Translate

Kamis, 22 Oktober 2015

Sholawat Dzatiyah

صَلَوَاتْ لِلشَّيخْ إِبْرَاهِيمْ الدَّسُوْقِيْ

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى الذَّاتِ الْمُحَمَّدِيَّةِ، اَللَّطِيْفَةِ اْلاَحَدِيَّةِ، شَمْسِ سَمَاءِ اْلأَسْرَارِ، وَمَظْهَرِ اْلأَنْوَارِ، وَمَرْكَزِ مَدَارِ الْجَلاَلِ، وَقُطْبِ فَلَكِ الْجَمَالِ، اَللَّهُمَّ بِسِرِّهِ لَدَيْكَ، وَبِسَيْرِهِ اِلَيْكَ، آمِنْ خَوْفِيْ، وَأَقِلْ عَثْرَتِيْ، وَاَذْهِبْ حَزَنِيْ وَحِرْصِيْ، وَكُنْ لِيْ وَخُذْنِيْ اِلَيْكَ مِنِّيْ، وَارْزُقْنِيْ الْفَنَاءَ عَنِّيْ، وَلاَ تَجْعَلْنِيْ مَفْتُوْناً بِنَفْسِيْ مَحْجُوْباً بِحِسِّيْ وَاكْشِفْ لِيْ عَنْ كُلِّ سِرٍّ مَكْتُوْم ياَحَيُّ ياَقَيـُّوْمُ.
Allahumma sholli aladz dzatil Muhammadiyyah, allathifatil ahadiyyah, syamsi sama-il asror, wa mazharil anwar, wa markazi madaril Jalal, quthbi falakil jamal, Allumma bi sirrihi ladaik, wa bisairihi ilaik, amin khoufi, wa aqil atsroti, wa azhib hazani wa hirshi, wa kun li wa khudzni ilaka minni, warzuqnil fana-a anni, wa la taj'alni maftunan bi nafsi, mahjuban bihissi, waksyif li an kulli sirrin maktumin Ya Hayyu Ya qoyyum.

Artinya: Ya Allah berikan sholawat kepada Nabi Muhammad yang memiliki dzat terpuji, kelembutan yang tunggal, yang merupakan matahari langit segala rahasia tempat penampakan aneka cahaya, pusat peredaran keagungan, titik orbit keindahan, Ya Allah dengan rahasianya dan peredarannya menuju Engkau, berikan aku rasa aman dari ketakutan, sempurnakan kekuranganku, hilangkan kesedihan dan sifat rakusku, dampingi diriku dan temani aku. Anugrahi aku puncak kecintaan tertinggi, jangan Kau biarkan diriku tersiksa dengan nafsu sehingga terhalang dengan materi, bukakan diriku segala rahasia yang tersembunyi wahai yang maha berdiri sendiri dan maha hidup.

Shalawat di atas dinisbahkan kepada salah satu wali quthb yang berenang dalam lautan makrifah bernama Syekh Ibrahim bin abil majd bin qurays ad-Dasuqi al-Mishriy al-Husainiy. Beliau di lahirkan di kota Dasuq Mesir pada tahun 623 Hijriyah. Wafat pada tahun 676 Hijriyah dalam usia sekirar 43 tahun.

Di antara karamah beliau: Imam al-Munawiy mencatatkan dalam kitabnya al-Kawakibud Durriyyah : Suatu hari penduduk mesir dikejutksn dengan berita seekor buaya telah menelan seorang anak di sungai nil, maka ibu sang anak mendatangi Syeikh Ibrahim Dasuqi dengan menangis tersedu-sedu, maka Syeikh meyuruh muridnya untuk memanggil buaya yang memakan anak ibu tersebut, maka datang muridnya dan berseru di tepi sungai Nil : ” Wahai sekalian buaya , siapa diantara kalian yang memakan seorang anak maka hendaklah dia muncul dan menghadap Syeikh “. maka muncullah buaya dan berjalan beserta murid sehingga sampai kehadapan Syeikh Ibrahim Ad-Dusuqi, maka Syeikh menyuruh buaya itu untuk mengeluarkan anak itu, maka buaya itu mengeluarkan anak itu dalam keadaan hidup, kemudian Sheikh Ibrahim berkata : Matilah kamu dengan seizin Allah “, maka segara buaya itupun mati.

Shalawat ad-Dzayiyyah sangat populer di belahan dunia dan diamalkan oleh para pengikut tarekat khususnya tarekat Burhaniyah atau tarekat Dasuqiyah.

Shalawat ini mendapat perhatian khusus di sisi para ulama dengan bukti ditemukan beberapa syarh (komentar) bagi shalawat tersebut. Di antaranya; imam Muhammad Bin Ahmad al-Bahiy al-Malikiy wafat tahun 1238 Hijriyah memberikan penjelasan panjang bagi redaksi shalawat tersebut dalam kitab beliau "Syarh Shalawat Ad-Dasuqiyyah" terdiri dari 110 halaman.
Imam Muhammad bin Ahmad al-Bahiy seorang ahli sanad dari kota mesir mengatakan keutamaan shalawat Dzatiyyah atau shalawat Dasuqiyyah ini di antaranya mendatangkan futuh (terbuka hijab), meraih wushul dan mengqabulkan segala hajat para pembacanya.

1 komentar: