Sabtu, 09 September 2017

Wafatnya 'Ulama Sebagai Tanda Rusaknya Dunia

Munculnya golongan bodoh setelah wafatnya ulama dan ulama yang tersisa berada dalam kumpulan sedikit adalah merupakan tanda-tanda hari kiamat yang diriwayatkan dalam beberapa hadis berikut.

Dalam Ash-Shahiihain, dari Anas bin Malik radliyallaahu ‘anhu, ia berkata : Telah bersabda Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam :

من أشراط الساعة أن يُرْفَعَ العلم، ويَثْبُتَ الجهلُ.

“Termasuk tanda-tanda hari kiamat adalah diangkatnya ilmu dan tetapnya kebodohan”.

Al-Bukhari meriwayatkan dari Syaqiiq, ia berkata : “Aku pernah bersama ‘Abdullah dan Abu Musa. Mereka berkata : Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda :

إن بين يدي الساعة لأيَّاماً يُنزَلُ فيها الجهلُ، ويُرْفَعُ العلم.

“Sesungguhnya menjelang hari kiamat kelak, akan ada hari-hari yang diturunkanya kebodohan dan diangkatnya ilmu”.

Berkata Ibnu Baththaal rahimahullah :

وجميع ما تضمَّنَهُ هذا الحديث من الأشراط قد رأيناها، فقد نقص العلم، وظهر الجهل، وأُلْقِي الشحّ في القلوب، وعمّت الفتن، وكثرَ القتل.

“Seluruh tanda-tanda tentang hari kiamat yang terdapat dalam hadits ini telah kita lihat. Sungguh, ilmu telah berkurang, kebodohan merajalela, sifat kikir telah dijatuhkan/dijangkitkan dalam hati (manusia), firnah telah tersebarnya, dan pembunuhan banyak terjadi”.

Ibnu Hajar mengulas hal itu dengan berkata :

الذي يظهر أن الذي شاهده كان منه الكثير، مع وجود مقابله، والمراد من الحديث استحكام ذلك، حتى لا يبقى مما يقابله إلا النادر، وإليه الإشارة بالتعبير يقبض العلم، فلا يبقى إلا الجهل الصرف، ولا يمنع من ذلك وجودُ طائفة من أهل العلم، لأنهم يكونون حينئذ مغمورين في أولئك.

“Yang nampak, tanda-tanda hari kiamat yang disaksikannya itu memang sudah banyak terjadi, bersamaan dengan adanya realiti yang sebaliknya. Dan yang dimaksud oleh hadits adalah dominannya hal-hal tersebut sehingga tidak tersisa hal yang tidak seperti itu melainkan sedikit. Inilah yang diisyaratkan oleh hadits dengan ungkapan : ‘diangkatnya ilmu’; tidaklah tinggal/tersisa kecuali hanyalah kebodohan. Namun hal itu tidaklah menghalangi untuk tetap adanya sekelompok ahli ilmu (ulama) di tengah umat, karena pada waktu itu mereka tertutup oleh dominasi masyarakat yang bodoh akan ilmu agama”

Ilmu al-Quran dan sunah adalah sumber penerang dunia. Sebab, wahyu bagi penduduk bumi merupakan cahaya yang akan membimbing manusia ke jalan yang benar. Allah mengingatkan,

يَا أَيُّهَا النَّاسُ قَدْ جَاءَكُمْ بُرْهَانٌ مِنْ رَبِّكُمْ وَأَنْزَلْنَا إِلَيْكُمْ نُورًا مُبِينًا

Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu bukti kebenaran dari Tuhanmu. (Muhammad dengan mukjizatnya) dan telah Kami turunkan kepadamu cahaya yang terang benderang (Al Quran). (QS. an-Nisa’: 174)

Karena itu, kehadiran para ulama dan para pengajar al-Quran dan sunah merupakan rahmat bagi penduduk bumi. Melalui jasa mereka, masyarakat menjadi paham tentang hakekat syariat. Dan Allah mencabut ilmu agama bagi penduduk bumi, dengan Allah wafatkan para ulama.

Dalam hadis dari Abdullah bin Amr bin Ash radhiyallahu ‘anhuma, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

إِنَّ اللَّهَ لاَ يَقْبِضُ الْعِلْمَ انْتِزَاعًا ، يَنْتَزِعُهُ مِنَ الْعِبَادِ ، وَلَكِنْ يَقْبِضُ الْعِلْمَ بِقَبْضِ الْعُلَمَاءِ ، حَتَّى إِذَا لَمْ يُبْقِ عَالِمًا ، اتَّخَذَ النَّاسُ رُءُوسًا جُهَّالاً فَسُئِلُوا ، فَأَفْتَوْا بِغَيْرِ عِلْمٍ ، فَضَلُّوا وَأَضَلُّوا

“Sesungguhnya Allah ‘azza wa jalla tidak akan mencabut ilmu dari umat manusia dengan sekali cabut. Akan tetapi, Dia akan mencabut dengan mematikan para ulama (ahlinya). Sampai apabila Dia tidak menyisakan seorang alim, umat manusia akan menjadikan orang-orang yang bodoh sebagai pimpinanpimpinan mereka. Mereka ditanya (oleh umatnya) lantas menjawab tanpa ilmu, sehingga mereka sesat dan menyesatkan.” (Muttafaqun ‘alaih)

An-Nawawiy berkata :

هذا الحديث يُبَيِّنُ أن المراد بقبض العلم في الأحاديث السابقة المطلقة ليس هو محوُه من صدور حفَّاظه، ولكن معناه : أن يموتَ حملتُه، ويتخذ الناس جُهَّالا يحكمون بجهالاتهم، فيضلُّون ويُضِلُّون.

“Hadits ini memberikan penjelasan akan maksud ‘diangkatnya ilmu’ - sebagaimana tertera dalam hadits-hadits secara mutlak – bukanlah menghapuskannya dari dada para penghapalnya. Namun maknanya adalah : wafatnya para pemilik ilmu tersebut. Manusia kemudian mengambil orang-orang bodoh yang menghukumi sesuatu dengan kebodohan mereka. Akhirnya mereka pun sesat dan menyesatkan orang lain”.

Dan yang dimaksud dengan ‘ilmu’ di sini adalah ilmu mengenai Al-Kitab (Al-Qur’an) dan As-Sunnah, yang itu merupakan ilmu warisan para nabi ‘alaihis-salaam. Dan ulama adalah pewaris para nabi. Oleh karena itu, kepergian mereka sama dengan perginya ilmu, matinya sunnah, berkembangnya bid’ah, dan meratanya kebodohan.

Adapun ilmu keduniaan, maka itu merupakan tambahan. Bukanlah ia yang dimaksud dalam hadits-hadits, dengan alasan sabda Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam : “Mereka ditanya, dan mereka pun berfatwa tanpa ilmu. Hingga akhirnya mereka sesat dan menyesatkan (orang lain)”. Kesesatan hanyalah terjadi karena kebodohan dalam agama. Dan ulama yang hakiki adalah ulama yang mengamalkan ilmu-ilmu mereka, mengarahkan dan menunjukkan umat ke jalan lurus dan petunjuk. Ilmu tanpa disertai amalan tidaklah banyak bermanfaat. Bahkan dapat menjadi bencana bagi pemiliknya. Telah diriwayatkan oleh Al-Bukhari dengan lafadh :

وينقص العمل

“Dan amal pun berkurang”.

Berkata Al-Imam Muarrikh (ahli sejarah) Islam Adz-Dzahabi setelah menyebutkan sekelompok ulama :

وما أوتوا من العلم إلا قليلاً، وأما اليوم؛ فما بقي من العلوم القليلة إلا القليل، في أناس قليل، ما أقل مَن يعمل منهم بذلك القليل، فحسبنا الله ونعم الوكيل.

“Tidaklah mereka diberikan ilmu melainkan sedikit. Adapun hari ini, tidaklah tersisa dari ilmu-ilmu yang sedikit tersebut melainkan lebih sedikit lagi di tangan orang-orang yang jumlahnya sedikit pula. Dan betapa sedikit lagi orang-orang yang beramal dengan ilmu mereka yang sedikit itu. Hasbunallaahwani’mal-wakiil (Semoga Allah mencukupkan kita, dan Dia-lah sebaik-baik Pelindung)".

Dalam al-Quran ada satu ayat yang oleh sebagian ahli tafsir dijadikan dalil tentang peran ulama. Allah berfirman,

أَوَلَمْ يَرَوْا أَنَّا نَأْتِي الأَرْضَ نَنْقُصُهَا مِنْ أَطْرَافِهَا

Apakah mereka tidak melihat bahwa sesungguhnya Kami mendatangi daerah-daerah itu, lalu Kami kurangi daerah-daerah itu (sedikit demi sedikit) dari tepi-tepinya? (QS. ar-Ra’du: 41)

Dalam kitab tafsirnya, Ibnu Katsir menukil keterangan Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma,

وقال ابن عباس في رواية: خرابها بموت فقهائها وعلمائها وأهل الخير منها. وكذا قال مجاهد أيضا: هو موت العلماء

Dalam salah satu riwayat, Ibnu Abbas mengatakan, berkurangnya bumi dengan kematian fuqaha dan ulama, serta orang-orang soleh. Demikian pula yang dinyatakan Mujahid, ‘Berkurangnya bumi adalah kematian ulama.’ (Tafsir Ibnu Katsir, 4/472).

 Subhanallah…

Seperti itu sahabat Ibnu Abbas menafsirkan. Kita bisa memahami korelasinya. Ketika ulama meninggal, kebodohan mudah tersebar. Terlebih ketika orang bodoh angkat bicara masalah agama. Sehingga pelanggaran agama akan semakin mudah tersebar dan meraja lela. Bumi kehilangan ruh kebaikannya.

Para ulama ahlus sunah…

Mereka yang mengajarkan al-Quran dan sunah sesuai pemahaman para sahabat, berjasa besar bagi masyarakat. Karena jasa besarnya, banyak diantara mereka yang Allah tampakkan amal baiknya di akhir hayatnya. Agar manusia generasi setelahnya, selalu mengenang jasa baik mereka.

Peristiwa Indah di Akhir Hayatnya

Mereka wafat sambil menorehkan sejarah. Wafat, diiringi peristiwa yang dikenang manusia dari generasi ke generasi. Kita akan simak cuplikannya,

[1] Wafatnya Imam Ahmad

Iblis mengaku kalah,

Diceritakan oleh Abdullah putra Imam Ahmad,

Aku menghadiri proses meninggalnya bapakku, Ahmad. Aku membawa selembar kain untuk mengikat jenggot beliau. Beliau kadang pingsan dan sadar lagi. Lalu beliau berisyarat dengan tangannya, sambil berkata, “Tidak, menjauh…. Tidak, menjauh…” beliau lakukan hal itu berulang kali. Maka aku tanyakan ke beliau, “Wahai ayahanda, apa yang Anda lihat? Beliau menjawab,

إن الشيطان قائم بحذائي عاض على أنامله يقول: يا أحمد فتني وأنا أقول لا بعد لا بعد

“Sesungguhnya setan berdiri di sampingku sambil menggingit jarinya, dia mengatakan, ‘Wahai Ahmad, aku kehilangan dirimu (tidak sanggup menyesatkanmu).  Aku katakan: “Tidak, menjauhlah…. Tidak, menjauhlah….” (Tadzkirah Al-Qurthubi, Hal. 186)

Pengaruh dakwah luar biasa, membuat banyak orang masuk islam

Abu Hatim meriwayatkan pernnyataan al-Warkani, tetangganya Imam Ahmad,

أسلم يوم مات أحمد عشرون ألفا من اليهود والنصارى والمجوس

Pada hari wafatnya Imam Ahmad, ada 20 ribu yahudi, nasrani, dan majusi yang masuk islam. (al-Bidayah wa an-Nihayah, Ibnu Katsir, 10/342)

[2]  Wafatnya Abu Zur’ah

Abu Zur’ah ar-Razi, ahli hadis, salah satu gurunya imam Muslim. Beliau wafat dengan mentalqin dirinya sendiri.

Membaca hadis beserta sanadnya (nama perawinya) yang isinya,

مَنْ كَانَ آخِرُ كَلاَمِهِ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ دَخَلَ الْجَنَّةَ

“Siapa yang kalimat terakhirnya, Laa ilaaha illallaah, maka dia masuk surga.” (HR. Abu Daud 3118)

Dikisahkan oleh Al-Hafidz Abu Ja’far al-Tusturi,

Kami hadir ketika proses wafatnya Abu Zur’ah, bersama para ulama murid beliau lainnya, seperti Abu Hatim, Muhammad bin Muslim, al-Mundzir bin Syadzan, dan beberapa ulama lainnya. Mereka ingin mempraktekkan hadis Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,

لَقِّنُوا مَوْتَاكُمْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ

“Talqin orang yang hendak mati diantara kalian untuk mengucapkan laa ilaaha illallaah…”

Namun mereka semua malu untuk mentalqin gurunya Abu Zur’ah. Tiba-tiba Abu Zur’ah yang dalam kondisi mau meninggal menyampaikan hadis dengan sanadnya,

حدثنا بندار ، حدثنا أبو عاصم ، حدثنا عبد الحميد بن جعفر ، عن صالح بن أبي عريب ، عن كثير بن مرة الحضرمي ، عن معاذ بن جبل، قال : قال رسول الله صلى الله عليه وسلم

Imam Bundar menceritakan kepada kami, bahwa Imam Abu Ashim menyampaikan kepada kami, bahwa Abdul Hamid bin Ja’far menceritakan kepada kami, dari Sholeh bin Abi Arib, dari Katsir bin Murrah al-Hadhrami, dari Muadz bin Jabal, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

مَنْ كَانَ آخِرُ كَلاَمِهِ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ دَخَلَ الْجَنَّةَ

 “Siapa yang kalimat terakhirnya, Laa ilaaha illallaah, maka dia masuk surga.”

Seketika setelah itu, beliau wafat.

(Ma’rifah Ulum al-Hadits, Imam Hakim, hlm. 76)

Subhanallah, wafatnya ahli hadis, diakhiri dengan menyampaikan hadis. Hadis yang berisi talqin kematian. Karena umumnya manusia akan mati sesuai kondisi kebiasaannya.

[3] Wafatnya Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah

Syaikhul Islam, beliau wafat di penjara Qal’ah. Beliau mengakhiri hidupnya setelah membaca ayat yang maknanya sangat indah,

إِنَّ الْمُتَّقِينَ فِي جَنَّاتٍ وَنَهَرٍ . فِي مَقْعَدِ صِدْقٍ عِنْدَ مَلِيكٍ مُقْتَدِرٍ

“Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa itu di dalam taman-taman dan sungai-sungai, di tempat yang disenangi di sisi Tuhan Yang Berkuasa.” (QS. al-Qamar: 54)

Salah satu muridnya, Ibnu Abdil Hadi bercerita,

أقبل الشيخ بعد إخراجها على العبادة والتلاوة والتذكر والتهجد حتى أتاه اليقين، وختم القرآن مدة إقامته بالقلعة ثمانين أو إحدى وثمانين ختمة انتهى في آخر ختمة إلى آخر اقتربت الساعة

Setelah Syaikhul Islam banyak menulis buku, beliau habiskan waktunya untuk beribadah, membaca al-Quran, dzikir, tahajud, hingga wafat. Selama di penjara, beliau mengkhatamkan al-Quran sebanyak 80 atau 81 kali. Dan di akhir bacaan beliau, beliau membaca,

إِنَّ الْمُتَّقِينَ فِي جَنَّاتٍ وَنَهَرٍ. فِي مَقْعَدِ صِدْقٍ عِنْدَ مَلِيكٍ مُقْتَدِرٍ

“Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa itu di dalam taman-taman dan sungai-sungai, di tempat yang disenangi di sisi Tuhan Yang Berkuasa.” (QS. al-Qamar: 54)

[4] Wafatnya al-Hafidz Ibnu Hajar al-Asqalani

Beliau termasuk ahli hadis dunia. Al-Hafidz Ibnu Hajar al-Asqalani. Wafat saat mendengar firman Allah dibacakan di sampingnya,

سَلَامٌ قَوْلًا مِنْ رَبٍّ رَحِيمٍ

(Kepada mereka dikatakan): “Salam”, sebagai ucapan selamat dari Tuhan Yang Maha Penyayang. (QS. Yasin: 58)

Dikisahkan oleh muridnya, as-Sakhawi dalam kitab al-Jawahir wa ad-Durar fi Tarjamati Syaikhul Islam Ibnu Hajr,

Sebelum wafat, beliau sakit selama sebulan. Di saat detik kematiannya, ada muridnya yang membaca surat Yasin. Saat muridnya membaca firman Allah,

سَلَامٌ قَوْلًا مِنْ رَبٍّ رَحِيمٍ

(Kepada mereka dikatakan): “Salam”, sebagai ucapan selamat dari Tuhan Yang Maha Penyayang.

Kemudian beliau wafat. Rahimahullah…

[5] Wafatnya al-Hafidz Ibnu Rajab

Beliau termasuk ahli hadis, menulis kitab syarah Shahih Bukhari. Namun tidak sampai selesai. Beliau hanya bisa menyelesaikan sampai bab janaiz.

Dan beliau wafat setelah mensyarah kitab shahih Bukhari di bab al-Janaiz.

[6] Wafatnya Syaikh Muhammad al-Amin asy-Syinqithi

Beliau menulis kitab tafsir Adhwa’ul Bayan – Tafsir al-Quran bil Qur’an. Namun tidak sampai selesai. Lalu dilanjutkan oleh muridnya, Syaikh Athiyah Muhammad Salim.

Beliau wafat setelah membahas firman Allah,

أُولَئِكَ حِزْبُ اللَّهِ أَلَا إِنَّ حِزْبَ اللَّهِ هُمُ الْمُفْلِحُونَ

Mereka itulah hizbullah… ketahuilah bahwa hizbullah adalah orang-orang yang muflih (beruntung). (QS. al-Mujadilah: 22)

[7] Wafatnya Muhammad Rasyid Ridha

Beliau penulis kitab Tafsir al-Manar. Namun tidak sampai selesai. Hanya sampai surat Yusuf.

Dan beliau wafat setelah selesai menulis tafsir firman Allah,

رَبِّ قَدْ آَتَيْتَنِي مِنَ الْمُلْكِ وَعَلَّمْتَنِي مِنْ تَأْوِيلِ الْأَحَادِيثِ فَاطِرَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ أَنْتَ وَلِيِّي فِي الدُّنْيَا وَالْآَخِرَةِ تَوَفَّنِي مُسْلِمًا وَأَلْحِقْنِي بِالصَّالِحِينَ

Ya Tuhanku, sesungguhnya Engkau telah menganugerahkan kepadaku sebahagian kerajaan dan telah mengajarkan kepadaku sebahagian ta’bir mimpi. (Ya Tuhan) Pencipta langit dan bumi. Engkaulah Pelindungku di dunia dan di akhirat, wafatkanlah aku dalam keadaan Islam dan gabungkanlah aku dengan orang-orang yang saleh. (QS. Yusuf: 101)

Kejujuran dalam mengajarkan kebenaran kepada masyarakat, itulah faktor terbesar mereka mendapat kebahagiaan. Allah tunjukkan dalam karya mereka.  Yang kami sebutkan hanya sekelumit dari sejarah mereka para ulama.

Al-Hafidz Ibnu Katsiir pernah menasehatkan,

حافظوا على الإسلام في حال صحتكم وسلامتكم لتموتوا عليه ، فإن الكريم قد أجرى عادته بكرمه أنه من عاش على شيء مات عليه ، ومن مات على شيء بعث عليه ، فعياذا بالله من خلاف ذلك

“Peliharalah Islam ketika kamu sehat wal afiat, agar engkau mati di atas islam. Sesungguhnya Dzat yang Maha mulia dengan kemurahan-Nya akan memberlakukan seseorang sesuai kebiasaannya. Bahwa orang yang memiliki kebiasaan tertentu dalam hidup, dia akan mati sesuai kebiasaannya. Dan siapa yang mati dalam kondisi tertentu, dia akan dibangkitkan sesuai kondisi matinya. Sungguh kita berlindung kepada Allah, jangan sampai menyimpang dari kebenaran. (Tafsiir Ibnu Katsir, 2/87)

Shahabat ‘Abdullah bin Mas’ud radhiallahu ‘anhumengingatkan dan menasehatkan  :

عليكم بالعلم قبل أن يرفع، ورفعه هلاك العلماء، فوالذي نفسي بيده ليودن رجال قتلوا في سبيل الله شهداء أن يبعثهم الله علماء

لما يرون من كرامتهم، وإن أحدا لم يولد عالما، وإنما العلم بالتعلم

“Wajib atas kalian untuk menuntut ilmu, sebelum ilmu tersebut dihilangkan. Hilangnya ilmu adalah dengan wafatnya para ‘ulama. Demi Dzat yang jiwaku ada di tangan-Nya, sungguh orang-orang yang terbunuh di jalan Allah sebagai syuhada, mereka sangat menginginkan agar Allah membangkitkan mereka dengan kedudukan seperti kedudukannya para ‘ulama, karena mereka melihat begitu besarnya kemuliaan para ‘ulama. Sungguh tidak ada seorang pun yang dilahirkan dalam keadaan sudah berilmu. Ilmu itu tidak lain didapat dengan cara belajar.” [lihat Al-’Imu Ibnu Qayyim, no. 94].

Wallohul Waliyyut Taufiq Ila Sabilul Huda

1 komentar:

  1. kami sekeluarga tak lupa mengucapkan puji syukur kepada ALLAH S,W,T
    dan terima kasih banyak kepada AKI atas bantuan nomor togel.nya yang AKI
    berikan MAGNUM 4D yaitu ((( 5 5 4 8 ))) alhamdulillah ternyata itu benar2 tembus AKI.
    dan alhamdulillah sekarang saya bisa melunasi semua utan2 saya yang
    ada sama tetangga.dan juga BANK BRI dan bukan hanya itu AKI. insya
    allah saya akan coba untuk membuka usaha sendiri demi mencukupi
    kebutuhan keluarga saya sehari-hari itu semua berkat bantuan AKI..
    sekali lagi makasih banyak ya AKI bagi saudara yang suka main togel
    yang ingin merubah nasib seperti saya silahkan hubungi AKI SOLEH,,DI NO Cll (((082-313-336-747)))
    insya allah anda bisa seperti Saya menang togel 185
    juta, wassalam.

    dijamin 100% jebol saya sudah buktikan...sendiri....

    Apakah anda termasuk dalam kategori di bawah ini !!!!

    1"Dikejar-kejar hutang

    2"Selaluh kalah dalam bermain togel

    3"Barang berharga anda udah habis terjual Buat judi togel

    4"Anda udah kemana-mana tapi tidak menghasilkan solusi yg tepat

    5"Udah banyak Dukun togel yang kamu tempati minta angka jitunya
    tapi tidak ada satupun yang berhasil..

    Solusi yang tepat jangan anda putus asah....AKI SOLEH akan membantu
    anda semua dengan Angka ritwal/GHOIB:
    butuh angka togel 2D 3D 4D SGP / HKG / MALAYSIA / TOTO MAGNUM / dijamin
    100% jebol
    Apabila ada waktu
    silahkan Hub: AKI SOLEH DI NO: Cll (((082-313-336-747)))

    KLIK DISINI ((((( BOCORAN TOGEL HARI INI ))))


    angka GHOIB: singapur 2D/3D/4D/

    angka GHOIB: hongkong 2D/3D/4D/

    angka GHOIB; malaysia



    angka GHOIB; toto magnum 4D/5D/6D/

    angka GHOIB; laos

    BalasHapus