Translate

Rabu, 15 Mei 2019

Penjelasan Syahadat Lima

Dari 'Ubaadah bin As-Shaamit radhiyallahu 'anhu, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa alihi wasallam bersabda:

من شهد ان لا اله الا الله وحده لا شريك له وان محمدا عبده ورسوله وان عيسی عبد الله ورسوله وكلمته القاها الی مريم وروح منه والجنة حق والنار حق ادخله الله الجنة علی ما كان من العمل

"(1) Barangsiapa yang bersaksi tidak ada sesembahan yang benar selain Allah,  ada sekutu baginya, (2) dan bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba Allah dan rasul-Nya, (3) bersaksi bahwa 'Isa adalah hamba Allah dan rasul-Nya, serta kalimat-Nya yang disampaikan kepada Maryam dan ruh yang diciptakan-Nya, (4) bersaksi surga itu benar adanya, (5) dan bersaksi neraka itu benar adanya, maka Allah akan memasukkan dirinya ke dalam surga sesuai dengan kualitas amalannya." (HR. Al-Bukhari dan Muslim)

Syaikh 'Abdullah bin Jaarullah, "Makna bersaksi yakni mengucapkan kalimat syahadat dengan mengetahui maknanya dan mengamalkan kandungannya secara lahir maupun batin. Kata "syahida" (شهد) menunjukkan, suatu persaksian tidak dianggap sah kecuali didasari ilmu, keyakinan, ikhlas dan pembenaran.

Laa ilaaha illallaah artinya tidak ada sesembahan yang "benar" selain Allah (bukan tidak ada Tuhan selain Allah). Maka mengucapkan kalimat syahadat jika tanpa mengetahui maknanya, tanpa didasari keyakinan dan tidak menjalankan konsekuensinya berupa sikap "Al-Baraa'" (berlepas diri) dari segala bentuk kesyirikan serta mengikhlaskan perkataan dan perbuatannya hanya untuk Allah, maka syahadatnya sama sekali tidak bermanfaat.

Persaksian bahwa Muhammad adalah hamba Allah dan rasul-Nya (utusan-Nya) mengonsekuensikan seseorang beriman kepada beliau, membenarkan semua yang dikabarkan, menaati yang beliau perintahkan, meninggalkan yang beliau larang. Beliau adalah seorang hamba, yakni tidak boleh disembah, namun beliau juga seorang rasul (utusan Allah), yakni tidak boleh didustakan, wajib ditaati dan mengikutinya.

'Isa adalah hamba Allah dan rasul-Nya. Persaksian ini membantah keyakinan Nashaara terhadap 'Isa 'alaihissalam yang dianggap sebagai Tuhan atau anak Tuhan atau salah satu dari tiga oknum (trinitas), karena beliau adalah hamba-Nya. Juga membantah anggapan orang-orang Yahuudi yang menuduh beliau sebagai anak zina, karena beliau adalah Rasul-Nya. Keabsahan Islam seseorang sangat ditentukan oleh sikap berlepas dirinya dari keyakinan dua kelompok tersebut. Sedangkan kalimat-Nya adalah perkataan Allah, "Kun!" (jadilah!), maka jadilah ia. Allah menciptakan 'Isa dengan kalimat yang disampaikan kepada Maryam melalui malaikat Jibriil, setelah beliau mendapat perintah Allah untuk meniupkan ruh ciptaan-Nya kepada Maryam.

Bersaksi bahwa surga yang diberitakan Allah dalam Al-Qur'an sebagai tempat yang disediakan untuk orang-orang yang bertaqwa adalah benar adanya dan tidak ada keraguan. Begitu pula neraka yang Allah beritakan dalam Al-Qur'an sebagai tempat orang-orang kafir, tidak ada keraguan padanya.

Maka orang yang bersaksi dengan kebenaran 5 kalimat syahadat tersebut, ia akan masuk surga sesuai dengan kualitas amalannya. Ahlut Tauhid (orang yang bertauhid dengan manhaj yang benar) pastinya akan masuk surga, hanya saja sesuai dengan amalannya. Ada yang mendapat derajat lebih tinggi, ada pula yang lebih rendah. (Al-Jaami'ul Fariid hal. 15-17)

Kandungan syahadat

Ikrar

Ikrar adalah pernyataan seorang muslim mengenai keyakinannya. Ketika seseorang mengucapkan kalimat syahadah, maka ia memiliki kewajiban untuk menegakkan dan memperjuangkan apa yang ia ikrarkan.

Sumpah

Syahadat juga bermakna sumpah. Seseorang yang bersumpah, berarti dia bersedia menerima akibat dan risiko apapun dalam mengamalkan sumpahnya tersebut. Seorang muslim harus siap dan bertanggung jawab dalam tegaknya Islam dan penegakan ajaran Islam.

Janji

Syahadat juga bermakna janji. Artinya, setiap muslim adalah orang-orang yang berserah kepada Allah dan berjanji setia untuk mendengar dan taat dalam segala keadaan terhadap semua perintah Allah beserta segala pesan yang disampaikan oleh Allah melalui pengutusan Muhammad.

Persaksian

Syahadat juga bermakna penyaksian. Artinya, bahwa setiap muslim menjadi saksi atas pernyataan ikrar, sumpah dan janji yang dinyatakannya. Dalam hal ini adalah kesaksiannya terhadap keesaan Allah dan terhadap kerasulan Nabi Muhammad.

Wallohul Waliyyut Taufiq Ila Sabilul Huda

3 komentar:


  1. ingin mendapatkan uang banyak dengan cara cepat
    ayo segera bergabung dengan kami di ionqq^^com
    add pin bb 58ab14f5 || ditunggu ya^^

    BalasHapus
  2. Artikel yang sangat bermanfaat. Kunjungi juga ELSUBHA GROSIR TASBIH IMPOR MESIR. Harga Murah kualitas terjamin. Bergaransi.

    BalasHapus
  3. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus