Translate

Minggu, 17 Mei 2015

Bekam (hijamah) tidak sekedar pengobatan alternatif


Segala puji bagi Allah SWT, yang dengan kehendak-Nya Dia menurunkan penyakit dan juga obatnya. Shalawat dan salam kita haturkan kepada Rasulullah SAW yang telah mengajarkan kepada umatnya segala sesuatu yang bermanfaat, baik dalam perkara agama maupun dunia mereka, yang diantaranya adalah mengajarkan umatnya bagaimana cara menjaga kesehatan ruhani dan jasmani serta cara pengobatan dari beragam penyakit. Juga shalawat dan salam kita sampaikan kepada keluarga beliau, sahabat-sahabatnya serta siapa saja yang berjalan di atas jalan mereka hingga akhir zaman.

Dunia Pengobatan Umum

Dunia pengobatan semenjak dulu selalu berjalan seiring dengan kehidupan manusia. Karena, sebagai makhluk hidup, manusia amatlah akrab dengan berbagai macam penyakit ringan maupun berat.Keinginan untuk berlepas diri dari berbagai penyakit itulah yang mendorong manusia berupaya menyingkap berbagai metode pengobatan, mulai dari mengkonsumsi berbagai jenis tumbuhan secara tunggal maupun yang sudah terkontaminasi, yang diyakini berkhasiat menyembuhkan penyakit tertentu, atau sistem pemijatan, akupuntur, pembekaman hingga operasi dan pembedahan.

Namun seiring dengan perkembangan peradaban manusia, budaya konsumerisme dan materialisme menggiring manusia mengkonsumsi berbagai jenis makanan yang dianggap praktis, lezat dan penuh variasi. Sayangnya kebanyakan mereka tidak menyadari bahwa produksi makanan semacam itu seringkali terpaksa menggunakan berbagai jenis bahan kimia berbahaya, sepertiborax,formalin, Rhodamin B dan Metanil Yellow (bahan pewarna sintetis), antibiotikkloramfenikol,dietilpirokarbonat,dulsin,nitrofurazondan berbagai bahan kimia yang amat merusak kesehatan. Orang yang sudah banyak mengkonsumsi berbagai jenis makanan berkomposisi kimia menjadi sering terserang penyakit komplikasi yang beragam. Sehingga obat-obatan yang diperlukan juga obat-obatan berkomposisi kimia berat.

Bukan rahasia lagi, pengobatan dengan bahan kimia sintetis (pengobatan barat/modern) mungkin dapat mengobati suatu penyakit, tetapi dapat juga menimbulkan penyakit bawaan yang lain sebagai bentukside effectburuk dari sifat bahan kimia. Satu penyakit dapat disembuhkan tetapi dapat muncul penyakit lain. Jadilah lingkaran setan yang tidak ada habisnya dalam dunia pengobatan modern. Ternyata mahalnya obat kimia sintetis bukan jaminan kesembuhan.

Pengobatan Ilahiyah dan Misykat Nubuwah

Teknologi medis boleh saja merambati modernisasi danshopisticasiyang sulit diukur. Namun perkembangan jenis penyakit juga tidak kalah cepat beregenerasi. Sementara banyak manusia yang tidak menyadari bahwa Allah SWT tidak pernah menciptakan manusia dengan ditinggalkan begitu saja. Setiap kali penyakit muncul, pasti Allah SWT juga menciptakan obatnya. Sabda Rasulullah SAW: “Tidaklah Allah SWT menurunkan suatu penyakit, melainkan Dia turunkan penyembuhnya.” (HR. Al-Bukhari dan Ibnu Majah) Hanya saja ada manusia yang mengetahuinya dan ada yang tidak mengetahuinya. Kenyataan lain yang harus disadari oleh manusia, bahwa apabila Allah SWT secara tegas memberikan petunjuk pengobatan, maka petunjuk pengobatan itu sudah pasti lebihbersifat pastidanbernilai absolut. Dan memang demikianlah kenyataannya. Islam yang diajarkan oleh Rasulullah SAW, bukan saja memberi petunjuk tentang perikehidupan dan tata cara ibadah kepada Allah SWT secara khusus yang akan membawa keselamatan dunia dan akhirat, tetapi juga memberikan banyak petunjuk praktis dan formula umum yang dapat digunakan untuk menjaga keselamatan lahir dan batin, termasuk yang berkaitan dengan terapi atau pengobatan. Petunjuk praktis dan kaidah medis tersebut banyak sekali didemonstrasikan oleh Rasulullah SAW dan diajarkan kepada para sahabatnya. Bila kesemua formula dan kaidah praktis itu dipelajari secara seksama, tidak syak lagi bahwa kaum Muslimin dapat mengembangkannya menjadi sebuah sistem dan metode pengobatan yang tidak ada duanya. Disitulah akan terlihat korelasi yang erat antara sistem pengobatan Ilahi dengan sistem pengobatan manusia. Karena Allah SWT telah menegaskan: “Telah diciptakan bagi kalian semua segala apa yang ada di muka bumi ini.”Ilmu pengobatan berikut segala media dan materinya, termasuk yang diciptakan oleh Allah SWT untuk kepentingan umat manusia.

Camkanlah! Islam adalah agama yang sempurna, yang dibawa Rasulullah SAW bukan hanya kepada orang sehat tapi juga kepada orang yang sakit, maka syariatnya juga disediakan.

Untuk itu seyogyanya kaum Muslimin menghidupkan kembali kepercayaan terhadapberbagai jenis obat dan metode pengobatan yang diajarkan Rasulullah SAW sebagai metode terbaik untuk mengatasi berbagai macam penyakit.

Namun tentu semua jenis pengobatan dan obat-obatan tersebut hanya terasa khasiatnya bila disertai dengan sugesti dan keyakinan. Karena-demikian dinyatakan Ibnul Qayyim-keyakinan adalah doa. Bila pengobatan manusia mengenal istilahplacebo(semacam penanaman sugesti lalu memberikan obat netral yang sebenarnya bukan obat dari penyakit yang dideritanya), maka Islam mengenal istilah doa dan keyakinan. Dengan pengobatan yang tepat, dosis yang sesuai disertai doa dan keyakinan, tidak ada penyakit yang tidak bisa diobati, kecuali penyakit yang membawa kematian.Jabir RA membawakan hadits dari Rasulullah SAW: “Setiap penyakit ada obatnya. Maka bila obat itu mengenai penyakit akan sembuh dengan izin Allah SWT.” (HR. Muslim)

Al-Qur`an dan As-Sunnah yang shahih sarat dengan beragam penyembuhan dan obat yang bermanfaat dengan izin Allah SWT. Sehingga mestinya kita tidak terlebih dahulu berpaling dan meninggalkannya untuk beralih kepada pengobatan kimiawi yang ada di masa sekarang.

Karena itulah Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah berkata: “Sungguh para tabib telah sepakat bahwa ketika memungkinkan pengobatan dengan bahan makanan maka jangan beralih kepada obat-obatan kimiawi. Ketika memungkinkan mengkonsumsi obat yang sederhana, maka jangan beralih memakai obat yang kompleks. Mereka mengatakan: ‘Setiap penyakit yang bisa ditolak dengan makanan-makanan tertentu dan pencegahan, janganlah mencoba menolaknya dengan obat-obatan kimiawi’.”

Ibnul Qayyim juga berkata: “Berpalingnya manusia dari cara pengobatan nubuwwah seperti halnya berpalingnya mereka dari pengobatan dengan Al-Qur`an, yang merupakan obat bermanfaat.” Dengan demikian, tidak sepantasnya seorang muslim menjadikan pengobatan nabawiyyah sekedar sebagai pengobatan alternatif. Justru sepantasnya dia menjadikannya sebagai cara pengobatan yang utama, karena kepastiannya datang dari Allah SWT lewat lisan Rasul-Nya SAW. Sementara pengobatan dengan obat-obatan kimiawi (pengobatan cara barat) kepastiannya tidak seperti kepastian yang didapatkan denganthibbun nabawi. Pengobatan yang diajarkan Nabi SAW diyakini kesembuhannya karena bersumber dari wahyu. Sementara pengobatan dari selain Nabi SAW kebanyakannya dugaan atau dengan pengalaman / uji coba.

Namun tentunya, berkaitan dengan kesembuhan suatu penyakit, seorang hamba tidak boleh bersandar semata dengan pengobatan tertentu, dan tidak boleh meyakini bahwa obatlah yang menyembuhkan sakitnya. Seharusnya ia bersandar dan bergantung kepada Dzat yang memberikan penyakit dan menurunkan obatnya sekaligus, yakni Allah SWT. Seorang hamba hendaknya selalu bersandar kepada-Nya dalam segala keadaannya. Hendaknya ia selalu berdoa memohon kepada-Nya agar menghilangkan segala kemudharatan yang tengah menimpanya.

Bekam, Cara Pengobatan Terbaik

Bekam merupakan metode pengobatan dengan cara mengeluarkan darah kotor dari dalam tubuh melalui permukaan kulit. Hijamah adalah pengobatan yang sudah dikenal sejak ribuan tahun sebelum masehi. Nama lainnya adalah bekam, canduk, canthuk, kop, mambakan, di Eropa dikenal dengan istilah "Cuping Therapeutic Method". Dalam bahasa Mandarin disebut Pa Hou Kuan.

Kata "Hijamah" berasal dari bahasa Arab, dari kata Al Hijmu yang berarti pekerjaan membekam. Al Hajjam berarti ahli bekam. Al Hijmu berarti menghisap atau menyedot. Al Hajjam sama dengan Al Mashshah, yaitu tukang menghisap atau tukang menyedot. Sedangkan Al Mihjam atau Al Mihjamah merupakan alat untuk bekam yang berupa tabung gelas untuk menampung darah yang dikeluarkan dari kulit.

Kata al hijmu berarti pekerjaan al hajjam, tukang bekam. Al Hijmu berarti mengisap atau menyedot. Al Hajjam sama dengan al mashshash, tukang mengisap, tukang bekam. Al Mihjam atau al mihjamah merupakan gelas yang digunakan untuk menampung darah yang dikeluarkan dari kulit pasien, atau gelas untuk menghimpun darah hijamah. 

Kesimpulan definisi hijamah menurut bahasa adalah ungkapan tentang mengisap darah dan mengeluarkannya dari permukaan kulit, yang kemudian ditampung di dalam gelas mihjamah, yang menyebabkan pemusatan dan penarikan darah di sana, lalu dilakukan penyayatan permukaan kulit dengan pisau bedah, guna untuk mengeluarkan darah.
Hijamah berbeda dengan qath’ul-irqi (memotong urat). Qath’ul-irqi adalah memasukkan jarum suntik untuk mengambil darah dari urat nadi seperti halnya aksi menyumbang darah, yang disebut al fashdu.

Dalam ilmu kedokteran Islam, bekam tidak boleh sembarang dilakukan. Bekam hanya boleh dilakukan pada pembekuan/penyumbatan dalam pembuluh darah, karena fungsi bekam yang sesungguhnya adalah untuk mengeluarkan darah kotor dari dalam tubuh.
Madu menjadi dasar dari obat-obatan herba, bekam menjadi dasar kepada pembedahan,
sedangkan besi panas (api) menjadi dasar kepada pengobatan melalui laser.

Dari Jabir RA, bahwa ada seorang wanita Yahudi dari penduduk Khaibar memasukkan racun ke dalam daging domba yang dipanggang, lalu menghadiahkannya kepada Rasulullah SAW. Beliau mengambil bagian kaki dan memakan sebagian darinya. Beberapa orang sahabat yang bersamanya juga ikut memakannya. Sebagian sahabat yang terlanjur memakannya ada yang meninggal. Lalu Rasulullah SAW melakukan pengobatan dengan hijamah di bagian pundaknya karena daging yang terlanjur beliau makan. Yang mengobatinya adalah Abu Hindun, dengan menggunakan tulang tanduk dan mata pisau.

Untuk pembinaan kesehatan rohani dan jasmani, Rasulullah SAW mengajarkan berbagai teknik pengobatan atau terapi sebagaimana terdapat dalam Shahih Bukhari dari Said Ibnu Jabir RA dari Ibnu Abbas RA dari Nabi SAW, bahwa Rasululllah SAW bersabda: “Kesembuhan itu ada dalam tiga hal, yaitu dalam minum madu, sayatan alat hijamah atau sundutan api. Namun aku melarang umatku melakukan sundutan.”

Bahkan Rasulullah SAW bersabda: “Sesungguhnya cara pengobatan paling ideal yang kalian pergunakan adalah hijamah (bekam).”(Muttafaq ‘alaihi) Dari Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda: “Jika pada sesuatu yang kalian pergunakan untuk berobat itu terdapat kebaikan, maka hal itu adalah bekam (hijamah).”(HR. Ibnu Majah, Abu Dawud) Sabda Rasulullah SAW: “Sebaik-baik pengobatan yang kalian lakukan adalah al hijamah.” (HR. Ahmad, shahih)

Hadist yang diriwayatkan oleh Tarmidzi menyatakan, bahwa Rasul SAW mengarahkan pengikut-pengikutnya menggunakan bekam sebagai kaedah pengobatan penyakit. Beliau memuji orang yang berbekam, "Dia membuang darah yang kotor, meringankan tubuh serta menajamkan penglihatan."
Dalam kaitan untuk membersihkan diri ini, Allah mengkhususkan satu bulan dalam satu tahun untuk berpuasa (pada bulan Ramadhan) sebagai salah satu jalan untuk menyucikan rohani.
Dan berbekam merupakan salah satu cara untuk menyucikan atau membersihkan jasmani.

Bekam (‎al-hijamah) adalah metode pengobatan dengan cara mengeluarkan darah statis (kental) yang mengandung toksin‎ dari dalam tubuh manusia. Berbekam dengan cara melakukan pemvakuman di kulit dan pengeluaran darah darinya. Pengertian ini mencakup dua mekanisme pokok dari bekam, yaitu proses pemvakuman kulit kemudian dilanjutkan dengan pengeluaran darah dari kulit yang telah divakum sebelumnya.

Dalam bahasa Jawa disebut cantuk atau kop. Di Sumbawa dan sekitarnya disebut tangkik atau batangkik. Dalam bahasa Inggris disebut blood cupping/blood letting/cupping therapy/blood cupping therapy/cupping therapeutic. Dalam bahasa Mandarin disebut pa hou kuan. Di Asia tenggara (Malaysia dan Indonesia) dikenal dengan sebutan bekam.

Sejarah Bekam

Bekam sudah dikenal sejak zaman dulu, yaitu kerajaanSumeria, kemudian terus berkembang sampai Babilonia,Mesir kuno, Saba, dan Persia. Pada zaman NabiMuhammad, dia menggunakan tanduk kerbau atau sapi, tulang unta, gading gajah.
Pada zaman China kuno mereka menyebut hijamah sebagai “perawatan tanduk” karena tanduk menggantikan kaca. Pada kurun abad ke-18 (abad ke-13 Hijriyah), orang-orang di Eropa menggunakan lintah sebagai alat untuk hijamah. Pada satu masa, 40 juta lintah diimpor ke negara Perancis untuk tujuan itu. Lintah-lintah itu dilaparkan tanpa diberi makan. Jadi bila ditempelkan pada tubuh manusia yang sakit, dia akan terus menghisap darah tadi dengan efektif. Setelah kenyang, lintah tersebut tidak berupaya lagi untuk bergerak, lantas jatuh dan mengakhiri penghisapannya.

Seorang herbalis Ge Hong (281-341 M) dalam bukunya A Handbook of Prescriptions for Emergencies menggunakan tanduk hewan untuk membekam/mengeluarkan bisul yang disebut tehnik “jiaofa”, sedangkan di masa Dinasti Tang, bekam dipakai untuk mengobati TBC paru-paru. Pada kurun abad ke-18 (abad ke-13 Hijriyah), orang-orang di Eropa menggunakan lintah (al ‘alaq) sebagai alat untuk bekam dan dikenal dengan istilah leech therapy, praktek seperti ini masih dilakukan sampai dengan sekarang.

Kini pengobatan ini dimodifikasi dengan sempurna dan mudah pemakaiannya sesuai dengan kaidah-kaidah ilmiah dengan menggunakan suatu alat yang praktis dan efektif. Disebutkan oleh Curtis N, J (2005), dalam artikel Management of Urinary tract Infections: historical perspective and current strategies: Part 1-before antibiotics. Journal of Urology. 173(1):21-26, January 2005. Bahwa catatan kedokteran tertua Ebers Papyrus yang ditulis sekitar tahun 1550 SM di Mesir kuno menyebutkan masalah bekam.

Hippocrates (460-377 SM), Celsus (53 SM-7 M), Aulus Cornelius Galen (200-300 M) mempopulerkan cara pembuangan secara langsung dari pembuluh darah untuk pengobatan di zamannya. Dalam melakukan tehnik pengobatan tersebut, jumlah darah yang keluar cukup banyak, sehingga tidak jarang pasien pingsan. Cara ini juga sering digunakan oleh orang Romawi, Yunani, Byzantium dan Itali oleh para rahib yang meyakini akan keberhasilan dan khasiatnya.

Perkembangan di Indonesia 

Tidak ada catatan resmi mengenai kapan metode ini masuk ke Indonesia, diduga kuat pengobatan ini masuk seiring dengan masuknya para pedagang Gujarat dan Arab yang menyebarkan agama Islam.

Metode ini dulu banyak dipraktekkan oleh para kyai dan santri yang mempelajarinya dari "kitab kuning” dengan tehnik yang sangat sederhana yakni menggunakan api dari kain/kapas/kertas yang dibakar untuk kemudian ditutup secepatnya dengan gelas (botol). Waktu itu banyak dimanfaatkan untuk mengobati keluhan sakit/pegal-pegal di badan, dan sakit kepala atau yang dikenal dengan istilah “masuk angin”.

Tren pengobatan ini kembali berkembang pesat di Indonesia sejak tahun 90-an terutama dibawa oleh para mahasiswa/pekerja Indonesia yang pernah belajar di Malaysia, India danTimur Tengah. Kini pengobatan ini dimodifikasi dengan sempurna dan mudah pemakaiannya sesuai dengan kaidah-kaidah ilmiah dengan menggunakan suatu alat yang higienis, praktis dan efektif.

Hijamah dalam Islam

JENIS BEKAM

1. Bekam kering atau bekam angin (Hijamah Jaaffah), yaitu menghisap permukaan kulit dan memijat tempat sekitarnya tanpa mengeluarkan darah kotor. Bekam kering baik bagi orang yang tidak tahan suntikan jarum dan takut melihat darah. Kulit yang dibekam akan tampak merah kehitam-hitaman selama 3 hari atau akan kelihatan memar selama 1 atau 2 pekan. Insya Allah sangat baik diolesi minyak habbah sauda’ atau minak zaitun untuk menghilangkan tanda lebam pada kulit yang selesai dibekam. Bekam ini sedotannya hanya sekali dan dibiarkan selama 5 – 10 menit.

Bekam kering ini berkhasiat untuk melegakan sakit secara darurat atau digunakan untuk meringankan kenyerian urat-urat punggung karena sakit rheumatik, juga penyakit-penyakit penyebab kenyerian punggung. Bekam kering bermanfaat juga untuk terapi penyakit paru-paru, radang ginjal, pembengkakan liver/radang selaput jantung, radang urat syaraf, radang sumsum tulang belakang, nyeri punggung, rematik, masuk angin, wasir, dan lain-lain.

Terdapat dua teknik bekam kering yang dapat dipraktekkan untuk tempat tertentu yaitu bekam luncur dan bekam tarik.

2. Bekam luncur, caranya dengan meng-kop pada bagian tubuh tertentu dan meluncurkan ke arah bagian tubuh yang lain. Teknik bekam ini biasa digunakan untuk pemanasan pasien, berfungsi untuk melancarkan peredaran darah, pelemasan otot, dan menyehatkan kulit.

3. Bekam tarik, dilakukan seperti ditarik-tarik. Dibekam hanya beberapa detik kemudian ditarik dan ditempelkan lagi hingga kulit yang dibekam menjadi merah.

4. Bekam basah (Hijamah Rothbah), yaitu pertama kita melakukan bekam kering, kemudian kita melukai permukaan kulit dengan jarum tajam (lancet) atau sayatan pisau steril (surgical blade), lalu di sekitarnya dihisap dengan alat cupping set dan hand pump untuk mengeluarkan darah kotor dari dalam tubuh. Lamanya setiap hisapan 3 sampai 5 menit, dan maksimal 9 menit, lalu dibuang darah kotornya. 

Penghisapan tidak lebih dari 7 kali hisapan. Darah kotor berupa darah merah pekat dan berbuih. Insya Allah bekasnya (kulit yang lebam) akan hilang 3 hari kemudian setelah diolesi minyak habbah sauda’ atau minyak zaitun. Dan selama 3 jam setelah dibekam, kulit yang lebam itu tidak boleh disiram air. Jarak waktu pengulangan bekam pada tempat yang sama adalah 4 minggu.

Bekam basah berkhasiat untuk berbagai penyakit, terutama penyakit yang terkait dengan terganggunya sistem peredaran darah di tubuh. Kalau bekam kering dapat menyembuhkan penyakit-penyakit ringan, maka bekam basah dapat menyembuhkan penyakit-penyakti yang lebih berat, akut, kronis ataupun yang degeneratif, seperti darah tinggi, kanker, asam urat, diabetes mellitus (kencing manis), kolesterol, dan osteoporosis.

MENGAPA HARUS BERHIJAMAH?

Teknik pengobatan hijamah adalah suatu proses membuang darah kotor (toksid/racun) yang berbahaya dari dalam tubuh melalui bawah permukaan kulit. Toksid/toksin adalah endapan racun/zat kimia yang tidak bisa diurai oleh tubuh. Darah kotor adalah darah yang mengandung toksid/racun, atau darah statis yang menyumbat peredaran darah sehingga sistem peredaran darah tidak dapat berjalan lancar. 

Kondisi ini sedikit demi sedikit akan mengganggu kesehatan, baik fisik maupun mental. Akibatnya akan terasa lesu, murung, resah, linu, pusing, dan senantiasa merasa kurang sehat, cepat bosan, dan mudah naik pitam. Ditambah lagi dengan angin yang sulit dikeluarkan dari dalam tubuh, akibatnya tubuh akan mudah kena penyakit mulai dari yang akut seperti influenza sampai dengan penyakit degeneratif semacam stroke, darah tinggi, kanker, kencing manis, bahkan sampai dengan gangguan kejiwaan.

Toksid dalam tubuh manusia dapat berasal dari:

1. pencemaran udara

2. makan siap saji (fast food) karena mengandung zat kimia yang tidak baik untuk tubuh seperti pengawet, pewarna, essense, penyedap rasa, dan sebagainya

3. hasil pertanian seperti pestisida (insektisida, fungisida, herbisida)

4. kebiasaan buruk (bad habit) seperti merokok, makan tidak teratur/bersih, makan tidak seimbang, terlalu panas atau dingin, terlalu asam, dan lain-lain

5. Obat-obatan kimia, karena mempunyai efek merusak organ atau mikroba yang normal dalam tubuh.

Terdapat banyak faktor yang menyebabkan darah statis, yaitu:

1. Darah statis yang diakibatkan oleh kecelakaan sewaktu di dalam rahim dan sewaktu dilahirkan.

2. Darah statis yang bersumber dari trauma penderitaan fisik, seperti kecelakaan, terseleo, berkelahi, kena cubit, kena tendang, kena rotan, dan sebagainya.

3. Darah statis akibat perbuatan sendiri, seperti mengangkat beban berat, penggunaan pakaian ketat, ikat kepala yang berkepanjangan.

4. Darah statis yang bersumbrr dari emosi yang tidak terkawal. Kemarahan, ketakutan, kesedihan, kesayuan, dan kerisauan menyebabkan pengeluaran adrenalin berlebihan yang dapat membahayakan metabolisme tubuh.

5. Darah statis yang diakibatkan oleh diet yang tidak seimbang, kegemukan, sering sembelit, dan pencemaran alam sekitar.

Dengan demikian darah statis harus dikeluarkan dengan cara apapun. Namun sistem pengobatan allopathy (konvensional) tidak dapat bertindak demikian. Jadi, kita harus mencari pengobatan yang dapat bertindak mengeluarkan toksid-toksid tersebut secara cepat agar tubuh tidak lemah dan mudah diserang berbagai penyakit. Salah satu caranya adalah dengan berhijamah (berbekam). 

Hijamah/bekam merupakan metode paling unggul dan sangat berkhasiat untuk mengatasi berbagai macam penyakit. Bekam juga merupakan preventive medicine (metode pencegahan) selain juga sangat efektif untuk curative medicine (metode penyembuhan). Hijamah bukanlah pengobatan alternatif. 

Namun ia merupakan pengobatan berdasarkan wahyu (sunnah Rasul), maka ia mempunyai satu hikmah yang luar biasa dari sisi khasiatnya, dan yang menyembuhkannya tetap adalah Allah SWT.


KEADAAN KETIKA MELAKUKAN BEKAM DAN TITIK-TITIK BEKAMNYA

Beberapa hadits tentang Hijamah

1. Dari Ibnu Abbas RA, berkata: "Rasulullah SAW berobat dengan hijamah ketika beliau sedang ihram." (HR. Bukhari)

2. Dari Anas bin Malik RA, dia bercerita: “Nabi SAW pernah berbekam ketika beliau tengah berihram karena rasa sakit yang beliau rasakan di kepalanya.” (Shahih Ibnu Khuzaimah, karya al-A’zhami (IV/187))

3. Dari Anas RA, berkata: “Bahwa Nabi SAW pernah berbekam ketika beliau tengah berihram di bagian punggung kaki beliau karena rasa sakit yang ada padanya.” (Shahih Ibnu Khuzaimah, karya al-A’zhami (IV/187))

4. Dari Ibnu Abbas RA, berkata: "Rasulullah SAW berobat dengan hijamah ketika beliau sedang puasa." (HR. Bukhari)

5. Dari Abdullah bin Buhainah RA, dia bercerita: “Rasulullah SAW berbekam di bagian tengah kepalanya sedang beliau tengah berihram karena pusing yang beliau rasakan.” (HR. Bukhari)

6. Dari Ibnu Umar RA, dia bercerita: “Nabi SAW pernah berbekam di kepalanya dan
menyebutnya dengan Ummu Mughits.” (Kitab al-Fawaaid, dinilai hasan oleh al-Albani)

7. Dari seseorang, dia bercerita, “Rasulullah SAW bersabda: ‘Tidak batal puasa orang yang muntah atau orang yang bermimpi (basah) dan tidak juga orang yang berbekam’.” (HR. Abu Dawud, Ibnu Khuzaimah, sanad hasan oleh al-Albani)

8. Dari Jabir RA, dia bercerita: “Sesungguhnya Nabi SAW jatuh dari kuda beliau dan menimpa batang pohon, sehingga kaki beliau patah. Waki’ RA berkata: ’Sesungguhnya Nabi SAW berbekam di bagian kaki yang terkilir’.” (Shahih Sunan Ibnu Majah, karya al-Albani )

9. Dari Jabir RA: “Nabi SAW pernah berbekam karena kakinya tersandung/terkilir.” (Shahih Ibnu
Khuzaimah)

10. Dari Anas bin Malik RA: “Bahwa Nabi SAW pernah berbekam di kedua urat merih (vena
jugularis/jugular vein) dan punggung bagian atas.” (HR. Abu Dawus, dishahihkan oleh al-
Albani)

11. Dari Abu Kabsyah al-‘Anmari RA: “Rasulullah SAW pernah dibekam bagian tengah kepalanya dan diantara kedua pundaknya. Dan Beliau bersabda: ‘Barangsiapa mengalirkan darah ini, maka tidak akan mudharat baginya untuk mengobati sesuatu dengan sesuatu’.” (Shahih Sunan Abu Dawud (no. 3268), lihat juga kitab Jaami’ul Ushuul (VII/541))

12. Disebutkan oleh Abu Nu’aim di dalam kitab ath-Thibbun Nabawi, sebuah hadits marfu’:
“Kalian harus berbekam di jauzatil qamahduwah, karena sesungguhnya ia dapat
menyembuhkan dari 5 penyakit.” Beliau menyebutkan diantaranya adalah kusta.

PROSEDUR MELAKUKAN PEMBEKAMAN

1. PERSIAPAN


A. MENYIAPKAN ALAT, SARANA DAN RUANGAN

1) Alat yang dipersiapkan: set kop/tabung penghisap, skapel, jarum, lancet pen, pisau bedah, ‎duk kain, sarung tangan, masker, mangkok/cawan, tempat sampah, meja dan kursi
2) Bahan yang disiapkan: kassa, kapas/tissue, betadin, detol, sabun, zalf, alkohol, spiritus, ‎minyak zaitun, minyak habbatussauda, al qusthul hindi, minyak urut hangat (misal ‎gandapura), minuman hangat, baik kalau disediakan madu dan susu.
3) Mensterilkan alat agar bebas kuman dan tidak menyebarkan penyakit, dengan cara: merebus ‎tabung kop paling sedikit selama 30 menit setelah air mendidih terus menerus (karet dilepas ‎dulu). Sarung tangan, karet dan duk kain disterilkan dengan tablet formalin.
4) Jarum, pinset, pisau, silet, hanya boleh sekali pakai saja. Selesai satu pasien, langsung buang
5) Ruangan harus bersih, terang dan cukup aliran udara dan tidak pengap

B. MENYIAPKAN PASIEN

1) Pasien dijelaskan tentang bekam, efek yang terjadi, proses kesembuhan dll
2) Pasien disiapkan mentalnya agar tidak gelisah dan takut, bimbinglah berdoa dan berwudlu
3) Bagi pasien yang belum pernah dibekam cukup dibekam 1 - 2 gelas
4) Pasien dipersiapkan makanan, minuman, kebersihan tubuh dan kebersihan tempat yang akan ‎dibekam

C. MENYIAPKAN DIRI SENDIRI (JURU BEKAM)

1) Juru bekam dalam keadaan sehat, tidak sakit, sudah berwudlu dan berdoa
2) Juru bekam telah menguasai ilmu bekam (professional)
3) Juru bekam sudah sering dibekam dan membekam
4) Juru bekam meningkatkan iman dan taqwa

2. IDENTIFIKASI PASIEN

A. Mencatat Identitas Umum: Nama, alamat, usia, jenis kelamin, status
B. Mencatat Identitas Keluarga: Kedudukan dan status dalam keluarga

3. MEWAWANCARAI PASIEN

A. Keluhan pasien, keluhan utama, keluhan tambahan/lain, riwayat penyakit
B. Keluhan dari masing-masing organ tubuh

4. MEMERIKSA FISIK PASIEN

A. Pemeriksaan Umum: tekanan darah, nadi, suhu, pernafasan, lidah, iris, telapak tangan, dll
B. Pengamatan, pendengaran, dan penciuman dari daerah keluhan, dan dari masing-masing organ
C. Perabaan sekitar keluhan dan perabaan pada sekitar organ lain
D. Pengetukan daerah sekitar keluhan dan pada organ lain

5. PEMERIKSAAN PENUNJANG LAIN

A. Pemeriksaan khusus: iris mata (iridologi), lidah, telinga, telapak tangan dll
B. Pemeriksaan penunjang: laboratorium, radiologi, CT-Scan, MRI dll

6. PENYIMPULAN DAN PENENTUAN DIAGNOSA PENYAKIT

A. Menentukan jenis keluhan
B. Menentukan jenis penyakit
C. Menentukan letak penyakit
D. Menentukan penyebab penyakit
E. Menentukan jenis pengobatan

7. MENENTUKAN DAERAH DAN TITIK YANG DIBEKAM

A. Titik yang sesuai dengan yang dikeluhkan
B. Titik lain yang satu jurusan/meridian dengan titik yang dikeluhkan
C. Titik lain yang berlawanan dengan titik yang dikeluhkan
D. Titik lain yang berpasangan dengan titik yang dikeluhkan
E. Titik-titik istimewa
F. Titik-titik khusus

8. MELAKUKAN PEMBEKAMAN

A. Bekam tanpa mengeluarkan darah (hijamah jaffah = bekam kering)
B. Bekam dengan mengeluarkan darah (hijamah damamiyah = bekam basah)

9. MEMBERIKAN TERAPI LAIN

A. Memberikan terapi tindakan, operasi dll
B. Memberikan "food suplement" obat-obatan dan bahan berkhasiat
C. Memberikan nasehat, tausiyah dan doa.

BEBERAPA HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN DALAM PROSES PEMBEKAMAN

1. Bekam tidak dianjurkan terhadap:
a) Penderita diabetes (kencing manis) atau pendarahan, kecuali juru bekam yang benar-benar ‎ahli.
b) Pasien yang fisiknya sangat lemah
c) Penderita infeksi kulit yang merata
d) Orang tua, jika mereka tidak sangat membutuhkannya, karena lemahnya fisik mereka
e) Anak-anak penderita dehidrasi (kekurangan cairan) (bekam basah)
f) Penderita penyakit kanker darah
g) Penderita yang sering mengalami keguguran kandungan
h) Penderita penyakit gila dan ketidakstabilan emosi
i) Penderita Hepatitis A dan B apabila sedang dalam kondisi parah. Adapun bila kondisi sudah ‎tidak parah atau penyakit tersebut merupakan penyakit menahun, maka tidak mengapa untuk ‎diobati dengan bekam
j) Pengidap penyakit kuning karena hepatitis
k) Pasien yang melakukan cuci darah
l) Pasien yang mengalami kelainan klep jantng, kecuali di bawah pengawasan dokter dan ‎orang yang benar-benar ahli bekam
m) Penderita kedinginan, sementara suhu badannya sangat tinggi atau penderta flu dan ‎semisalnya, kecuali setelah ia tidak lagi merasa kedinginan
n) Wanita hamil pada 3 bulan pertama
o) Terhadap orang yang kesurupan, terkena sihir, guna-guna, dan sebagainya, kecuali juru ‎bekam yang telah mampu menghadapi kasus-kasus semacam ini.
p) Pada orang yang baru pertama kali melakukannya, kecuali setelah dilakukan persiapan ‎mental baginya. Yang paling baik adalah hendaknya ia melihat orang lain yang berbekam di ‎hadapannya. Selain itu, ia perlu mendengar tentang keutamaan-keutamaan dan manfaat ‎bekam
q) Pasien yang masih mengkonsumsi obat pelancar darah, kecuali dengan sangat hati-hati. ‎Demikian pula terhadap orang yang kelelahan, sehingga ia beristirahat.
r) Pasien penyakit jantung, tidak boleh dilakukan terhadap pasien yang menggunakan ‎peralatan bantu untuk mengatur detak jantung.
s) Terhadap orang yang baru memberikan donor darah kecuali setelah berlalu beberapa hari, ‎tergantung kondisi kesehatannya. Demikian pula terhadap penderita vertigo, sampai keadaan ‎dirinya rileks.
t) Pengguna obat-obat perangsang tidak dianjurkan untuk dibekam, kecuali setelah meninggalkannya. Penderita ketakutan juga sebaiknya menunggu sampai kondisi kejiwaannya tenang.
2. Seyogyanya dihindari pembekaman langsung sesudah mandi.
3. Seyogyanya dihindari pembekaman setelah pasien mengalami muntah.
4. Dianjurkan tidak langsung makan sesudah berbekam, tetapi boleh minum madu atau minuman ‎yang memulihkan kebugaran.
5. Pada penderita dengan kelainan cairan lutut, dalam pembekaman jangan sampai gelas bekam ‎dipasang pada daerah yang sakit, melainkan di sekitarnya.
6. Varises yang terjadi di betis, maka pembekaman dilakukan di kanan kiri varises secara hati-hati.
7. Pembekaman terhadap pasien yang mengidap penyakit liver (hati) harus dilakukan secara sangat ‎hati-hati.‎
8. Penderita penyakit perdarahan atau diabetes (kencing manis) jika dilakukan pembekaman, maka tidak dengan sayatan, melainkan dengan tusukan ringan dengan jarum akupuntur.
9. Untuk penderita tekanan darah rendah hendaklah daerah punggung bagian bawah tidak ‎dibekam. Pembekaman hendaknya juga dilakukan satu demi satu, jangan dilakukan
pembekaman sekaligus di dua tempat atau lebih secara bersamaan
10. Untuk penderita anemia, pembekaman dilakukan satu demi satu, sesuai dengan kesiapan kondisi ‎tubuhnya. Jika pasien mengalami pingsan, maka gelas bekam harus segera dicabut dan pasien ‎diberi minuman yang mengandung gula (air manis).
11. Jangan melakukan bekam kecuali setelah bertanya kepada pasien, apakah aliran darahnya deras, ‎apakah ia mengidap diabetes, penyakit-penyakit hati (hepatitis), kanker, urat yang robek, dan ‎ada cairan di lututnya.
12. Bekam terhadap wanita harus dilakukan oleh sesama wanita atau laki-laki yang menjadi ‎mahramnya
13. Tidak boleh dilakukan bekam di atas simpul otot, tapi bisa dilakukan penyedotan dengan gelas, ‎tanpa penyayatan (bekam kering)
14. Bagi orang tua dan anak-anak, hanya dilakukan penyedotan ringan.
15. Tidak dianjurkan melakukan bekam dalam keadaan sangat kenyang atau sangat lapar
16. Dianjurkan mandi air hangat dan melakukan pemijatan setelah berbekam.
17. Ditegaskan pada pasien agar sehari sebelum dan sesudah bekam tidak berhubungan badan ‎(bersetubuh) dengan istrinya untuk menghindari lemah badan.
18. Jika pasien pingsan lantaran bekam, hendaknya dibaringkan dan diolesi minyak jinten hitam ‎(habbatussauda) pada bagian tengkuknya dan dipijati perlahan hingga sadar. Juru bekam tidak ‎perlu kuatir, sebab hal itu sudah biasa terjadikarena kondisi fisik pasien yang kurang fit. Juru ‎bekam hendaknya menenangkan pasien ketika telah sadar dan bekam bisa dilanjutkan lain ‎waktu ketika keadaan pasien sudah normal.
19. Dapat juga untuk pasien yang pingsan hendaknya dibaringkan di atas lantai yang tidak dingin ‎dengan posisi terlentang, kemudian angkat kaki setinggi mungkin atau telungkup dan angkat ‎kaki dan tekuk berulang kali.


CARA MEMBEKAM

1. Siapkan gelas ukuran sedang yang telah dipasang alat pemantiknya, dalam keadaan steril yang ‎sebelumnya dapat direndam dalam alkohol kemudian dikeringkan dan dibersihkan dengan ‎tissue/kapas.
2. Bersihkan daerah akhda' dengan kapas/kain kassa yang telah diberi betadine. Juru bekam dan ‎pasien dalam keadaan suci dari hadas dengan wudlu. Juru bekam dapat membaca/berdoa (sir ‎atau jahr) dengan bacaan ruqyah untuk orang sakit yang dicontohkan Nabi SAW. dan ingatkan ‎pasien untuk selalu berdzikir dengan membaca minimal: "Allahu huwa asysyifa" atau "Allahu ‎Huwasysyafi'" (Allah Yang Maha Menyembuhkan), selama proses pembekaman supaya yaqin ‎bahwa hanya Allah SWT. yang dapat menyembuhkan penyakit. Juru bekam juga harus selalu ‎membaca dzikir ini.
3. Letakkan alat bekam di daerah akhda' dan ucapkan Basmalah (dengan sir atau jahr)
4. Kokang secukupnya 2-3 kali, tidak terlalu kuat atau lemah, kemudian geserkan gelas bekam ke ‎seluruh tubuh bagian punggung, tanpa melepas penyedotnya. Jika terlalu lemah sedotannya ‎maka gelas bekam akan lepas, sedot lagi secukupnya. Cara ini disebut "Bekam Luncur", untuk ‎mendapatkan kelenturan kulit dan daging sebelum bekam kering, serta memberikan efek ‎nyaman pada pasien.
5. Setelah bekam luncur selesai, pijat-pijatlah daerah yang akan dibekam, seperti halnya pijat ‎refleksi. Pijat ini akan memberikan kelenturan kulit dan daging juga dan memberikan rasa ‎nyaman.
6. Letakkan lagi alat bekam di daerah akhda' dan ucapkan Basmalah (dengan sir atau jahr)
7. Kokang atau sedot secukupnya 8-10 kali sehingga gelas menempel kokoh berada di daerah ‎akhda', kemudian tunggu 5-7 menit.
8. Bukalah penutup gelas bagian atas agar udara dapat masuk, sehingga gelas bekam mudah ‎diambil.
9. Ambil silet/pisau/jarum/lancet pen lalu sayatkan/tusukkan ke daerah akhda' secukupnya (jangan ‎terlalu dalam dan banyak sayatan) dan arah sayatan harus searah dematom kulit (jangan ‎berlawanan karena bisa terputus syaraf dan pembuluh darahnya)
10. Ambil gelas dan pemantiknya, arahkan ke tempat semula, lalu kita kokang secukupnya sambil ‎mengucapkan Basmalah. Kemudian tunggu sampai darah kotor (rusak) keluar 5-7 menit. Gelas ‎mulai kelihatan terisi darah kotor akibat adanya tekanan udara dalam gelas tersebut. Perhatikan ‎betul bagi penderita diabetes agar waktu bekam tidak terlalu lama untuk menghindari ‎terkelupasnya kulit yang dapat menimbulkan luka.
11. Ambil tissue dan letakkan di bawah gelas dengan tangan kiri, lalu perlahan buka penutup udara ‎bagian atas gelas dan segera buka, ditekan lalu arahkan agar darah masuk semua ke dalam gelas ‎bekam dengan tangan kanan. Tahan tissue dengan tangan kiri sampai sisa darah habis dan ‎bersihkan ke seluruh daerah akhda' dengan tissue tersebut sampai bersih.
12. Bersihkan gelas bekam yang berisi darah kotor dengan tissue. Semakin parah penyakit seseorang, maka semakin merah kehitaman darah yang ada di gelas. Bersihkan gelas sampai ‎jernih kembali.
13. Lakukan lagi proses penyedotan sekurang-kurangnya 2 kali maksimal 5 kali. Setelah selesai, ‎gelas bekam ditaruh di cawan untuk dibersihkan.
14. Tutup luka sayatan/tusukan dengan membersihkan sisa darah dengan betadine, lalu oleskan ‎minyak habbatussauda/ zaitun/ al-qisthul hindi, lalu tutup dengan kapas/tissue agar minyak tidak ‎mengenai pakaian dan dagu.
15. Dengan pemakain minyak di atas, Insya Allah luka sayatan akan tertutup kembali/normal ‎seperti semula.

TEMPAT/TITIK BEKAM

1. Di bagian atas kepala (ummu mughits), caranya dengan mencukur rambut pada bagian yang ‎akan dibekam. Bekam di kepala sangat efektif untuk terapi penakit migrain, vertigo, sakit kepala ‎menahun, darah tinggi, stroke, suka mengantuk, sakit gigi, sakit mata, melancarkan peredaran ‎darah, perbaikan sistem kekebalan tubuh, dan lain-lain.
2. Di sekitar urat leher (al akhda’iin), titik ini untuk mengobati penyakit seperti: sakit kepala, ‎wajah, kedua telinga, mata, polip (hidung) dan tenggorokan, gigi seri lidah, kanker darah, ‎melancarkan peredaran darah.
3. Di bawah kepala (An Naqrah), sekitar empat jari di bawah (tulang tengkorak paling bawah), ‎bermanfaat menyembuhkan radang mata (pada anak-anak), tumor pada telinga, berat kepala, ‎bintik-bintik di wajah, jerawat.
4. Daerah antara dua pundak (al kaahil), merupakan titik paling sentral untuk mengatasi berbagai ‎macam penyakit.
5. Daerah sekitar pundak kiri dan kanan (Naa ‘is), yaitu daging lembut di pundak yang tegang ‎ketika merasa takut. Bekam pada titik ini dapat bermanfaaat untuk menetralisir keracunan dan ‎penyakit liver.
6. Daerah punggung (di bawah tulang belikat), bekam di daerah ini banyak memiliki keistimewaan ‎dan kahsiatnya.
7. Daerah punggung bagian bawah dan tulang ekor untuk penyakit pegal/nyeri di pinggang dan ‎wasir.
8. Pangkal telapak kaki (iltiwa’ – di bawah mata kaki) untuk penyakit nyeri di kaki, asam urat, ‎kaku, dan pegal-pegal.
9. Di tempat-tempat yang dirasakan sakit.


Lebih detail, diterangkan sebagai berikut:

1. AL AKHDA'AIN :

a) Terletak di sekitar otot-otot (urat leher) kanan dan kiri, di sekitar vena jugularis interna dan di ‎sekitar otot sternocleidomastoideus.‎
b) Merupakan pusat kegiatan dan penjalaran dari usus kecil dan besar.
c) Berperan dalam pengobatan gondok, afonia, kaku kuduk/leher, nyeri tenggorokan, flu, pipi ‎bengkak, tinnitus, mencegah sakit kepala, sakit wajah, sakit gigi, sakit telinga, hidung, sakit ‎kerongkongan .

2. ILTIWA'

a) Terletak di bawah mata kaki bagian dalam (malleolus medialis), antara malleolus medialis ‎dengan tulang tumit (calcaneus)
b) Merupakan pusat penjalaran organ ginjal
c) Berperan dalam pengobatan tinnitus, hemoptisis, gangguan haid, insomnia, ejakulasi dini, asam ‎urat, ginjal, bronkietasis, nyeri punggung, gangguan kencing dll.

3. AL KAHIL

a) Terletak di sekitar tonjolan tulang leher belakang (processus spinosus vertebrae VII), antara ‎bahu (acromion) kanan dan kiri, setinggi pundak.‎
b) Merupakan titik pertemuan dan penjalaran organ kandung empedu, lambung, usus halus, usus ‎besar, kandung kemih dan tripemanas.
c) Berperan dalam pengobatan nyeri leher, demam, epilepsi, batuk, flu, asma, kaku punggung dll.
d) Anas bin Malik berkata: " Rasulullah SAW. pernah dibekam di al akhda'ain dan al kahil" (HR. ‎At Tirmidzi, Abu Dawud, Hakim dan Ahmad).

4. HAMMAH ('Alaa Ro'sun)

a) Merupakan titik paling atas kepala, terletak di tulang ubun-ubun (osparetale) bagian depan, ‎yaitu terletak di titik pertemuan antara batas rambut bagian belakang dengan batas rambut ‎bagian depan.
b) Berperan dalam pengobatan sakit kepala, pusing, vertigo, mania, gangguan penglihatan, ‎menghilangkan pengaruh sihir, stroke dll.

5. YAFUKH

a) Terletak di titik pertemuan tulang tengkorak depan dan belakang, yaitu antara tulang ubun-ubun ‎(os parietale) dan tulang dahi (os frontale).‎
b) Pada anak-anak, saat pembekaman tidak boleh dikeluarkan darahnya, karena umumnya ‎pertemuan antara kedua tulang tersebut belum menutup sempurna
c) Berperan dalam pengobatan epilepsi, pusing, sakit kepala, gangguan penglihatan, rinorhea, ‎kejang dll.

6. AL KATIFAIN

Kedua bahu. Berfaidah untuk mengobati penyakit di pundak dan penyakit leher. (Nabi SAW ‎melakukan bekam pada kedua bahu saat diberi makanan lengan daging kambing yang dibubuhu ‎racun oleh yorang Yahudi.

7. 'ALA WARIK

Berguna untuk sakit pegal-pegal, lower back pain (Dari Jabir RA, bahwa Rasulullah SAW pernah ‎melakukan bekam pada pinggulnya karena penyakit pegal-pegal/capek yang dideritanya (HR. An- ‎Nasai, Ibnu Majah).


8. QAMAHDUAH

a) Terletak di tulang kepala belakang di sekitar tonjolan tulang.
b) Bagian dimana kalu sesorang tidur terlentang maka qamahduah adalah bagian kepala yang ‎menempel di tanah.
c) Berperan dalam pengobatan sakit kepala belakang, pening, tuli, kaku lidah, schizophrenia, ‎epilepsi, leher kaku, pusing, vertigo dll.

9. PELIPIS DAN DAGU

Berguna untuk mengobati pusing/pening pada kepala, mengobati sakit gigi dan sakit pada bagian ‎wajah, mengobati sakit kerongkongan/batuk. (Dari Ibnu Abbas berkata, Rasulullah SAW pernah ‎melakukan bekam sebanyak 3 kali pada kedua pelipisnya.

10. BAGIAN PUNGGUNG KAKI

Berguna untuk menghilangkan kutil atau borok yang tumbuh di kedua paha, betis, serta tulang ‎kering. Menghentikan keluarnya darh haidh dan gatal-gatal pada buah testis (kantung kemaluan ‎laki-laki) dan asam urat.

11. DI BAWAH DADA DI ATAS PERUT

Berguna untuk menyembuhkan bisul-bisul, kurap/kudis dan panu yang ada di paha, menyembuhkan ‎kaki yang sering nyeri, mengobati wasir, mengobati penyakit kaki bengkak (elephantiasis), ‎menghilangkan gatal-gatal pada bagian punggung.

12. 'ALA DZOHRIL QODAMI

Terletak di bagian kaki belakang di bawah lekukan lutut. Berguna untuk menghilangkan keletihan ‎pada bagian kaki.

13. UMU MUGITS

a) Terletak di tulang tengkorak di bagian atas agak ke belakang. Tepatnya di tulang ubun-ubun, di ‎2/3 bagian depan.
b) Apabila kepala dan batas rambut bagian belakang ke batas rambut bagian depan dibagi menjadi ‎12 bagian, maka umu mugits terletak di 7 bagian dari garis batas rambut bagian belakang dan 5 ‎bagian dari garis batas rambut bagian depan.
c) Hati-hati saat pembekaman kepala, sebab dekat dengan pusat sensorik dan motorik, yang ‎menyebabkan kelumpuhan organ-organ dan alat-alat tubuh.

TITIK-TITIK TERLARANG UNTUK DIBEKAM

Pada dasarnya bekam dapat dilakukan di tempat mana saja, namun harus diingat ada bagianbagian ‎tubuh yang apabila dibekam menimbulkan efek negatif. Oleh karena itu harus diperhatikan ‎tempat-tempat bahaya tersebut.

Titik bekam yang harus dihindari adalah area tubuh yang banyak simpul limpa (lymphatic system), lubang-lubang pada anggota tubuh, area tubuh yang berdekatan dengan pembuluh besar, lokasi palpitasi, dan bagian tubuh yang ada varises, tumor, retak tulang, jaringan luka, dan sebagainya.

Sistem limpa merupakan sistem penyingkiran sisa-sisa buangan metabolisme, bakteri jahat, sisa sel tubuh, dan bahan-bahan tidak terpakai lainnya dari jaringan dalam tubuh ke dalam nodus limpa dimana dimusnahkan oleh sel-sel immunity, seperti sel B, sel T, dan magrofag. Sistem limpa daerah lympatic yaitu daerah dimana terdapat pembuluh darah limpa yang memproduksi cairan lympatic untuk mengontrol sistem kekebalan tubuh, antara lain dada, leher bagian depan, ketiak, lengan depan bagian atas, pangkal paha, bagian persendiaan, tonsil tenggorokan, dan ulu hati.

Secara lebih lengkap titik-titik terlarang sebagai berikut:

1. Inveksi baru. Karena darah akan mengucur deras dan keluar terlalu banyak. Karena dengan torehan yang tipis pada epidermis saja, darah bisa keluar banyak yang dapat mengakibatkan anemia.
2. Patella atau tempurung lutut
3. Tepat di sendi-sendi tulang
4. Varises. Benar-benar merupakan tindakan yang amat bodoh jika gelas bekam mengenai varises. Jika pembuluh darah vena yang mengalami varises itu pecah, maka dapat mengancam nyawa pasien.
5. Tumor dan kanker. Prinsipnya sama dengan varises.
6. Tulang punggung kecuali di bagian bawah servikal dan bagian atas torakal serta bagian bawah lumbar.
7. Pusat kelenjar limfa atau getah bening atau node lymphaticy.
8. Lubang-lubang alami, seperti telinga, pusar, puting susu atau payudara, mata, telinga.
9. Bagian yang terkena cacar air. Prinsipnya sama dengan luka baru.
10. Di bagian tubuh yang sangat sakit karena asam urat stadium tinggi.
11. Bagian perut wanita hamil. Kalaulah harus dihijamah, maka dapat dihijamah dari arah belakang atau punggung.
12. Bagian tubuh yang sensitive dan banyak syaraf yang lembut, seperti pergelangan lengan tangan dalam. Hal ini hanya sebatas untuk kehati-hatian, karena toh sayatan dilakukan amat tipis di epidermis
13. Tepat di lipatan tubuh, seperti ketiak, selangkangan, siku dalam.

Keutamaan dan manfaat bekam

Menurut keyakinan umat Muslim, bekam adalah salah satu pengobatan yang paling ideal bagi mereka,d‎an terbaik ‎bagi umat Nabi Muhammad, kemudian didalam berbekam terkandung kesembuhan d‎an terdapat kebaikan

Berbekam sangat pula diyakini oleh umat Muslim dapat meringankan otot yang kaku dan mempertajam pandangan mata orang yang di bekam. ‎Berbekam itu diyakini pula menjadi penetral ketegangan emosi seseorang, ‎kemudian perintah berbekam sendiri menurut kisah dari Abdullah bin Mas'ud adalah anjuran dari para malaikat ketika Muhammad sedang Mi'raj ke Sidrat al-Muntaha.

Waktu ideal berbekam

Waktu yang paling ideal untuk melakukan hijamah adalah sebagai berikut:

Siklus jam: rentang ± 3 jam sesudah makan,
Siklus harian: antara jam 8.00–10.00 atau jam 13.00–15.00,
Siklus mingguan: Senin, Selasa dan Kamis,
Siklus bulanan: tanggal 17, 19, 21 dari bulan Qomariyah,
Siklus tahunan: bulan Sya’ban.

Kemudian ada pula pendapat yang menyatakan bahwa berbekam bisa dilakukan kapan saja, ketika darah sudah tidak normal, kebiasaan ini dilakukan oleh Imam Ahmad bin Hambal.

Termuat di dalam atsar bahwa berbekam yang dilaksanakan pada waktu perut kosong, rentang waktu kurang lebih 3 jam sesudah makan, merupakan pengobatan, pada waktu perut kenyang merupakan penyakit.

Pengarang Kitab Al-Qonun, Ibnu Sina berkata: "Dianjurkan untuk tidak berbekam pada awal bulan, karena darah belum bergerak dan bergejolak. Juga tidak di akhir bulan karena darah telah berkurang. Melainkan pada pertengahan bulan di mana darah benar-benar telah bergejolak dan banyak karena banyaknya sinar rembulan".

Beberapa Hadits tentang Hijamah (Bekam)

Para malaikat menyampaikan wasiat tentang hijamah. Dari Abdullah bin Mas’ud RA, dia berkata: “Rasulullah SAW pernah menyampaikan sebuah hadits tentang malam dimana beliau diperjalankan bahwa beliau tidak melewati sejumlah malaikat melainkan mereka semua menyuruh Beliau SAW dengan mengatakan: “Perintahkanlah umatmu untuk berbekam“” (Shahih Sunan at-Tirmidzi, Syaikh al-Albani (II/20), hasan gharib).
Pada malam aku di-isra’kan, aku tidak melewati sekumpulan malaikat melainkan mereka berkata:“Wahai Muhammad suruhlah umatmu melakukan bekam.” (HR Sunan Abu Daud, Ibnu Majah, Shahih Jami’us Shaghir 2/731) 
Dari Ibnu ‘Abbas RA, Rasulullah SAW bersabda: “Tidaklah aku berjalan melewati segolongan malaikat pada malam aku diisra’kan, melainkan mereka semua mengatakan kepadaku: ‘Wahai Muhammad, engkau harus berbekam’.” (Shahih Sunan Ibnu Majah, Syaikh al-Albani (II/259)) 
Dari Ibnu Umar RA, Rasulullah SAW bersabda: “Tidaklah aku melewati satu dari langit-langit yang ada melainkan para malaikat mengatakan: ‘Hai Muhammad, perintahkan ummatmu untuk berbekam, karena sebaik-baik sarana yang kalian pergunakan untuk berobat adalah bekam, al-kist, dan syuniz semacam tumbuh-tumbuhan’.” (KitabKasyful Astaar ‘an Zawaa-idil Bazar, karya al-Haitsami (III/388))

Hukum Bekam

Imam Ghazali berpendapat, yang dinukilkan dalam kitabTasyirul Fiqih lil Muslimil Mu’ashiroleh Dr. Yusuf Qardhawi: “Al Hijamah adalah termasuk fardhu kifayah. Jika di suatu wilayah tidak ada seorang yang mempelajarinya, maka semua penduduknya akan berdosa. Namun jika ada salah seorang yang melaksanakannya serta memadai, maka gugurlah kewajiban dari yang lain. Menurut saya, sebuah wilayah kadang membutuhkan lebih dari seorang. Tapi yang terpenting adalah adanya jumlah yang mencukupi dan memenuhi seukuran kebutuhan yang diperlukan. Jika di sebuah wilayah tidak ada orang yang Muhtajib (ahli bekam), suatu kehancuran siap menghadang dan mereka akan sengsara karena menempatkan diri di ambang kehancuran. Sebab Dzat yang menurunkan penyakit juga menurunkan obatnya, dan memerintahkan untuk menggunakannnya serta menyediakan sarana untuk melaksanakannya, maka dengan meremehkannya berarti sebuah kehancuran telah menghadang.”

Apa itu Bekam?

Bekam merupakan metode pengobatan dengan cara mengeluarkan darah yang terkontaminasi toksin atau oksidan dari dalam tubuh melalui permukaan kulit ari. Dalam istilah medis dikenal dengan istilah ‘Oxidant Release Therapy’ atau ‘Oxidant Drainage Therapy’ atau istilah yang lebih populer adalah ‘detoksifikasi’. Cara ini lebih efektif dibandingkan dengan cara pemberian obat antioksidan (obat kimiawi) yang bertujuan untuk menetralkan oksidan di dalam tubuh sehingga kadarnya tidak makin tinggi. Tapi jika efek obat antioksidan sudah habis, oksidan akan tumbuh dan berkembang kembali. Karena itu, para dokter biasanya memberikan obat antioksidan secara kontinyu.

Untuk mengeluarkan oksidan dari dalam tubuh butuh ketrampilan khusus. Caranya dengan penyedotan menggunakan alat khusus yang sebelumnya didahului dengan pembedahan minor (sayatan khusus) secara hati-hati di titik-titik tertentu secara tepat dalam tubuh. Jika oksidan dapat dikeluarkan semua maka penyumbatan aliran darah ke organ-organ tertentu dalam tubuh dapat diatasi, sehingga fungsi-fungsi fisiologis tubuh kembali normal.

Penelitian Bekam

Pada saat ini di negeri-negeri barat (Eropa dan Amerika) melalui penelitian ilmiah, serius dan terus-menerus menyimpulkan fakta-fakta ilmiah bagaimana keajaiban bekam sehingga mampu menyembuhkan berbagai penyakit secara lebih aman dan efektif dibandingkan metode kedokteran modern. Sehingga bekam mereka terapkan dalam kehidupan sehari-hari dan bermuncullah Ahli Bekam serta Klinik Bekam di kota-kota besar di Amerika dan Eropa.

Bahkan pada tahun-tahun terakhir ini pengobatan dengan bekam telah dipelajari dalam kurikulum fakultas kedokteran di Amerika, walaupun mereka tidak pernah mau mengakui bahwa bekam adalah warisan Rasulullah SAW, dokter terbaik sepanjang zaman. Ironisnya, sekarang ini orang Islam sendiri masih memandang sinis terhadapthibbun nabawi, padahal kita semua mengakui secara lisan bahwa Rasulullah SAW adalahuswatun khasanah. Semoga Allah SWT menyelamatkan aqidah kita!

Berdasarkan laporan umum penelitian tentang pengobatan dengan metode bekam tahun 2001 M (300 kasus) dalam buku Ad Dawa’ul-Ajib yang ditulis oleh ilmuwan Damaskus Muhammad Amin Syaikhu didapat data sebagai berikut: 

1) dalam kasus tekanan darah tinggi, tekanan darah turun hingga mencapai batas normal,
2) dalam kasus tekanan darah rendah, tekanan darah naik hingga batas normal,
3) kadar gula darah turun pada pengidap kencing manis dalam 92,5 % kasus,
4) jumlah asam urat di darah turun pada 83,68% kasus,
5) pada darah bekam yang keluar, didapati bahwa eritrosit yang didalamnya berbentuk aneh, tidak berfungsi normal, menganggu kinerja sel lain.

Renungan

Di tengah derasnya serbuan pengobatan modern dan pengobatan alternatif dari dalam atau luar negeri kedalam lingkungan kaum muslimin, tanpa jaminan kehalalan, memaksa kita menggunakan bahan dan cara yang haram, bahkan dapat membawa kita kepada perbuatan syirik, sangat mahal tapi tanpa jaminan kesembuhan secara sempurna, bahkan mungkin menimbulkan komplikasi yang lebih berat, maka kembali kepadathibbun nabawiadalah solusi yang tepat dan selamat. Keuntungan ganda akan kita peroleh, yaitu kesehatan tubuh dan terselamatkannya aqidah umat Islam.

Bekam menjadi pilihan terbaik untuk berobat, karena murah, aman, praktis dan sesuai sunnah Rasulullah SAW. Apabila bekam dilakukan secara baik dan benar sesuai kaidah medis, maka akan memberikan hasil yang luar biasa. Insya Alloh.‎

1 komentar:

  1. Ass,,,Saya Ibu Siti Di Singapore - Saya Mengutarakan Kalau Saya Menang Togel Lagi,Itu Atas Bantuan NYAI RONGGENG Terimah Kasih Banyak Yaa NYAI YAng Telah Memberikan Angka Jitu Nya Kepada Saya Yaitu 9283 Dan Alhamdulillah Berhasil,Berkat Bantuan NYAI Saya Sudah Bisa Membahagiakan Kedua Orang Tua Saya,Bahkan Semua Hutang-Hutang Saya Bersama Hutan Kedua Orang Tua Saya Semuanya Pada Lunas Dan Bahkan Saya Juga Sudah Bisa Membuka Usaha Kecil-Kecilan,Bagi Anda Yg Ingin Seperti Saya Silahkan Hub Nomor NYAI RONGGENG Di : 085286344499 ATAU BUKA BLOK NYAI RONGGENG SILAHKAN KLIK DISINI Karena Cuma Angka Ghoib NYAI RONGGENG Saja Yg Memberikan Bukti YAng Lain Maa Cuma Menghabiskan Uang Saja,Nomor Ritual NYAI RONGGENG Memang Selalu Tepat Dan TerBukti.

    BalasHapus