Translate

Selasa, 09 Maret 2021

Filosofi Keris Kelengan

 Keris keleng/kelengan adalah Keris yang tidak berpamor sehingga warna bilahnya menjadi hitam legam ketika diwarangi. Penempaan Keris kelengan biasanya sangat matang sehingga meskipun bilahnya hitam legam tanpa dihiasi pamor, tapi keris ini tetap memiliki pesona tersendiri bagi para penggemar Tosan Aji.


Keris keleng lebih mengutamakan kematangan tempa dan juga kesempurnaan garap. Garap yang dimaksud meliputi rancang bangun, keindahan bentuk bilah, termasuk semua ricikannya. Kesempurnaan garap bermakna ketepatan etika dan sopan santun kita, bisa juga bermakna keselarasan dengan lingkungan hidup.


Keris Keleng juga bisa menjadi bahasa untuk memahami tingkat kematangan Empu pembuatnya secara lahir maupun batin yang tidak lagi ingin menonjolkan kelebihannya. Sederhana namun menyimpan misteri yang dalam.


Secara lahir bisa dilihat kesanggupan sang Empu dalam mengolah besi untuk menjadi matang dan presisi. Dalam penggarapan Keris tersebut juga dibutuhkan jam terbang, kecermatan dan ketelitian karena Keris Keleng sebetulnya tetap diselipi bahan pamor tapi oleh sang Empu sengaja disembunyikan atau dibuat agar tidak kelihatan.


Keris Kelengan berbeda dengan Keris Pengawak Wojo yang hanya menggunakan satu bahan logam saja sehingga proses pengerjaannya jauh lebih mudah karena hasil akhirnya ketika diwarangi pasti akan menjadi hitam polos karena memang tidak menggunakan bahan pamor.


Hanya Empu Keris yang berpengalaman saja yang dapat membuat Keris Kelengan yang sempurna karena sebelum bilah Keris diwarangi, warna bilahnya masih putih sebab warna dari bahan-bahan yang digunakan seperti besi, baja dan pamor masih terlihat sama. Jika penggarapannya tidak sempurna atau tidak cermat maka ketika di warangi pamornya akan muncul.


Penggunaan bahan pamor yang disembunyikan tersebut tentunya memiliki makna tersendiri yang hanya bisa dipahami dengan kedalaman rasa. Kedalaman batin Empu diterjemahkan dalam bilah Keris yang hitam polos tidak bergambar yang mengisyaratkan jika sang Empu telah menep (mengendap) dari keinginan duniawi. 


Makna yang disampaikan harus diterjemahkan dengan kedalaman rasa yang bersahaja dan efek yang ditimbulkan dari sugesti terhadap Keris keleng tersebut adalah bahwa Keris tersebut diharapkan dapat menjadi inspirasi tentang ketulusan/keikhlasan dan kerendahan hati.


Dari sudut pandang spiritual, Keris Kelengan menyimbolkan tentang keberadaan TUHAN yang ada tapi tidak terlihat, tidak terlihat tapi ada. Sedangkan dari sudut pandang kehidupan, Keris Keleng memiliki makna agar dalam kehidupan ini tidak perlu menonjolkan (menyombongkan) apa yang kita miliki. Langit tidak perlu mengatakan bahwa dirinya tinggi dan sampah tidak perlu mengatakan bahwa dirinya kotor.


Dari sisi isoteri, Keris keleng memiliki kekuatan ghaib yang lebih besar dan tuah yang multifungsi dibandingkan dengan Keris berpamor, karena Empu pembuatnya lebih mengutamakan isi daripada keindahan fisiknya. Keris Keleng juga sulit dibaca tuahnya, bahkan oleh orang yang memiliki ilmu kebatinan sekalipun. Oleh karena itulah, Keris keleng juga bisa dijadikan sebagai Keris tindih. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar