Translate

Jumat, 05 Desember 2014

mandi di kali tempur sebagai laku orang jawa

Tirakat atau yang biasa disebut laku prihatin yang sering di jalani orang jawa. Dlm penelitian  ternyata mengandung muatan pengobatan. Tentu saja dlm hal fisik serta spiritual. Hal ini membuat masyarakat dunia barat kepincut untuk menyelaminya.
Laku prihatin sudah menjadi bagian integral bagi orang jawa. Semua itu memberikan buah yang berkhasiat. Tidak tidur 'misalnya ' menahan kantuk di malam hari ini pnya nilai positif bagi kekuatan batin agar lebih peka terhadap suara alam dan suara hati nurani.
Apa yang disebut laku!!!! Pengertian laku secara umum adalah :tindakan, perbuatan atau aksi. Laku dlm kehidupan sehari-hari dapat diterjemahkan sebagai suatu aksi yang dipilih sebagai jalan dlm menempuh kehidupan di dunia. Tujuan laku adalah mencapai kesempurnaan hidup..
Jika kesempurnaan hidup sudah dicapai.. maka akan tercapai pula keharmonisan dlm tiga arah. Yakni arah ke dalam kepada si pelaku ; sejatine Urip atau Urip sejati : kedua arah horizontal kepada lingkungan dan dunia :hamemayu hayuning bawono : ke tiga arah vertikal : kepada ALLOH :manunggaling kawulo gusti.
Dalam laku prihatin orang jawa selalu menunjukkan sikap panembah.. yakni ujud eling dan hormat kepada Yang Maha Kuasa, ujud cinta dan hormat kepada leluhur.
Di dalam laku dilakukan meditasi atau semadi dgn berdzikir wirid dan doa serta berpuasa... biasanya pula ada laku 'nempur' yakni mandi di pertetemuan tiga sungai di malam hari, kelihatannya sederhana dan aneh... tetapi dalam pengalaman para sesepuh kita itu merupakan laku pembersihan diri dari kotoran dan merupakan bentuk wujud dari pertaubatan untuk mencari kesucian hati dan jiwa.
Ada makna yang lebih dalam dari sekedar mandi di sungai. 'nempur' di tempuran sungai bukan saja berarti fisik... tetapi terlebih lg bermakna spiritual.. aliran sungai atau air lambang sumber kehidupan... sumber kehidupan alam raya ini tidak lain dan tidak bukan yang mempunyai hidup... yang mempunyai hidup adalah ALLOH yang bersifat Maha Hidup (الحي) .. krn itu 'nempur ' sesungguhnya menyongsong bantuan atau pitulungan dari ALLOH yang Maha Hidup... untuk segala hal urusan manusia..
Dari sisi kesehatan arus air yang begitu deras dari tiga aliran sungai merupakan terpaan yang mempunyai ritme tertentu yang di kulit terasa seperti pijatan.dan pijatan Di waktu malam yang sangat dingin seolah seperti kejutan bagi tubuh manusia.. yang akan membangkitkan simpul2 syaraf yang kendor sehingga peka kembali. Kejutan dan rangsangan terhadap sel syarat akan membuat sel berfungsi dengan lebih baik..
Dalam ilmu medis menyebutkan bahwa sel-sel syarat yang mati membuat tubuh sakit.. bisa di rangsang dengan kejutan seperti strom pukulan atau dgn suhu yang bertentangan.. misalnya dari panas ke dingin atau sebaliknya..
Oleh karena itulah mandi malam hari akan merangsang syaraf yg kurang peka terhadap sesuatu.. baik yang bersifat lahiriah ataupun batiniah.
Laku prihatin wong jowo penuh dengan kias dan semu, harapan dan doa, oleh karena itu bukan tidak mungkin penyakit yang menempel di tubuh pun bisa hilang dengan sendirinya.
Orang jawa menjalani budaya dengan pemahaman filsafat. Dan ber semboyan "tyas manis kang mantesi. Aruming wicoro kang mranani. Sinembuh laku utomo./tingkah laku dan sikap yang baik menurut norma kehidupan. Bicara yang penuh makna yang baik. Disertai tindakan yang baik dan menunjukkan keutamaan "
Dengan demikian laku prihatin bukan saja sebagai obat bagi manusia.. tetapi juga bagi jiwa yang haus akan rohmat ALLOH.. kebiasaan prihatin membuat kita hidup sehat dengan sikap sikap utama yang menjadi pondasinya.. semuanya itu mewujud dalam karakter ;
1- Eling... eling (ingat) akan selalu ingat kepada Sang Pencipta melalui berzikir.
2- Sabar.. tidak lekas marah.. tidak membalas perbuatan jahat.. tabah dlm menghadapi cobaan dlm kehidupan.
3- Narimo.. yaitu menerima apa adanya dlm kondisi apapun.. harus diterima dgn baik dan tetap menjalankan hidup apa adanya.. dlm kondisi apapun tdk mengeluh dan menyalahkan situasi.
4-Temen.. bersungguh-sungguh dan jujur.
5- Rilo... rela mengorbankan sesuatu yang berharga demi kepentingan yang lebih mulia.
6- Prasojo... sederhana dan rendah hati.
7- Teposliro... pengertian.. memahami orang lain dgn mengukur diri sendiri.
8- Sepi ing pamrih rame ing gawe... bekerja dgn sebaik- baiknya tanpa mengharapkan imbalan..
9- Gotong Royong... mengutamakan kebersamaan dlm segala aspek kehidupan
Itulah diatara ajaran sesepuh kita dlm.kehidupan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar