Pamor adalah motif yang timbul pada bilah Keris, Tombak, Pedang atau Tosan Aji lainnya akibat proses tempa lipat dari beberapa jenis logam berbeda yang disatukan, sehingga ketika diwarangai akan menghasilkan gradasi warna yang berbeda.
Setelah diwarangi, maka besi akan berubah warna menjadi hitam, baja akan berubah warna menjadi hitam pudar/abu-abu, sedangkan pamor (nikel atau meteor) akan tetap berwarna putih/keperakan karena bahan ini tidak terpengaruh oleh reaksi kimia dari warangan/arsenik.
Selain memperindah bilah Keris, pamor juga dipercaya sebagai gambaran dari tuah Keris. Filosofi dan tuah dari setiap pamor Keris bisa berbeda-beda tergantung dari bentuk motif dan nama pamornya, ada yang tuah atau angsarnya untuk kerejekian, perlindungan, derajat, kewibawaan, dll.
Nama dan jenis pamor juga bermacam-macam dan masing-masing memiliki makna dan tuah/manfaat yang berbeda-beda. Salah satu pamor Keris yang cukup populer dan cukup langka adalah pamor Pandito Bolo Pandito atau Pandita Bala Pandita yang akan kita bahas pada artikel kali ini.
Jika bicara soal pamor Pandito Bolo Pandito, tentunya ada sebagian penggemar Keris yang masih bingung tentang perbedaan pamor tersebut dengan 3 pamor lainnya yang bentuk motifnya hampir sama, yaitu pamor Ujung Gunung, pamor Junjung Drajat dan pamor Rojo Abolo Rojo.
Sekilas keempat pamor tersebut memang memiliki motif yang sama, yaitu berupa garis-garis yang menyudut ke atas membentuk segi tiga. Tapi jika di amati dengan lebih seksama sebetulnya ada beberapa perbedan yang cukup mencolok dari keempat pamor tersebut, antara lain:
- Pada pamor Ujung Gunung, bagian bawah (kaki) garis-garis sudut menerjang tepian bilah.
- Pamor Rojo Abolo Rojo mirip dengan pamor Ujung Gunung, tapi pada bagian garis yang bertemu dan membentuk sudut cenderung mengelompok/ada dibeberapa tempat, seperti di bagian sor-soran, tengah bilah, atau di ujung bilah dan tidak sampai menerjang tepi bilah.
- Pamor Junjung Drajat sangat mirip dengan pamor Rojo Abolo Rojo tapi hanya sampai disekitar pertengahan bilah, kemudian di atas sudut pamor biasanya terdapat pamor lain.
- Sedangkan pamor Pandito Bolo Pandito sendiri pada ujung-ujung dari pertemuan garis yang menyudut semuanya bertemu pada ujung bilah Keris.
Makna Pamor Pandito Bolo Pandito/Pandita Bala Pandita:
Pandito Bolo Pandito artinya Pendeta berpasukan Pendeta. Kata Pandito atau Pandita berasal dari bahasa Sansekerta yang maksudnya adalah orang yang tidak memiliki keterikatan lagi dengan keduniawian.
Dalam Bhagawadgita Bab IV. 19 dikatakan: “Yasya sarve samarambhah, kamasamkalpavarjitah, jnanagnidagdhakarmanam, tam ahuh panditham budhah”. Artinya: “Ia yang segala perbuatannya tidak terikat oleh angan-angan akan hasilnya dan ia yang kepercayaannya dinyalakan oleh api pengetahuan, diberi gelar Pandita oleh orang-orang yang bijaksana”.
Yang termasuk dalam kelompok ini, antara lain: Pedanda, Bujangga, Maharesi, Bhagawan, Empu, Kiai, Rohaniawan dan sebagainya yang merupakan golongan paling dihormati (kasta tertinggi). Pandita biasanya tidak terlepas dari kehidupan Raja.
Pandita pada umumnya bertugas sebagai penasehat Raja (Purohito), bahkan dikatakan bahwa Raja tanpa Pandita akan lemah dan Pandita tanpa Raja akan musnah.
Tuah Pamor Pandito Bolo Pandito/Pandita Bala Pandita:
Sesuai dengan namanya, Keris dengan pamor Pandito Bolo Pandito lebih cocok dimiliki oleh orang-orang yang menekuni ilmu sepiritual agar lebih peka terhadap isyarat-isyarat ghaib, memiliki ketajaman batin, dapat memancarkan kharisma dan dapat mewujudkan ketenangan serta penuh welas asih terhadap sesama sehingga lebih mudah untuk mencapai tataran keilmuan yang lebih tinggi.
Selain itu, pamor Pandito Bolo Pandito juga memiliki tuah atau angsar yang dapat menjadikan pemiliknya lebih disegani, dihormati, dipercaya oleh orang lain dan semua perkataannya akan didengar, sehingga lebih mudah untuk mencari murid atau pengikut. Karis pamor Pandito Bolo Pandito sangat cocok dimiliki oleh seorang guru spiritual.
Tapi pamor ini tergolong sangat pemilih dan tidak semua orang bisa cocok memilikinya. Energi Keris dengan Pamor Pandito Bolo Pandito atau Pandita Bala Pandita hanya bisa selaras dengan orang-orang yang berhati bersih, sudah matang secara spiritual, atau orang yang sudah tidak mementingkan urusan duniawi lagi.
Jadi, orang yang masih suka melakukan perbuatan-perbuatan tidak baik khususnya “Mo-limo” (Main, Minum, Madat, Maling, Madon) tidak akan cocok memiliki Keris berpamor Pandito Bolo Pandito/Pandita Bala Pandita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar