Translate

Sabtu, 04 Februari 2017

Banyaknya Kaum Wanita Daripada Pria Diakhir Zaman

Telah banyak tanda-tanda kiamat yang umat islam ketahui bersama seperti perubahan iklim, perubahan akhlak menuju keburukan dan yang lainnya. Namun selain itu ternyata ada satu tanda lagi yang tidak disadari oleh manusia, yakni bertambahnya jumlah wanita dan menurunnya jumlah pria. Mengapa bisa terjadi hal yang demikian?

Berkurangnya jumlah pria di muka bumi boleh jadi disebabkan banyaknya fitnah dan malapetaka yang ditimpakan kepada para pria. Sehingga mereka pun harus turun ke medan peperangan dibandingkan dengan peran perempuan yang lebih banyak tidak ikut berperang.

Selain itu bertambahnya jumlah wanita adalah dikarenakan sejumlah penaklukan terhadap berbagai wilayah yang terjadi di muka bumi. Sehingga para tawanan wanita menjadi lebih banyak dan akhirnya para pria memiliki lebih dari satu budak wanita.

Sementara Ibnu Hajar mengatakan bahwa jumlah laki-laki memang sengaja dikurangi oleh Allah jumlah kelahirannya.

Benar bahwasannya salah satu tanda kecil hari kiamat adalah banyaknya kaum wanita dibandingkan kaum laki-laki. Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam telah bersabda :

مِنْ أَشْرَاطِ السَّاعَةِ أَنْ يَقِلَّ اْلعِلْمُ وَيَظْهَرَ الجَهْلُ وَيَظْهَرَ الزِّنَا وَتَكْثرَ النِّسَاءُ وَيَقلَّ الرِّجَالُ حَتَّى يَكُونُ لِخَمْسِينَ امْرَأَةً القَيِّمُ اْلوَاحِدُ

“Di antara tanda-tanda dekatnya hari Kiamat adalah sedikitnya ilmu (tentang Ad-Dien), merajalelanya kebodohan dan perzinahan, dan sedikitnya kaum laki-laki, sehingga lima puluh orang wanita hanya terdapat satu orang pengurus (laki-laki) saja” [HR. Al-Bukhari no. 81, Muslim no. 2671, dan At-Tirmidzi no. 2205].

Al-Hafidh Ibnu Hajar berkata :

والظاهر أنها علامة محضة لا لسبب آخر بل يقدر الله في آخر الزمان أن يقل من يولد من الذكور ويكثر من يولد من الإناث وكون كثرة النساء من العلامات مناسبة لظهور الجهل ورفع العلم

“Menurut dhahirnya, hal ini merupakan pertanda semata-mata, bukan karena sebab lain. Bahkan Allah mentaqdirkan bahwa akhir jaman nanti sedikit sekali orang yang melahirkan anak laki-laki dan banyak melahirkan anak perempuan. Dan banyaknya kaum wanita yang merupakan salah satu pertanda telah datangnya hari kiamat itu sangat relevan dengan merajalelanya kebodohan dan dihilangkannya ilmu (tentang Ad-Dien)” [lihat Fathul-Bari oleh Al-Hafidh Ibnu Hajar 1/179 – penjelasan hadits no. 81].

Selain dari faktor sedikitnya jumlah kelahiran laki-laki dibandingkan wanita, hal itu juga disebabkan karena banyaknya fitnah yang terjadi di akhir jaman seperti banyaknya peperangan. Dalam riwayat Imam Muslim disebutkan satu hadits yang menunjukkan bahwa banyaknya kaum wanita dan sedikitnya kaum laki-laki itu disebabkan perginya kaum laki-laki dan tetap tinggalnya kaum wanita, yaitu kaum laki-laki pergi berperang dan kaum wanita tinggal di rumah. Rasulullah shallallaahu ’alaihi wasallam bersabda :

......وَيَذهَبُ الرجَالُ وَتَبْقَى النِّسَاءُ حَتَّى يَكونَ لِخَمْسِينَ امْرَأَةًً قَيِّمٌ وَاحِدٌ

”....dan pergilah kaum laki-laki dan tinggallah kaum wanita, sehingga lima puluh orang wanita hanya terdapat satu orang pengurus (laki-laki) saja”.

Kata-kata “lima puluh” ini bukanlah sebagai pembatas, namun sebagai bentuk majaz saja yang mengandung pengertian “banyak”. Dalam hadits Abu Musa radliyallaahu ‘anhu disebutkan :

وَيُرَى الرَّجُلُ اْلوَاحِدُ يَتْبَعُهُ أَربَعُونَ امْرَأَة يَلِذْنَ بِهِ مِنْ قِلَّةِ الرِّجَالِ وَكَثْرَةِ النِّسَاءِ

“Dan seorang laki-laki akan diikuti oleh empat puluh orang wanita, yang mereka ingin bersenang-senang dengannya” [HR. Muslim no. 1012].
Kondisi mendekati hari kiamat kelak, karena banyaknya fitnah, peperangan, pembunuhan dan timbangan berkurang. Maksud dari timbangan berkurang adalah perbandingan antara wanita dan pria tidak seimbang.

Jika banyak cobaan dan peperangan yang dilakukan manusia, timbangan itu tentunya berkurang. Banyak laki laki terbunuh sehingga yang tersisa banyak wanita karena laki laki memang ditugaskan untuk berperang. Dengan demikian yang terbunuh kebanyakan adalah kaum laki laki, bukan wanita.Para wanita tidak ikut serta dalam banyak peperangan sehingga para wanita itu  mendatangi laki laki yang masih tersisa. Tidak ada seorangpun saat itu yang dapat mencegahnya dengan agama dan budi pekerti. Dikatakan bahwa pada saat itu, satu laki laki berbanding empat puluh hingga lima puluh wanita. Setiap kali para wanita itu menjumpai laki laki , mereka akan mengatakan, “Nikahilah aku, nikahilah aku !”

صحيح البخاري ١٣٢٥: حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ الْعَلَاءِ حَدَّثَنَا أَبُو أُسَامَةَ عَنْ بُرَيْدٍ عَنْ أَبِي بُرْدَةَ عَنْ أَبِي مُوسَى رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ
عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَيَأْتِيَنَّ عَلَى النَّاسِ زَمَانٌ يَطُوفُ الرَّجُلُ فِيهِ بِالصَّدَقَةِ مِنْ الذَّهَبِ ثُمَّ لَا يَجِدُ أَحَدًا يَأْخُذُهَا مِنْهُ وَيُرَى الرَّجُلُ الْوَاحِدُ يَتْبَعُهُ أَرْبَعُونَ امْرَأَةً يَلُذْنَ بِهِ مِنْ قِلَّةِ الرِّجَالِ وَكَثْرَةِ النِّسَاءِ

Shahih Bukhari : Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al ‘Alaa’ telah menceritakan kepada kami Abu Usamah dari Buraid dari Abu Burdah dari Abu Musa radliallahu ‘anhu dari Nabi Shallallahu’alaihiwasallam bersabda: “Pasti akan datang pada manusia suatu zaman yang ketika seseorang berkeliling membawa shadaqah emas, lalu ia tidak mendapati seseorang yang mau menerimanya lagi. Lalu akan terlihat satu orang laki-laki akan diikuti oleh empat puluh orang wanita, yang mereka mencari kepuasan dengannya karena sedikitnya jumlah laki-laki dan banyaknya wanita.”

Pengetahuan tetap ada pada Allah SWT – Mungkin kondisi ini tidak akan terjadi dalam satu waktu atau satu zaman, tetapi bersambung hingga mendekati tanda tanda besar menjelang kiamat . Tanda tandanya adalah banyak perzinaan, yang juga merupakan tanda tanda kiamat. Sedangkan, perzinaan itu tidak akan terjadi kecuali jumlah wanita lebih banyak dibanding lelaki. Akhirnya , setiap laki laki memiliki empat puluh – lima puluh wanita sebagaimana disebutkan dalam hadis tersebut.

Bagaimana dengan kondisi laki-laki dan perempuan sekarang ini?

Saat ini mungkin jumlah laki-laki belum bisa dikatakan lebih sedikit dari perempuan. Namun kenyataannya, laki-laki yang benar-benar normal dan siap bertanggung jawab terhadap wanita (menikah) hanyalah sedikit. 

Banyak faktor yang membuat lelaki enggan menikah, diantaranya : belum mapan, tuntutan wanita yang terlalu tinggi, tanggung jawab yang besar setelah menikah, banyaknya lelaki yang memiliki kelainan s*ks (g*y), kurangnya pengetahuan agama, dan lain sebagainya.
Selain itu, saat ini terlalu banyak kenikmatan yang ditawarkan setan melalui wanita sehingga sebagian laki-laki lebih memilih menunda prosesi sakral yang juga merupakan ladang ibadah kepada Allah (menikah). 

Lihatlah diluar sana, betapa mudahnya kita menikmati lekuk tubuh wanita. Betapa banyak tempat-tempat yang menawarkan kenikmatan wanita, dari mulai harga mahal maupun murah. Sungguh miris, wanita yang seharusnya diagungkan dan dimuliakan justru menjadi barang yang diperjualbelikan bahkan adapula yang digratiskan.
Sebaliknya laki-laki, betapa mahalnya dia. 

Salah satu contoh nyata adalah ketika ada artis laki-laki tampan yang didatangkan ke Indonesia. Siapakah yang menjadi pemujanya? Tidak hanya remaja, ibu-ibu dan anak-anak perempuan di bawah usiapun ikut mengelu-elukannya. Padahal, pada artis perempuan tidak seheboh itu khan? Tidak banyak fans laki-laki yang mengejar apalagi mengelu-elukannya, karena di sekitar mereka sudah banyak wanita cantik yang bisa dinikmati dengan mudah.

Bahkan ada salah satu lagu yang cukup provokatif untuk mempengaruhi laki-laki, yakni :

Mendhing tuku sate, timbang tuku wedhuse (Lebih baik membeli sate daripada beli kambing)
Mendhing genda’an timbang dadi bojone, (lebih baik pacaran daripada menjadi suami)
Mangan sate, ora mikir mburine (makan sate tidak perlu mikir belakangnya (resiko))
Ngingu wedhus dadak mikir sukete (Memelihara kambing harus memikirkan makanannya)

Lagu diatas dapat diartikan bahwa membeli sate lebih enak dibandingkan beli kambing, karena kenikmatan tetap didapatkan tanpa harus memikirkan resiko. Sedangkan jika membeli kambing (menikahi wanita), laki-laki harus memikirkan nafkah ini itu. 

Bagi laki-laki yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT, lagu tersebut tentu akan mudah diabaikan. Tapi bagaimana bagi laki-laki yang pengetahuan agamanya kurang? Apakah tidak mungkin mereka akan membenarkannya? Apakah tidak mungkin jika impian wanita untuk dinikahi laki-laki akan terlalu sulit diwujudkan? Wallahu alam, semoga semakin banyak lelaki yang pengetahuan agamanya baik sehingga mau menghormati dan memuliakan wanita. amiin YRA.

Takhtimah
Banyaknya kaum wanita dibanding kaum laki-laki merupakan tanda-tanda dekatnya hari Kiamat berdasarkan nash yang shahih dari Sunnah Nabawiyyah. 

Wallohul Waliyyut Taufiq Ila Sabilul Huda‎

Tidak ada komentar:

Posting Komentar