Translate

Selasa, 28 Mei 2019

Istiqomah Dalam Muroqobah

Sedikit tentang pentingnya istiqomah dalam muraqabah.


Pertama kali saat kita sedang membaca sholawat berulang-ulang, terkadang kepala ini terasa pusing berat, kenapa demikian? karena otak sadar diajak wisata ke satu dunia dengan fenomena yang sama sekali tidak dimengerti oleh otak kita. Itu artinya kita sedang menuju ke dunia tertentu, yakni Muraqabah.

Kemudian pada hari-hari berikutnya rasa pusing itu berangsur-angsur hilang. Terkadang jika bermunajatnya dalam intensitas lebih, badan bisa meriang dan tidak jelas jenis penyakitnya.

Ada juga saat selesai bermujahadah reaksi kita berubah bukan ketenteraman yang kita dapatkan namun haluan hati ini menjadi dongkol, jengkel, ingin ngamuk dan sebagainya. Lalu siapa yang bisa menaklukkan perasaan semacam ini? tetap tabah dan istiqopmah lah yang mampu menggedor pintu tebal yang berlapis daya adikodrati itu.

Memang dari sananya disetting demikian dan sangat sulit untuk ditembus. kalau pintu kegaiban atau dimensi X itu mudah ditembus ya gawat. Bisa-bisa banyak kematian disana-sini hanya gara-gara kesurupan, hanya gara-gara kerasukan jin dan lain sebagainya.

Tak perlu marah, tak perlu dongkol,  Karena oleh Allah dimensi tersebut dibuat seperti itu kok, enjoy saja lah saat bermunajat sukma.

Gelap, itu adalah zona dimana tidak ada satu cahayapun yang menerangi dinding-dinding kita. KIra-kira butuh 15-20 menit (tergantung jiwa masing-masing) lagi akan muncul seberkas cahaya, bisa berupa lorong goa yang panjang dan ada seberkas cahaya didalamnya dan sebagainya.

Maka, untuk memasuki dimensi X masuklah ke lorong cahaya tersebut, lorong goa itu aman untuk kita masuki tanpa adanya efek apapun. Karena itu adalah gerbang energi, dan dari situlah suatu maqom (kedudukan) seseorang dengan cahaya terang berbinar. cahaya didalam lorong itulah keadaan nyata kita saat ini.

Begitulah Ayat-ayat / tanda-tanda kekuasaan Allah yang ditunjukkan kepada ahli dzikir sesuai ayat "Tanyakan kepada ahli dzikir, jika kamu tidak mengetahuinya" karena ahli dzikir dapat mengetahui atau bahkan melihat kedudukan atau problem seseorang. Ini bukan karena hasil kerja khodam ataupun perewangan, cahaya itu muncul atas kehendak Allah yang ditunjukkan kepada orang-orang yang mau berdzikir dan mendekatkan diri kepada-Nya. Begitulah cara Allah menghidupi dan memelihara hamba-hamba-Nya.

Lihatlah...! para supranaturalis yang menuju lorong cahaya secara tidak sadar menggunakan Antem Kromo dan Pujamantra tertentu, itu sama saja ajian itu mengebor jiwa kita, ya bobol jadinya dan alam bawah sadar pun jebol. Sehingga walaupun dia tidak menggunakan konsentrasi atau pujamantra dia b isa nembus dimensi X.

Nah... biasanya bagi pengamal model ilmu tembus / ilmu terawangan semacam ini baru terkena letupan energi sedikit saja bisa muntah darah dan terkadang bisa majnun (gila) atau mati. Makanya, demi keamanan, mereka menggunakan perewangan (dalam bahasa arab disebut Khodam). Itu artinya sama juga kita keluar dari mulut buaya masuk di mulut komodo hahahahaha.....

jadi, saat kita bermunajat, harus tetap tabah, dan istiqomah, itulah inti dari muraqabah hingga kita benar-benar bisa nembus maqom / kedudukan kita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar