitan dalam memahami mereka. Adapula yang menyebutkan bahwa anak indigo adalah mereka yang memiliki kemampuan di luar batas anak normal lainnya. Sehingga dalam beberapa kasus ditemukan anak yang tumbuh di keluarga dengan menggunakan bahasa indonesia justru sangat fasih dalam menggunakan bahasa asing (inggris) pada awal mula dia bisa berbicara tanpa ada yang memberikan pengajaran khusus. Anak indigo dipopulerkan oleh penemuan Nancy Ann Tappe dalam sebuah buku yang menemukan adanya warna aura manusia yang dihubungkan dengan kepribadian. Seorang konselor di Amerika Serikat ini menemukan adanya warna indigo atau nila, pencampuran antara warna biru dan ungu yang biasanya dimiliki oleh orang dewasa ditemukan pada anak-anak. Tidak semua orang tau bahwa setiap anak indigo memberikan ciri ciri dalam kehidupan setiap harinya.

Konsep anak indigo pertama kali dikemukakan oleh cenayang Nancy Ann Tappe pada tahun 1970-an. Pada tahun 1982, Tappe menerbitkan buku Understanding Your Life Through Color (Memahami Hidup Anda Melalui Warna) ‎yang menjelaskan bahwa semenjak pertengahan tahun 1960-an, ia mulai menyadari bahwa ada banyak anak yang lahir dengan aura "indigo" ‎(dalam publikasi lain Tappe juga mengatakan bahwa warna indigo atau nila berasal dari "warna kehidupan" anak yang ia dapatkan melalui sinestesia‎. Gagasan ini kemudian dipopulerkan oleh buku yang berjudul The Indigo Children: The New Kids Have Arrived (Anak Indigo: Anak-anak Baru Telah Tiba) pada tahun 1998. Buku ini ditulis oleh Lee Carroll dan Jan Tober.‎

Pada tahun 2002, konferensi internasional untuk anak indigo yang dihadiri oleh kurang lebih 600 orang diadakan di Hawaii. Konferensi pada tahun-tahun berikutnya diadakan di Florida dan Oregon. Beberapa film bertajuk indigo juga telah dibuat, seperti Indigo pada tahun 2003 ‎yang disutradarai oleh James Twyman. ‎Film mengenai indigo juga dirilis di Rusia pada tahun 2008.‎

Dalam sebuah artikel di Nova Religio pada tahun 2009, Sarah W. Whedon pada tahun 2009 mengusulkan bahwa konstruksi sosial anak indigo merupakan tanggapan terhadap "krisis anak-anak Amerika" yang tampak dalam bentuk peningkatan kekerasan anak-anak dan diagnosis attention deficit disorder dan attention deficit hyperactivity disorder (ADHD). Whedon meyakini bahwa orang tua melabeli anak mereka sebagai "indigo" sebagai penjelasan alternatif bagi ADD dan ADHD anak mereka.

Berikut adalah ciri ciri anak indigo berdasarkan fisik dan psikologis :

1.  Memiliki jiwa yang tua

Anak indigo memiliki jiwa yang cenderung lebih tua dibanding dengan usia sebayanya. Sebagian dari mereka ada yang menunjukan pertumbuhan jiwa di usianya yang masih bayi dalam memahami kemampuan berfikir, memahami benda-benda dan karakter orang dewasa. Bahkan perkembangan jiwa yang tumbuh cepat mempengaruhi pertumbuhan fisik seperti tumbuhnya gigi  dan kemampuan motorik yang lebih cepat dibandingkan dengan keadaan normalnya.

2.  Bentuk kepala yang memiliki ciri khas

Bentuk fisik yang mungkin anda lihat adalah kepala yang sedikit besar dari anak seusinya terutama terlihat jelas pada bagian lingkar kepala, dahi dan kening yang lebih lebar. Kuantitas otaknya lebih besar dikarenakan mempunyai kemampuan dalam menganalisi panca inderannya.

3.  Bentuk daun telinga

Anak indigo dapat dilihat dari daun telinga yang memiliki perbedaan ketimbang anak lainnya seperti bentuknya yang sedikit keluar dari kepalanya, telinganya lebih memanjang di bagian ujung atas dan menekuk bagian cuping bawahnya. Hal ini terjadinya karena kepekaan dalam pendengarannya di atas normal.

4.  Mata yang lebih tajam

Anak indigo memiliki tatapan mata yang tajam dan dalam apalagi di bagian pupil lebih besar dibanding dengan anak normalnya, sehinga terkesan memilii sedikit ruang warna putih. Dengan mata yang tajam seperti ini anak indigo memiliki kemampuan supranatural dalam melihat dimensi-dimensi lain yang tidak kasat mata.

5.  Tanda kelahiran

Pada anak anak indigo sering kali ditemukan tanda-tanda kelahiran yang aneh seperti yang terdapat di dahi, atau kedua matanya. Warna tanda kelahiran anak indigo biasanya cukup jelas seperti warna lebam, bekas pukulan.

6.  Bagian tubuh yang sakit

Dalam beberapa kasus anak yang mempunyai keistimewaan ditemukan pernah mengalami sakit kepala yang tidak tertahankan kemudian lambung yang melemah. Hal ini dikarenakan adanya stress dalam berpikir yang keras yang tidak dikehendaki sehingga memerlukan energi yang besar. Sedangkan lambung yang lemah dikarenakan produksi asam lambung yang meningkat ketika anak indigo stress.

7.  Kepribadian emosional

Anak indigo memiliki empati yang tinggi disebakan karena kepekaan yang berlebih pada lingkungannya. Anak indigo juga memiliki rasa marah yang mendesak sehingga menjadi semangat dalam memperbaiki keadaannya. Terkadang anak indigo mendengar suara yang diluar batas kemampuanyya sehingga menjadikan dirinya pribadi yang berubah-ubah.‎

Kemampuan Anak Indigo menurut penjelasan  Islam

1. Telepati (Tidak ada unsur syirik)

Telepati adalah kemampuan membaca pikiran dan perasaan manusia atau makhluk lain sering dihubungkan dengan cakra mata ketiga. Cakra adalah semacam lubang hitam (black hole) pada jiwa kita yang posisinya terletak di depan kepala (dahi). Enam kemampuan setelah ini juga mengandalkan kekuatan cakra ketiga.

Mata ketiga tersebut pada tubuh kita terletak di otak bagian depan. Secara fisik berupa ujung-ujung syaraf di kulit luar otak yang berperan sebagai sensor gelombang yang datang.

Setiap kali orang berpikir dan beremosi, maka otak akan memancarkan gelombangnya. Gelombang berfrekuensi rendah ini merembet dan memantul ke sana kemari dengan kecepatan cahaya, kemudian diindra oleh sensor di otak orang indigo dan diolah di otak untuk diubah menjadi sebuah gambaran.

Kemampuan membaca pikiran dan perasaan menangkap gelombang dimiliki hampir semua orang Indigo, termasuk juga anak-anak Indigo yang masih bayi. Sedangkan kemampuan berkomunikasi jarak jauh mengirim gelombang hanya dimiliki oleh orang Indigo tertentu saja.

2. Klervoyans (Ilmu Tembus Pandang) (Tidak ada unsur syirik)

Kemampuan untuk melihat kejadian yang sedang berlangsung di tempat lain. Sama seperti pikiran dan perasaan yang memancarkan gelombang, setiap peristiwa di alam juga memancarkan gelombang. Gelombang tersebut dipancarkan oleh setiap makhluk yang terlibat dalam peristiwa itu, bahkan benda mati sekalipun memancarkan gelombang dari gerak elektron pada atom dan getaran molekulnya. Kemampuan ini meliputi juga kemampuan melihat benda-benda yang tersembunyi atau berada di suatu tempat yang tertutup.

3. Prekognision (tergantung Penggunaan)
Hal ini berhubungan dengan kemampuan memprediksi dan membuat peristiwa yang akan terjadi. Memprediksi peristiwa artinya menggambarkan sebuah kejadian yang akan terjadi, sedangkan membuat peristiwa maksudnya menetapkan kejadian yang akan terjadi di masa depan. Kemampuan untuk menetapkan suatu peristiwa di masa depan termasuk kemampuan sulit yang jarang dimiliki oleh orang Indigo secara umum.

Prediksi diperoleh dengan 2 cara, yakni dengan melihat langsung kejadian yang sedang berlangsung di masa depan atau membaca dan menyimpulkan data-data yang ada di masa sekarang dan menyimpulkan sebuah kemungkinan terbesar yang akan terjadi di masa depan.

Cara pertama dilakukan dengan jalan mengembara di dimensi waktu. Rahasianya terletak pada keanehan sifat dimensi waktu. Dimensi waktu tidak berbentuk linier seperti dimensi ruang, tapi berbentukl spiral dengan arah putaran ke dalam dimensi ruang. Anda bayangkan tangga berputar berbentuk spiral di dalam sebuah gedung.

Karena arah putaran spiral, dimensi waktu mengarah ke dalam dimensi ruang, maka pancaran gelombang yang dipancarkan sebuah peristiwa di masa lalu atau masa depan bukan berasal dari luar tubuh, tapi dari dalam tubuh. Meskipun datangnya gelombang dari dalam tubuh diperlukan usaha lebih keras menangkap gelombang ini karena sifat dimensi waktu yang bisa melebar dan menyempit tak terbatas (tidak berhingga). Inilah yang disebut mengembara di dimensi waktu.

Namun di dalam dimensi waktu terdapat sebuah jalan pintas, yakni adanya dawai kosmik yang terletak memotong spiral waktu. Anda bayangkan sebuah lift yang memotong tegak lurus arah putaran tangga spiral tadi. Perjalanan dengan menggunakan lift pasti lebih cepat dibandingkan dengan menuruni tanggal berjalan berputar.

Pada prakteknya, mengembara di dimensi waktu bagi seorang Indigo cukup dengan konsentrasi dan membayangkan suatu waktu (Tahun, bulan, tanggal, atau jam) tertentu, gambarannya bisa berupa kalender dan sebuah jam, dan melihat apa yang terjadi pada saat itu. Akan lebih mudah kalau ada orang/saksi yang diketahui terlibat pada peristiwa itu.

4. Retrokognision (tergantung Penggunaan)‎

Berhubungan dengan kemampuan melihat dan membuat peristiwa di masa lampau. Yang dimaksud dengan kemampuan membuat peristiwa adalah menetapkan suatu kejadian di masa lampau dan itu berpengaruh kepada masa sekarang. Hal ini juga berhubungan dengan spiral dimensi waktu. Kemampuan ini sangat jarang dimiliki oleh orang Indigo karena jarang dipergunakan.

Yang umum dilakukan oleh orang Indigo adalah melihat kejadian di masa lalu untuk menjelaskan suatu keadaan yang ada di masa sekarang. Biasanya yang dicari adalah sebab-sebab suatu kejadian, siapakah orang-orang yang terlibat dan bagaimana proses terjadinya.

5. Mediumship (bisa Terjadi Kesyirikan)

Orang Indigo mempunyai kemampuan untuk menggunakan rohnya dan roh orang atau makhluk lain sebagai medium. Orang Indigo mampu berkomunikasi dengan roh untuk menggali informasi.

Roh adalah gumpalan energi hidup yang berstruktur (badan, kepala dan anggota badan roh). Roh menyimpan kenangan seperti halnya tubuh manusia dengan otaknya. Kenangan yang direkam oleh roh berasal dari pengetahuan dasar yang bersifat idealis dan sudah ada sebelumnya, serta pengalaman yang bersifat realistis hasil perjalanan selama hidup bersama tubuh. Melihat makhluk dan berkomunikasi dengan makhluk lain yang tidak terlihat tapi berada di dimensi kita termasuk dalam kemampuan ini.

6. Psikometri (tergantung Penggunaan)

Bermakna kemampuan menggali informasi dan berkomunikasi dengan objek apa pun. Hal ini dimungkinkan karena setiap benda terdiri dari susunan atom yang membentuk molekul. Molekul pada benda padat, gas atau cair bergetar dan getarannya menghasilkan gelombang. Molekul dan atom itu juga dapat menyimpan rekaman suatu peristiwa. Rekaman ini bisa digali dan dibaca.

7. Sugesti hipnosis (Tidak Ada Kesyirikan)‎

Orang Indigo yang tidak belajar hipnosis bisa menghipnosis dengan kemampuan telepatinya. Walaupun proses sugestinya berjalan lamban namun bersifat permanen dan bisa diwariskan. Contoh adalah hasil sugesti hipnosis yang dilakukan orang-orang Indigo seperti para Rasul, Nabi, dan orang suci lainnya. Pengaruh mereka masih terus berbekas hingga sekarang.

8. Analitik (tergantung Penggunaan)

Kecerdasan (IQ) orang Indigo rata-rata di atas 120. Kelebihan dari orang biasa adalah kemampuan analisa data secara cepat, luas dan kontinyu. Data-data yang tersebar dan acak akan dikumpulkan dan saling dihubungkan dengan cepat. Sebuah kesimpulan atau jawaban atas sebuah pertanyaan atau permasalahan bisa diperoleh oleh seorang Indigo hanya dalam waktu beberapa detik, terutama yang berhubungan dengan analisa kejadian alam. Kemungkinan ini berhubungan dengan kapasitas dan kemampuan proses di otak yang lebih besar dari orang umum.

9. Telekinetik (tergantung Penggunaan)

Telekinetik artinya menggerakkan benda dari jarak jauh. Pada umumnya berhubungan kuat dengan kemampuan telepati seperti sugesti hipnosis. Merubah perilaku orang lain dengan mengubah susunan genetik pada spiral DNA dan menggerakkan sel, kelenjar atau organ tubuh dalam sistem metabolisme tubuh. Kemampuan untuk menggerakkan benda dengan massa besar tidak umum dimiliki oleh orang-orang Indigo.

10. Komunikasi dengan Makhluk Dimensi lain (Tidak ada Kesyirikan)

Kemampuan ini berhubungan dengan cakra mahkota pada bagian atas kepala yang merupakan pintu komunikasi antara manusia dengan Dimensi lain. Cakra ini pada orang Indigo berwarna ungu yang sangat kuat terutama pada saat terjadi koneksi dengan Sang Sumber. Hubungan dengan makhluk-makhluk suci seperti malaikat dan dimensi lain yang lebih tinggi, juga terjadi di cakra ini.

kemampuan tidak umum ini tidak semuanya dimiliki oleh semua orang Indigo. Namun apabila terus dilatih, semua kemampuan akan bisa dimiliki, karena pada dasarnya hal itu sudah ada pada setiap Indigo. Untuk orang yang bukan Indigo, kemampuan ini juga bisa diperoleh dengan latihan keras dan disiplin, namun seringkali hambatannya juga sangat besar.

Terkait fenomena anak indigo, ada beberapa catatan yang bisa kita beri garis tebal,

Pertama, islam tidak menolak realita

Sebelumnya, mari kita memahami peta realita berikut,

Realita dibagi menjadi dua:

1.  Realita syar’i: itulah semua berita yang disampaikan dalam Al-Quran dan sunah yang sahih. Misalnya: meteor yang memancarkan cahaya di langit, sejatinya adalah panah api untuk melempar setan yang berusaha mencari berita dari langit. Sebagaimana yang disebutkan dalam Al-Quran surat al-Jin ayat 9. Meskipun kita tidak pernah melihat peristiwa ini dengan kasat mata, namun mengingat hal ini Allah ceritakan dalam Al-Quran maka wajib kita yakini, karena demikianlah realita yang ada. Contoh lain: Jibril memiliki 600 sayap, sebagaimana dinyatakan dalam hadis riwayat Bukhari. Meskipun kita tidak pernah melihat wujud asli Jibril, namun mengingat hal ini disebutkan dalam hadis shahih, maka wajib kita yakini.

2.  Realita kauni merupakan semua kejadian yang Allah ciptakan di alam ini. Misalnya, ada orang melihat kejadian aneh, kemduian dia abadikan gambarnya, lalu dia share ke yang lain. Kita tidak mungkin mengingkari kejadian ini, karena orang yang melihat langsung membawakan bukti asli sesuai yang dia saksikan.

Penyimpangan terhadap dua realita di atas, kita sebut berita dusta. Jika berita dusta itu terkait masalah syariat atau keyakinan, diistilahkan dengan tahayul. Misalnya: berita bahwa pada hari rabu terakhir di bulan safar, akan turun 320 ribu bencana. Berita ini masuk dalam ranah masalah ghaib. Karena indera manusia tidak pernah mendeteksi 320 ribu bencana yang turun di hari itu. Sehingga untuk membuktikan kebenaranya, kita perlu kembalikan kepada dalil, adakah ayat atau hadis shahih yang menyebutkannya. Jika tidak ada, termasuk tahayul, yang tidak boleh diyakini.

Anda bisa menimbang semua informasi masalah ghaib yang simpang siur di sekitar kita dengan cara di atas. Sehingga kita bisa membedakan antara keyakinan yang benar dengan tahayul semata.

Fenomena indigo termasuk realita yang bisa kita saksikan. Ada anak yang berkomunikasi dengan makhluk lain, atau dia melihat makhluk lain, dan itu asli tidak dibuat-buat.

Sebatas kejadian yang bisa kita lihat, termasuk fenomena kauni. Kejadian yang Allah ciptakan di alam ini. Selama kejadian itu memang benar-benar ada, islam tidak melarang kita untuk membenarkannya, karena islam tidak menolak realita.

Kedua, kemampuan dasar makhluk

Islam tidak menolak fenomena anak indigo jika memang itu realita. Kita boleh meyakininya, selama kejadian itu memang benar-benar ada di sekitar kita. Namun realita yang boleh kita yakini dalam hal ini hanya sebatas yang bisa kita lihat. Sementara tentang hakekat anak indigo, perlu kajian yang lebih serius utnuk bisa menjelaskan dan memberi komentar.

Di sini kita tidak menggali hakekat dan sebab si anak menjadi indigo. Sebagian ahli medis menyebutkan, anak indigo mengidap ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder), semacam gangguan perkembangan dan keseimbangan aktivitas motorik anak sehingga menyebabkan aktivitasnya tidak lazim dan cenderung berlebihan. Ada juga yang menyebutkan, anak indigo bisa seperti itu karena memiliki kemampuan melihat jin. Dan beberapa analisis lainnya.

Hanya saja ada beberapa informasi tentang anak indigo yang disuasanakan berlebihan. Sebuah analisis ‘ngawur’ menyebutkan beberapa kemampuan luar biasa anak indigo,

Prekognision: kemampuan memprediksi dan membuat peristiwa yang akan terjadi di masa depan.
Retrokognision: kemampuan melihat peristiwa di masa lampau.
Klervoyans: kemampuan untuk melihat kejadian yang sedang berlangsung di tempat lain.
Psikometri: kemampuan menggali informasi dan berkomunikasi dengan objek apapun. Dia menerjemahkan getaran dan gelobang yang dipancarkan setiap benda yang menyimpan rekaman suatu peristiwa.
Mediumship: kemampuan untuk menggunakan rohnya dan roh makhluk lain sebagai medium, serta bisa berkommunikasi dengan roh.
Telekinetik adalah kemampuan untuk menggerakkan benda dari jarak jauh.
Sugesti hipnosis: Anak Indigo dapat menghipnosis seseorang dengan kemampuan telepatinya.‎
Berkomunikasi dengan Makhluk dimensi lain: Kemampuan ini berhubungan dengan cakra mahkota pada bagian atas kepala yang merupakan pintu komunikasi antara manusia dengan Makhluk Dimensi lain.
Jika kita perhatikan kemampuan di atas, bisa disimpulkan bahwa anak indigo tak ubahnya seperti seorang Nabi. Karena satu-satunya manusia yang kita kenal memiliki kemampuan hebat seperti di atas hanya para nabi, atas bimbingan wahyu dari Tuhannya.

Namun sayang, banyak juga mereka yang mempercayai hal ini, terutama para budak klenik dan ramalan.

Kembali pada peta realita, berbagai kemampuan ‘hebat’ dalam daftar di atas, jelas bukan termasuk realita kauni. Karena kita tidak pernah menyaksikan proses anak indigo itu mengekspresikan kemampuannya. Yang kita lihat hanyalah, dia berbicara sendiri dengan tembok, pohon atau benda lainnya, atau dia menatap dengan pandangan nanar kemudian melakukan reaksi tertentu, atau dia ngomong tanpa beban kemudian menyampaikan masa depan, atau dia menceritakan halusinasi dalam pikirannya, dst. Anehnya, mereka menanggapinya terlalu serius.

Tidak ada yang melebihi kemampuannya

Anak indigo siapapun dia, tetap manusia. Dia tidak akan melampaui batas kemampuannya sebagai manusia. Semua kemampuan di atas, sejatinya tidak mungkin dimiliki manusia, selain Nabi yang mendapat wahyu dari Allah.

Allah berfirman,

قُلْ لَا يَعْلَمُ مَنْ فِي السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ الْغَيْبَ إِلَّا اللَّهُ

“Katakanlah: “tidak ada seorangpun di langit dan di bumi yang mengetahui perkara yang ghaib, kecuali Allah..”

Di ayat lain, Allah berfirman,

وَلَوْ كُنْتُ أَعْلَمُ الْغَيْبَ لَاسْتَكْثَرْتُ مِنَ الْخَيْرِ وَمَا مَسَّنِيَ السُّوءُ إِنْ أَنَا إِلَّا نَذِيرٌ وَبَشِيرٌ

“Katakanlah: …Sekiranya aku mengetahui yang ghaib, tentulah aku membuat kebajikan sebanyak-banyaknya dan aku tidak akan ditimpa kemudharatan. aku tidak lain hanyalah pemberi peringatan, dan pembawa berita gembira”.

Di ayat lain, Allah juga menegaskan,

عَالِمُ الْغَيْبِ فَلَا يُظْهِرُ عَلَى غَيْبِهِ أَحَدًا ( ) إِلَّا مَنِ ارْتَضَى مِنْ رَسُولٍ فَإِنَّهُ يَسْلُكُ مِنْ بَيْنِ يَدَيْهِ وَمِنْ خَلْفِهِ رَصَدًا

Dia adalah Tuhan yang mengetahui yang ghaib, dan Dia tidak memperlihatkan kepada seorangpun tentang yang ghaib itu. Kecuali kepada Rasul yang diridhai-Nya. Sesungguhnya Dia Mengadakan penjaga-penjaga (malaikat) di muka dan di belakangnya. (QS. Al-Jin: 26 – 27)

Dalam  hadis dari Rubayyi’ bintu Mu’awidz radhiyallahu ‘anha, beliau menceritakan,

قَالَتْ جَارِيَةٌ: وَفِينَا نَبِيٌّ يَعْلَمُ مَا فِي غَدٍ. فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «لاَ تَقُولِي هَكَذَا وَقُولِي مَا كُنْتِ تَقُولِينَ»

“Ada seorang anak yang mengatakan, ‘Di tengah-tengah kami ada seorang nabi yang mengetahui apa yang terjadi besok.’ Spontan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengingatkan, ‘Jangan kau ucapkan hal itu, ucapkanlah syair yang tadi kalian lantunkan.’ (HR. Bukhari 4001).

Jika demikian kemampuan yang ada pada diri Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Beliau tidak mengetaui hal ghaib, tidak bisa meramalkan masa depan, kecuali yang Allah wahyukan, bagaimana mungkin kita meyakini anak indigo mampu menerawang masa depan, melihat kejadian masa silam, meraba kejadian di tempat lain dalam waktu bersamaan, menebak isi hati orang, komunikasi dengan benda mati, komunikasi dengan Tuhan, menggerakkan benda dari jauh, dst.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam ‎pernah mendatangi Ibnu Shayyad, seorang yang dianggap bisa meramal. Beliau ngetes kemampuannya: ‘Tebak kata yang kusimpan dalam hatiku!’ Ibnu Shayyad mengatakan, ‘Dukh..’ Mendengar jawaban ini, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

اخْسَأْ، فَلَنْ تَعْدُوَ قَدْرَكَ

‘Duduklah, kamu tidak akan melebihi batas kemampuanmu.’ (HR. Bukhari)

Pendapat yang kuat, ketika itu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menyimpan firman Allah di surat Ad-Dukhan ayat 10. (Keterangan Fuad Abdul Baqi dalam Ta’liq Shahih Bukhari).

Ketiga, indigo dan jin

Bagian ini perlu kita kupas ulang, karena memungkinkan untuk dilakukan pendekatan berdasarkan dalil. Beberapa laporan menyebutkan anak indigo melihat sesuatu yang tidak kita lihat.

Ada dua kemungkinan yang dia lihat, antara malaikat atau jin. Untuk malaikat, dipastikan tidak mungkin. Karena malaikat hanya akan melakukan tugas yang diperintahkan Allah. Sementara tidak mungkin malaikat melakukan tugas kecuali untuk sesuatu yang penting.

Dengan demikian, yang lebih pasti adalah jin. Anak ini melihat jin. Apa mungkin? Sangat mungkin.

Allah tegaskan dalam Al-Quran ketika membahasa tentang iblis:

إِنَّهُ يَرَاكُمْ هُوَ وَقَبِيلُهُ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْ

“Sesungguhnya dia (iblis) dan kabilahnya (semua jin) bisa melihat kalian dari suatu tempat yang kalian tidak bisa melihat mereka.” (QS. Al-A’raf: 27).

Inilah sifat asli jin. Dia tidak bisa dilihat oleh manusia. Akan tetapi jin bisa menjelma menjadi makhluk yang lain, sehingga bisa terindera oleh manusia. Baik dengan dilihat, didengar, atau diraba. Sebagaimana kisah Ubay bin Ka’ab radhiyallahu ‘anhu pada hadis berikut,

Suatu ketika Ubay pernah menangkap jin yang mencuri makanannya. Ubay bin Ka’ab berkata kepada Jin: “Apa yang bisa menyelamatkan kami (manusia) dari (gangguan) kalian?”. Si jin menjawab: “Ayat kursi… Barangsiapa membacanya di waktu sore, maka ia akan dijaga dari (gangguan) kami hingga pagi, dan barangsiapa membacanya di waktu pagi, maka ia akan dijaga dari (gangguan) kami hingga sore”. Lalu paginya Ubay menemui Rasulullah -shallallahu alaihi wasallam- untuk menuturkan hal itu, dan beliau menjawab: “Si buruk itu berkata benar”. (HR. Hakim, Ibnu Hibban, Thabarani dan lainnya)

Kejadian yang sama juga pernah dialami Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu. Beliau menangkap jin yang mencuri makanan zakat fitrah.

al-Hafizh Ibnu Hajar mengatakan, “Jin terkadang menjelma dengan berbagai bentuk sehingga memungkinkan bagi manusia untuk melihatnya. Firman AllahTa’ala, ‘Sesungguhnya iblis dan para pengikutnya melihat kamu dari suatu tempat yang (di sana) kamu tidak bisa melihat mereka,’ khusus pada kondisi aslinya sebagaimana dia diciptakan.” (Fathul Bari, 4:489).

Karena itu, jika benar anak indigo melihat jin, bukan karena dia memiliki kemampuan khusus melebihi yang lain, sehingga bisa melihat jin. Namun karena ada jin yang menampakkan diri kepadanya.

Keempat, Kondisi tidak Normal

Catatan tambahan yang penting untuk disebutkan. Kejadian anak indigo sejatinya adalah kondisi tidak normal. Baik karena sebab ADHD atau melihat jin. Karena normalnya manusia, dia hanya bisa berinteraksi dengan sesuatu yang bisa memberikan respon kepadanya. Jika sebabnya karena gangguan kejiwaan, bisa dilarikan ke ahli penyakit terkait, sehingga bisa dilakukan penanganan.

Demikian pula jika indigonya disebabkan melihat jin. Juga termasuk kondisi tidak normal. Karena dalam kondisi normal, sejatinya mansuia tidak bisa melihat jin. Ketika ada orang yang melihat jin, berarti dia tidak normal. Karena tidak normal, kasus semacam ini perlu dinormalkan (baca: diobati). Melihat jin, berarti ada jin yang usil dan mengganggunya. Dia harus usir jin ini agar segera meninggalkannya. Jika tidak, akan sangat sulit bagi si anak untuk melepaskan diri dari gangguan jin itu.

Yang Harus Dilakukan Orangtua Terhadap Anak Indigo:
Hargai keunikan anak dan hindari kritikan negatif.  
Jangan pernah mengecilkan anak.  
Berikan rasa aman, nyaman dan dukungan.  
Bantu anak untuk berdisiplin. 
Berikan mereka kebebasan pilihan tentang apapun. 
Bebaskan anak memilih bidang kegiatan yang menjadi minatnya, karena pada umumnya mereka tidak ingin jadi pengekor. 
Menjelaskan sejelas-jelasnya (masuk akal) mengapa suatu instruksi diberikan, karena mereka tidak suka patuh pada hal-hal yang dianggap mengada-ada. 
Jadikan sebagai mitra dalam membesarkan mereka.
Yang terpenting dalam menangani anak indigo ini adalah bahwa mereka memiliki kesulitan dalam mengendalikan emosinya. Pada beberapa anak, hal ini disebabkan karena permasalahan kecemasan, kemungkinan perilaku obsesif, kompulsif, atau kepanikan yang berlebih (panic attack). Penyebab lain muncul karena mereka berusaha keras untuk belajar dan memahami dengan caranya sendiri yang masih tradisional ataupun kebiasaan rutin. Sehingga tidak jarang bagi mereka akan memiliki perasaan harga diri yang rendah. Terkadang beberapa anak indigo menunjukkan reaksi kemarahan dan depresi.
Wallohul Waliyyut Taufiq Ila Sabilul Huda‎

Tidak ada komentar:

Posting Komentar