Rabu, 01 Mei 2019

Ratapan Seorang Penghamba

Siang ini,,,
Aku ingin menangis di bawah terik mentari
Agar tetesan air mata dapat menjadi penyejuk
Pada gersang tanah yang aku pijak

Namun sepertinya bara begitu panas tergenggam
kian pedih membakar
menghanguskan hingga legam
Bahkan hujanpun andai turun tak mampu meredam
debu debu yang bertebaran

Rasa ini kian nista, terbalut lara
Duka tak jua kunjung sirna
Begitu sangat menyesakkan dada

Jiwa semakin lunglai
tak lagi mampu menopang raga
Luluh lantah menyatu dalam lembaran cerita
Yang tertulis di antara kertas tanpa tinta
Kosong!

Siang ini....
ku coba menelaah desah kalbu
dengan iringan lantunan balada syair kehidupan
yang dapat menghibur duka lara
mengawali langkah pasti
meninggalkan nestapa lara rindu

Meski air mata awan masih saja berderai
larut dengan kesedihan nestapa penghuni duniawi
sesekali angin ikut berdesah
menghembuskan resahnya yang kadang menumbangkan batang pepohonan
sebagai tanda pernyataan alam pada kita

Hanya insan yang di ridhai Tuhan saja
yang kan mampu bertahan dan mencerna makna
atas segala bencana yang melanda
tetap tersenyum meski dalam himpitannya

Tuhan...
jiwa ini milik'Mu
raga ini punya'Mu
Engkau yang berhak atas diri ini
ampunilah khilafku, atas dosa nafas
yang mendatangkan khayalan yang meresahkan kalbu

Siang ini panas mentari tak menyengat kulit kepala
Gerimis pagi tadi sejenak meredam bara
Bara dari dunia yang semakin tua
Yang bergejolak dalam jiwajiwa sang penghamba

Dalam keteduhan suasana siang
Bentangkan sajadah, redam segenap lenguh keletihan
Bersujud dengan penuh kekhusu'an
Agar hidup selalu dalam keberkahan

Tuhan,
di bawah sinar kekuasaan-Mu
kami tautkan hati ini pada-Mu
dalam samudera kasih sayang-Mu
mudahkanlah jalan kami tuk menggapai Ridha-Mu

Aamiin

1 komentar: