Translate

Minggu, 30 November 2014

sengkelat yang melegenda

Di riwayat kan setelah ki nambang berhasil membuat duplikat Kyai sengkelat ki Nambang di kasih gelar dan putri untuk di nikahinya.
Setelah sekian lama Empu Supo di Blambangan beliau selalu mencari cara untuk agar bisa keluar dr kadipaten Blambangan kembali ke Mojopahit membawa kembali keris pusaka yang Tlh diketemukan.
Dan hari itu pun tiba... empu pitrang segera mendakati dewi roro upas dan menceritakan semua siapa dirinya dan tugas yang di embannya.
Dan saat itu dewi upas sedang mengandung... empu pitrang sambil menyerahkan besi bahan keris pada istrinya sembari berkata "wus tekan titiwanci aku kudu bali marang Mojopahit... lan lamun mbesuk putraningsun lahir paringono aran Djoko Suro lan serahno wesi iki lan Yen wus cukup umur goleken aku ono prodjo Mojopahit gawanen wesi iki Kanggo bukti." Setelah berpamitan empu pitrang segera berangkat menuju Mojopahit...
Sesampainya di Mojopahit pusaka segera di kembalikan dan diserahkan pd Sang Prabu... dan atas jasa tsb empu Supo di kasih wilayah di sedayu dan di nikahkan dgn salahsatu putri Mojopahit.. dgn hal tsb empu Supo mendapatkan gelar Empu Pangeran Sedayu. dr pernikahan beliau yang akhirnya mendapatkan putra yang diberi Nama Djoko Supo.
Bertahun-tahun berlalu.... dewi roro upas di tanya oleh raden Djoko Suro siapa ayahnya dan dimana untuk menemuinya??? sang dewi dgn penuh kesedihan menceritakan tntg riwayat suaminya dan segera memerintahkan Djoko suro untuk pergi ke Mojopahit dgn membawa besi peninggalan ayahnya..
Besi yang dibawa selalu di pejet (ditekan) dgn tangan dlm perjalanan sehingga jadi Sebilah keris... dan setelah beberapa lama sampai lah di Kota raja Mojopahit.. dan untuk agar niyat bertemu ayahnya tercapai Djoko suro bikin keonaran sehingga ditangkap oleh prajurit dan di hadapkan ke sang Prabu yang sedang mengadakan pisowanan..
Sang Prabu bertanya "pawongan bocah bambang kang gawe kisruhe prodjo!! Ono opo darunane dene Jeneng Siro agawe derdah ono prajaningsun??
Dua pun menjawab dengan tertunduk "kawulo puniko bade ngawu-awu sudarmo ingkang dados punggowo Wonten ing Prodjo Dalem" sopo arane wong atuwamu??? "Bopo kawulo empu Supo mandrangi" sang Prabu segera meminta agar empu Sedayu menghampiri pemuda tsb... empu Supo ngendiko " opo buktine Yen Jeneng poro iku Yoga ku?? Djoko suro segera mengeluarkan besi yang Tlh gepeng itu... empu supo pun mengakui klo pemuda itu putranya sendri dan menceritakan pd Sang Prabu tntg peristiwa dlm mencari Kyai sengkelat.
Sang Prabu pun tersenyum dan memerintahkan pd Djoko suro untuk membuat Sebilah pedang... di hadapan sang Prabu dan para punggawa Djoko suro segera membuat pedang sesuai titah Raja.
Setelah jadi Sang Prabu mencoba kekuatan pedang tsb dihantam kan ke regol (lawang) dan regol tsb hancur... dan seketika itu pedang di namakan Kyai Lawang... yang saat ini berada di kraton ngayogjokarto.
Dan Djoko suro dinikahkan dgn putri raja (kakak sultan fatah lain ibu) dan di kasih wilayah di jenu..dan bergelar empu pangeran adipati jenu (ayah angkat sunan giri)

Setelah beberapa tahun kemudian keris Kyai sengkelat akhirnya di serahkan pd raden Djoko Suryo yang kemudian hari menjadi sultan demak dgn gelar Sultan Syah Alam Akbar Alfatah.

Pada saat demak sudah berdiri sebagai kesultanan raden Djoko Supo punya keinginan untuk mengabdi ke demak... dan ia pun menghadap wong agung menak. dan atas dawuh sunan kalijogo Djoko supo diperintahkan untuk membuat keris dgn bahan pamor sebesar biji asem.
Djoko supo sengaja membuat keris dgn dapur seperti Kyai sengkelat dan dgn ketrampilan yang ia miliki dia berhasil dan dlm ujian tsb dan di perkenankan untuk menghadap ke demak dgn membawa bukti keris tsb.
Dan diterima lah dia mengabdi pd demak.


Ke episode berikutnya

1 komentar:

  1. Maaf, mungkin ada cerita yg putus ..atau nama tokoh yg tertukar. Antara djoko suro dan djoko supo.

    BalasHapus