Selasa, 04 Oktober 2016

Hikayat Datu Suban Tapin

Datu suban sering disebut juga datu sya'iban ibnu zakaria zulkifli dgn ibunda bernama maisyarah, beliau hidup dikampung muning tatakan kabupaten tapin rantau kalimantan selatan, beliau semasa hidupnya mempunyai martabat tinggi dan mulia, peramah dan paling disegani yg patut diteladani oleh kita sebagai penerus dan pewaris yg hidup diabad modern ini.
Datu Suban atau Datu Sumiran atau Datu Syaiban adalah penduduk asli kampung Tatakan. Beliau Hidup bersama seorang istri, tinggal di Pantai Munggu Karikil, Rantau. Karena sangat miskinnya setiap harinya beliau hanya makan ubi kayu. Namun kemiskinan bukanlah penghalang bagi beliau untuk mengajarkan ilmu-ilmu yg beliau miliki.

Selain ahli ilmu Tasawuf, Datu Suban Juga ahli dalam ilmu Taguh (kebal), ilmu Kabariat, ilmu dpat berjalan di ats air, ilmu Maalih Rupa, ilmu Pandangan Jauh, ilmu Pengobatan, ilmu Kecantikan, ilmu Falakiah, ilmu Tauhid dan ilmu Firasat. Dengan ilmu yg dimiliki. Selain ilmu Tasawuf, Datu Suban jga ahli dlm ilmu Taguh(kebal),ilmu Kabirat,ilmu dpat berjalan di ats air,ilmu Maalih Rupa,ilmu Pandangan Jauh,ilmu Pengobatan,ilmu kecantikan,ilmu Falalakih,ilmu Tauhid dan ilmu Firasat. Dengan ilmu yg dimiliki beliau itulah banyak orang brdatangan dari berbgai daerah untk menuntut ilmu2 trsebut kpada beliau.
Murid Beliau Yang Terkenal Ada 13.
1.  Datu Murkat
2.  Datu Taming Karsa
3.  Datu Niang thalib
4.  Datu Karipis
5.  Datu Ganun
6.  Datu Argih
7.  Datu ungku
8.  Datu Labai Duliman
9.  Datu Harun
10.Datu Arsanaya
11.Datu Rangga
12.Datu Galuh Diang Bulan‎
13.Datu Sanggul
Datu Suban mulai mengajarkan dan menerangkan isinya dan masing2 Datu mengambil Pak ilmu yang cocok untuk diri mereka. Menurut riwayatnya :

DATU MURAKAT yang merupakan murid tertua dan pertama mengambil ilmu andalan yaitu ilmu Kepahlawanan agar disegani orang. Sebagaimana diceritakan, apabila ada orang yang berniat jahat terhadapnya, maksud jahat orang tersebut tidak akan mengenainya, tubuhnya kebal, tidak mempan senjata yang terbuat dari besi.
DATU TAMING KARSA murid yang kedua mengambil ilmu Panglima Kelasykaran yang tiada lawan kehebatannya. bergelar Singa Jaya. Mempunyai andalan ilmu pangkima kelasykaran, supaya gagah perkasa di medan perang. Ia diangkat menjadi panglima dalam beberapa peperangan saat melawan penjajah Belanda.
DATU NIANG THALIB murid yang ketiga mengambil ilmu Kabariat Dunia. Jika beliau menghentakkan kaki maka orang akan terkulai lemah tak berdaya dan sampai sekarang beliau masih hidup yaitu sebagai penguasa alam ghaib hutan Pulau Kadap.
DATU KARIPIS murid yang keempat mengambil ilmu Kuat dan dapat berjalan diatas air, juga memiliki ilmu tahan dibakar dan kebal terhadap berbagai macam senjata.
DATU GANUN murid yang kelima mengambil ilmu Kesempurnaan dan Kejayaan, dapat mengCloning diri hingga empat. mempelajari ilmu kesempurnaan dan kejayaan, dapat merubah diri menjadi empat tubuh sekaligus yang rupa dan bentuknya sama dan sulit diketahui mana tubuh yang asli.
DATU ARGIH murid yang keenam mengambil ilmu Kesempurnaan dunia-akhirat.
DATU UNGKU murid yang ketujuh mengambil ilmu Kabariat dunia. Dengan sekali tepuk tangan saja semua orang akan roboh tak berdaya.
DATU LABAI DULIMAN murid yang kedelapan mengambil ilmu Ahli Huruf ( Ilmu Falakiyah ) perterjemah dan dapat mengetahui isi alam. punya kelebihan khusus di antara murid-murid lainnya di bidang ilmu Falakiyah (ilmu membaca dan menafsirkan huruf), ahli di bidang perbintangan dan pengetahui isi alam. Konon, ia dapat mengetahui kapan turunnya hujan, kapan jatuhnya dedaunan dari dahannya dan sebagainya.
DATU HARUN murid yang kesembilan mengambil ilmu kebal.lebih cenderung mengambil ilmu dunia, seperti ilmu kebal, kuat perkasa dan badannya keras bagai besi.
DATU ARSANAYA murid yang kesepuluh, mulanya suka menzalim kemudian dengan kebijakan dan didikan Datu Suban ia bertobat, dapat ilmu yang sempurna, akhirnya dia menjadi orang yang Shaleh.
DATU ANGGA mengambil ilmu Kabariat Dunia semata2.mempelajari ilmu kewibawaan dan ilmu dunia, seperti kepanglimaan, kekebalan dan lainnya.
DATU GALUH DIANG BULAN mengambil ilmu kecantikan atau awet muda. Beliau mempunyai keahlian untuk bamandi-mandi supaya awet muda dan cantik.
DATU SANGGUL merupakan murid yang paling akhir dan terkemudian menerima ilmu. Tetapi, ilmu yang beliau dapat adalah ilmu yang paling sempurna yaitu ilmu Makrifatnya kepada Allah SWT.‎

Diantara ilmu-ilmu yg selalu diajarkan dlm setiap kesempatan beliau selau mengajarkan ilmu mengenal diri (ilmu ma'rifat) dgn tarekat memusyahadahkan Nur Muhammad, hal ini tdklah mengherankan karena sebelum datu suban mengajarkan ajaran makrifat melalui tarekat Nur Muhammad ini, seorang ulama banjar yaitu syekh Ahmad Syamsuddin Al-Banjari telah menulis asal kejadian Nur Muhammad itu, yg naskahnya ditemukan oleh seorang orientalis bangsa Belanda R.O.Winested.

Di antra ilmu2 yg selalu beliau ajarkan atau tak pernah ditinggal dlm setiap pemberian pelajaran adlh ilmu mengenal disi(Ilmu Ma'rifat) dgn tarekat memusyahadahkan Nur Muhammad menurut beliau,untk mengenal diri itu trlebih dahulu harus tahu arti diri, yaitu: 1.apa arti Diri Tajalli. 2.apa arti Diri Terpari. 3.apa arti Diri Dipari-pari. 4.apa arti Diri Yang Berdiri.
Apabila seseorang telah mengenal ini dgn baik maka pd thap brikutnya ia akan mengenal Allah SWT. Dri sni akan timbul kyakinan bhwa Allah itu Esa,Esa Sifat,Esa Asma, dan Esa pula Af'al-Nya.
Datu suban dikenal sbgai slah seorang wali Allah, beliau memiliki karamah kasyaf,yaitu trbukanya tabir rahasia bgi beliau,sehingga dapat mengetahui pristiwa yg akan terjadi,seperti beliau sdh tahu bhwa akan kdatangan tamu manusia raksasa,Datu Nuraya.‎

Dpat pula mengetahui smpai dimana kmampuan murid2nya dlm menrima ilmu yg diberikannya,seperti akan menyerahkan kitaa pusaka. Kitab trsebut beliau serahkan kpada Abdus Samad(datu sanggul)murid paling akhr yg ikt blajar kpada beliau. Menurut pndangan khasaf bliau hnya Abdus Samad lah yg dpt menerima,mengamalkan, serta mengajarkannya,sdang murid2 yg lain tdk mampu. Karamah atau ksaktian lain yg beliau miliki adlah beliau dpat mengetahui akan tibanya ajal beliau. Ktika dri mata beliau keluar sbuah sosok yg rupanya sangat bagus,brcahaya,dan brpakaian hijau. Ini brarti tujuh hari lagi beliau akan berpindah alam. Empat hari kmudian dari tubuh datu Suban keluar chaya yg sangat cemerlang brwarna putih,bsarnya sm dgn tubuh beliau dan brbau harum semerbak. Ini brarti 3hari lg beliau akan meninggalkan dunia fana ini. Oleh karna itu,segera Datu Suban memanggil para murid2nya. Stelah smuanya brkumpul,beliau brkata, "murid-muridku yg kucintai,kalian jgn trkejut ats panggilan yg mendadak ini,karna pertemuan kita hanya hri ini sja lgi, nanti mlam jam satu tengah malam aku akan meninggalkan dunia yg fana ini. Hal ini tdak bisa ditunda-tunda lgi,karena ketentuan Allah telah berlaku"

Datu suban dikenal sebagai wali Allah beliau memiliki karamah kasyaf yaitu terbukanya tabir rahasia bagi beliau sehingga dapat mengetahui sampai dimana kemampuan murid muridnya dlm menerima ilmu-ilmu yg diberikannya, seperti akan menyerahkan kitab pusaka yg kemudian hari dinamakan kitab barencong, kitab tsb beliau serahkan kepada Datu Sanggul (abdussamad), murid terakhir yg belajar kepada beliau, menurut pandangan kasyaf beliau hanya abdussamad lah yg dapat menerima, mengamalkan dan mengajarkannya,karamah beliau yg lain beliau mengetahui ketika akan tiba ajalnya, ketika dari mata beliau keluar sebuah sosok yg rupanya sangat bagus, bercahaya dan berpakaian hijau, ini berarti tujuh hari lagi beliau akan berpindah alam, empat hari kemudian dari tubuh datu suban keluar lagi cahaya berwarna putih amat cemerlang, besarnya sama dgn tubuh beliau dan berbau harum semerbak, ini berarti tiga hari lagi beliau akan meninggalkan dunia fana ini, oleh karena itu beliau segera mengumpulkan semua murid muridnya, setelah semua muridnya berkumpul beliau berkata, "Murid murid yg aku cintai, kalian jangan terkejut dengan panggilan mendadak ini, karena pertemuan kita hanya hari ini saja lagi, nanti malam sekitar jam satu tengah malam aku akan meninggalkan dunia yg fana ini, hal ini sudah tidak bisa ditunda tunda lagi, karena ketentuan ALLAH telah berlaku". Kemudian beliau membacakan firman ALLAH surat An-Nahal ayat 61 yang berbunyi: ‎

"Apabila sudah tiba waktu yang ditentukan maka tidak seorang pun yang dapat mengundurkannya dan juga tidak ada yang dapat mendahulukannya." mendengar ucapan beliau itu semua yg hadir diam membisu seribu bahasa.
"Nah,waktuku hampir tiba"kata Datu suban memecah kesunyian itu.

"Mari kita berzikir bersama sama untuk mengantarkan kepergianku"kata Datu Suban lagi. Semua murid dipimpin oleh beliau serentak mengucapkan zikir "Hu Allah...Hu Allah...Hu Allah..."

"Perhatikanlah ..apabila aku turun kurang lebih 40 hasta sampai pada batu berwarna merah sebelah dan hitam sebelah, aku berdiri disana nanti, maka pandanglah aku dengan sebenar benarnya, yang ada ini atau yang tiada nanti, lihatlah akau ada atau tiada, kalau ada masih diriku ini tidak menjadi tiada, berarti ilmu yang kuajarkan kepada kalian belum sejati, tetapi bila aku menjadi tiada berarti ilmu yang kuajarkan kepada kalian adalah ilmu sejati dan sempurna".

Setelah berkata demikian beliau diam, kemudian meletuslah badan Datu Suban dan timbul asap putih, hilang asap putih timbul cahaya (nur) yang memancar mancar sampai keatas ufuk yang tinggi,kemudian lenyap ditelan kemunculn cahaya rembulan. Semua yang hadir takjub menyaksikan kejadian itu,kemudian terdengar gemuruh ucapan murid murid beliau...Inna lillahi wainna ilaihi raaji'uun

Kisah Datu Nur Raya Dan Datu Suban 

Tak banyak yg mengenal Datu Nuraya yang punya nama Syekh Abdul Mu’in ( sebagian ada yang menyebut Syekh Abdul Jabbar dan ada juga yang menyebut Syekh Abdur Ra’uf ).
Di Pantai Jati Munggu Karikil dekat Liang Macan,tetangga Desa Tatakan tinggal seorang guru miskin namun sangat dalam dan tinggi ilmu tasawufnya,beliau adalah Datu Suban,karena kemiskinan beliau,beliau dan istri hanya makan singkong setiap harinya.
Pada saat lebaran/Hari Raya,Datu Suban kedatangan 12 orang murid-muridnya,yaitu : Datu Murkat,Datu Taming Karsa,Datu Niang Thalib,Datu Karipis,Datu Ganun,Datu Argih,Datu Ungku,Datu Labai Duliman,Datu Harun,Datu Arsanaya,Datu Rangga,dan Datu Galuh Diang Bulan.
Ketika sedang menikmati hidangan yang disediakan tuan rumah,tiba-tiba datang seorang yang bertubuh sangat besar.Serta merta mereka terkejut dan segera mengambil tombak dan parang untuk menghadang orang tsb.
“Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.” kata orang besar tsb sambil mendekat.
“Wa’alaikum salam warahmatullahi wabarakatuh.” jawab para Datu.
Lalu Datu Suban berkata kepada murid-muridnya bahwa orang yang membari salam itu insya Allah akan berniat baik dan tidak membahayakan.
“Maaf,siapa saudara yang datang dan darimana asalmu serta apa maksud saudara ?” tanya Datu Suban.
Si Raksasa hanya menjawab dengan ucapan “LA ILAHA ILLALLAH”.
Setiap Datu Suban bertanya selalu dijawabnya dengan kalimat tauhid “LA ILAHA ILLALLAH”.hingga 7 kali ditanya dan dijawab dengan 7 kali dzikir tauhid itu.Setelah 7 kali dzikir tsb,tiba-tiba raksasa ituambruk.Lalu para Datu menghampiri dan memeriksanya,ternyata orang besar itu telah meninggal dunia,serempak mereka berujar “inna lillahi wa inna ilaihi raji’uun”‎

Melihat keadaan yang demikian,para Datu yang berjumlah 13 orang tadi bingung,bagaimana cara memandikan dan menguburkannya? jangankan untuk memandikan dan menguburkannya,mengangkat saja sudah susah,apalagi saat itu musim kemarau panjang,biasanya tanah sangat keras,sedang lubang untuk penguburan harus lebar dan panjang,dan untuk memandikannya juga diperlukan air yang sangat banyak.‎

Konon ditengah kebingungan para datu,tiba-tiba hujan lebat turun dan ketika mereka mengangkat jenazah dengan mengerahkan tenaga penuh,ternyata tubuh orang besar itu sangat ringan,hanya seperti segumpal kapas.Serentak mereka berseru “Subhanallah.”
Sebelum mereka mewaradunya ( membersihkan ) mayat itu,Datu Suban menemukan sebuah tas selempang dari dalam pakaiannnya,setelah membukanya ternyata terdapat sebuah kitab yang akhirnya terkenal dengan sebutan “KITAB BARENCONG ”
Para Datu mulai membagi tugas,membersihkan mayat ialah Datu Argih,Datu Niang Thalib,Datu Ganun,Datu Labai Duliman,Datu Ungku,Sedangkan Datu Karipis bertugas mencari batu nisan dari batu alam.Sedang yang lain membuat lubang kubur di gunung Munggu Karikil dekat Munggu tayuh.
Konon lubang yang digali tidak cukup untuk mengubur jenazah itu,terpaksa kakinya harus dilipat sehingga tubuhnya seperti huruf hamzah.
Pada hari ketujuh setelah meninggalnya raksasa itu Datu Suban membuka kitab yang ditemukan pada jenazah tsb dihadapan 12 muridnya sambil mengucap “Bismillahirrahmanirrahiim”
ternyata berisi bermacam-macam khasiat ilmu dunia dan akhirat.
Akhirnya orang besar/raksasa tsb diberi nama NURAYA karena dia datang pada hari raya dan wafat pada hari itu juga dan sesuai dengan badannya yang besar seperti RAYA .
Nur Raya berarti pembawa cahaya yang sangat luas seperti Raya dengan panjang kuburnya kurang lebih 60 meter ( dengan kaki dilipat,kalau tidak dilipat mungkin bisa sampa 100 meter ) dan lebar kurang lebih 6 meter.
Semua adalah kekuasaan Allah semata,semoga selalu bisa berziarah kemakam beliau dan makam Datu-Datu yang lain,Amin.‎
Wallohul Waliyyut Taufiq Ila Sabilul Huda‎

Tidak ada komentar:

Posting Komentar