Translate

Kamis, 04 Juni 2020

Kopi Minuman Kaum Shufi Dan Orang-orang Mulia

Tahukah Anda bahwa kopi adalah minuman para sufi? Dan taukah Anda bahwa para Ulama yang berkomentar tentang kopi?

Di antara ulama yang saya temukan komentarnya dalam kajian saya seperti yang dikutip oleh Al Allamah Abdul Qodir Bin Muhammad Al Jaziry Dalam kitabnya Umdatus Shofwah fi Hukmil Qohwah, banyak ulama yang berfatwa mengenai hukum kebolehan meminum kopi seperti Syidi Syeh Zakariya Al anshori, Syidi Syeh Abdurrohman Bin Ziyad , Syidi Syeh Zarruq Al Maliki Al Maghribi,  Syidi Syeh Abu Bakr bin Salim Attarimi, dan Syidi Syeh Abdulloh Al Haddad.

Nama-nama yang telah disebut di atas merupakan tokoh tokoh besar sufi. Tidak hanya berfatwa bahkan banyak juga ulama yang telah mengarang kitab yang isinya membahas Khusus mengenai hukum kopi dan faidah Meminum kopi, diantaranya Sayyid Al Allamah Abdurrohman bin Muhammad Al Aidrus dalam Risalah Inusi as-Shofwah bi Anfusi al-Qohwah, juga Al Imam Al Faqih Syeh Bamakhromah mengarang syair tentang kopi yang Syairnya di komentari oleh banyak ulama.

Dikisahkan, setelah Syekh Ali Bin Umar as-Syadziliy diangkat menjadi wali Quthb di zamannya, masyarakat ketika itu sering mengalami mushibah dan gangguan keamanan akibat gangguan jin dan manusia. Sehingga pada suatu hari beliau bertemu dengan al-Khidhir dan al-Khidhir memberikan dua batang ranting puun al-Bun dan berkata;

“Wahai Ali Bin Umar, tanamlah puun ini nanti satu saat bebuah masaklah buahnya, maka kau akan selamat dari segala kejahatan jin dan manusia.”

Penemu kopi tersebut, berbeda dengan Imam Abul Hasan as-Syadziliy pendiri Thoriqoh Syadziliyah (wafat tahun 656 Hijriyah) sebagaimana banyak disinyalir banyak informasi yang beredar di internet.

Penisbahan nama as-Syadziliy lantaran beliau pernah 3 tahun belajar di Mesir dan mengambil baiat Thoriqoh as-Syadziliyah. Dan beliaulah orang pertama yang menyebarkan Thariqoh As-syadziliyah di Yaman.

Sedangkan menurut Imam Najmuddin al-Ghazziy Seorang pakar sejarah mencatatkan dalam kitab al-Kawakib as-Sairah Fi A’yan al-Miah al-A’syirah:

” Bahwa Orang yang pertama kali menjadikan kebiasaan minum kopi sebagai minuman berkhasiat adalah syekh Abi Bakr Bin Abdullah al-Aidrus beliau bikin racikan kopi dari buah pohon Bun.

Pada suatu hari Sidi Ahmad Mahmud mendatangi rumah seorang wali Quthb bernama Sidi Al Arabiy Bin Saih rahimahullah tokoh besar dalam thoriqoh tijaniyah yang juga merupakan guru beliau. Beliau disuguhkan kopi Bun, padahal beliau tidak pernah ngopi lantaran hukumnya masih diperdebatkan di kalangan ahli fiqh. Sidi al-Arabiy Bin Saih rahimahullah mengetahui hal itu dan berkata dalam sebuah syair:

إغنم أخي قهوتنا  وشربها ولونها
ولا تمل لعاذل  عن شربها ولو نهى

Bersenang-senanglah wahai saudaraku dengan kopi kami saat meminumnya dan cita rasanya. Jangan kau cendrung pendapat orang yang mencela peminum kopi sekalipun ia melarangnya.

Beliau pun sepontanitas menjawab dengan syair:

نعم نعم يا من علا  على السماك والسها

Iya, iya wahai orang yang punya reputasi tinggi di atas bintang Simak dan Suha.

Imam Abdul Ghoni bin Ismail an-Nabulsiy (wafat tahun 1143 Hijriyah) mengatakan kehalalan kopi melalui dua bait syairnya:

قهوة البن حلال * قد نهى الناهون عنها
كيف تُدعى بحرام * وأنا أشرب منهـــــا

” Biji kopi itu halal, sungguh mereka para pelarang telah melarangnya
Bagaimana bisa mereka menyatakan hal itu haram sedangkan aku meminumnya”

Pasti kita penasaran kenapa para ulama bahkan para sufi mengistimewakan kopi?

قَهْوَةُ الْبُنِّ يَا أَهْلَ الْغَرَامْ * سَاعَدَتْنِيْ عَلَى طَرْدِ الْمَنَامْ
وَ أَعَانَتْنِيْ بِعَوْنِ اللهِ عَلى * طَاعَةِ اللهِ وَ الْعَالَمُ نِيَامْ
قَافُهَا الْقُوْتُ وَ الْهَاءُ الْهُدَى * وَاوُهَا الْوُدُّ وَ الْهَاءُ هِيَامْ
لاَ تَلُوْمُوْنِيْ عَلَى شُرْبِيْ لَهَا * إِنَّهَا شُرْبُ سَادَاتٍ كِرَامٍ

Wahai orang-orang yang asyik dalam cinta sejati dengan-Nya, kopi membantuku mengusir kantuk. Dengan pertolongan Alloh, kopi menggiatkanku taat beribadah kepada-Nya di kala orang-orang sedang terlelap. [Qahwah (kopi)], qaf adalah quut (makanan), ha adalah hudaa (petunjuk), wawu adalah wud (cinta), dan ha adalah hiyam (pengusir kantuk). Janganlah kau mencelaku karena aku minum kopi, sebab kopi adalah minuman orang_orang yang mulia.

Coba kita lihat komentar Al Imam Ibnu Hajar Al Haitami ;

ثم اعلم ايها القلب المكروب أن هذه القهوه قد جعلها اهل الصفاء مجلبة للأسرار مذهبة للأكدار وقد اختلف في حلها اولا وحاصل ما رجحه ابن حجر في شرح العباب بعد ان ذكر أنها حدثت في اول قرن العاشر . ان للوسائل حكم المقاصد ،فمهما طبخت للخير كانت منه وبالعكس فافهم الأصل

"Lalu ketahuilah duhai hati yang gelisah bahwa kopi ini telah dijadikan oleh Ahli shofwah (orang orang yang bersih hatinya) sebagai pengundang akan datangnya cahaya dan rahasia Tuhan, penghapus kesusahan. Para ulama berbeda pendapat akan kehalalannya, namun alhasil yang diunggulkan oleh Ibnu Hajar dalam kitab Syarhul Ubab setelah penjelasan bahwa asal usul kopi di awal abad kesepuluh hijriyah memandang dari Qoidah 'bagi perantara menjadi hukum tujuannya' maka selama kopi ini dimasak untuk kebaikan maka mendapat kebaikannya begitu juga sebaliknya, maka fahami asalnya."

Dalam Diwan Syekh Bamakhromah beliau berkata ; "Dalam gelas kerinduan itu membuat orang yang meminumnya berada dalam tingkatan para perindu dan memakaikannya pakaian ahli pecinta dalam kedekatan kepada Allah. Bahkan jika seandainya diminum oleh seorang Yahudi maka niscaya hatinya akan mendapatkan tarikan hidayah dan inayah Tuhan."

وكان الحبيب أبو بكر بن عبد الله العطاس يقول : إن المكان الذي يُترك خالياً يسكنون فيه الجن ، والمكان الذي تفعل به القهوة لا يسكنونه الجن ولا يقربونه

Al Habib Abu Bakar bin Abdulloh Al Atthos berkata ssungguhnya tempat/rumah kok tinggalkan dlm keadaan sepi/kosong/suwung maka para jin akan menempatinya,,,,sedangkan rumah/suatu tmpat yang mana disitu biasa mmbuat hidangan wedang kopi maka para jin gak akan bisa menempatinya dan gak akan bisa mendekat alias mengganggu.

Dan Al Habib Abdurrohman Shofi Assegaf mengatakan; "...bahwa kopi yang disiapkan oleh para Sufi ini Esensinya untuk menarik Hati kepada Allah SWT maka pahamilah isyarah dan bedakan antara setiap argumentasi" . Imam Ahmad Assubki juga berkata ;

قال احمد بن علي السبكى  ; واما منافعها يعني القهوه تقريبا ... فالنشاط للعبادة  والأشغال المهمة وهضم الطعام وتحليل الرياح والقولنج والبلغم كثيرا

"Kopi manfaatnya yaitu kira-kira untuk membuat semangat ibadah dan pekerjaan penting juga menghancurkan makanan, agar tidak masuk angin dan menghilangkan dahak yang banyak."

Ada juga yang menganggap kopi (qohwah) mirip dengan nama khomer, maka ulama memberikan jawaban dalam kitab inasus Shofwah sebagai berikut ; "Penamaan qohwah bagi sebagian orang dianggap menyerupai nama khomer, tentu tuduhan ini tidak mendasar karena tidak harus kesamaan nama juga menunjukkan sama maknanya,  bahkan para sholihin dan shadat membuktikan bahwa kopi digunakan untuk beribadah kepada Allah SWT."

Dalam Tarikh Ibnu Toyyib dikatakan:

يا قهوة تذهب هم الفتى # انت لحاوى العلم نعم المراد
شراب اهل الله فيه  الشفا # لطالب الحكمة بين العباد
حرمها الله على جاهل # يقول بحرمتها بالعناد

"Kopi adalah penghilang kesusahan pemuda, senikmat-nikmatnya keinginan bagi engkau yang sedang mencari ilmu. Kopi adalah minuman orang yang dekat pada Allah didalamnya ada kesembuhan bagi pencari hikmah diantara manusia. Kopi diharamkan bagi orang bodoh dan mengatakan keharamannya dengan keras kepala."

Suatu ketika as-Sayyid Ahmad bin Ali Bahr al-Qadimi jumpa dengan Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam dalam keadaan terjaga. Ia berkata kepada Nabi.:

“Wahai Rasulullah, aku ingin mendengar hadits darimu secara langsung tanpa perantara.”

Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam menjawab: “Aku akan memberikan kepadamu 3 hadits:

Pertama; ” Selama bau biji kopi Bun masih tercium aromanya di mulut seseorang, maka selama itu pula malaikat akan beristighfar (memintakan ampun) untuknya.”

Kedua; Siapa saja yang membawa Subhah (tasbeh) dia akan dicatat sebagai orang yang berdzikir baik ia sedang gunakan berdzikir atau tidak.”

Ketiga:” Siapa saja yang menziarahi seorang wali baik yang masih hidup atau yang telah wafat, maka dirinya mendapat keutamaan pahala orang yang beribadah di setiap sudut bumi sampai dirinya terpotong-potong.”

روي أن رجلاً صالحاً من أهل المغرب كان يجتمع بالنبي صلى الله عليه وسلم يقظة فقال: يا رسول الله إنّي أشرب القهوة فما أقول عند شربها ؟

Diriwayatkan bahwa seorang laki-laki shalih dari Maghrib (Maroco) pernah berkumpul bersama Rasulullah shallallahu alaihi wasallam dalam keadaan terjaga lalu berkata; Wahai Rasulallah, sesungguhnya aku adalah peminum kopi, karena itu, apa yang harus aku baca ketika meminumnya?

قال: *قل :*

Rasulallah shallallahu alaihi wasallam bersabda; “Bacalah;

*اللهم اجعلها نوراً لبصري وعافيةً لبدني وشفاءً لقلبي ودواءً لكلّ داء يا قوي يا متين*

Wahai Allah jadikanlah kopi ini cahaya bagi pandanganku, kesehatan bagi tubuhku, kesembuhan bagi hatiku dan obat segala penyakit wahai Dzat Yang Mahakuat lagi Kokoh.

*واتل البسملة واشرب.*

Dan bacalah Basmalah, lalu minum”.

ثمّ قال: *إن الملائكة تستغفر لك ما دام طعم القهوة في فمك.*

Kemudian beliau melanjutkan; “Sesungguhnya malaikat senantiasa memohonkan ampun untukmu selama aroma kopi itu masih tercium di mulutmu”.

[Keterangan]

لا تسأل أيها السلفي المتحجر عن سند الرواية، فالحديث وإن كان منقطعاً وإن كان راويه الوحيد مجهول فإنه صحيح. لأن راويه المجهول هو من الأولياء الصالحين الذين يرون رسول الله يقظةً.

Wahai kaum salafi yang membatu, janganlah kamu mempertanyakan sanad hadits ini. Hadits ini sekalipun Munqoti’, perawinya tunggal dan majhul, sesungguhnya ini adalah hadits shahih, karena perawi yang majhul itu adalah (Sayyid Ahmad bin Ali Bahr al-Qadimi) salah seorang wali yang shalih yang mampu melihat Rasulullah dalam keadaan terjaga.

Kesimpulannya, kopi merupakan minuman para sufi yang digunakan untuk taqarrub, mendektkan diri kepada Allah SWTyang mana memiliki banyak faidah baik secara rohani ataupun medis.

Adapun dzikir yang dianjurkan oleh para ulama sebelum minum kopi selain membaca Bismillah dan sholawat adalah membaca Ya Qowiyyu 116 kali. Lantaran lafazh ( القهوة ) dalam hitungan hasabul jumal kabir berjumlah 116, cocok dengan bilangan hasabul jumal asmaul husna ( القوي ) dengan minum kopi ngambil berkah nama Allah al-Qowiy Yang Maha Kuat agar menjadi kuat beribadah dan beraktivitas.

Kebiasaan ulama sadah alawiyin (Habaib dari Hadramaut Yaman) sebelum minum kopi mereka membaca tartibul fatihah milik al-Habib Ahmad Bin Ahmad al-Muhdhar rahimahullah sebagai berikut;

الفاتحة لمشايخ القهوة البنية والسادة العلوية والصوفية وكل ولي وولية ومن شربها بنية ان الله يصلح الطوية ويقضي الحوائج الدينية والدنيوية بجاه خير البرية ان يسهل البنين والعوين ويقضي عنا الدين ويصلح ذات البين بجاه الحسن والحسين وعمران بن الحصين وخديجة زوجة سيد الكونين واللى حضرة النبي سيدنا محمد صلى الله عليه وآله وصحبه وسلم

Sanad Muttashil kepada Imam Abu Bakr Bin Abdullah al-Aidrus Radhiyallahu anhu, alFaqir riwayatkan sebagai berikut:

احمد الحسني عن العلامة المسند السيد عبد الرحمن الكتاني عن والده الحافظ السيد محمد عبد الحي بن عبد الكبير الكتاني الحسني عن المعمر السيد صافي الجفري المدني عن السيد طاهر المذكور عن السيد عبد الله بن أحمد بن عمر الهندواني عن أبيه عن السيد محمد بن أبي بكر الشلي باعلوي صاحب ” المشرع الروي ” وهو عن والده الإمام أبي بكر بن أحمد عن شيخه العارف بالله عمر بن عبد الله العيدروس عن صنوه وشيخه الشيخ محمد عن والده الشيخ العارف بالله أبي بكر ابن عبد الله العيدروس رضي الله عنه .

Wallohul Waliyyut Taufiq Ila Sabilul Huda

1 komentar:

  1. Assalamualaikum..
    Kalau bisa di kasih harokat dong biar yang awam bisa baca arabnya juga...mkasih

    BalasHapus