Rabu, 13 Maret 2019

Cara Menanam Dengan Sistem Hidroponik

Hidroponik menjadi cara menanam tanaman yang sedang naik daun. Cara ini digemari karena untuk menanam tumbuhan tidak lagi diperlukan tanah dan lahan yang luas. Dengan memakai cara menanam hidroponik, maka Anda tidak perlu lagi memusingkan diri akan menanam di mana, karena Anda bisa menanam di mana pun. Anda bisa menggunakan bahan bekas dan bisa menggantungkannya di tembok. Tidak hanya itu saja, media bertanam menggunakan air ini bisa mengasah kreativitas Anda untuk mengolah dan menciptakan media baru untuk bercocok tanam.

Dengan menanam memakai cara hidroponik, maka hasil panen akan lebih cepat. Namun Anda juga harus memperhatikan aspek lain yaitu; ketepatan dalam pemberian nutrisi, intensitas cahaya, dan juga suhu di sekitar tanaman tumbuh. Bagi Anda yang pemula, hal yang harus Anda perhatikan adalah air nutrisi yang benar-benar tepat dan dapat terserap dengan sempurna. Hal ini karena dengan memakai cara hidroponik, maka nutrisi yang didapatkan hanya melalui air nutrisi saja.

Jenis Tanaman Hidroponik

Pada umumnya, tanaman yang bisa menghasilkan hasil yang bagus dengan metode budidaya hidroponik adalah tanaman sayur daun. Berikut ini beberapa contohnya:

1. Sawi hijau

Tanaman sawi merupakan salah satu kebutuhan pasar yang selalu meningkat, oleh karena itu banyak petani yang berfikir secara cerdas cara menanam sawi dalam jumlah banyak tapi tidak membutuhkan lahan yang luas. Timbullah cara menanam dengan metode hodroponik, jenis sawi yang cocok ditanam dengan metode hidroponik adalah sawi hijau.

2. Slada hijau

Tanaman yang satu bisa ditanam pada daerah ber-iklim sedang maupun tropis, karena masalah jumlah produksi yang kurang banyak petani beralih menanam slada hijau menggunakan metode hodrponik.

3. Buncis

Tanaman yang satu ini banyak mengandung gizi yang sangat luar biasa seperti protein nabati, vit A, vit B, dan vit C. Tanaman yang satu tidak sulit dibudidayakan oleh karena itu penanaman dapat dilakukan dengan metode hidroponik.

4. Pare

Tanaman berikutnya adalah pare, tanaman ini tumbuh merambat serta buahnya berwarna hijau kandungan vitaminnya sangat banyak diantaranya vit A, vit C, fosfor, dan zat besi. Oleh karena itu banyak petani yang melakukan budidaya menggunakan metode hidroponik.

5. Bayam

Bayam merupakan salah satu sayuran hijau yang sering sekali kita jumpai di berbagai tempat di Indonesia khususnya di setiap warung makan. Bayam memiliki kandungan gizi yang sangat luar biasa, tidak hanya vitamin akan tetapi bayam juga mengandung magnesium, kalsium, folat, protein, dan serat.

Nutrisi Untuk Hidroponik

Kombinasi Pupuk #1

Pada formula nutrisi yang keenam, Anda memerlukan pupuk NPk, KCl, dan Gandasil D

Bahan:

10 gram Pupuk NPK 16-16-16, atau menggunakan 1 sendok makan Pupuk NPK Mutiara
10 gram Pupuk KCl atau sebanyak 1 sendok makan
5 gram Pupuk Gandasil D10 liter air sumur
Ember dengan daya tampung minimal 10 liter (karena nutrisi hidroponik buatan sendiri ini untuk takaran 10 liter)
3 gelas plastik bekas air mineral
Timbangan dan alat pengaduk

Langkah pembuatan:

Tuang 100 ml air pada 3 gelas plastik bekas air mineral.
Larutkan ketiga jenis pupuk dalam masing-masing gelas yang berbeda, lalu aduk hingga tercampur sempurna (untuk menghindari adanya endapan).
Campurkan larutan dalam gelas ke dalam ember, lalu tambahkan 10 liter air. Aduk-aduk sampai tercampur semuanya.
Pupuk sudah siap digunakan.

Untuk pertumbuhan vegetatif tanaman sayur, Anda bisa menambahkan pupuk urea. Sedangkan untuk pertumbuhan generatif pada tanaman buah, kurangi komposisi pupuk urea sekitar 50%, kemudian tambahkan komposisi Pupuk NPK sampai 50%, dan Pupuk Gandasil D diganti Gandasil B.

Kombinasi Pupuk #2

Formula nutrisi hidroponik buatan sendiri yang terakhir ini membutuhkan unsur hara makro dan mikro secara terpisah, bukan yang sudah dicampur dan siap pakai. Anda bisa mendapatkan formula bahan di toko-toko bahan kimia.

Bahan (Komposisi A):

1176 gram kalsium nitrat
616 gram kalium nitrat
38 gram Fe EDTA

Bahan (Komposisi B):

335 gram kalium dihidrofosfat
36 gram kalium sulfat
122 gram amonium sulfat
700 gram magnesium sulfat
0,4 gram cupri sulfat
1,5 gram zinc sulfat
4 gram asam borat
8 gram mangan sulfat
0,1 gram amonium hepta molibdat

Bahan lain dan perlengkapan:

2 wadah larutan dengan kapasitas tampung sekitar 20 literAir bersih

Langkah pembuatan:

Masukkan masing-masing komposisi bahan yang telah disiapkan secara terpisah. Larutkan dalam 5 liter air, aduk hingga larut, kemudian tambhakan air sedikit demi sedikit hingga volume air mencapai 20 liter (wadah A dan B sama).Untuk membuat larutan nutrisi, Anda perlu mencampurkan kedua larutan A dan B dengan takaran yang sama.

Bagi Anda pemula yang masih bingung dengan cara bertanam hidroponik, langsung saja simak di bawah ini.

Cara menanam hidroponik

Ada beberapa cara untuk melakukan bertanam hidroponik

1. Cara menanam hidroponik menggunakan NFT (Nutrient Film Technique)

Cara ini merupakan cara paling populer yang digunakan oleh banyak orang dalam mengaplikasikan cara menanam hidroponik.

Cara menanam :

Siapkan beberapa pipa atau talang, dan pompa. Lubangi pipa sesuai dengan panjangnya. Pastikan jarak satu lubang dan lubang yang lain sama. Susun pipa atau talang yang dipersiapkan untuk menjadi tempat menanam tanaman. Siapkan penampung pada ujung pipa yang lebih rendah. Pasang pompa untuk mengalirkan air nutrisi agar alirannya maksimal Cara satu ini memiliki konsep dasar menanam akar tanamannya tumbuh pada bagian lapisan nutrisi yang tidak dalam dan menjaga sirkulasinya agar tanaman tetap mendapat nutrisi, oksigen, dan air secara baik dan tercukupi. 2. Cara menanam hidroponik menggunakan WICK

Cara kedua menanam hidroponik ini juga tidak kalah terkenal dengan cara pertama. Cara ini disukai karena pembuatannya yang mudah serta bahan-bahan yang mudah didapatkan serta murah. Bahkan Anda bisa menggunakan barang bekas.

Anda hanya perlu menyiapkan :

Botol air mineral 1 Alat pemotong Sumbu kompor atau kain flanel Alat untuk melubangi bisa berupa solder atau paku Air nutrisi

Cara membuat :

1- Potong botol bekas menjadi 2 bagian.
2- Lubangi tutup botol.
3- Gabungkan ke dua bagian botol.
4- Pasang sumbu kompor atau kain flanel pada lubang di tutup botol, pastikan sumbu atau kain bisa menyerap air nutrisi.
5- Tanam bibit tanaman pada bagian atas botol dengan tanah secukupnya.

Semoga Bermanfaat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar