Translate

Selasa, 09 Maret 2021

Filosofi Keris Dapur Brojol

 Keris Brojol adalah salah satu dhapur Keris lurus dengan ukuran panjang bilah normal. Bentuk Keris ini sangat sederhana dengan gandhik polos dan hanya terdapat pejetan saja, sedangkan ricikan lainnya tidak ada. Keris Brojol termasuk Keris yang populer dan paling banyak dijumpai seperti halnya Keris Tilam Upih.

Tapi dibalik bentuknya yang sangat sederhana dan lugu tersebut, Keris dhapur Brojol memiliki filosofi tentang kehidupan dan muatan spiritual yang dapat dijadikan sebagai tuntunan hidup. Tapi pandangan masyrakat umum tentang Keris Brojol yang sudah terlanjur melekat adalah pada tuah atau khasiatnya yang dapat mempermudah proses kelahiran jabang bayi, sehingga Keris ini identik sebagai pusakanya dukun bayi.

Filosofi Keris Brojol:

Sebagaimana dhapur Keris lainnya, Keris Brojol juga merupakan suatu karya yang memiliki muatan spiritual berupa ajaran-ajaran hidup. Secara terminologi, Brojol memang identik atau erat kaitannya dengan proses kelahiran (mbrojol).

Brojol merupakan ungkapan peristiwa kelahiran jabang bayi ke dunia yang biasa disebut "mbrojol" oleh masyarakat Jawa. Oleh karena itu, kemudian Keris Brojol banyak dimiliki oleh para dukun bayi untuk membantu mempermudah proses lahiran (persalinan). Dan faktanya Keris dhapur Brojol memang banyak dimiliki oleh para dukun bayi yang diwariskan secara turun-temurun dari generasi ke generasi.

Hal itu menunjukkan adanya kepercayaan masyarakat Jawa jaman dahulu pada kekuatan ghaib Keris Brojol yang diyakini dapat membantu melancarkan proses lahiran (persalinan), sehingga Keris ini identik sebagai pusaka ageman dukun bayi.

Padahal, makna sesungguhnya dari Keris dhapur Brojol sebagai simbol kelahiran jabang bayi sebetulnya yang dimaksud bukan pada proses kelahiran itu sendiri (mbrojol/lahir), akan tetapi lebih ditujukan pada kesucian jabang bayi yang baru dilahirkan, yaitu fitrah Manusia.

Bayi yang baru dilahirkan tentu masih polos dan suci tanpa dosa. Pesan yang ingin disampaikan oleh sang Empu melalui Keris dhapur Brojol adalah agar Manusia dapat dilahirkan/disucikan kembali secara spiritual atau kembali pada fitrahnya. Karena pada hakekatnya, dalam diri setiap Manusia ada fitrah untuk senantiasa berbuat baik dan menjauhkan diri dari perbuatan jahat dan angkara murka.

Sejatinya nurani Manusia selalu merindukan kedamaian dan ketenangan, karena jauh didasar lubuk hati setiap Manusia pada dasarnya selalu ada kerinduan untuk menuju jalan yang lurus. Inilah fitrah Manusia yang sesungguhnya, fitrah yang diajarkan oleh semua Agama.

Ricikan pada Keris dhapur Brojol juga memiliki pesan moral yang dalam, yaitu: Pejetan menunjukkan kelapangan hati dan Gandhik polos menunjukkan ketabahan dalam menjalani hidup. Kelapangan hati terhadap segala sesuatu yang diperoleh, khususnya terhadap keadaan yang tidak menyenangkan hati.

Pada dasarnya setiap Manusia pasti memiliki keyakinan pada kekuasaan dan takdir TUHAN. Namun demikian, kita harus tetap berikhtiar, dan harus berusaha semaksimal mungkin untuk dapat meraih apa yang kita cita-citakan. Namun setiap usaha yang kita lakukan perlu dijalani dengan sewajarnya, "ora ngoyo" atau memaksakan diri diluar batas kemampuan sampai melanggar norma-norma yang ada di masyarakat dan ajaran Agama serta merugikan orang lain.

Orang yang hidup ngoyo dan neko-neko (bertingkah) cenderung akan berbuat dan berperilaku tidak baik yang justru akan menjauhkan dirinya dari pencapaian fitrahnya sebagai Manusia.

Tuah Keris Brojol:

Jika mengacu pada arti kata "Brojol" atau "Mbrojol" yang artinya keluar dengan mudah atau lancar, maka dapat disimpulkan jika tuah dari Keris Brojol adalah untuk melancarkan segala urusan, termasuk melancarkan rejeki dan juga melancarkan proses kelahiran jabang bayi.

Keris Brojol adalah simbolisasi harapan dan doa kepada TUHAN agar pemilik Keris ini selalu diberikan kemudahan atau kelancaran dalam segala hal seperti filosofi Brojol atau mbrojol.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar