Sabtu, 06 Desember 2014

keris sebagai saksi sejarah

Keris di ciptakan dibuat oleh para empu dr zaman ke zaman sampai sekarang ini dgn keahlian yang kadang diluar akal manusia.
Keris dibuat sebagai lambang sebagai pusaka oleh para empu atas dawuh seorang Raja.... yang hingga saat ini pusaka pusaka tersebut sebagai saksi tntg keberadaan sejarah kerajaan di tanah jawa di masa lalu.
Berikut sebagian data riwayat tentang Empu dan pusaka babarannya.

Sri Paduka Maharaja Dewa Buddha yang bertahta di wukir mahendragiri sekitar th 125 memerintahkan kepada Empu Hyang Ramahadi untuk membuat keris, dan dari ketrampilan Sang Empu tercipta 3 bilah keris yang di beri nama
1- sang lar ngatap
2- sang pasopati
3- sang cundrik arum
Konon sang Empu masih keturunan Dewa yang jarang bisa di temui orang yang ingin mendekati

Prabu Dewa Kenanga yang bertahta di negara Medang Siwandata
Beliau menitahkan Empu Sakahadi untuk membuat pusaka yang sakti. Dan dlm waktu satu tahun tercipta lah Sebilah keris yang diberi nama
Sang jalak dinding
Dalam riwayat dikarenakan ketenaran sang Empu maka Prabu Dewa Kenanga membunuh Sang Empu agar tidak ada pusaka sakti yang lain di negri tsb.

Prabu Birowo yang memerintah kerajaan Tulisan sekitar tahun 230 Memerintahkan kepada Empu Sukmahadi dan tercipta Sebilah keris yang di beri nama
Sang kolohamisani
Dalam riwayat setelah membabar pusaka tsb Sang Empu tidak mau lagi membuat keris... karna punya firasat hasil karyanya akan merenggut banyak nyawa orang lain.dan beliau menyingkirkan diri dari keramaian dunia hidup di gunung hingga moksa.

Prabu Budho Woko Raja kerajaan Medang Kamulan
Memerintahkan untuk membuat dua pusaka kepada Empu Bromokedali yang di beri nama
1- sang balebang
2- sang tilam upih
Konon dalam riwayat setelah tilam upih selesai dibuat sang Empu kurang menyukai pusaka tsb.. tilam upih segera dibungkus klaras dan dibuang di samudra kidul... dan pada zaman Empu Kandang Dewo pusaka tsb di temukan.

Prabu Norodigdo yang bertahta di Giling Wesi sekitar tahun 265
Memerintahkan kepada Empu Saptogati untuk membuat pusaka. Dan karya sang Empu yang bisa di ketahui sampai saat ini ada tiga bilah
yang di beri nama
1- sang joko serang
2- sang supono sidik
3- sang jontro

Prabu Kolo yang memerintah negara Purwocarito
Pada tahun 418 memerintahkan kepada Empu Pujogati untuk membuat pusaka dan dari keahlian sang Empu tercipta dua bilah pusaka yang di beri Nama
1- sang suponoluk
2- sang bango dolog
Dan pada tahun 420 sepeninggal Empu Pujogati sang Prabu memerintahkan kepada Empu Songgogati (murid empu Pujogati) untuk membabar pusaka dan tercipta dua pusaka yang di beri nama
1- sang karacan
2- sang setan kobar
Nama setan kobar diberikan karena waktu membuat keris tempat perapian hangus terbakar.

Prabu Basupati raja kerajaan Wiratha (Japara) sekitar tahun 522
Memerintahkan kepada Empu Dewoyoso dan tercipta 3 bilah pusaka yang di beri nama
1- sang ron bakung
2- sang yuyu rumpung
3- sang dadap ngerak

Prabu Dwastro yang memerintah kerajaan Purwocarito th 729
Memerintahkan kepada Empu Mayang (cucu Empu Dewoyoso) dan
dalam membuat keris sang Empu sengaja membikin menyerupai
buatan eyangnya.dan pada suatu malam seakan di temui
eyangnya.dan mendapatkan peringatan... diperkenankan melanjutkan membabar tiga pusaka tsb tapi di larang menyamai namanya.... dan setelah jadi tiga pusaka tsb di beri nama
1- sang carubuk
2- sang kebo lajer
3- sang kabor

Prabu Gendroyono yang bertahta di kerajaan mamenang Kediri
Pada suatu ketika datanglah seorg empu dr negri tetangga yang bernama Empu Sarpodewo... dan Sang Prabu memohon untuk di buatkan keris pusaka.. tercipta lah tiga bilah pusaka yang di beri nama
1- sang cengkrong
2- sang Damar Murub
3- sang carito

Di zaman yang sama juga datang Empu dr sunda dan oleh Sang Prabu diminta membabar pusaka.. dr keahlian Empu Ramayadi tercipta tiga bilah keris yang di beri nama
1- sang pandowo
2- sang karno tinanding
3- sang bhimokurdo

Prabu Citrosomo yang bertahta di Pengging th 941
Memerintahkan kepada Empu Gondo Wiseso dan tercipta dua pusaka yang di beri Nama
1- sang megantoro
2- sang raras jiwo

Prabu Sri Mohopunggung zaman Medang Kamulan

Memerintahkan kepada Empu Windu Dibyo dan tercipta lah empat pusaka yang di beri nama
1- sang panji sekar
2- sang carangsoko
3- sang panji anom
4- sang sekar gading

Prabu Djoyo Amiluhur zaman Jenggala
Memerintahkan pada Empu Kandang Dewo dan tercipta tiga pusaka yang diberi nama
1- sang sabuk inten
2- sang jalak
3- sang kolowelang

Pada masa Prabu Jayeng Rono Empu Windu sarpo membabar 4 pusaka. Yang di beri nama
1- sang Brojol
2- sang Bethok
3- sang lar bango
4- sang Nogo tampar

Pada masa Prabu Banjaransari Pajajaran memerintahkan kepada Empu Handoyo sangkolo dan berhasil membuat dua pusaka.
1- sang tilam sari
2- sang parungsari

Pada masa negri Pengging Witoradyo Empu Wereng berhasil menciptakan 3 pusaka yang diberi nama
1- sang lunggadung
2- sang pandowo lare
3- sang supono

Di zaman yang sama Empu Gondo Widjoyo berhasil membuat 3 keris dan 3 patrem (senjata wanita) yang di beri nama
1- sang mengeng
2- sang crubuk
1- sang buntolo
yang berwujud patrem
1- Nyai carang buntolo
2- Nyai pulut bendo
3- Nyai puthut

itu semua keris2 kuno yang di jadikan pedoman oleh para empu dimasa selanjutnya

Prabu Munding Wangi raja Pajajaran memerintahkan kepada Empu Sri Kaneko dan berhasil membuat Dua pusaka yang di beri Nama
1- Kyai kalut
2- Kyai bangwetan
Empu Kayat Sari dgn satu pusaka
1- Kyai Sinom wora-wari

Prabu Sri Pamekas raja pajajaran memerintahkan kepada Empu Hanjani dgn 2 pusaka
1- Kyai Jalak ngore
2- Kyai carito klenthang

Prabu Ciung Wanoro memerintahkan kepada Empu Marcukundo berhasil dgn 2 pusaka
1- Kyai Jangkung
2- Kyai pandowo cinarito
Empu Welang dgn dua pusaka
1- Kyai Kukuhan
2- Kyai Nogo siluman

di zaman itu di wilayah Cirebon juga ada Empu yang menetap dihutan krn tdk mau mengabdi pd kerajaan di pasundan
diantara nya Empu Bayuaji yang tinggal di hutan dan bergaul dgn hewan serta para lelembut penunggu hutan... dan dgn bantuan para lelembut beliau berhasil membabar Sebilah pusaka yang dahsyat.. yang diberi nama Kyai Setan Kober

tidak jauh dr tempat Empu Bayuaji jg bermukim Empu Damar jati... tetapi keduanya saling bertentangan
karya Empu Damar jati berupa 2 pusaka yang diberi Nama
1- Kyai sabuk lonthang
2- Kyai lamak godong

Prabu Sri Samaratsaha yang bertahta di Kedhiri memerintahkan kepada Empu Sutoposono dan berhasil membuat pusaka ampuh yang di beri nama
1- Kyai Tapodriyo

Prabu Sri Kamesywara raja Kedhiri memerintahkan kepada Empu Demang dan karya terbaik adalah Sebilah keris yang diberi Nama
1- Kyai Gliyeng

berikut para empu yang pada zaman Mojopahit

Sang Rama Wijaya pendiri Mojopahit memerintahkan Empu Honggorekso dan diantara pusaka tsb adalah
1- Kyai Jalak sangu tumpeng
2- Kyai Jalak sumelang gandring
3- Kyai Mangkurat
4- Kyai mangkunegoro

Empu Dhomas
1- Kyai Gajah

pada masa Prabu Joyonegoro

Empu Surodriyo
1- Kyai kasuto

Empu Pujodewo
1- Kyai Gagak ngore
2- Kyai Gondowiso

Empu Pujosekti
1- Kyai keblabak

di zaman prabu Hayam Wuruk

Empu Supodriyo
1- Kyai Gonjowiso
2- Kyai topodrono

Empu Sapangrani
1- Kyai Tohjiwo
2- Kyai Wungkul

Empu Sopohadi
1- Kyai Blawong
2- Kyai Buntu

zaman Prabu Browidjoyo 4

Empu Pangeran Sedayu (Empu Supo)
1- Kyai Sengkelat
2- Kyai Nogo sosro
3- Kyai Jaruman
4- Kyai Sabuk inten
5- Kyai Panimbal

Empu Djikjo
1- Kyai Sepokal
2- Kyai Mundharang
3- Kyai Butoijo
4- Kyai Hanoman


para Empu Tuban sezaman dgn Mojopahit
Empu Putu Galuh
1- Kyai Bango mampang

Empu Demangan
1- Kyai Bandar

Empu Kuwung
1- Kyai Tedhak sungging

Empu Solohito
1- Kyai Ulosabet

Empu Bekeljati (empu modin) murid Sunan Bonang
1- Kyai Rowanggo
2- Kyai Sumpono bungkem

para Empu madura zaman Mojopahit

Empu Sriloko
1- Kyai Bodig

Empu Kaloko
1- Kyai kuwung-kuwung

Empu Akoso
1- Kyai Gagak banyu

Empu zaman Blambangan

Empu Bromokedali
1- Kyai Hargokedali
2- Kyai Madubronto

Empu Luwuk
1- Kyai lawung
2- Kyai Gantar

Empu Lunglungan
1- Kyai Madurojo

Empu Kebolungan
1- Kyai Kocak

Empu Pitranggeni (empu supo waktu menyaar)
1- Kyai Jalak Anggon
2- Kyai nogosruwe
3- Kyai ulowadon
4- Kyai pucuk

di zaman demak para empu tdk banyak membabar jenis pusaka baru.. dan hny membuat pusaka untuk para prajurit dan senopati dgn meniru keris yang telah ada

di zaman kesultanan Pajang
Empu Kyai Humyang /Umyang (nama Empu Djoko Supo)
1- Kyai Ombak Banyu

Empu Loo bang
1- Kyai Bangonoleh

Empu Canthoko
1- Kyai Kluwakmas

Empu lo ning
1- Kyai Sanggo

Empu Japan
1- Kyai Blaraksempal

Empu Tepas
1- Kyai Udan angin

Empu Zaman Mataram

Empu Guling
1- Kyai Guling Mataram
2- Kyai Brojowiso

Empu Lo ning
1- Kyai lakso

Empu Teposono
1- Kyai Panurun
2- Kyai Pandengan
3- Kyai Bardas

Empu Tanggulmoyo
1- Kyai Jabar

zaman Sultan Agung

Empu Sendang
1- Kyai Babar layar

Empu Setrobanyu
1- Kyai Rogo ulah
2- Kyai semar mesem

Empu Setrogeni
1- Kyai Dadap ngerang

Empu Kithing
1- Kyai Kandang bejo

Empu Kyai Enom (raden Djoko Supo)
1- Kyai Manglar mongo
2- Kyai Nogo penganten
3- Kyai Nogo gini
4- Kyai Nogo sosro
5- Kyai Nogo welang
6- Kyai Nogo kikik
7- Kyai Nogo rojo

zaman kartosuro
Empu Luyung
1- Kyai Wadas polah
2- Kyai Jamurdipo

Empu Luyung ke 2
1- Kyai Bawuk

Empu Kasub
1- Kyai Padang
2- Kyai Brojokeso

Empu Ardi
1- Kyai Margopati

dan masih banyak lagi para empu yang tdk bisa ditemukan hasil karyanya.. krn di masa lalu para empu menyembunyikan diri serta di masa penjajahan byk pusaka yang dibawa ke Belanda serta byk yang di bawa lari para pejuang ke wilayah pegunungan.
alhasil byk pusaka yang di pedusunan akhirnya dijual belikan dikarenakan ketidak pahaman mereka tentang sejarah budaya dan perjuangan masa lalu.
semoga para pembaca pecinta budaya semakin memperhatikan nilai2 sejarah dan berusaha melestarikan peninggalan para sesepuh kita yang berwujud wesiaji.
sekian

Tidak ada komentar:

Posting Komentar