Sabtu, 28 Maret 2015

Pakis Haji bermanfaat bagi Manusia

Jauh sejak zaman Walisongo, Sunan Muria telah mengajarkan pengikutnya untuk bersama meruwat bumi. Hampir tak pernah disebut dan memang jarang yang tahu ihwal kontribusi dakwah Walisongo terhadap pelestarian bumi. Walisongo selama ini lebih banyak dipahami sebagai penyebar agama Islam di tanah Jawa yang hanya menyampaikan risalah ketauhidan semata.

Jauh di salah satu puncak gunung Muria yang terpencil, Raden Umar Said (nama asli Sunan Muria) memilih menetap. Di sana, ia tak hanya menghambakan diri dengan mengajak para penduduk gunung beriman. Lebih dari itu, juga mengajarkan konsep teologi yang bersifat holistik-integratif. Mafhum dengan kondisi geografis dan keberlanjutan bumi tempat mereka tinggal, Sunan Muria mengarahkan energi keimanan pada konsentrasi hajat pelestarian alam.

Tauhid yang diajarkan Sunan Muria menyentuh tiga ranah, mulai dari dimensi ketuhanan yang eskatologis-transendental, dimensi sosial-ijtima’iyyah (antroposentrisme), sampai dimensi lingkungan (ekosentrisme). Ketiganya meniscayakan diferensiasi terhadap cara dakwah Sunan yang lain. Baik ranah ketuhanan, sosial hingga lingkungan, dapat menyatu dalam satu konsep keimanan. Segenap khazanah lokal berupa kearifan lingkungan yang bersumber dari agama pun segera diejawantahkan.

Hal ini terlacak dari jejak-jejak peninggalan berupa beberapa situs yang dikeramatkan. Antara lain; buah Pari Joto, kayu Pakis Haji, Air Gentong yang terdapat di lokasi pemakaman, Ngebul Bulusan, pohon Kayu Adem Ati, serta hutan Jati Keramat. Segenap mitologi situs keramat alami tersebut, hingga kini dipercaya masyarakat mengandung tuah buah karomah Sunan Muria.

Memaknai Mitos

Pari Joto yakni sejenis buah yang menjadi oleh-oleh khas Muria terutama bagi perempuan hamil. Masyarakat percaya jika memakannya akan menyebabkan tambahnya kebaikan pada si jabang bayi. Buah ini menyimpan kiasan makna atas apa yang disebutkan oleh Rasulullah berupa jintan hitam (HR. Al Bukhori) dan madu lebah (QS. An-Nahl: 68-69). 

Bagi Sunan Muria, Pari Joto memiliki kemiripan dengan keduanya dalam hal kandungan gizi untuk menjaga kesehatan. Kendati demikian, pemaknaan ini tak lantas cenderung parsial dan antroposentris. Seruan hadits tentang manfaat jintan hitam, informasi Al-Qur’an tentang manfaat madu lebah, maupun mitos Pari Joto, tak sekedar memberi perintah konsumtif (intifa’), melainkan juga memuat seruan untuk melestarikannya. Artinya, menjaga keberlangsungan eksistensi tumbuhan dan hewan bertuah ini sama halnya menjaga manfaat kebaikannya, sehingga dapat diwarisi umat di hari mendatang.

Mitos Pakis Haji dari Muria yang dipercaya dapat mengusir tikus pemakan padi memakna spiritual-mistik yang bernuansa teologis-kosmologik, sebagai bukti karomah yang diberikan Allah kepada Sunan Muria. Strategi mengusir tikus dengan media alami berupa kayu ini sama sekali tak menghendaki pemusnahan hama. Sunan Muria paham betul, bahwa bagaimanapun tikus tetap memiliki posisi penting dalam putar rantai makanan, fitrah interdependensi alam. 

Tak hanya mempertimbangkan efektifitas menjaga tanaman belaka, namun selayak mitos Pari Joto, konsepsi  pemanfaatan Pakis Haji ini pun mempertimbangkan aspek kelestarian alam.

Kesalehan lingkungan dalam ajaran Sunan Muria berikutnya dapat ditemukan pada situs Air Gentong Keramat di lokasi makam yang juga diyakini menyimpan tuah. Di balik keramatnya, Air Gentong ini mendedahkan simbol spiritual. Keberkahannya menyembuhkan dan mencegah penyakit, membersihkan dari kotoran jiwa dan memberikan manfaat kecerdasan, merupakan inspirasi spiritual Islam atas benda suci ini. Ini sekaligus merupakan multifungsi air tersebut sebagai simbol spiritual, medis dan ilmiah. 

Meminjam hasil penelitian Masaru Emoto Jepang, bahwa air dapat mentransformasi segala pesan yang masuk ke dalam dirinya, sehingga dapat membentuk kualitas fisik dan manfaatnya. 

Demikian halnya kasus Air Gentong Sunan Muria, ketika ia mendapat stimulus yang baik berupa doa, harapan dan itikad baik dari pemercaya mitos keramatnya, maka air itu akan mentransformasi diri menjadi kebaikan-kebaikan seperti diharapkan.

Jejak Sunan Muria yang keempat yakni Bulusan dan Kayu Adem Ati. Bulus (penyu) dan pohon keramat yang kembali nampak pada 17 Agustus 1945 setelah ratusan tahun sebelumnya menghilang ini menyimpulkan kesetaraan relasi antara manusia dan alam. Segenap ritual yang sampai hari ini masih dilestarikan mengajarkan masyarakat akan pentingnya menghormati keduanya sebagai sesama makhluk. Mitos yang berkembang, Bulus tersebut adalah jelmaan manusia pada masa Sunan Muria. 

Sehingga masyarakat segan melukai atau mengganggu kehidupan makhluk yang dipandang sebagai nenek moyang mereka itu. Hal ini menjadi sarana pembelajaran agar memperlakukan makhluk lain dengan baik, sama halnya berperilaku terhadap sesama manusia. Segenap tuntunan ini pun terdapat dalam berbagai riwayat hadits Rosulullah dan firman Allah dalam Al-Qur’an.

Terakhir, pohon Jati Keramat Masin yang konon mengisahkan cinta berdarah putri Sunan Muria bersama seorang muridnya. Hutan jati ini berusia ratusan tahun terhitung sejak zaman Sunan Muria dan tetap dilestarikan. Tak pernah sekalipun orang berani menebangnya, jika tak ingin kena sial. Sebab diyakini bahwa, pohon-pohon itu punya ruh, dan merupakan hal yang tak patut orang merusak dan melukainya. Akhirnya, hingga kini mereka dibiarkan terus tumbuh dan dijaga kelangsungannya. Ini sesungguhnya mengandung teladan akan pentingnya konservasi hutan, agar bumi yang kian renta ini tetap terjaga kesehatannya.

Wali Lingkungan

Menafsirkan segenap situs tersebut, berarti membaca pikiran Sunan Muria yang sarat dengan kesalehan lingkungan. 

Setidaknya terdapat lima bangunan religius, yakni konsep Tauhid Lingkungan, Fikih Lingkungan, Tasawuf Lingkungan, Filanekoreligi, dan Akidah Muttahidah, yang semuanya merujuk pada hajat pelestarian alam semesta.

Tauhid Lingkungan dalam segenap kajian mitos di atas bermakna akan hakikat alam ini adalah bentuk teofani Tuhan.  Alam menjelaskan segala sifat ketuhanan, sejak ke-Esa-an, Maha Pengasih, Maha Penyayang, Maha Pemberi Rizki, dan yang lain. Karenanya, alam ini hal yang sakral dan wajib dijaga. Fikih Lingkungan menerjemahkan prinsip Maqashid Al Syari’ah (tujuan ditetapkannya syariat) yang menghendaki terwujudnya kemanusiaan berbasis ekoreligi. Sementara, Tasawuf Lingkungan merupakan bangunan etika terhadap lingkungan yang berkembang dari paradigma sufisme; dari ‎religius-teosentris dan antroposentris menjadi ‎religius-ekosentris.

Istilah filanekoreligi yang tersematkan dalam ajaran Sunan Muria bermakna membangun keadilan dan kesejahteraan lingkungan. Ini merupa kedermawanan lingkungan yang pada akhirnya memunculkan konsekuensi logis; kontribusi positif terhadap eksistensi nilai-nilai kemanusiaan. Puncak ajaran Sunan Muria adalah Akidah Muttahidah. Yakni memaknai ibadah tak sebatas dimensi mahdhah, melainkan sampai menyentuh persoalan lingkungan.

Maksudnya, akidah Islam diejawantahkan ke dalam tiga ranah hubungan sekaligus, yakni antara manusia, Tuhan, dan alam. Terbentuk semacam segi tiga yang menunjukkan relasi antar ketiganya. Dalam hal ini, Tuhan menjadi titik paling atas sebagai pusat hubungan. Sementara itu, alam merupakan mitra manusia dalam melaksanakan ibadah, sekaligus alam sebagai wujud teofani Tuhan yang dengannya memancar segenap sifat ketuhanan. Demikian, tugas manusia sebagai seorang khalifah di muka bumi (khalifah fil Ardl), yang di antaranya adalah mengelola alam, maka termasuk dimaknai juga sebagai ibadah. Perlu dipahami, khalifah di sini berarti pemimpin, dan bukan penguasa. Artinya, tugas manusia adalah mengelola alam dengan arif, bukan mengeksploitasinya secara serampangan. Begitu.‎

Pakis haji‎

Pakis haji (aji) atau populer juga dengan nama sikas adalah sekelompok tumbuhan berbiji terbuka yang tergabung dalam ‎marga pakishaji atau Cycas dan juga merupakan satu-satunya genus dalam suku pakishaji-pakishajian (Cycadaceae). Masyarakat awam di Indonesia mengenal pakis haji dari beberapa spesies yang biasa ditanam di taman-taman menyerupaipalem, yaitu C. rumphii, C. javana, serta C. revoluta (sikas jepang).

Pakis haji berhabitus mirip palem, namun sebenarnya sangat jauh kekerabatannya. Kemiripan ini berasal dari susunan anak daunnya yang tersusun berpasangan. Semua pakis haji berumah dua (dioecious) sehingga terdapat tumbuhan jantan dan betina. Serbuk sari dihasilkan oleh tumbuhan jantan dari runjung besar yang tumbuh dari ujung batang. Alat betina mirip ‎daun dengan biji-biji tumbuh dari samping. Alat betina tumbuh dari sela-sela ketiak daun. Walaupun ia disebut "pakis", dan daun mudanya juga mlungker sebagaimana pakis sejati, pakis haji sama sekali bukan anggota tumbuhan berspora ‎tersebut.

Akar beberapa jenis pakis haji dapat diinfeksi oleh sejenis Cyanobacteria,Anabaena cycadeae, yang pada gilirannya menguntungkan kedua pihak (simbiosismutualistis). Akar yang terinfeksi akan membentuk semacam bintil-bintil yang berisi jasad renik tersebut.

Beberapa pakis haji yang besar dapat dimakan bagian teras batangnya, karena mengandung pati dalam jumlah yang lumayan.

Simak manfaat tanaman pakis berikut ini :  Pakis untuk kesehatan :  
Tanaman pakis dapat mengobati diabetes mellitus dan pendarahan menstruasi.
Buah pakis dapat mengobati diabetes mellitus dan perdarahan menstruasi
Batang pakis dapat mengobati Hepatitis
‎Daun pakis dapat mengobati bisul, radang kulit bernanah, atau luka bakar.Karena daun pakis mempunyai vitamin C yang sangat tinggi, yaitu sekitar 30 mg per 100 g. 
hal ini bertujuan untuk pembentukan kolagen pada kulit dan penyembuhan luka.
Daun pakis juga dapat mengobati penyakit rematik, karena dalam komposisinya, pakis juga memiliki kalsium dan fosfor yang sangat tinggi. 
Pada daun pakis rambat berguna untuk penyakit amandel dan darah tinggi.
Khasiat Tumbuhan Pakis :

Salah satu khasiat pakis adalah untuk obat yang mengobati dari dalam tubuh. Selain itu pakir juga mempunyai kandungan gizi yang cukup baik, yang berkhasiat untuk meningkatkan kekebalan tubuh, mempercepat penyembuhan luka, dan dapat mencegah penyakit degneratif. Sepuluh tangkai bunga pakis cukup direbus dengan air, atau dicampur sebagai sayur pada masakan. 

Sedangkan untuk mengobati penyakit kulit, daun pakis cukup dilumatkan dan ditempelkan pada bagian yang sakit dan didiamkan beberapa menit. Mengkonsumsi pakis juga jangan terlalu berlebihan, selain pakis ini rasanya pahit juga agak sedikit beracun. 
Oleh sebab itu, tidak semua pakis dapat Anda makan, karena pakis yang dapat dimakan adalah pakis yang mempunyai daun dan batang yang masih sangat muda, batangnya gemuk, dan mudah dipatahkan.  
Batang pakis pun tidak hny sekedar untuk hiasan ataupun sarana menanam Anggrek. 
Namun secara ilmiah pun bisa untuk menolak tikus dikarenakan adanya senyawa yang membuat rasa ketidak nyamanan tikus jika berada di sekitar pohon pakis. Di dalam habitat tumbuhan pakis pun tikus tidak akan berani untuk bersarang disekitar pohon pakis.
Tidak hanya sekedar karomah dan mitos perjuangan Dakwah Kanjeng Sunan Muria. Akan tetapi memang hal itu nyata pada keadaan alam secara alami. ‎

1 komentar:

  1. Ass Wr Wb, Saya ingin berbagi cerita kepada anda bahwa saya ini RISWANTO AKIL seorang TKI dari malaysia dan secara tidak sengaja saya buka internet dan saya melihat komentar IBU YOSHI yg dari singapur tentan Pesugihan AKI ZYEH MAULANA yg telah membantu dia menjadi sukses dan akhirnya juga saya mencoba menghubungi beliau dan alhamdulillah beliau mau membantu saya untuk menarik dana Hibah Melalui ritual/ghaib dan alhamdulillah itu betul-betul terbukti dan mendapat hasil tarikan RM.347.000 Ringgit ,kini saya kembali indon membeli rumah dan mobil walaupun sy Cuma pekerja kilang di selangor malaysia , sy sangat berterimakasih banyak kepada AKI ZYEH MAULANA dan jika anda ingin seperti saya silahkan Telefon di 085298275599 Untuk yg di luar indon telefon di +6285298275599,Atau Lihat Di internet KLIK DISINIsaya juga tidak lupa mengucap syukur kepada ALLAH karna melalui AKI ZYEH MAULANA saya Bisa sukses. Jadi kawan2 yg dalam kesusahan jg pernah putus asah, kalau sudah waktunya tuhan pasti kasi jalan asal anda mau berusaha, ini adalah kisah nyata dari seorang TKI,
    KEAMPUHAN ZIKIR AKI ZYEH MAULANA
    1.Penarikan Dana Hibah Melalui Bank Ghaib
    2.Penarikan Uang Melalui Mustika
    3.Ritual Angka Tembus Togel/Lotrey
    4.Jimat Pelaris
    5.Perintah Tuyul
    Dan Masih Banyak Lagi, AKI ZYEH MAULANA Banyah Dikenal Oleh Kalangan Pejabat, Pengusaha Dan Artis Ternama Karna Beliau adalah guru spiritual terkenal di indonesia. Untuk yg punya rum terimakasih atas tumpangannya
    SYARAT SEBAGAI BERIKUT:
    BERJANJI AKAN MEMBANTU SESAMA YANG MEMBUTUHKAN
    BERJANJI TIDAK AKAN SOMBONG DAN SELALU RENDAH HATI
    BERJANJI AKAN MEMULAI HIDUP YANG BARU BERJALAN KE JALAN YANG BENAR,
    BERLUTUT DAN MEYEMBAH KEPADA ALLAH SWT.
    "Allahumma inni a'udzubika minal hammi wal hazani wa a'udzubika minal 'ajzi wal kasali wa a'udzubika minal jubni wal bukhli wa a'udzubika min ghalabatiddaini wa qahrirrijali"

    "Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada Engkau dari bingung dan sedih. Aku berlindung kepada Engkau dari lemah dan malas. Aku berlindung kepada Engkau dari pengecut dan kikir. Dan aku berlindung kepada Engkau dari lilitan hutang dan kesewenang-wenangan." Kata Abu Umamah radhiyallahu 'anhu: "Setelah membaca do'a tersebut, Allah berkenan menghilangkan kebingunganku dan membari Petunjuk." (HR Abu Dawud 4/353)


    PENARIKAN UANG MENGUNAKAN MUSTIKA

    BalasHapus