Translate

Rabu, 04 Mei 2016

Penjelasan Tentang Sholat Hadiyah Untuk Mayit

Dengan Nama Allah Dzat Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang
Segala puji bagi Allah SWT yang telah mewajibkan sholat kepada hamba-Nya, dan memerintahkan mereka agar melakukannya dengan sebaik-baiknya, dan menggantungkan keberhasilan dan keuntungan dengan menjalankan sholat dengan khusyu’, dan menjadikan sholat sebagai pembeda antara iman dan kufur, dan menjadikan sholat sebagai pencegah dari melakukan perbuatan yang keji dan munkar.
Sholawat dan salam sejahtera senantiasa terlimpahkan kepada Baginda Nabi Muhammad SAW beserta seluruh keluarga dan shahabatnya, serta kepada orang-orang yang mengikuti sunah-sunahnya dan mengikuti petunjuknya.

قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: أول ما افترض الله على أمتي الصلواتالخمس, وأول ما يرفع من أعمالهم الصلوات الخمس, وأول ما يسألون من أعمالهم الصلوات الخمس. فمن كان ضيع شيئا منها يقول الله تبارك وتعالى: انظروا هل تجدون لعبدي نافلة من صلاة تتمون بها ما نقص من الفريضة, فيؤخذ ذلك على فرائض الله وذلك برحمة الله وعدله. فإن وجد فضل وضع في ميزانه وقيل له ادخل الجنة مسرورا. وإن لم يوجد له شيء من ذلك أمرت به الزبانية تأخذه بيديه ورجليه ثم يقذف به فى النار
Baginda Rasulullah SAW bersabda : Yang pertama kali Allah SWT wajibkan pada umatku adalah sholat lima waktu. Yang pertama kali dinaikkan dari amal ibadah umatku adalah sholat lima waktu. Yang pertama kali ditanyakan dari amal ibadah umatku adalah sholat lima waktu. Maka, barang siapa menyia-nyiakan sebagian darinya, Allah SWT berfirman (kepada para malaikat) : Apakah kalian menemukan ibadah sholat sunah dari hamba-Ku ini, untuk menyempurnakan kekurangan pada sholat wajibnya ? Maka diambillah sholat sunah tersebut untuk menyempurnakan sholat-sholat fardlu yang telah diwajibkan Allah SWT. Hal ini semata-mata rahmat dan keadilan Allah SWT. Maka apabila ditemukan kelebihan kebaikan di timbangan amalnya, dikatakanlah padanya : “Masukkan dia ke sorga dengan senang “. Namun bila tidak ditemukan ibadah sholat sunah untuk menyempurnakan sholat wajib, maka Malaikat Zabaniyyah diperintahkan untuk menyeret kedua tangan dan kakinya agar melemparkannya ke neraka.

وقال رسول الله صلى الله عليه وسلم: يقول الله تبارك وتعالى: ما تقرب إلي المتقربون بمثل أداء ما افترضتُ عليهم، ولا يزال العبد يتقرب إلي بالنوافل حتى أحبه، فإذا أحببتهُ كنتُ سمعه الذي يسمع به، وبصره الذي يبصر به.
ولسانه الذي ينطق به، ويده التي يبطش بها، ورجله التي يمشي بها
Baginda Rasulullah SAW bersabda : Allah SWT Berfirman : Sesungguhnya tiada yang lebih utama bagi hamba yang mendekat kepada-Ku melebihi mereka yang melakukan ibadah fardlu yang Aku wajibkan pada mereka. Dan apabila hamba-Ku senantiasa melakukan ibadah-ibadah sunah (sebagai tambahan ibadah fardlu) niscaya Aku akan mencintainya. Dan apabila Aku mencintainya maka Aku berikan pendengaran khusus padanya, Aku berikan penglihatan khusus padanya, Aku berikan ucapan yang khusus padanya, Aku berikan kekuatan khusus pada tangannya dan Aku berikan kekuatan khusus pada kakinya untuk berjalan

وقال رسول الله صلى الله عليه وسلم: الصلاة معراج المؤمن‎

Baginda Rasulullah SAW bersabda : Sholat adalah merupakan tangga naik bagi orang mukmin
وقال رسول الله صلى الله عليه وسلم: إن أقرب ما يكون العبد إلى الله أن يكون ساجدا‎
Baginda Rasulullah SAW bersabda : Sesungguhnya paling dekatnya seorang hamba pada Allah SWT adalah saat dia bersujud kepada-Nya
وقال رسول الله صلى الله عليه وسلم: إن العبد ليصلي الصلاة لا يكتب له نصفها ولا ثلثها ولا ربعها ولا خمسها ولا سدسها  ولا عشرها  وكان يقول  إنما يكتب للعبد من صلاته ما عقل منها
Baginda Rasulullah SAW bersabda : Sesungguhnya seorang hamba tidaklah diterima sholatnya walaupun setengahnya saja, atau sepertiganya, atau seperempatnya, atau seperlimanya, atau seperenamnya, atau sepersepuluhnya. Namun yang diterima adalah yang dilakukannya dengan kontak (menghudluri/menghayati segala yang dia baca dan dia lakukan).

Kematian bagi makhluk hidup adalah suatu kemestian. Meskipun berbeda cara dan penyebabnya sakit, tua, kecelakaan, dan seterusnya. Jasadnya pun, bisa dimana saja, atau musnah sama sekali tanpa bekas. Kematian lambat atau cepat adalah mutlak bagi makhluk termasuk manusia.

Manusia adalah makhluk yang terbebani tanggung jawab dalam hayatnya, terutama terhitung sejak baligh. Perbuatan manusia akan dibalas menurut baik dan buruknya. Pertanggungjawaban mereka akan dihisab kelak di hari Kiamat. Allah sebagai hakim yang adil, takkan keliru dalam menghitungdan mengadili amal setiap orang.Namun, sebelum pembalasan hari Kiamat, nikmat dan siksa kubur benar adanya. Manusia yang telah terpisah jiwa dari raganya, akan didatangi malaikat untuk pertanyaan tentang Tuhan, rasul, pedoman hidup dan seterusnya. Malaikat ini akan bersikap sesuai perintah, menyiksa dan memberikan nikmat bagi mayit.

Manusia kecuali para rasul, dalam hidupnya tak lepas dari dosa. Dosa inilah yang lalu mesti ditebus dengan siksa kubur oleh yang bersangkutan. Jerit pedih mereka yang sudah mati memang tak didengar oleh manusia yang hidup. Dalam keterangan Rasulullah, hanya hewan hidup lah yang mendengar jeritan mayit yang tersiksa. Mayit pun harus menanggung kelakuan buruknya di dunia. Mereka hanya bisa menerima siksa tanpa bisa melakukan sesuatu apapun.

Mengingat itu, kita yang masih hidup mesti mengambil satu langkah agar dapat meringankan siksa kubur mayit. Lebih istimewa lagi, kita lakukan terhadap orang yang kita kenal, cintai atau yang sangat berjasa dalam kehidupan kita, orang tua, guru, atau kiai.

Yang paling menakutkan bagi seorang mayit adalah ketika malam pertama di alam kubur, maka alangkah lebih baik jika kita memberikan sedekah kepada orang yang beru meninggal dunia pada malam pertamanya di alam kubur dengan mengerjakan sholat Anisil Qobri. Sholat ini dikerjakan 2 rekaat yang dilaksanakan setelah mengerjakan Sholat Maghrib.
Hadiah itu bisa berupa shalat dua rakaat atau berupa sedekah yang pahalanya ditujukan kepada mayyit. Seperti yang diterangkan Rasulullah SAW dalam sabdanya;

روي عن النبي صلى الله عليه وسلم أنه قال لا يأتى على الميت أشد من الليلة الأولى, فارحموا بالصدقة من يموت. فمن لم يجد فليصل ركعتين يقرأ فيهما: أي في كل ركعة منهما فاتحة الكتاب مرة, وآية الكرسى مرة, وألهاكم التكاثر مرة, وقل هو الله أحد عشر مرات, ويقول بعد السلام: اللهم إني صليت هذه الصلاة وتعلم ما أريد, اللهم ابعث ثوابها إلى قبر فلان بن فلان فيبعث الله من ساعته إلى قبره ألف ملك مع كل ملك نور وهدية يؤنسونه إلى يوم ينفخ فى الصور.

Diriwayatkan dari Rasulullah, Ia bersabda, “Tiada beban siksa yang lebih keras dari malam pertama kematiannya. Karenanya,kasihanilah mayit itu dengan bersedekah. Siapa yang tidak mampu bersedekah, maka hendaklah sembahyang dua raka‘at. Di setiap raka‘at, ia membaca surat Alfatihah 1 kali, Ayat Kursi 1 kali, surat Attaktsur 1 kali, dan surat Al-ikhlash 11 kali. Setelah salam, ia berdoa, ‘Allahumma inni shallaitu hadzihis shalata wa ta‘lamu ma urid. Allahummab ‘ats tsawabaha ila qabri fulan ibni fulan (sebut nama mayit yang kita maksud),’ Tuhanku, aku telah lakukan sembahyang ini. Kau pun mengerti maksudku. Tuhanku, sampaikanlah pahala sembahyangku ini ke kubur (sebut nama mayit yang dimaksud), niscaya Allah sejak saat itu mengirim 1000 malaikat. Tiap malaikat membawakan cahaya dan hadiah yang kan menghibur mayit sampai hari Kiamat tiba.” [Syekh Nawawi Albantani,Nihayatuz Zain, Hal. 107].

Hadiah semacam ini dalam tradisi Islam Nusantara dikenal dengan berbagai sebutan sesuai kaedah local masing-masing. Ada yang menyebutnya ‘tahlilan’, ada yang menyebutnya arwahan, ada yang menyebut samadiahan dan lain sebagainya. Semua itu merupakan perilaku terpuji yang telah me-tradisi dalam wacana Islam Nusantara. Begitu pula dengan shalat hadiah dua rakaat untuk mayit, yang kesunnahannya dilakukan saat malam pertama mayit meninggal. Walaupun taka apa pula jika dilakukan setelah jauh-jauh hari sepeninggal si mayit.

Pahala dari berbagai hadiah itu juga mengalir bagi kita yang masih hidup dan melakukannya, seperti yang diterangkan dalam sebuah hadits

أن فاعل ذلك له ثواب جسيم, منه أنه لا يخرج من الدنيا حتى يرى مكانه فى الجنة.

“Siapa saja yang melakukan sedekah atau sembahyang itu, akan mendapat pahala yang besar. Di antaranya, ia takkan meninggalkan dunia sampai melihat tempatnya di surga kelak.”
Sejumlah ulama menganjurkan akan baiknya sembahyang 2 raka‘at ini. Ringan dan mudah dilakukan, “Beruntunglah orang yang melakukan sembahyang ini setiap malam dan menghadiahkan pahalanya untuk mayit kaum muslimin.”

Sebagai umat Islam, kita dipanggil untuk peduli dan menanam bibit kasih sayang terhadap alam, hewan dan manusia baik hidup maupun sudah meninggal. Hanya saja, bentuk kasih yang dipersembahkan mesti disesuaikan bagi penerimanya. Untuk saudara kita yang sudah meninggal, kita bisa melakukan sedekah dan sembahyang 2 raka‘at di atas.

Inilah yang dicontohkan Rasulullah SAW. para ulama dan kiai mengawetkan ajaran luhur Rasulullah dengan menuliskan, mengajarkan, menyontohkannya kepada masyarakat luas. Dengan demikian, ajaran Nabi Muhammad SAW. akan lestari hingga hari akhir kelak.


Tata Cara shalat:

Niat sholat Anisil Qobri :

اصلى سنة لأنس القبر ركعتين لله تعالى

“ Saya niat shalat anisil Qobri karena Allah ta’ala” 

sholat Anisil Qobri adalah Shalat dua rekaat shalat seperti shalat biasa pada umunya akan tetapi setelah baca fatikhah membaca :

1. Ayat Qursi 1x
2. Al hakumut takatsur 1x
3. Qulhuwallohu ahad 11x
4. Qul Falaq 1x
5. Qul Nas 1x
Kemudian setelah salam membaca do’a sholat Anisil Qobri sebagai berikut:

اللهم انى صليت هذه الصلاة وتعلم ما اريد. اللهم ابعث ثوابها الى روح........بن.......

Allahumma inni shallaitu hadzihis shalata wa ta‘lamu ma urid. Allahummab ‘ats tsawabaha ila qabri fulan ibni fulan (sebut nama mayit yang kita maksud),’ Tuhanku, aku telah lakukan sembahyang/Sholat ini. Kau pun mengerti maksudku. Tuhanku, sampaikanlah pahala Sholatku ini ke kuburnya.... Bin/Binti... (sebut nama mayit yang dimaksud),

Untuk sempurnanya Sholat Anisil Qobri, ditambah dengan do'a sebagai berikut :

 اللهم انه (ها) نزل بك وانت خير منزل بك به (ها)


lalu Do’a sholat Anisil Qobri: 

اللهم انى صليت هذه الصلاة وتعلم ما اريد اللهم ابعث ثوابها الى روح ........... / الى ارواح جميع امة هذا الرسول.

dan do'a sholat Anisil Qobri
:
اللَّهُمَّ إِنِّى أَعُوذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَعَذَابِ النَّارِ وَفِتْنَةِ الْمَحْيَا وَالْمَمَاتِ وَشَرِّ الْمَسِيحِ الدَّجَّالِ 

“Allahumma inni a’udzu bika min ‘adzabil qobri, wa ‘adzabin naar, wa fitnatil mahyaa wal mamaat, wa syarri fitnatil masihid dajjal" 

[Ya Allah, aku meminta perlindungan kepada-Mu dari siksa kubur, siksa neraka, penyimpangan ketika hidup dan mati, dan kejelekan Al Masih Ad Dajjal].” (HR. Muslim)

Takhtimah

SHALAT dalam bentuk apapun juga namanya….adalah…….. DO’A yaitu Permohonan kepada Allah dengan mengingat Allah swt., baik untuk diri sendiri maupun untuk orang lain siapapun dia, apakah yang masih hidup ataupun mereka yg sudah tiada. Ternyata setiap kita shalat, maka saat duduk tasyahud akhir, WAJIB membaca do’a TAHYAT dimana shalat akan menjadi batal apabila duduk dalam duduk tasyahud akhir tidak membaca Doa Tahyat, yg didalamnya ada do’a selamat bagi para SHOLIHIN dan ” wa ala ‘ali ( bg Keluarga Rasulullah saw. dan Keluarganya Nabi Ibrahim as. ) “. Itu berarti bahwa RAHMAT ALLAH TIDAK PERNAH ADA PUTUSNYA BAGI SELURUH MAKHLUQ MANUSIA CIPTAAN ALLAH, baik bagi yang masih hidup ataupun yang sudah dialam barzahk. Memohon apapun juga kepada Allah lebih aula jika dilakukan dalam shalat, karena didalam shalat ada SUJUD dimana Rasulullah saw. saat/momentum Hamba yg paling terdekat dengan Khaliknya untuk berdo’a.

SHALAT HADIAH adalah ” shalat untuk mendo’akan mereka yang sudah meninggal agar dapat diringankan / dibebaskan dari azab kubur “. ‘Ulama menamakannya shalat hadiah karena dalam penjelasan tentang shalat hadiah ini dijabarkan bahwa : ” Allah akan mengirimkan 1.000 Malaikat ( ke liang lahat alam barzahknya si mayit ) membawa NUR dan HADIAH kepada si Mayit yang amat sangat berguna bagi mayit hingga ditiupnya sangkakala “.

Bagi yang tidak yakin dan tidak mau mengerjakan shalat hadiah ini, ya sudah saja, jangan repot2 melarang.

Wallohul Waliyyut Taufiq Ila Sabilul Huda‎

Tidak ada komentar:

Posting Komentar