Kamis, 02 Juli 2015

Sejarah Awal Peradaban India (Asia Selatan)

Asia Selatan (dulu India), merupakan suatu Jazirah dari benua Asia yang memiliki keunikan tersendiri bagi perkembangan kebudayaan di wilayah Asia tersebut. Salah satu keunikan dari wilayah ini adalah beragamnya bangsa-bangsa yang datang dari luar India yang kemudian membentuk agama baru, serta kebudayaan baru.

Keunikan lain yang perlu diketahui juga adalah adanya kebudayaan yang sudah tinggi di miliki oleh India pada tahun-tahun jauh sebelum masehi, serta corak kerajaan-kerajaan besar yang pernah menguasai wilayah ini, sehingga menunjukkan kemajuan yang signifikan baik dalam bidang perdagangan, politik, sosial, agama maupun ilmu pengetahuan.

Dalam sejarahnya India secara umum di pengaruhi oleh tiga invasi besar. Pertama, invasi oleh bangsa Arya, kedua, invasi agama Islam, dan ketiga adalah invasi oleh bangsa Barat ( Inggris ). Melihat proses invasi tersebut tentunya menarik apabila pengkajian Islam di Asia Selatan ini di mulai dari perkembangan awal pembentukan masyarakat India sampai sekarang, tetapi dalam makalah ini tidak membahas secara keseluruhan hanya akan membahas kondisi Asia Selatan (dulu India ) sebelum Islam masuk ke wilayah tersebut dengan berbagai kondisi yang meliputi perkembangannya.‎

Asal Usul India

India, negeri yang penuh pertentangan. Punya kesatuan geografis yang fundamental, tetapi tak pernah mengenal kesatuan politik yang riil, kecuali yang baru-baru ini dipaksakan oleh Inggris. Penuh dengan berbagai golongan, menyebabkan tidak mampu menolak serangan-serangan. Penuh oleh beragam ras yang terpisah dan bermusuhan dengan berbagai perbedaaan kepercayaan, bahasa dan kebudayaan.

Nama India itu merupakan nama baru yang disebut dalam ejaan orang Barat. Aslinya adalah Hind, terambil dari nama sungai Shindu, salah satu sungai besar yang ada di India, dari kata tersebut kemudian menjadi Hindustan. Nama India juga berasal dari kata Shind, diambil dari nama penguasa dahulu di India yaitu anak dari Nabi Nuh, yang menguasai lebih besar dibanding dengan saudaranya yang lain yaitu Hind dan Bang. Kata Shind sama artinya dengan Bharata. Beratus tahun sebelum Nabi Isa lahir, India telah menempati kedudukan yang tinggi dalam tamaddun dunia, terutama dalam soal-soal keagamaan dan metafisika. Dari sanalah timbulnya agama Brahmana yang terkenal. Dari sana pula timbul Budha Gautama. Bahkan telah diselidiki bekas tamaddun dari 5000 tahun yang lalu dengan penggalian sisa-sisa negeri yang bernama Mohendo-Daro dan Harrapa. Dari bekas-bekas runtuhan kota lama itu telah didapati orang dengan kepandaian penduduknya dalam seni bangunan, sudah mengenal tulisan, serta sudah mengenal mata uang.

Kemudian, jika dilihat hubungannya dengan Arab, kemungkinan besar dengan kemajuan yang sedemikian rupa tinggi di India, niscaya telah lama hubungannya dengan bangsa Arab, walaupun sebelum Islam. Dengan bukti adanya semacam pedang yang terpuji buatanya di tanah Arab di zaman dahulu yaitu ” Saif Muhannad”, artinya pedang yang ditempa secara Hind. Malahan disangka orang bahwa perkataan ”Handasah” artinya ilmu ukur terambil dari kata-kata ”Hindu” juga.

Kondisi Umum India Sebelum Masuknya Islam.

Sekitar tahun 6000-5000 SM. bangsa Dravida datang ke India dari Asia Barat dengan kepercayaan terhadap adanya Tuhan secara abstrak. Mereka ini yang di anggap sebagai penduduk pribumi asli India, yang ditunjukkan dengan adanya kebudayaan Mahendo-Daro tersebut sebagai milik dari bangsa Dravida ( jauh sebelum bangsa ini datang sebenarnya sudah ada suku bangsa Negrito dan Astronosoid ). Kemudian pada abad VI SM. bangsa Arya dari Persia datang menguasai punjab dan Benaras ( India Utara ) dengan membawa kepercayaan adanya Tuhan secara nyata. Dasar kepercayaan bangsa Arya adalah Syirik. Akhirnya bangsa Arya yang lebih kuat memaksa bangsa Dravida untuk menganut kepercayaannya. Kemudian kepercayaannya itu berkembang menjadi agama Brahmana ( Hindu ) yang melahirkan kasta-kasta.

Pada tahun 599 SM. lahir Mahawir yang mempelopori lahirnya agama Jain. Dasar agama ini adalah pertapaan dan meninggalkan kemewahan. Mereka tidak memiliki kitab suci. Satu-satunya sumber keagamaan adalah Mahawir. Ajaran pokok agama Jain ini adalah Ahimsa ( tidak hasad ), agama sejati berlaku bagi semua makhluk dan lama-kelamaan ajaran ini melebur dalam agama Hindu. Kemudian pada tahun 557 SM. lahir Gautama Budha di Kapilabastu, kaki gunung Himalaya yang menjadi pelopor lahirnya agama Budha.

Perkembangan sejarah Asia Selatan terutama India sudah ada sejak ribuan tahun sebelum masehi. Tetapi baru ketika setelah kedatangan bangsa Arya, pengkajian sejarah Asia Selatan kelihatan lebih nyata. India salah satu pusat peradaban dunia pada masa lampau, selain Cina dan Timur Tengah dan juga Eropa. Letak peradaban terbesar bangsa India adalah teletak di Mohenjodaro dan Harapa. Suku asli India adalah bangsa Dravida, yang kemudian eksistensinya sedikit demi sedikit tergusur loleh kedatangan bangsa Arya dari Asia Barat. ‎Peradaban India sering disebut dengan peradaban sungai Indus yang dialiri oleh lima anak sungai yaitu; Yellum, Chenab, Ravi, Beas, Suttly yang kemudian terkenal dengan sebutan Punjab (Daerah lima Aliran Sungai). Peradaban lembah sungai Indus sebanding dengan peradaban Mesopotamia, lembah sungai Huangho, dan Mesir, dengan penduduk asli adalah orang-orang Dravida, mempunyai cirri-ciri berkulit hitam dan pada saat itu mereka belum mempunyai kepercayaan atau agama yang tetap.

Seperti yang telah disinggung diatas hasil peradaban terbesar lembah sungai Indus adalah keberadaan kota Mohenjodaro dan Harapa. Kota Mohenjodaro merupakan gambaran kota pada masa India lama. Disana telah ditemukan bangunan perumahan, balai besar dan juga pemandian. Bahan pokok dari bangunan-bangunan tersebut adalah sebuah batu bata merah dengan ukuran kira-kira 25 X 50 X 3,5 inchi. Rumah-rumah pada kota Mohenjodaro mempunyai halaman-halaman yang luas.

Pasca kedatangan bangsa Arya inilah proses asimilasi budaya di India berkembang, terutama adalah munculnya agama Hindu di India. Sebelum secara resmi agama Hindu berkembang, telah terjadicontact antara bangsa Dravida dan Arya, tetapi pada akhirnya bangsa Dravida memilih tiga opsi yaitu; kelompok pertama adalah mereka yang menolak kedatangan bangsa arya dan melawannya sampai kalah. Kelompok kedua adalah yang kemudian menyingkir ke wilayah lain yaitu deccan dan Bihar, sedangkan kelompok ke tiga adalah mereka yang kemudian melakukan percampuran dengan ras pendatang, ras Arya, dan untuk selanjutnya melahirkan kebudayaan baru di India.

Lebih detailnya, lemhab Hindus memang di bahas pada permasalahan lain, tetapi penuli mencoba melihat sedikit kebelakang sebelum kedatangan Bangsa Arya. Letak kota lembah sungai Indus sendiri tepatnya di daerah perbukitan Baluchistan yang kemudian menghasilkan kebudayaan Nal. Daerah-daerah yang terletak di sepanjang sungai Indus kemudian sering disebut dengan kebudayaan Harappa dan Mohenjodaro. Letak Mohenjodaro dan Harappa sendiri kurang lebih 800 km. ‎Dalam penggalian terbaru telah banyak ditemukan kota-kota baru di Mohenjodaro dan Harappa. Pada masa Mphenjodaro dan Harapp telah ditemukan benda-benda yang pada saat itu sudah merupakan benda yang sangat mengagumkan dengan keunikan dan keelokan tersendiri.

Dengan sumber-sumber yang telah ada membuktikan bahwa sungai Indus, tepatnya peradaban lembah sungi Indus telah menjadi salah satu sumber perdaban di dunia. Padahal pada waktu Indonesia belum berkembang seperti halnya India, ataupun Mesopotamia, Mesir dan bahkan Eropa.

Memang masih sangat terbatas sumber yang menjelaskan secara detail bentuk peradaban tersebut, tetapi itu sudah cukup membuktikan bahwa India adalah pusar peradaban dunia. Oleh sebab itu pada tulisan ini penulis akan mencoba menerangkan dan menjelaskan beberapa fakta sejarah yang terjadi pada masa kedatangan dan perkembangan bangsa Arya. Perkembangan-perkembangan itu meliputi banyaknya kerajaan-kerajaan yang bercorak peradaban Arya, Agama Hindu dan pastinya peradaban-peradaban yang dihasilkan oleh bangsa Arya. Tulisan ini mencoba membatasi pembahannya hanya pada perkembangan sejarah India pada masa kebesaran bangsa Arya dan masa kejayaannya.

Untuk merinci pembahasan, penulis memberi pokok permasalahan yang tujuannya memudahkan pembaca memahami tulisan ini, yang meliputi:

Awal kedatangan bangsa Arya di India
Pengaruh yang di hasilkan oleh bangsa Arya yang mungkin meliputi peradaban, agama, budaya, seni dan lain sebagainya.
Peradaban dan budaya Arya di India (Indo-arya) tidak akan perbah lepas dari pembahasan agama Hindu dan perkembangannya. Agama Hindu muncul ditengah-tengah perkembangan kebudayaan Arya.
KEDATANGAN BANGSA ARYA

Nama arya berarti bangsawan atau tuan, yang terdapat dalam bahasa persia dan india. Perpindahan Bangsa Arya di India terjadi bertahap-tahap, dan tidak terjadi langsung dengan gelombang besar. Waktu yang dibutuhkan juga membutuhkan waktu yang berabad-abad, itupun sambil membawa keluarga mereka.

Pada masa tertentu, ada sekelompok yang nampaknya begitu kuat yang memasuki India. Hal ini dibuktikan pada penggalian di Harappa yang menyatakan bahwa kota Harappa takluk dengan kekerasan, karena banyak ditemukan tumpukan mayat di Harappa. Selain itu kerusakan di dinding kota, yang semuanya disinyalir Harappa di hancurkan oleh Bangsa yang gagah berani. Pendirian ini juga diperkuat dengan pernyataan buku Weda yang mengatakan bahwa bangsa Hariyupuja yang dikalahkan oleh orang-orang Arya dengan bantuan, dan tentu haruyupura itu dapat kita anggap sama dengan budaya Harappa.

Perpindahan bangsa Arya ke India berlangsung pada satu masa yang berabad-abad lamanya dapat juga dibuktikan kalau dibandingkan syair-syair Weda yang tertua dengan yang terkemudian. Penyelidikan ini menyatakan bahwa mula-mulanya sungai Indus dianggap oleh orang Arya sebagai sungai yang keramat dan menjadi sumber dari sekalian kebaikan bagi orang Arya.

Tetapi pada masa Doab Gangga-Jumna menjadi pusat kebudayaan brahma, maka ternyata bahwa seluruh daerah Indus dan Punjab sudah dilupakan oleh orang-orang Arya, dan bhakan buku-buku seperti Weda dan Upanisad seakan-akan melupakan kesucian  sungai Indus. Orang-orang Arya merupakan bangsa yang suka yang berpetualang pada saat itu.

Nampaknya kedatangan bangsa Arya berbarengan dengan lansung berkembangnya kerajaan-kerajaan bangsa Arya. Dalam beberapa berita-berita peperangan raja Persia menaklukan Punjab dan Sindh tahun 516 SM, dan raja tersebut mempunyai beberapa prajurit dari kalangan orang-orang India. Sedangkan kita tahu bahwa bangsa Arya adalah bangsa yang berasal dari Asia Barat.

PENGARUH BANGSA ARYA

Kedatangan bangsa Arya di India telah memberi pengaruh besar dalam sejarah perkembangan Bangsa India sendiri. Bangsa Dravida yang sebelumnya telah menempati India telah memberi tiga reaksi pasca serangan bangsa Arya. Kelompok pertama adalah mereka yang menolak kedatangan bangsa Arya dengan memberi perlawanan sampai mati. Kelompok kedua yaitu mereka yang akhirnya menyingkir ke daerah selatan, Deccan dan Bihar. Kelompok ketiga adalah yang kemudian melakukan asimilasi dengan bangsa Arya, yang kemudian melahirkan budaya baru.

Fokus peneitian para ilmuan sejarah masih masih berkisar pada budaya yang telah dihasilkan oleh percampuran bangsa Arya dan Dravida tersebut, atau yang kemudian sering dengan kebudyaan Indo-arya. Alasan utamanya adalah bahwa percampuran tersebut selanjutnya melahirkan sistem budaya dan poitik yang lebih mudah untuk dirunut pada sejarawan. Pengaruh selanjutnya dari budaya Indo-arya adalah munculnya perbagai budaya seperti Bahasa Sansekerta, Upacara Keagamaan, dan hal-hal sacral lainnya. Selain itu adalah kemunculan dan berkembangnya Agama Hindu yang menjadi agama terbersar di India sampai sekarang.

Untuk saat ini orang-orang dari bangsa Arya mendiami daerah-daerah sekitar di sebelag utara garis perbatasan yang terletak antara Goa dan Orissa selatan. Ada juga sebagian terletak di sebelah selatan garis tersebut, seperti Hiderabad.

Sebagai bangsa pendatang, Arya memandang orang-orang Dravida adalah sebagai penduduk yang lebih rendah dari bangsa Arya. Namun hal itu tidak menutup kemungkinan Bangsa Arya mengakui bahwa Bangsa Dravida merupakan Bangsa yang kaya yang telah mengembangkan peradaban dan kebudayaan yang cukup tinggi. Jika dilihat kembali, sistem kepercayaan telah menjadi dasar utama dalam kultur masyarakat India dalam sistem sosial. Eksistensi kasta sebagai pembagian kelas masyarakat India merupakan bentuk nyata yang tidak terhapus begitu saja hingga saat ini. Brahmana sebagai kasta tertinggi di India tetap dipegang oleh bangsa Arya sendiri, sementara Ksatria, Waisya, dan S0udra adalah kelompok sosial yang mesti mengikuti hukum yang telah dibuat oleh para Brahmana.

Pengaruh yang signifikan dari bangsa Arya yang selama ini banyak dikaji adalah munculny abanyak kerajaan bercorak Arya. Proses kultural yang berlangsung hingga abad ke-7 sebelum masehi kemudian melahirkan sejarah politk bangsa India yang sangat panjang. Pada periode ini suber sejarah India semakin terang dengan perlbagai iniformasi tertulis dari dalam India maupun dari catatan asing. Beberapa kerajaan penting pada masa awal perkembagnan Arya adalah Gandhara, Kosala, Kasi dan Maghada. Tetapi sampai sekarang hanya kerajaan-kerajaan yang mempunyai pengaruh besar saja yang dapat diakses dan dikaji. Hal karena terbatasnya sumber sejarah yang menerangkan perihal tersebut. Selain itu kita tahu India mempunyai wilayah yang cukup luas, dan tidak memungkinkan dikaji kerajaan-kerajaan yang terseban seantero India. Dari sekian banyak kerajaan, mungkin yang dapat diakses dan dikaji karena mempunyai peranan penting dalam perkembangan peradaban di India. Salah satunya adalah Maghada.‎

Secara umum gambaran kondisi India pada saat Islam sebelum masuk adalah sebagai berikut:

Kerajaan-kerajaan yang ada di India sebelum Islam masuk.‎

Kerajaan Maurya

Pada tahun 327 SM. datanglah Iskandar Zulkarnaen dari Persia ke India melalui Sela Kaibair dan menguasai India di daerah Punjab, tetapi kekuasaannya itu tidak tahan lama. Kemudian, pada tahun 324 SM. pecah pemberontakan dibawah pimpinan Candragupta dan berhasil menghalahkan Iskandar Zulkarnaen, serta berhasil mengusir penduduk asing tersebut dari India ( sedudah sepeninggalnya Iskandar Zulkarnaen w. 323 SM. )

Berdirilah sekarang kerajaan Maurya, dengan Candragupta Maurya sebagai raja pertamanya. Dalam waktu singkat kekuasaan Maurya sudah membentang dari Khasmir di barat hingga daerah lembah sungai Gangga di timur. Ibukota kerajaan ini adalah di Pattaliputra. Pada perkembangan selanjutnya, kerajaan ini dipimpin oleh Asoka ( 268-232 SM ) cucu Candragupta Maurya. Di bawah Raja Asoka, kerajaan Maurya mengalami zaman gemilang. Kalingga dan Dekkan ditundukkannya. Akan tetapi menyaksikan korban dan bencana perang yang dasyat di Kalingga, ia menjadi terharu dan menyesal. Sejak saat itu tidak lagi, ia melakukan peperangan dan lebih mencita-citakan perdamaian serta kebahagiaan bagi umat manusia.

Pada awalnya Asoka beragama Hindu tetapi kemudian menjadi pengikut agama Budha dan agama tersebut menjadi dasar pemerintahannya. Banyak kemajuan yang dicapai oleh Asoka antara lain adalah didirikannya tiang-tiang batu bertahtahkan ajaran Budha di segala penjuru kerajaannya. Setelah Asoka meninggal, kerajaan lalu terpecah-pecah dalam bagian-bagian kecil, namun akhirnya beberapa abad kemudian muncullah seorang raja yang gagah perkasa, bernama Candragupta I, pembangun kerajaan Gupta.

Kerajaan Gupta
Candragupta I ( 320-330 ) membangun kerajaan ini berpusat di sungai Gangga. Berlainan dengan Asoka, Candragupta I ini beragama Hindu, tetapi agama Budha tetap berkembang dengan suburnya. Zaman Gupta dalam sejarah India di pandang sebagai zaman yang paling gemilang atau disebut juga dengan zaman keemasan. Puncak kemegahann kerajaan Gupta dicapai pada masa pemerintahan Raja Samudragupta anak Candragupta I.

Perkembangan selanjutnya, kerajaan Gupta dipimpin oleh Samudragupta (330-373 ), seluruh lembah Gangga dan Sindu di taklukkannya serta India Selatan juga dikuasainya. Ia memilih kota Ayodya sebagai ibu kota kerajaannya. Kemudian setelah Samudragupta mati kerajaan ini di pimpin oleh Candragupta II ( 375-415 ), pada masa ini kerajaan makmur dan sejahtera, banyak gedung indah didirikan, perdagangan dan pelayaran makin maju, kesenian, ilmu pengetahuan, kesusastraan juga maju dengan pesat.

Sepeninggal Candragupta II, kerajaan Gupta mulai mundur, berbagai suku bangsa di Asia Tengah datang menyerbu. Hampir dua abad masa gelap ini menimpa India. Akhirnya pada abad ke 7, tampilah kembali seorang raja yang kuat bernama Harshavardhana, dengan membangun kembali kerajaan tersebut. Disisi lain Islam lahir yang dibawa oleh Nabi Muhammad di Mekkah pada abad ke 7 M.

Kondisi Politik

Kondisi politik di India sejak dahulu mengalami berbagai gejolak dengan adanya beberapa kerajaan-kerajaan yang saling berperang satu sama lain pada masa awal invasi Arab. Seperti yang telah diungkapkan pada pembahasan diatas, bahwa setelah sepeninggalnya Candragupta II, keadaan mulai kacau sampai tampilnya Raja Harshavardhana di Qanauj, mengembalikan kestabilan politiknya, tetapi kemudian sepeninggalnya raja tersebut, kerajaan jatuh berkeping-keping di ikuti dengan kerusuhan diantara putra mahkota demi merebutkan kekuasaan. Kekacauan politik terburuk sering terjadi di tanah ini ( India ) selama lebih dari 50 tahun. Bagian tersisa dari negeri ini dibagi-bagikan diantara banyak penguasa independen dengan beragam tingkat kekuasaan dan kehormatan.

Sistem pemerintahan pada masa kerajaan ini adalah terdiri dari Raja, Menteri, Kepala Propinsi ( Uparika ), Kepala Distrik dan Kepa Desa. Raja sebagai kepala administrasi yang juga menggabungkan semua kekuatan legislatif, eksekutif, yudikatif dam militer dalam dirinya. Jabatan ini bersifat turun-temurun tetapi kadang raja juga dipilih. Para Menteri bertugas membantu dan memberi saran kepada raja. Dalam sistem kerajaan ini juga ada propinsi-propinsi bagian dari kerajaan yang di kepalai oleh Uaparika. Kemudian propinsi juga di bagi kedalam beberapa distrik yang disebut Vaisaya ( petugas distrik disebut Vaisayapati ). Sedangkan desa merupakan unit terkecil administrasi yang dikepalai oleh Panchayat.

Kondisi Ekonomi

Secara keseluruhan rakyat di India dapat dikatakan sudah makmur. Rakyat berada dalam kondisi sejahtera, pertanian merupakan pekerjaan utama rakyat setempat. Bagla dan Gujarat terkenal sebagai tempat produsen serta pengekspor barang-barang tekstil kapas. Kondisi ekonomi semacam ini setidaknya dapat dirasakan rakyat pada saat kegemilangan kerajaan-kerajaan yang ada di India seperti masa Raja Asoka dari kerajaan Maurya.

Kondisi Agama

Di India terdapat tiga agama besar yaitu Budha, Jain dan Hindu pada awal penaklukan Arab. Agama Jain tidak populer dan agama Budha sedang menurun,. Agama Hindu adalah agama yang paling penting bagi India. Hampir seluruh raja menganut agama Hindu dan mengambil langkah-langkah untuk kepentingan agamanya. Tekanan dari Brahmana terhadap penganut agama Budha menyebabkan mereka mengharapkan datangnya kekuatan lain untuk menghindari penguasaan Hindu.

Dengan melihat kondisi seperti ini setidaknya ada dua faktor yang perlu dicermati, yang pertama, bahwa bangsa India sulit di tembus oleh kekuasaan ataupun kepercayaan lain, hal ini karena sudah mengakar kuat sistem pemerintahan Monarkhi India yang pernah mengalami kegemilangan sebelum Islam datang dengan kemajuan dalam berbagai bidang, serta salah satu agama menjadi agama negara dan diperjuangkan secara sungguh-sungguh sehingga sulit untuk menembus kesana, seperti masa Asoka agama Budha menjadi agama kerajaan atau masa Candragupta I, agama Hindu mengakar kuat pada kerajaannya. Kedua, bahwa adanya ketidaksenangan agama Budha sebagai agama besar di India merasa tersaingi dan tersingkir oleh kekuasaan Hindu maka menginginkan adanya kekuatan luar untuk masuk ke India sebagai tandingan terhadap Hindu, sehingga menjadikan Islam masuk kesana dapat perhatian lebih dari agama tersebut.

Kondisi Sosial

Kondisi sosial pada anak benua India ini, jelas terlihat bahwa kondisi masyarakatnya yang terdiri beberapa suku bangsa akan mengalami perbedaan-perbedaan kultur yang membentuknya. Kondisi sosial yang semcam ini juga tidak bisa terlepas dari sitem agama Hindu yang mempengaruhinya dengan membagi masyarakat dalam empat kasta ( Brahmana, Ksatria, Waisya dan Sudra ). Bangsa Arya termasuk 3 kasta yang tertinggi, sedangkan orang Dravida di masukkan dalam kasta Sudra. Di luar ke empat kasta tersebut masih terdapat lagi satu golongan besar yang nasibnya sangat menyedihkan yaitu golongan Paria, mereka tidak masuk apa-apa.

Secara umum rakyat menikah diantara kastanya masing-masing dan perkawinan antar kasta sangat jarang terjadi. Poligami banyak diterapkan dalam masyarakat, tetapi kaum wanita tidak di bolehkan menikah untuk kedua kalinya .
 
Kerajaan Andhra (Benggala)

Kerajaan Andhra didiami oleh bangsa dravida, letaknya di pantai teluk Benggala di antara muara sungai Godavari dan Khrisna. Diwaktu pemerintahan raja Asoka kerajaan itu ditaklukkan dan diharuskan membayar upeti. Tetapi kerajaan itu kemudian hari bertambah kuat, sehingga seorang dari antara raja-rajanya dapat menduduki kerajaan Maurya.

Selama raja-raja Andhra memerintah, agama Brahma dan Budha keduanya mendapat penghargaan yang sama. Walaupun raja-raja sendiri memeluk agama Brahma, tetapi agama Budha tetap mendapat perlindungan dan bantuan juga dari pihak mereka. Untuk para biksu disediakan wihara, terutama dalam gua-gua di pegunungan Deccan.
Kerajaan Andhra makmur dan terkenal sebab mempunyai perhubungan laut juga dengan luar negeri. Akan tetapi di abad ke 3 sejarah kerajaan itu makin kabur. Dalam keadaan gelap gulita kerajaan itu lenyap dan tidak pernah lagi terdengar dalam sejarah India.

Kerajaan Parthi (India Barat)

Sebagai telah diuraikan tadi sisa kerajaan Iskandar Zulkarnain masih terdapat di Persia pada waktu itu, yaitu kerajaan Baktria. Penduduknya kebanyakan orang pengembara yang suka berpindah-pindah tempat untuk mengembalakan ternaknya. Bangsa itu selalu hendak memasuki India. Lebih-lebih setelah mereka itudidesak oleh bangsa lainyang datang dari sebelah utara. Krajaan Baktria pada akirnya ditaklukkan oleh bangsa Parthi yang kemudian terus merebut daerah sungai Indus di India barat. Dizaman ini terjadilah perpindahan bangsa-bangsa Asia Tengah ke India (bangsa-bangsa Parthi dan Saka) dengan cara besar-besaran.

Raja yang terkenal dari bangsa Parthi itu ialah Gondophares. Menurut berita raja inilah yang membawa agama Kristen ke tanah India.

Kerajaan Kushan (India Utara)

India Uatara menderita kerusakan juga disebabkan oleh masuknya bangsa Yue-Chi dari Tiongkok Tengah. Bangsa ini amat perkasa, sehingga mereka menaklukkan daerah-daerah turkestan sekarang dan mengusir bangsa-bangsa seka dari tempat diamnya disekitar laut Kaspia. Mereka itu mendirikan suatu kerajaan yang kuat disebelah utara India.

Sesudah mengetahi kelemahan-kelemahan raja-raja Andhra, bangsa Yue-Chi berikhtiar untuk merebut India. Mula-mula mereka menaklukkan daerah Gandhara dan Punjab. Kerajaan yang mereka dirikan disana adalah kerajaan Kushan.

Rajanya yang pertama ialah Kadhpises I (tahun 40 sesudah Masehi), sedangkan raja Kushan yang termasyhur bernama Kaniskha (tahun 120). Namanya tersebut dalam kitab-kitab Budha di India, Tibet dan Mongolia, karena ia terkenal sebagai pembela agama Budha.

Pada waktu itu kerajaan Kushan melingkupi India Utara, Lembah Gangga dan Indua, jadi belum seluruh kerajan Asoka ibu negeri kerajaan Andhra, Pataliputra jatuh ke tangannya. Akan tetapi Kaniskha berdiam di Purushpura atau Pashawar yang sekarang. Dibelakang hari raja itu memeluk agama Budha. Perhubungan dengan Tiongkok diperkuatnya dengan mengirim pendeta-pendeta Buddha kesana.

Dalam sejarah agama Budha terberita juga permusyawaratan besar yang diadakan diantara pemimpin-pemimpin agama Budha atas perintah Kaniskha untuk menyelsaikan bermacam-macam perselisihan yang timbul dalam agama itu dan menyelidiki kitab-kitab yang mengenai ilmu agama dan filsafat supaya dipersatukan Sesudah rapat itu, yang dihadiri oleh 500 orang ulama-ulama agama Budha menghabiskan pekerjaannya, semua putusan yang diambil, ditulis dalam tembaga dalam bahasa sansekerta dan disimpan dalam suatu stupa dekat kota Srinagar.

Diantara raja-raja keturunannya kita sebut seorang saja, yaitu Vasudeva (182-220). Ialah raja penghabisan yang masih dapat memegang persatuan dalam kerajaannya. Setelah Vasudeva wafat, kerajaan Kushan pecah belah seperti nasib kerajaan Andhra di India Tengah, kerajaan Kushan lenyap juga dari sejarah. Zaman yang mulai dengan keruntuhan kerajaan Kushan dan Andhra sampai zaman Gupta, yang meliputi lebih kurang 100 tahun adalah zaman yang sulit sekali dalam sejarah India.

Yang tetap berdiri pada masa itu ialah kerajaan Saka di India Barat, di daerah sungai Indus dan Rajputana. Bangsa Rajput yang menduduki daerah Rajputana sekarang disebelah utara Bombay masuk keturunan bangsa Saka itu.

Kerajaan Maghada

Pada masa kerajaan Maghada terdapat beberapa dinasti yang bergiliran memegang tampuk kepemimpinan di India/Maghada.

Dinasti Sisunaga

Dinasti Sisunaga merupakan dinasti pertama yang memegang tampuk kepemimpinan di kerajaan Maghada. Dinasti ini setidaknya pernah dipimpin oleh sembilan raja yaitu: Saisunaga, Kakavarna,  Kshemadarman, Kshemajit, Bimbisara, Ayatasatru, Darsuka, Udaya, Nandivadana.

Dinasti Nanda

Dinasti Nanda juga pernah berkuasa atas kerajaan Maghada, tepatnya pada 413-322 SM. Raja-raja yang pernah berkuasa pada dinasti Nanda juga berjumlah sembilan orang, seperti halnya dinasti Sisunaga. Pada masa dinasti ini banyak sekali ketidakstabilan pada pemerintahan, hal ini dibuktikan dengan banyaknya raja pada kurun waktu yang kurang dari satu abad. Sehingga pada akhirnya dinasti ini berhasil dikudeta oleh Chandragupta dari Maurya, yang kemudian mendirikan dinasti baru yaitu dinasti Maurya.

Dinasti Maurya

Pada masa dinasti Maurya merupakan dinasti yang mampu membawa India pada masa kejayaannya. Pada 322 SM Chandrgupta naik tahta dari hasil kudeta yang dia pimpin dari kekuasaan dinasti Nanda. Hal penting yang patut dicatat pada masa Chandragupta adalah perisnggungan India dengan bangsa asing, tepatnya kekaisran Macedonia yang dipimpin oleh pemimpin agung Alexander the great (iskandar zulkarnain). Peristiwa ini berlangsung dua tahun sebelum Chandragupta naik tahta. Kedatangan Macedonia tidak hanya mempunyai maksud politis saja tetapi juga misi penyebaran budaya barat ke daerah timur. Beberapa sumber mengatakan bahwa ekspansi Alexander the great tidak mempunyai motif politik sama sekali, karena pasukan Macedonia hanya lewat saja dan tidak meneruskan penyerangan kea rah timur, dan bahkan mereka kembali lagi ke barat (Eropa).

Seperti halnya daerah-daerah timur yang lain, pasca ekspansi bangsa barat adalah kemunculan budaya hellenisme. Yaitu perpaduan budaya timur dengan budaya barat. Sejak masa tersebut semakin terbuka hubungan barat dengan dunia timur. Hal inilah yang kemudian mendorong India semakin menjelma menjadi pusat peradaban penting dunia. Banyak ilmuan yang kemudian datang dan pergi di India. Hal yang juga patut dicermati adalah pada masa itu sejarah India telah ditulis oleh salah satu kaki tangan Alexander the great yang selalu mengirinya kemanapun dan kapanpun ia pergi.

Kondisi Asia Selatan (dulu India) pada masa sebelum masuknya Islam telah mengalami perkembangangan yang sudah cukup lama dari beberapa tahun sebelum masehi. Dalam perkembangan tersebut, India sudah mempunyai kebudayaan tinggi yaitu Mohendo-Daro dan Harrapa yang kemungkinan besar milik bangsa Dravida.

Asal usul India aslinya adalah Hind yang diambil dari nama Sungai Shindu. Daerah ini di datangi oleh dua suku bangsa yang besar yaitu Dravida dari Asia Barat yang mempercayai adanya tuhan secara abstrak dan suku bangsa Arya yang datang dari Persia dengan membawa kepercayaan adanya tuhan secara nyata. Kemudian dari sinilah di India melahirkan agama Brahmana ( Hindu ) dab Budha. Selain dua agama tersebut juga ada agama Jain tetapi tidak populer di India dan bahkan melebur dengan Hindu.

Secara general kondisi india sebelum Islam datang kesana sudah relatif tertata masyarakatnya dengan kehidupan ekonomi yang makmur, meskipun adanya polemik politik karena perebutan kekuasaan di antara putra-putra mahkota, namun kondisi keagamaan di India cukup terjaga tidak mengalami kemunduran.‎

1 komentar:

  1. TRIMA KASIH YA,SAYA SANGAT SENANG DAN MERASA BERTAMBAH WAWASAN SAYA SETELAH MEMBACANYA. SANGAT-SANGAT MENARIK

    BalasHapus