Translate

Selasa, 07 Februari 2023

Gempa Bumi Di Turki Tak Sekedar Fenomena Alam

 Disebutkan dalam hadis dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu, bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,


لا تقوم الساعة حتى يقبض العلم ويتقارب الزمان وتكثر الزلازل ، وتظهر الفتن ، ويكثر الهرج ” قيل وما الهرج يا رسول الله ؟ قال : القتل القتل


“Tidak akan terjadi kiamat, sampai ilmu itu diangkat, waktu semakin pendek, banyak gempa bumi, fitnah meraja lela, dan banyak terjadi al-haraj.” Sahabat bertanya, apa itu al-haraj? Beliau menjawab: “Pembunuhan, pembunuhan”. (HR. Bukhari)


Gempa bumi termasuk bencana yang disebabkan dari alam yang menghasilkan guncangan atau getaran pada permukaan bumi akibat pergerakan lempeng bumi di bawah yang sewaktu-waktu bisa terjadi kapan saja. Tidak ada satupun makhluk yang mampu mencegah gempa bumi selain kehendak Allah SWT.


Segala yang terjadi pada alam semesta sudah sudah tercatat dalam Lauh Mahfuz termasuk Gempa Bumi, telah menjadi ketetapan Allah. Sebagaimana yang terkandung di dalam Surah Al-Hadid ayat 22:


مَآ أَصَابَ مِن مُّصِيبَةٍ فِى ٱلْأَرْضِ وَلَا فِىٓ أَنفُسِكُمْ إِلَّا فِى كِتَٰبٍ مِّن قَبْلِ أَن نَّبْرَأَهَآ ۚ إِنَّ ذَٰلِكَ عَلَى ٱللَّهِ يَسِيرٌ


“Tiada suatu bencanapun yang menimpa di bumi dan (tidak pula) pada dirimu sendiri melainkan telah tertulis dalam kitab (Lauhul Mahfuzh) sebelum Kami menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah.”


Bencana Alam adalah fenomena alam yang pasti terjadi dan tidak bisa diciptakan oleh makhluk siapapun. Letak geografis yang sudah pasti terkena bencana alam seperti daerah bagian bawahnya terdapat patahan lempeng aktif yang sewaktu-waktu bisa mengakibatkan gempa. Fenomena alam itu sudah menjadi ketetapan Allah bahwa bumi ini mengandung segala hikmah dan manfaat termasuk pergerakan gunung dan lapisan dalam bumi. Allah berfirman dalam Surah An-Naml ayat 88:


وَتَرَى ٱلْجِبَالَ تَحْسَبُهَا جَامِدَةً وَهِىَ تَمُرُّ مَرَّ ٱلسَّحَابِ ۚ صُنْعَ ٱللَّهِ ٱلَّذِىٓ أَتْقَنَ كُلَّ شَىْءٍ ۚ إِنَّهُۥ خَبِيرٌۢ بِمَا تَفْعَلُونَ


“Dan kamu lihat gunung-gunung itu, kamu sangka gunung-gunung itu tetap ada di tempatnya, padahal gunung-gunung itu bergerak seperti awan yang bergerak. Allah telah membuat segala sesuatu dengan kokoh. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.”


Diceritakan oleh Ibn Abi Dunya dari Anas bin Malik, bahwa beliau bersama seorang lelaki lainnya pernah menemui Aisyah. Lelaki ini bertanya, “Wahai Ummul Mukminin, jelaskan kepada kami tentang fenomena gempa bumi!” Aisyah menjawab,


إذا استباحوا الزنا ، وشربوا الخمور ، وضربوا بالمعازف ، غار الله عز وجل في سمائه ، فقال للأرض : تزلزلي بهم ، فإن تابوا ونزعوا ، وإلا أهدمها عليهم


“Jika mereka sudah membiarkan zina, minum khamar, bermain musik, maka Allah yang ada di atas akan cemburu. Kemudian Allah perintahkan kepada bumi: ‘Berguncanglah, jika mereka bertaubat dan meninggalkan maksiat, berhentilah. Jika tidak, hancurkan mereka’.”


Orang ini bertanya lagi, “Wahai Ummul Mukminin, apakah itu siksa untuk mereka?”


Beliau menjawab,


بل موعظة ورحمة للمؤمنين ، ونكالاً وعذاباً وسخطاً على الكافرين ..


“Itu adalah peringatan dan rahmat bagi kaum mukminin, serta hukuman, adzab, dan murka untuk orang kafir.”  (Al-Jawab Al-Kafi, Hal. 87–88)


Hari Kiamat merupakan hari yang dimana terjadi kehancuran di alam semesta hingga tak tersisa. Manusia akan diminta pertanggungjawaban atas perbuatan selama di dunia ini. Umat Islam wajib meyakini akan terjadinya hari kiamat yang merupakan rukun iman kelima. Kehancuran dunia telang diungkap oleh ilmuwan melalui pendekatan sains dan ini juga sudah tertuang dalam Al-Quran dan Hadis.


كَلَّآ اِذَا دُكَّتِ الْاَرْضُ دَكًّا دَكًّاۙ


“Jangan (berbuat demikian). Apabila Bumi diguncangkan berturut-turut,” (QS. Al-Fajr: 21)


إِذَا زُلْزِلَتِ الْأَرْضُ زِلْزَالَهَا ) 1( وَأَخْرَجَتِ الْأَرْضُ أَثْقَالَهَا ) 2( وَقَالَ الْإِنْسَانُ مَا لَهَا )3


Artinya: “Apabila bumi diguncangkan dengan guncangan (yang dahsyat), dan bumi telah mengeluarkan beban-beban berat (yang dikandung)-nya, dan manusia bertanya: “Mengapa bumi (menjadi begini)?”. (QS Al-Zalzalah: 1-3)


Dari ayat diatas menjelaskan ketika kiamat tiba, bumi akan terjadi gempa yang sangat dahsyat secara berturur-turut. Bumi juga mengeluarkan segala isi kandungan dalam bumi.


Salah satu tanda kiamat adalah banyaknya terjadi gempa bumi. Hal tersebut disabdakan oleh Rasulullah SAW.


Rasulullah SAW menjelaskan tentang tanda-tanda hari kiamat. Salah satunya memang adalah gempa bumi yang terjadi terus menerus Abu Hurairah RA mendengar Nabi Muhammad SAW bersabda:


قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا تَقُومُ السَّاعَةُ حَتَّى يُقْبَضَ الْعِلْمُ وَتَكْثُرَ الزَّلَازِلُ وَيَتَقَارَبَ الزَّمَانُ وَتَظْهَرَ الْفِتَنُ وَيَكْثُرَ الْهَرْجُ وَهُوَ الْقَتْلُ الْقَتْلُ حَتَّى يَكْثُرَ فِيكُمْ الْمَالُ فَيَفِيضَ


Nabi SAW bersabda, “Tidak akan terjadi hari kiamat kecuali setelah hilangnya ilmu, banyak terjadi gempa, waktu seakan berjalan dengan cepat, timbul berbagai macam fitnah, Al haraj -yaitu pembunuhan- dan harta melimpah ruah kepada kalian.” (HR Bukhari). Dalam hadist lain disebutkan juga:


بَيْنَ يَدَيْ السَّاعَةِ مُوتَانٌ شَدِيدٌ وَبَعْدَهُ سَنَوَاتُ الزَّلَازِلِ


Artinya: “Ketika hari kiamat sudah dekat akan ada kematian yang sangat banyak dan setelahnya akan datang tahun-tahun dimana terjadi banyak gempa," (HR Ahmad).


Sementara dalam hadist lain dijelaskan:


يَا ابْنَ حَوَالَةَ إِذَا رَأَيْتَ الْخِلَافَةَ قَدْ نَزَلَتْ الْأَرْضَ الْمُقَدَّسَةَ  فَقَدْ دَنَتْ الزَّلَازِلُ وَالْبَلَايَا وَالْأُمُورُ الْععِظَامُ وَالسَّاعَةُ يَوْمَئِذٍ أَقْرَبُ إِلَى النَّاسِ مِنْ يَدَيَّ هَذِهِ مِنْ رَأْسِكَ


Artinya: “Wahai Ibnu Hawaalah jika engkau telah melihat khilafah tersebar dari Madinah hingga Syam, terjadi gempa-gempa, bala bencana serta hal-hal menggentarkan lainnya. Maka pada saat itu tejadinya hari kiamat lebih dekat daripada jarak antara tangan dan kepalamu." (HR Ahmad).


أما بعد فإن هذا الرجف شيء يعاتب الله عز وجل به العباد ، وقد كتبت إلى سائر الأمصار أن يخرجوا في يوم كذا ، فمن كان عنده شيء فليتصدق به فإن الله عز وجل قال : (قَدْ أَفْلَحَ مَنْ تَزَكَّى* وَذَكَرَ اسْمَ رَبِّهِ فَصَلَّى) وقولوا كما قال آدم : (( قَالا رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنْفُسَنَا وَإِنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُونَنَّ مِنَ الْخَاسِرِينَ) وقولوا كما قال نوح : (( وإلا تغفر لي وترحمني أكن من الخاسرين )) وقولوا كما قال يونس : (( لا إله إلا أنت سبحانك إني كنت من الظالمين ))


Amma ba’du, sesungguhnya gempa yang terjadi ini merupakan teguran dari Allah kepada hamba-Nya. Saya telah mengirim surat ke berbagai daerah untuk keluar pada hari tertentu. Siapa yang memiliki sesuatu, hendaknya dia sedekahkan. Karena Allah berfirman,


قَدْ أَفْلَحَ مَنْ تَزَكَّى* وَذَكَرَ اسْمَ رَبِّهِ فَصَلَّى


“Sungguh beruntung orang yang mengeluarkan zakat. Dia mengingat nama Tuhannya kemudian shalat.”


Dan aku perintahkan mereka untuk mengatakan sebagaimana yang diucapkan Adam:


رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنْفُسَنَا وَإِنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُونَنَّ مِنَ الْخَاسِرِينَ


“Ya Allah, kami telah menzalimi diri kami, jika Engkau tidak mengampuni kami dan merahmati kami, tentu kami akan menjaid orang yang rugi.”


Aku juga perintahkan agar mereka mengucapkan sebagaimana yang dikatakan Yunus:


لا إله إلا أنت سبحانك إني كنت من الظالمين


Laa ilaaha illaa anta, subhaanaka, sesungguhnya aku termasuk orang yang zalim.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar