Translate

Minggu, 11 November 2018

Bait-bait Syair Yang Tertulis Di Area Makam Rosululloh SAW

Pintu/akses masuk ke Maqbaroh Rasulullah sholallahu alaihi wa sallam. Pintu ini berada di timur Makam. Dan pintu ini sebenarnya tepatnya ada di bagian rumahnya Sayyidah Fatimah rodhiyallahu anha, sehingga pintu ini juga dinamakan Pintu Sayyidah Fatimah ra.

Kita akan membahas kaligrafi kuno yang berada tepat diatas pintu tersebut. Ini yakni Syair Syair pujian atas Baginda Nabi yang tertulis mengelilingi Maqbaroh beliau.

Jika diperhatikan dengan cermat dan teliti, maka bunyi Syair Qosidah tersebut sbb:

فمدحه لم يزل داءب مدى عمري # وحبه عند رب العرش مستندي

"Memuji nya senantiasa menjadi kebiasaanku disepanjang usiaku # Dan mencintai nya di sisi Dzat Pemilik Arsy menjadi tumpuanku".

Adapun di kunci/gembok pintu ini tertuliskan penggalan Qosidah Burdah milik Imam Bushiri rohimahullah.

هو الحبيب الذي ترجي شفاعته # لكل هول من الاهوال مقتحم

"Huwalhabiibul ladzi Turja Syafa'atuhu Likulli Hawlin minal ahwali Muqtahimii"

"Dia adalah kekasih yang diharapkan syafa'atnya pada setiap bencana dari bencana-bencana yang mencekam"

Tahukah Anda bahwasanya ada perubahan dalam tulisan di jeruji makam Rasulullah shallallahu alaihi wasallam, yang semula bertuliskan : “YA ALLAH, YA MUHAMMAD”, menjadi “YA ALLAH YA MAJID”. Memang sungguh artistik, sehingga perubahan ini tidak disadari oleh banyak orang. Teknisnya, huruf ‘ha’ diganti dengan huruf ‘jim’ dan kemudian huruf ‘mim’ diganti dengan huruf ‘ya’.

Perubahan ini dilakukan karena menurut pemahaman mufti Saudi, bahwa, Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam sudah meninggal dunia, sehingga tidak patut dipanggil-panggil atau dalam Grammar Arabic istilahnya tidak perlu dibubuhi huruf atau kalimat ‘Nidaa’ (panggilan atau memanggil) seperti ‘Yaa’ (Wahai, Hai)

Kendati demikian, ada 2 syair yang tidak diganti oleh mereka, berkat penjagaan dari Allah SWT. dan Insya Allah tulisan yang merupakan peninggalan berharga yang tidak bisa di hapus oleh siapapun dari zaman ke zaman, sampai akhir zaman!. Sejak dulu, sampai zaman dinasti kerajaan Saudi di bawah pimpinan Raja Abdul Aziz, pendiri kerajaan, kemudian di susul oleh keturunannya, Saud, Faisal, Khalid, Raja Fahd, Abdullah, Salman, dan hingga saat ini, tulisan tersebut masih tetap bisa di baca. Tulisan tersebut adalah:

يا خير من دفنت في الترب أعظمـه ** فطاب من طيبهـن القـاع والأكـم
نفسي الفـداء لقبـر أنـت ساكنـه ** فيه العفاف وفيـه الجـود والكـرم

“Wahai jasad termulia di lahat kau bersemayam, Lahad dan tanah bersemerbak dari semerbakmu.
Ku korbankan diriku demi makam kau berdiam, Yang penuh kebijakan, keindahan dan kemurahanmu”

Sejarah 2 Syair Di Depan Pintu Makam Nabi

Diriwayatkan oleh Al-Imam Al-hafidh Al syeikh imadudin Ibnu Katsir dari Al-‘Utbi, Ia berkata:

Aku pernah duduk di dekat kuburan Nabi SAW, kemudian datanglah seorang Arab dusun lalu berkata,

Salam sejahtera atas engkau, Wahai utusan Allah
Salam sejahtera atas engkau, Wahai kekasih Allah
Salam sejahtera atas engkau, yang membawa risalah kebenaran bagi seluruh umat

Aku mendengar Allah SWT berfirman,

وَلَوْ أَنَّهُمْ إِذ ظَّلَمُوٓا۟ أَنفُسَهُمْ جَآءُوكَ فَٱسْتَغْفَرُوا۟ ٱللَّهَ وَٱسْتَغْفَرَ لَهُمُ ٱلرَّسُولُ لَوَجَدُوا۟ ٱللَّهَ تَوَّابًۭا رَّحِيمًۭا

“Sesungguhnya jikalau mereka ketika menganiaya dirinya dating kepadamu, lalu memohon ampun kepada Allah, dan Rasul pun memohonkan ampun untuk mereka, tentulah mereka mendapati Allah maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang” (QS: An- Nisa :64)

Kini aku datang kepadamu untuk memohon ampun kepada Allah atas dosaku dan meminta syafaatmu.”

Kemudian ia melantunkan syair:

“Wahai orang terbaik yang dikubur di tempat yang paling agung ini
Sehingga tempat ini menjadi indah karena keindahannya
Jiwaku menjadi tebusan untuk kuburan yang engkau tempati ini
Di dalamnya ada kesucian, kemurahan dan kedermaan.”

Tak lama setelah lelaki itu pergi aku tertidur. Dalam mimpi aku melihat Nabi shallallahu alaihi wasallam bersabda, “Wahai Utbi, susullah lelaki dusun itu, lalu kabarkan kepadanya bahwa Allah telah mengampuni dosanya.”

Kisah di atas disebutkan oleh Al Mawardi dalam kitabnya, Al Haawi Al Kabiir (4/544). An-Nawawi juga menukilnya dalam kitabnya Al Majmuu’ (8/274). Beliau berkata, “Di antara perkataan paling baik adalah apa yang disampaikan oleh Al Mawardi, Al Qadhi Abu Thayyib dan seluruh sahabat kami tentang kisah Utbi yang mereka nilai baik.” Ibnu Katsir juga menukil kisah itu dalam tafsirnya. Beliau berkata, “Banyak orang telah menyebutkan kisah yang masyhur dari Utbi ini, di antaranya Syaikh Abu Nashr bin Ash Shobbaagh dalam kitabnya, Asy Syamil.” (Tafsir Ibnu Katsir surat An-Nisaa’ ayat 64).

Hingga sekarang ini, 2 syair di atas masih terukir pada tiang makam Rasulullah shallallahu alaihi wasallam.

Bagi yang tidak tahu, mungkin dua bait ini tidak penting. Namun, sebenarnya telah terjadi perdebatan panjang mengenai syair ini dan mengenai kisah penuturnya, dari segi sanad dan akidah.

Di antaranya adalah perdebatan antara Sayyid Muhammad Al-Maliki dalam buku beliau, berjudul : Mafahim Yajib An Tusohhah, dengan Menteri Agama Islam, Wakaf dan Dakwah Saudi, Syeikh Sholih Al Syeikh dalam buku beliau, berjudul : Hadzihi Mafahimuna.

ALLAHU AKBAR !!!

اللّهمّ صلِّ على سيّدنا محمّدٍ وآله وصحبه وسلِّم

Wallohul Waliyyut Taufiq Ila Sabilul Huda

Tidak ada komentar:

Posting Komentar