Islam telah lama bersentuhan dengan kebudayaan dan masyarakat Cina. Salah satu yang hingga kini menjadi bukti sejarahnya adalah kekaguman seorang Kaisar Cina di masa Dinasti Ming, Kaisar Hongwu (1368-1398 Masehi) terhadap Islam dan Nabi Muhammad SAW, dalam salinan puisinya 'Pujian 100 Kata'.
Sejak zaman sahabat Nabi, Saad bin Abi Waqqas bersama tiga orang lainnya telah berkunjung ke negeri timur itu pada 616-618 Masehi. Dari saat itulah hingga 20 tahun wafatnya Nabi Muhammad, di Kalifah Usman beberapa kali utusan dagang dan dakwah dikirim ke wilayah yang kala itu dibawah Dinasti Tang.
Makam Shohabat Sa'ad Bin Abi Waqqash berada di dalam ruang khusus berarsitektur Tiongkok pada era Dinasti Tang (618--907 Masehi). Bangunan itu beratapkan genting warna abu-abu, sedangkan dindingnya bercat hijau.
Ruangan tersebut dapat menampung sekitar 20 orang dan hanya ada satu pintu kecil sehingga para penziarah harus menundukkan kepala jika memasukinya.
Di luar bangunan utama terdapat beberapa makam lain yang diduga para imam atau pengikut Saad, baik warga China pribumi maupun dari bangsa lain.
Sekira 2,5 kilometer dari lokasi makam tersebut terdapat Masjid Huaisheng di Jalan Guangta Nomor 56.
Masjid yang dilengkapi dengan menara (guangta) itu dibangun Saad pada 627 Masehi atau sekira tujuh tahun setelah datang ke China untuk syiar pertamanya.
Makam Shohabat Saad Bin Abi Waqqash dan Masjid Huaisheng tersebut menjadi salah satu saksi sejarah Jalur Sutera Maritim di China, sebutan dari seorang Jerman bernama von Richthofen pada abad-18M untuk menggambarkan misi kebudayaan dan ekonomi China dengan masyarakat Eropa, Asia Tengah dan Selatan maupun Timur Tengah hingga Afrika.
Masjid Huaisheng atau Guangta tersebut konon merupakan masjid pertama yang dibangun di luar jazirah Arab pada masa itu.
Dalam perjalanannya, Islam berkembang di jalur Sutra dan kawasan daratan Cina, seperti Xinjiang-dikenal dengan muslim Uyghur, hingga Ningxia, Gansu, Qinghai dan Xi'an. Berganti tiga dinasti hingga Dinasti Ming (1368-1644 Masehi), seorang Kaisar bernama Hongwu dikenal sangat mengagumi Islam dan Nabi Muhammad SAW.
Kaisar Hongwu adalah kaisar pertama Dinasti Ming setelah digulingkannya Dinasti Yuan berbangsa Mongol, yang ikut mengenalkan Islam ke seantero Cina. Kekaguman Kaisar Hongwu terhadap Islam dan Nabi Muhammad SAW ini dituangkannya dalam puisi 'Pujian 100 Kata'-The Hundred-word Eulogy atau (百字讃-bǎizìzàn).
Kaisar Hongwu (1328 – 1398), pendiri Dinasti Ming, terkenal akan kedekatannya dengan komunitas Muslim Hui. Beliau memerakarsai rekonstruksi sejumlah masjid yang telah didirikan semasa pemerintahan Dinasti Tang, Dinasti Song, dan Dinasti Yuan. Selain itu, beliau juga membangun sejumlah masjid baru di Xian, Nanjing, Xining, Yunnan, Guangdong, Fujian, dan kota-kota lainnya.
Saat Kaisar Hongwu berkuasa, Nanjing yang kala itu dijadikan sebagai Ibu Kota Kekaisaran Cina dibanjiri oleh Muslim Hui yang berimigrasi dari berbagai penjuru wilayah Cina. Muslim Cina saat itu memiliki posisi yang penting dalam struktur pemerintahan, bidang perdagangan, pendidikan, bahkan kemiliteran. Kaisar Hongwu mengangkat lebih dari 10 jenderal dari kalangan Muslim, di antaranya adalah Chang Yuchun, Lan Yu, Mu Ying, Feng Sheng, Hu Dahai, Ding Dexing, Hala Bashi, dan Zheng He (Laksamana Cheng Ho).
Puisi Sanjungan 100 Kata Versi Bahasa Mandarin
《百字讚》寫道:“乾坤初始,天籍注名。傳教大聖,降生西域。授受天經,三十部冊,普化眾生。億兆君師,萬聖領袖。協助天運,保庇國民。五時祈祐,默祝太平。存心真主,加志窮民。拯救患難,洞徹幽冥。超拔靈魂,脱離罪業。仁覆天下,道冠古今。降邪歸一,教名清真。穆罕默德,至貴聖人。”(《百字讚》
Inilah isi pusi 'Pujian 100 Kata' tersebut Bahasa Indonesia:
"Sejak penciptaan alam semesta, Allah telah menunjuknya sebagai pemimpin keyakinan yang agung, Dari Barat ia lahir, Menerima Kitab Suci, Buku dari tiga puluh bagian (Juz), Untuk memandu semua ciptaan, Tuan dari semua Penguasa, Pemimpin di antara orang-orang yang suci, Dengan dukungan dari langit, Untuk melindungi umat-Nya, Yang mengerjakan ibadah lima waktu, Dalam diam berharap perdamaian, Hatinya terpaut ke Allah, Memberi kekuatan masyarakat miskin, Menyelamatkan mereka dari malapetaka, Membawa kegelapan menuju cahaya, Mengajak jiwa dan ruh menjauhi kesalahan, Sebuah rahmat bagi semesta alam, Meninggalkan ketertinggalan menuju keagungan, Menaklukkan segala kejahatan, Agama-Nya murni dan benar, Muhammad Sang Agung dan Mulia."
Berikut ini adalah sanjungan 100 kata tersebut (sudah dalam bahasa Inggris):
Since the creation of the Universe,
God had decreed to appoint,
This great faith-preaching man,
From the West he was born,
He received the Holy Scripture,
A Book of thirty parts,
To guide all creation,
Master of all Rulers,
Leader of Holy Ones,
With Support from Above,
To Protect His Nation,
With five daily prayers,
Silently hoping for peace,
His heart towards Allah,
Empowering the poor,
Saving them from calamity,
Seeing through the darkness,
Pulling souls and spirits,
Away from all wrongdoings,
A Mercy to the Worlds,
Traversing the ancient majestic path,
Vanquishing away all evil,
His Religion Pure and True,
Muhammad,
The Noble & Great one.
Saat ini salinan puisi 'Pujian 100 Kata' Kaisar Hongwu ini terpajang di beberapa masjid di Nanjing, Cina. Kaisar Hongwu mewasiatkan beberapa salinan puisi ini untuk disimpan di masjid yang dibangun di Xijing dan Nanjing dan kota-kota komunitas muslim di Yunan selatan, Fujian dan Guangdong.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar