Sabtu, 09 Desember 2017

Salahkah Jika Memuji Menyanjung Baginda Nabi Muhammad??

Menanggapi dakwaan kalangan yang memvonis sesat ummat Islam yang bergembira untuk memperingati dan merayakan maulid Nabi Muhammad saw yang membaca dan menghayati pembacaan kisah Nabi Muhammad saw yang dimulai dari kelahirannya, keturunannya, keluarganya, sifat dan karakteristiknya sampai pada perjuangannya yang sering dibacakan dari kitab-kitab seperti Al-Barzanji, Ad-Diba’i, Simtudh-Dhurar, Dhiyaul-Lami’ ataupun kitab-kitab kisah lainnya bahwa hal tersebut adalah sebuah pengkultusan kepada Nabi Muhammad saw sebagaimana pengkultusan ummat Nashrani kepada Nabi ‘Isa ‘as, maka hal itu adalah dakwaan yang sangat keliru dan memperlihatkan kedangkalan pemikiran mereka dalam menelisik dan memahami dalil-dalil yang dikemukakan oleh Syari’.

Imam Al-Bukhari rahimahullah meriwayatkan dari Ibn ‘Abbas ra :

حَدَّثَنَا الْحُمَيْدِيُّ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ قَالَ سَمِعْتُ الزُّهْرِيَّ يَقُولُ أَخْبَرَنِي عُبَيْدُ اللَّهِ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ سَمِعَ عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ يَقُولُ عَلَى الْمِنْبَرِسَمِعْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ لَا تُطْرُونِي كَمَا أَطْرَتْ النَّصَارَى ابْنَ مَرْيَمَ فَإِنَّمَا أَنَا عَبْدُهُ فَقُولُوا عَبْدُ اللَّهِ وَرَسُولُهُ

“Ibn ‘Abbas ra mendengar ‘Umar ra berkhutbah di atas mimbar :”Aku mendengar Rasulullah saw bersabda :”Janganlah engkau memujiku (dengan berlebihan) seperti kaum Nashrani memuji anak laki-laki maryam karena aku hanyalah hamba Nya. Maka ucapkanlah bahwa Muhammad hanyalah seorang hamba Allah SWT dan utusan Nya”.

Resapilah maksud dari perkataan Nabi saw tersebut. Pengkultusan yang dilarang oleh Nabi Muhammad saw kepada dirinya adalah pengkultusan yang menyerupai pengkultusan ummat Nashrani kepada ‘Isa ‘as, yaitu anggapan mereka bahwa ‘Isa ‘as adalah anak Allah SWT yang berhak juga untuk disembah sebagai Tuhan. Hal demikian tentu saja sangat jauh berbeda dengan lantunan puji-pujian kepada Nabi Muhammad saw yang terdapat dalam Kitab-Kitab kisah maulid Nabi saw tersebut. Pujian yang disematkan kepada Nabi saw tidaklah sampai mencabut status Nabi saw sebagai manusia biasa dan menganggapnya sebagai manifesto Tuhan di permukaan bumi ini.

Inilah yang di gambarkan oleh Imam al-Bushiri dalam qasidah Burdahnya :

دع ما ادعته النصارى فى نبيهم * واحكم بما شئت مدحا فيه واحتكم

فانسب إلى ذاته ما شئت من شرف * واسب إلى قدره ما شئت من عظم

فإن فضل رسول الله لـيس له * حـد فيغرب عنه نـاطق بفـم

Tinggalkan tuduhan orang nasrani .yang dilontarkan kepada Nabi mereka
Tetapkanlah untaian pijian kepada Nabi . Pujian apapun yang engkau suka
Nisbahkan kepad Zat Nabi . Segala kemuliaan yang engkau kehendaki
Nisbahkan kepada martabat Nabi . Segala keagungan yang engkau kehendaki
Karena keutamaan Rasul Allah Ta`ala . Tiada tepi batasnya
Sehingga mengurai mudah terasa Bagi lisan yang berkata

Adapun melantunkan syair pujian kepada  Rasulullah SAW para shahabat Rasulullah sendiri juga melakukan hal yang serupa. Imam Muslim meriwayatkan satuhadits dari Hasan Bin Tsabit ra :

قَالَ عَمْرٌو : حدثنا سُفْيَانُ بْنُ عُيَيْنَةَ ، عَنِ الزّهْرِئ ، عَنْ سَعِيد ، عَنْ أبِى هُرَيْرَةَ ؟ انَّ عُمَرَ مَرَّ بِحَسَّانَ وَهُوَ يُنْشدُ الشِّعْرَ فِى المَسْجد ، فَلَحَظَ إِلَيْهِ .فَقَاذَ : قَدْ كُنْتُ أنشِدُ وَفيه مَنْ هُوَ خَيْر مِنْكَ ، ثُمَّ التًفَتَ إِلَى أَبِى هُرَيْرَةً ، فَقَالَ : انْشُدُكَ اللّهَ ، اسمِعْتَ رَسُولَ الَلّهِ صلى الله عليه وسلم يَقُولُ :اجِبْ عنِّى ، اللهُمَّ إلِّدْهُ بِرُوح القُدُسِ لما ؟ قَالَ : اللّهُمَّ ، نَعَمْ


“Sesungguhnya ‘Umar ra menegur Hasan ra yang sedang melantunkan sya’ir di dalam Mesjid, maka Hasan ra berkata :”Sungguh aku telah melantunkan ini dihadapan orang yang lebih baik daripada engkau (yaitu Rasulullah saw). Kemudian Hasan ra berpaling kepada Abu Hurairah ra, maka berkatalah ia :”Bukankah saat melantunkan sya’ir ini Rasulullah saw mendengarkanku seraya berkata menjawabnya dariku :”Ya Allah, bantulah ia dengan (kekuasaan) Ruhul-Qudus?” Abu Hurairah ra menjawab :”Ya Allah,,, benar”.


بسم اللّه الرحمن الرحيم
اللهم صلِ وسلم وبارك على سيدنا محمد وعلى آله وأصحابه الأخيار

وأجمل منك لم تر قط عين - وأجمل منك لم تلد النساءُخلقت مبرءاً من كل عيبِ - كأنك قد خُلِقت كما تشاءُ

Tak satupun mata pernah melihat yang lebih tampan darimu
Tak seorang wanitapun pernah melahirkan yang lebih tampan darimu
Engkau diciptakan terbebas dari semua aib
Seolah-olah engkau dicipta sebagaimana yang engkau inginkan

وكف المصطفي كالورد نادي .. وعطرها يبقي اذا مست ايادي

Dan talapak tangan manusia pilihan ini bak mawar yang sangat harum
Dan keharumannya lekat di setiap tangan yang menyentuhnya

وعم ناولها كل العبادي .. حبيب الله يا خير البرا

Dan pemberian beliau melimpah kepada para hamba Allah
Duhai Kekasih Allah, Duhai manusia terbaik!

ولا ظل له بل كان نورا .. تنال الشمس منه والبدورا

Beliau tak memiliki bayangan karena beliau adalah cahaya
Bahkan matahari dan purnama mendapatkan cahaya darinya

ولم يكن الهدي لولا ظهوره .. وكل الكون انار بنور طه

Tak kan ada petunjuk hidayah jika beliau tak dilahirkan
Alam seluruhnya menjadi terang karena cahaya Sang Thoha

مِنْ قَبْلِهَا طِبْتَ فِي الظِّلاَلِ وَفِيْ ... مُسْتَوْدَعٍ حَيْثُ يُخْصَفُ الْوَرَقُ

Wahai Rasulullah, engkau telah harum sebelum diciptakan di bumi, dan ketika engkau berada dalam tulang rusuk Adam, ketika ia dan Hawwa menempelkan dedaunan surga ke tubuh mereka

ثُمَّ هَبِطْتَ الْبِلاَدَ لاَ بَشَرُ ... أَنْتَ وَلاَ مُضْغَةٌ وَلاَ عَلَقُ.

Engkau harum ketika Adam turun ke bumi engkau berada dalam tulang rusuknya, ketika engkau bukan seorang manusia, bukan gumpalan daging dan bukan gumpalan darah

بَلْ نُطْفَةٌ تَرْكَبُ السَّفِيْن وَقَدْ ... أَلْجَمَ نَسْراً وَأَهْلَهُ الْغَرَقُ.

Bahkan engkau harum ketika berupa setetes air di pungguhnya Nabi Nuh ‘alaihissalam ketika naik perahu, sementara berhala Nasr dan orang-orang kafir pemujanya ditenggelamkan dalam banjir bandang

تُنْقَلُ مِنْ صَالَبٍ إِلىَ رَحِمِ ... إِذَا مَضَى عَالَمٌ بَدَا طَبَقُ.

Engkau harum ketika dipindah dari tulang rusuk laki-laki ke rahim wanita, ketika generasi berlalu diganti oleh generasi berikutnya

وَرَدْتَ نَارَ الْخَلِيْلِ مُكْتَتِمًا ... فِيْ صُلْبِهِ أَنْتَ كَيْفَ يَحْتَرِقُ

Engkau harum ketika berada pada tulang rusuk Nabi Ibrahim sang kekasih Allah, ketika ia dilemparkan ke sekumpulan api, sehingga tidak mungkin ia terbakar

حَتَّى احْتَوَى بَيْتُكَ الْمُهَيْمِنُ مِنْ ... خِنْدِفَ عَلْيَاءَ تَحْتَهَا النُّطُقُ.

Sampai kemuliaanmu yang tinggi yang menjadi saksi akan keutamaanmu memuat dari suku yang tinggi dan di bawahnya terdapat lapisan gunung-gunung

وَأَنْتَ لَمَّا وُلِدْتَ أَشْرَقَتِ اْل ... أَرْضُ وَضَاءَتْ بِنُوْرِكَ اْلأُفُقُ.

Ketika engkau dilahirkan, bumi menjadi bersinar dan cakrawala menjadi terang berkat cahayamu

فَنَحْنُ فِي ذَلِكَ الضِّيَاءِ وَفِي ال ... نُّوْرِ وَسُبُلِ الرَّشَادِ نَخْتَرِقُ.

Maka Kami menerobos dalam sinar, cahaya dan jalan-jalan petunjuk itu

Bahasa Persi

وہ پیشوا ہمار ا جس سے ہے نور سارا

نام اس کا ہے محمد ؐ دلبر میرا یہی ہے

‘woh pesywa hamara jis se he nuur saara;‘naam uska Muhammad, dilbar mera yehii he’

‘Dialah pemimpin kami, darinya-lah sumber segala cahaya;

Namanya adalah Muhammad saw, hanya dialah kekasihku.’

تیری اُلفت سے ہے معمور میرا ہر ذرہ

اپنے سینہ میں یہ اک شہر بسایا ہم نے

Setiap bagian tubuhku dipenuhi dengankecintaan padamu,

Kami seolah-olah telah memenuhi seluruh satu kota di dalam hati kami.’

دگر اُستاد را نامے ندانم

کہ خواندم در دبستان محمد ؐ

“Aku tidak tahu nama guru yang lain; untuk memperoleh ma’rifat (wawasan rohaniah), Aku hanya belajar di sekolah Muhammadsaw.

ندانم ہیچ نفسے در دو عالم

کہ دارد شوکت و شان محمد ؐ

میں دونوں جہانوں میں کوئی ایسا فرد نہیں پاتا جو محمد ﷺ جیسی شان و شوکت رکھتا ہو ۔

Aku tidak tahu seorangpun, di dua dunia; yang memiliki kemegahan lebih hebat dan lebih agung daripada Muhammadsaw.

Ada aliran samudera cinta kepada Baginda Nabi di dalam hatiku; Beliau sedemikian rupa sehingga tidak ada seorangpun seperti beliau dalam hal kesempurnaan dan kualitas.

بعد از خدا بعشق محمدؐ مخمرم

گر کفر ایں بود بخدا سخت کافرم

خدا تعالیٰ کے بعد میں محمد مصطفےٰ ﷺ کے عشق میں دیوانہ ہوچکا ہوں اگر اس عشق کی دیوانگی کا نام کوئی کفر رکھتا ہے تو خدا کی قسم میں سخت کافر ہوں(کیونکہ آپ ﷺ سے میں شدید محبت رکھتا ہوں )

Setelah Tuhan, aku mabuk dalam kecintaan kepada Muhammadsaw; Jika ini adalah sebuah kekafiran, maka demi Tuhan, Aku adalah seorang Kafir yang hebat.’

ہم پر جو اللہ تعالیٰ کے فضل ہیں یہ سب رسول اکرم ؐ کے فیض سے ہی ہیں ۔ آنحضرت ؐ سے الگ ہو کر ہم سچ کہتے ہیں کہ کچھ بھی نہیں اور خاک بھی نہیں۔

‘Ham par jo Allah Ta’ala ke fadhl hei’ yeh sab Rasul Akram ke faidh se hii hei’. Aahadhrat shallallahu ‘alaihi wa sallam se alag ho kar ham sac kehte hei’ keh kuch bhi nehi aur khaak bhi nehi.’ –

“Apapun keberkahan Allah yang dilimpahkan kepada kami, ini semua berkat karunia Rasulullahsaw. Jika kami terpisah dari (atau tidak ada ikatan dengan) Rasulullahsaw, Sungguh kami katakan, kami tidak ada apa-apanya, tidak sebutir debu pun.”

Wallohul Waliyyut Taufiq Ila Sabilul Huda

Tidak ada komentar:

Posting Komentar