Translate

Sabtu, 29 November 2014

perjalanan sang pangeran

Angin bertiup mengibaskan rambutnya yang panjang... seekor kuda putih yang diberi nama cipto gati yang senantiasa menemani dlm perjalanan nya... langkah demi langkah dilalui.. keluar masuk hutan dan pegunungan... hingga pada suatu hari sampai lah ia di sebuah bukit dan dia berhenti untuk beristirahat.... sayup2 terdengar suara pertarungan dr kejauhan dan perlahan ia mendekati dan mencari sumber suara tsb.. dan ketika sudah dekat dan bisa melihat pertarungan... betapa terkejutnya ia... krn ada seseorang yang sedang dikeroyok oleh 3 tokoh sakti yang terkenal dan tanpa pikir panjang ia lgsg ikut membantu... pertarungan pun semakin hebat berbagai macam ilmu di pergunakan... hingga suatu ketika ketiga tokoh sakti mengeluarkan senjata meraka... dan salah satu pusaka mereka berhasil melukai seseorang yang di keroyok.
Melihat yang ia bantu terluka.. sang pangeran segera mengeluarkan Sebilah keris dr balik bajunya... pertarungan pun berlanjut dengan sengit hingga pd saat ketiga tokoh terpental.
Tdk berapa lama kemudian mereka mendekati sang pangeran sambil tertunduk dan sambil memegang dada mereka sembari memohon ampun serta berkata "kinasak kami mohon ampun dan mohon diberi hidup... dan kami siap bengabdi" sang pangeran sambil menyarungkan pusaka nya segera menjawab " baiklah kalian akan q ampuni... tapi jelaskan siapa kalian dan ada mslh apa kalian mengeroyok seseorang yang bukan lawan kalian?? apa kalian tdk malu?? " salah satu dr mereka pun menjawab "kami bertiga mantan senopati majapahit yang blm bisa menerima Raden Fatah sebagai pimpinan kami... dan org itu murid wong agung menak salah satu dr para wali" sang pangeran pun mengangguk dan menyuruh mereka ikut mengantar santri tsb ke kadilangu untuk menghadap wong agung menak... perjalanan mereka pun segera berlanjut dan dlm perjalanan santri yang terluka pun bs disembuhkan dr luka yang diderita...
Sesampainya di kadilangu mereka pun diterima oleh wong agung menak dan di jamu dgn alakadarnya.
Wong agung pun bertanya "nakmas... ada gerangan apa nakmas datang dgn dikawal para prajurit mojopahit???" sang pangeran pun menjawab semua yang terjadi dlm perjalanan dan wong agung pun mengangguk... sambil tersenyum dan bersabda "sudah jd takdir kalian semua hrs bersama untuk berjuang dlm keutuhan dan keamanan demak bintoro... untuk beberapa waktu kalian menetaplah disini dan belajar tentang ibadah"
Semua menyanggupi dan bersedia untuk menjalankan apa yang di perintah oleh wong agung...
Setelah beberapa waktu tiga tokoh tsb dihadapkan ke bintoro untuk menjadi prajurit. Sementara sang pangeran masih di kadilangu meneruskan pelajaran berbagai ilmu kedigdayaan... hingga pada suatu ketika wong agung memerintahkan agar sang pangeran pergi bertapa di rowopening... berangkat lah ia ditemani kuda kesayangan nya menuju rowopening... selama 40hr ia di rowopening dan hingga suatu ketika wong agung menjemput nya dan membawa nya ke suatu tempat.. dan di tempat tsb di ajarkan berbagai ilmu kedigdayaan serta wejangan lainnya..
Dan setelah semua selesai wong agung menyuruh sang pangeran untuk pergi ke pulau borneo
Dan berangkat lah ia ke borneo.. setiba di borneo sang pangeran melakukan perjalanan dakwah tntg islam yang byk diterima oleh warga borneo.. hingga suatu ketika ada rombongan dr demak yang dtg... dan dipimpin oleh wong agung menak..
 Dan menyuruh untuk agar di buat istana serta pemerintahan atas nama demak... dan tdk bgt lama hal itu pun terwujud dgn pimpinan sang pangeran itu sendiri dgn gelar sultan nurul alam...
Pemerintahan berjalan dgn baik dan kemajuan meningkat serta agama pun bersinar..
Sang pangeran merasa bosan dgn yang ada dan segera melakukan perjalanan ke demak untuk memohon agar sultan demak menunjuk seseorang untuk memimpin kesultanan di borneo.. setelah di bahas bersama para wali dan di putuskan sang pangeran pun kembali ke borneo..
Tdk lama dr itu sang pangeran menghilang

Tidak ada komentar:

Posting Komentar