Translate

Senin, 26 Februari 2018

BEBERAPA DOA YANG DIAJARKAN ROSULULLOH SAW

Telah shahih beberapa hadits sebagai berikut :

عَنْ أَبِي نَعَامَةَ، أَنَّ عَبْدَ اللَّهِ بْنَ مُغَفَّلٍ، سَمِعَ ابْنَهُ يَقُولُ: اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ الْقَصْرَ الْأَبْيَضَ عَنْ يَمِينِ الْجَنَّةِ إِذَا دَخَلْتُهَا، فَقَالَ: أَيْ بُنَيَّ، سَلِ اللَّهَ الْجَنَّةَ وَتَعَوَّذْ بِهِ مِنَ النَّارِ، فَإِنِّي سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ: " إِنَّهُ سَيَكُونُ فِي هَذِهِ الْأُمَّةِ قَوْمٌ يَعْتَدُونَ فِي الطَّهُورِ وَالدُّعَاءِ "

Dari Abi Na’aamah ia berkata : Bahwasannya Abdullah bin Mughaffal mendengar anaknya berdoa : ‘Ya Allah, aku memohon kepada-Mu sebuah istana putih yang terletak di sisi kanan surga, jika kelak aku masuk surga’. Maka ia (‘Abdullah bin Mughaffal) berkata : “Wahai anakku, mohonlah kepada Allah surga dan mohonlah kepada-Nya perlindungan dari api neraka. Karena sesungguhnya aku pernah mendengar Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda : ‘Sesungguhnya kelak akan ada satu kaum dari umat ini yang melampaui batas dalam bersuci dan berdoa” [Diriwayatkan oleh Abu Daawud no. 96, Ibnu Maajah no. 3864, dan yang lainnya; shahih].

عَنْ أَبِي نَعَامَةَ، عَنْ ابْنٍ لِسَعْدٍ، أَنَّهُ قَالَ: سَمِعَنِي أَبِي وَأَنَا أَقُولُ: اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ الْجَنَّةَ وَنَعِيمَهَا وَبَهْجَتَهَا، وَكَذَا، وَكَذَا، وَأَعُوذُ بِكَ مِنَ النَّارِ وَسَلَاسِلِهَا وَأَغْلَالِهَا، وَكَذَا، وَكَذَا، فَقَالَ: يَا بُنَيَّ، إِنِّي سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ: " سَيَكُونُ قَوْمٌ يَعْتَدُونَ فِي الدُّعَاءِ " فَإِيَّاكَ أَنْ تَكُونَ مِنْهُمْ، إِنَّكَ إِنْ أُعْطِيتَ الْجَنَّةَ أُعْطِيتَهَا وَمَا فِيهَا مِنَ الْخَيْرِ، وَإِنْ أُعِذْتَ مِنَ النَّارِ أُعِذْتَ مِنْهَا وَمَا فِيهَا مِنَ الشَّرِّ

Dari Abi Na’aamah dari anaknya Sa’d (bin Abi Waqqaash),ia berkata : Ayahku mendengarku ketika aku berdoa : “Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu surga, kenikmatannya, lalu ini, dan itu. Dan aku berlindung kepada-Mu dari neraka, rantai-rantainya, belenggu-belenggunya, lalu ini, dan itu”. Lalu ayahku berkata : “Wahai anakku, sesungguhnya aku pernah mendengar Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda : ‘Kelak akan ada satu kaum yang melampaui batas dalam berdoa’. Waspadalah agar engkau jangan sampai termasuk kaum tersebut. Seandainya engkau diberikan surga, maka akan diberikan pula segala yang ada di dalamnya dari kebaikan. Dan jika engkau dijauhkan dari neraka, maka akan dijauhkan pula segala apa yang ada di dalamnya dari kejelekan” [Diriwayatkan oleh Abu Daawud no. 1480; shahih].

Kandungan Hadits :

1.    Diharamkannya berlebih-lebihan dalam berdoa, karena hal tersebut termasuk melampaui batas, dan Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas.

2.    Diantara bentuk-bentuk melampaui batas/berlebih-lebihan dalam berdoa :

a.    Meminta sesuatu yang dilarang dan diharamkan Allah terhadap hamba-Nya ketika hidup di dunia, sebagaimana permohonan Bani Israaiil kepada Muusaa ‘alaihis-salaam :

فَقَالُوَاْ أَرِنَا اللّهِ جَهْرَةً فَأَخَذَتْهُمُ الصّاعِقَةُ بِظُلْمِهِمْ

“’Perlihatkanlah Allah kepada kami dengan nyata’.Maka mereka disambar petir karena kedhalimannya” [QS. An-Nisaa’ : 153].

b.    Mengangkat suara ketika berdoa sebagaimana yang terdapat dalam firman-Nya ta’ala :

ادْعُواْ رَبّكُمْ تَضَرّعاً وَخُفْيَةً إِنّهُ لاَ يُحِبّ الْمُعْتَدِينَ

“Berdoalah kepada Tuhanmu dengan berendah diri dan suara yang lembut. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas” [QS. Al-A’raaf : 55].

c.    Memperinci permohonan (sebagaimana dalam hadits di atas).

Beberapa Contoh Doa Untuk Berbagai Keperluan Dari Rosululloh

« اللَّهُمَّ بِعِلْمِكَ الْغَيْبَ وَقُدْرَتِكَ عَلَى الْخَلْقِ ، أَحْيِنِي مَا عَلِمْتَ الْحَيَاةَ خَيْرًا لِي ، وَتَوَفَّنِي إِذَا عَلِمْتَ الْوَفَاةَ خَيْرًا لِي ، اللَّهُمَّ وَأَسْأَلُكَ خَشْيَتَكَ فِي الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ ، وَأَسْأَلُكَ كَلِمَةَ الْحَقِّ فِي الرِّضَا وَالْغَضَبِ ، وَأَسْأَلُكَ الْقَصْدَ فِي الْفَقْرِ وَالْغِنَى ، وَأَسْأَلُكَ نَعِيمًا لَا يَنْفَدُ ،  وَأَسْأَلُكَ قُرَّةَ عَيْنٍ لَا تَنْقَطِعُ ، وَأَسْأَلُكَ الرِّضَاءَ بَعْدَ الْقَضَاءِ ، وَأَسْأَلُكَ بَرْدَ الْعَيْشِ بَعْدَ الْمَوْتِ ، وَأَسْأَلُكَ لَذَّةَ النَّظَرِ إِلَى وَجْهِكَ ، وَالشَّوْقَ إِلَى لِقَائِكَ فِي غَيْرِ ضَرَّاءَ مُضِرَّةٍ ، وَلَا فِتْنَةٍ مُضِلَّةٍ ، اللَّهُمَّ زَيِّنَّا بِزِينَةِ الْإِيمَانِ ، وَاجْعَلْنَا هُدَاةً مُهْتَدِينَ »

”Ya Allah, dengan pengetahuan-Mu terhadap semua yang ghaib, dengan kuasa-Mu atas semua makhluk, hidupkanlah saya selama Engkau menilai hidup itu lebih baik bagi saya. Matikanlah saya jika Engkau menilai kematian itu lebih baik bagi saya. Ya Allah, Saya meminta kepada-Mu agar saya memiliki rasa takut kepada-Mu baik secara dhahir maupun batin. Saya meminta ucapan yang haq baik dalam keadaan terkendali maupun ketika emosi. Saya meminta kepada-Mu kesederhanaan (hemat) baik ketika kaya maupun miskin. Saya meminta kepada-Mu kenikmatan yang tak pernah sirna, ketenangan mata yang tiada terputus. Saya meminta kepada-Mu rasa rela atas takdir, Saya meminta kepada-Mu mengembalikan kehidupan setelah kematian. Saya meminta kepada-Mu nikmatnya melihat atas Dzat-Mu, kerinduan berjumpa dengan-Mu, tanpa bahaya dan ujian yang menyesatkan. Ya Allah, hiasilah kami dengan iman dan jadikanlah kami orang-orang yang mendapatkan petunjuk.” (HR Ahmad 4/364, dan Nasa’i 3/54)

« اللَّهُمَّ ارْزُقْنِي حُبَّكَ وَحُبَّ مَنْ يَنْفَعُنِي حُبُّهُ عِنْدَكَ ، اللَّهُمَّ مَا رَزَقْتَنِي مِمَّا أُحِبُّ فَاجْعَلْهُ قُوَّةً لِي فِيمَا تُحِبُّ ، اللَّهُمَّ وَمَا زَوَيْتَ عَنِّي مِمَّا أُحِبُّ فَاجْعَلْهُ فَرَاغًا لِي فِيمَا تُحِبُّ »

”Ya Allah, berilah saya rezeki mencintai-Mu dan mencintai orang yang memiliki nilai cinta di sisi-Mu. Ya Allah, apapun yang Engkau berikan yang sesuai dengan yang saya senangi, jadikanlah sebagai nilai yang Engkau senangi. Ya Allah, apapun yang Engkau genggam dari apa yang saya senangi, maka jadikanlah sebagai kelonggaran bagi saya untuk digunakan dalam hal yang Engkau senangi.” (HR Turmudzi 5/523)

« اللَّهُمَّ طَهِّرْنِي مِنْ الذُّنُوبِ وَالْخَطَايَا ، اللَّهُمَّ نَقِّنِي مِنْهَا كَمَا يُنَقَّى الثَّوْبُ الْأَبْيَضُ مِنْ الدَّنَسِ ، اللَّهُمَّ طَهِّرْنِي بِالثَّلْجِ وَالْبَرَدِ وَالْمَاءِ الْبَارِدِ »

”Ya Allah, sucikanlah saya dari dosa dan kesalahan, bersihkan kami sebagaimana bersihnya pakaian putih dari kotoran. Ya Allah sucikanlah saya dengan salju dan air yang dingin.” (HR Turmudzi 5/515, dan Nasa’i 1/198-199)


« اللَّهُمَّ رَبَّ جِبْرَائِيلَ وَمِيكَائِيلَ وَرَبَّ إِسْرَافِيلَ أَعُوذُ بِكَ مِنْ حَرِّ النَّارِ وَمِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ »

”Ya Allah, wahai Tuhannya Jibril, Mikail dan Israfil, saya berlindung kepada-Mu dari panasnya neraka dan siksa kubur.” (HR Nasa’i 8/278)

« اللَّهُمَّ أَلْهِمْنِي رُشْدِي وَأَعِذْنِي مِنْ شَرِّ نَفْسِي »

”Ya Allah, ilhamkan kepada saya petunjuk kebenaran, lindungi saya dari keburukan diri sendiri.” (HR Ahmad 4/444, dan Turmudzi 5/519)

« اللَّهُمَّ رَبَّ السَّمَاوَاتِ وَرَبَّ الْأَرْضِ وَرَبَّ الْعَرْشِ الْعَظِيمِ رَبَّنَا وَرَبَّ كُلِّ شَيْءٍ ، فَالِقَ الْحَبِّ وَالنَّوَى وَمُنْزِلَ التَّوْرَاةِ وَالْإِنْجِيلِ وَالْفُرْقَانِ ،  أَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّ كُلِّ شَيْءٍ أَنْتَ آخِذٌ بِنَاصِيَتِهِ ، اللَّهُمَّ أَنْتَ الْأَوَّلُ فَلَيْسَ قَبْلَكَ شَيْءٌ ، وَأَنْتَ الْآخِرُ فَلَيْسَ بَعْدَكَ شَيْءٌ ، وَأَنْتَ الظَّاهِرُ فَلَيْسَ فَوْقَكَ شَيْءٌ ، وَأَنْتَ الْبَاطِنُ فَلَيْسَ دُونَكَ شَيْءٌ ، إِقْضِ عَنَّا الدَّيْنَ وَأَغْنِنَا مِنْ الْفَقْرِ »

”Ya Allah, Tuhan yang menciptakan langit dan bumi, tuhan yang menciptakan Arsy yang agung, Tuhab kita dan Tuhan segala sesuatu, yang menumbuhkan butir tumbuh-tumbuhan dan biji buah-buahan, yang menurunkan taurat, injil dan Al Quran. Saya berlindung kepada-Mu dari keburukan segala sesuatu yang Engkau kuasai. Ya Allah, Engkau yang pertama, maka tidak ada yang sebelum Engkau. Engkau yang terakhir, maka tidak ada yang setelah Engkau. Engkau yang dhahir, maka tidak ada yang di atas-Mu. Engkau yang batin, maka tidak ada yang di bawah-Mu. Bayarkan hutang kami dan cukupkanlah kami dari kefakiran.” (HR Muslim 4/2084)

« اللَّهُمَّ أَلِّفْ بَيْنَ قُلُوبِنَا ، وَأَصْلِحْ ذَاتَ بَيْنِنَا ، وَاهْدِنَا سُبُلَ السَّلَامِ ، وَنَجِّنَا مِنْ الظُّلُمَاتِ إِلَى النُّورِ ، وَجَنِّبْنَا الْفَوَاحِشَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ ، وَبَارِكْ لَنَا فِي أَسْمَاعِنَا وَأَبْصَارِنَا وَقُلُوبِنَا وَأَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا ، وَتُبْ عَلَيْنَا إِنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيمُ ، وَاجْعَلْنَا شَاكِرِينَ لِنِعْمَتِكَ ، مُثْنِينَ بِهَا ، قَابِلِيهَا ، وَأَتِمَّهَا عَلَيْنَا »

”Ya Allah, pertautkanlah diantara hati kami, perbaikilah hubungan diantara kami, tunjukkan kami jalan kedamaian, selamatkan kami dari kegelapan menuju kepada terang, jauhkan kami dari semua keburukan, yang tampak maupun yang tidak tampak. Berkatilah kami dalam pendengaran kami, penglihatan kami, hati kami, istri dan keturunan kami. Terimalah taubat kami, engkau yang maha penerima taubat dan maha penyayang. Jadikan kami orang-orang yang bersyukur pada nikmat-Mu, pemuji nikmat-Mu, penerima nikmat-Mu, dan sempurnakanlah nikmat-Mu kepada kami.” (HR Al Hakim 1/265, Ibnu Hibban No 1001, dan Abu Dawud No 825)

« اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ خَيْرَ الْمَسْأَلَةِ ، وَخَيْرَ الدُّعَاءِ ، وَخَيْرَ النَّجَاحِ ، وَخَيْرَ الْعَمَلِ ، وَخَيْرَ الثَّوَابِ ، وَخَيْرَ الْحَيَاةِ ، وَخَيْرَ الْمَمَاتِ ، وَثَبِّتْنِي وَثَقِّلْ مَوَازِينِي ، وَأَحِقَّ إِيمَانِي ، وَارْفَعْ دَرَجَتِي وَتَقَبَّلْ صَلاتِي ، وَاغْفِرْ خَطِيئَتِي، وَأَسْأَلُكَ الدَّرَجَاتِ الْعُلَى مِنَ الْجَنَّةِ آمِينَ، اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ فَوَاتِحَ الْخَيْرِ وَخَوَاتِمَهُ وَجَوَامِعَهُ وَأَوَّلَهُ وَآخِرَهُ وَظَاهِرَهُ وَبَاطِنَهُ، وَالدَّرَجَاتِ الْعُلَى مِنَ الْجَنَّةِ آمِينَ، اللَّهُمَّ وَنَجِّنِي مِنَ النَّارِ وَمَغْفِرَةِ اللَّيْلِ وَالنَّهَارِ ، وَالْمَنْزِلَ الصَّالِحَ مِنَ الْجَنَّةِ آمِينَ، اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ خَلاصًا مِنَ النَّارِ سَالِمًا، وَأَدْخِلْنِي الْجَنَّةَ آمِنًا، اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ أَنْ تُبَارِكَ لِي فِي نَفْسِي وَفِي سَمْعِي وَفِي بَصَرِي وَفِي رُوحِي وَفِي خُلُقِي وَفِي خَلِيقَتِي وَأَهْلِي وَفِي مَحْيَايَ وَفِي مَمَاتِي، اللَّهُمَّ وَتَقَبَّلْ حَسَنَاتِي، وَأَسْأَلُكَ الدَّرَجَاتِ الْعُلَى مِنَ الْجَنَّةِ آمِينَ »

”Ya Allah, saya minta kepada-Mu masalah yang terbaik, doa yang terbaik, kesuksesan yang terbaik, perbuatan yang terbaik, pahala yang terbaik, hidup yang terbaik, mati yang terbaik, teguhkan saya, beratkanlah timbangan amal kebaikan saya, nyatakanlah iman saya, angkatlah derajat saya, terimalah salat saya, ampunilah kesalahan saya. Dan saya meminta kepada-Mu derajat yang tinggi di surga. Ya Allah, saya meminta kepada-Mu kebaikan di awal dan di akhir, keseluruhannya, dhahir dan batin, dan derajat yang tinggi di surga, Amin. Ya Allah, saya meminta kepada-Mu untuk mengangkat nama saya, menurunkan dosa saya, memperbaiki urusan saya, mensucikan hati saya, menjaga kemaluan saya, menerangi hati saya, mengampuni dosa saya, saya meminta kepada-Mu derajat yang tinggi di surga, Amin. Ya Allah, saya meminta kepada-Mu memberkati diri saya, pendengaran saya, penglihatan saya, ruh saya, diri saya, moral saya, hidup saya, mati saya, perbuatan saya, maka terimalah amal-amal kebaikan saya, saya meminta kepada-Mu derajat yang tinggi di surga.” (HR Al Hakim 1/520, dan Thabrani fi al Kabir No 19192)

« اللَّهُمَّ، جَنِّبْنِي مُنْكَرَاتِ الأَخْلاقِ، وَالأَعْمَالِ، وَالأَهْوَاءِ، وَالأدْوَاءِ »

”Ya Allah, jauhkan saya dari kerusakan moral, hawa nafsu, perbuatan dan penyakit.” (HR Al Hakim 1/532, Ibnu Hibban No 965, dan Thabranifi al Kabir No 15279)

« اللَّهُمَّ قَنِّعْنِي ِبَما رَزَقْتَنِي ، وَبَارِكْ لِي فِيْهِ ، وَاخْلُفْ عَلَيَّ كُلَّ غَائِبَةٍ لِي بِخَيْرٍ »

”Ya Allah, berilah kami rasa cukup atas rezeki-Mu pada saya, berkatilah rezeki saya, dan gantilah buat saya setiap sesuatu yang terlewatkan dengan yang lebih baik.” (HR Al Hakim 1/510, dan Ibnu Khuzaimah 2522)

« اللَّهُمَّ حَاسِبْنِي حِسَابًا يَسِيْرًا »

”Ya Allah, periksalah amal saya, dengan pemeriksaan yang ringan.” (HR Ahmad 6/48, dan Al Hakim 1/255)

« اللَّهُمَّ أَعِنِّي عَلَى ذِكْرِكَ وَشُكْرِكَ وَحُسْنِ عِبَادَتِكَ »

”Ya Allah, bantulah saya untuk mengingat-Mu, mensyukuri nikmat-Mu, dan berbuat baik dalam beribadah kepada-Mu.” (HR Al Hakim 1/499, Abu Dawud 2/86, dan Nasa’i 3/53)

« اللَّهُمَّ قِنِي شَرَّ نَفْسِي وَاعْزِمْ لِي عَلَى أَرْشَدِ أَمْرِي ، اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِي مَا أَسْرَرْتُ وَمَا أَعْلَنْتُ وَمَا أَخْطَأْتُ وَمَا عَمَدْتُ وَمَا عَلِمْتُ وَمَا جَهِلْتُ »

”Ya Allah, jagalah saya dari keburukan saya sendiri, teguhkanlah saya pada urusan yang lurus. Ya Allah, ampunilah dosa saya, baik yang rahasia, yang terlihat, yang salah, yang disengaja, yang saya tahu dan yang tidak saya ketahui.” (HR Ahmad 4/444, dan Al Hakim 1/510)

« اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِي وَاهْدِنِي وَارْزُقْنِي وَعَافِنِي ، أَعُوذُ بِاللهِ مِنْ ضَيْقِ الْمَقَامِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ »

”Ya Allah, ampuni saya, tunjukkanlah saya, berilah saya rezeki, sehatkanlah saya, dan saya berlindung kepada-Mu dari sempitnya tempat di hari kiamat.” (HR Nasa’i 3/209, Ibnu Majah 1/431)

« اللَّهُمَّ مَتِّعْنِي بِسَمْعِي وَبَصَرِي وَاجْعَلْهُمَا الْوَارِثَ مِنِّي ، وَانْصُرْنِي عَلَى مَنْ يَظْلِمُنِي ، وَخُذْ مِنْهُ بِثَأْرِي »

”Ya Allah, berilah saya tenggang waktu menikmati penglihatan dan pendengaran saya, jadikan keduanya sebagai warisan saya, tolonglah saya dari orang yang menganiaya saya dan balaslah ia atas penganiaannya tarhadap saya.” (HR Turmudzi No 3535, dan Al Hakim 1888)

« اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ عِيْشَةً نَقِيَّةً ، وَمِيْتَةً سَوِيَّةً ، وَمَرَدًّا غَيْرَ مَخْزٍ وَلَا فَاضِحٍ »

”Ya Allah, saya meminta kepada-Mu kehidupan yang bersih, kematian yang baik, dan tempt kembali tanpa kehinaan dan bencana.” Doa ini dibaca oleh Rasulullah Saw pada waktu hari raya. (HR al Bazzar No 2177 dan Thabrani, hadis ini dikomentari oleh Al Haitsami dengan sanad yang baik)

« اللَّهُمَّ لَكَ الْحَمْدُ كُلُّهُ اللَّهُمَّ لَا قَابِضَ لِمَا بَسَطْتَ وَلَا بَاسِطَ لِمَا قَبَضْتَ ، وَلَا هَادِيَ لِمَا أَضْلَلْتَ وَلَا مُضِلَّ لِمَنْ هَدَيْتَ ، وَلَا مُعْطِيَ لِمَا مَنَعْتَ وَلَا مَانِعَ لِمَا أَعْطَيْتَ ، وَلَا مُقَرِّبَ لِمَا بَاعَدْتَ وَلَا مُبَاعِدَ لِمَا قَرَّبْتَ ، اللَّهُمَّ ابْسُطْ عَلَيْنَا مِنْ بَرَكَاتِكَ وَرَحْمَتِكَ وَفَضْلِكَ وَرِزْقِكَ ، اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ النَّعِيمَ الْمُقِيمَ الَّذِي لَا يَحُولُ وَلَا يَزُولُ ، اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ النَّعِيمَ يَوْمَ الْعَيْلَةِ وَالْأَمْنَ يَوْمَ الْخَوْفِ ، اللَّهُمَّ إِنِّي عَائِذٌ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا أَعْطَيْتَنَا وَشَرِّ مَا مَنَعْتَ ، اللَّهُمَّ حَبِّبْ إِلَيْنَا الْإِيمَانَ وَزَيِّنْهُ فِي قُلُوبِنَا وَكَرِّهْ إِلَيْنَا الْكُفْرَ وَالْفُسُوقَ وَالْعِصْيَانَ وَاجْعَلْنَا مِنْ الرَّاشِدِينَ ، اللَّهُمَّ تَوَفَّنَا مُسْلِمِينَ وَأَحْيِنَا مُسْلِمِينَ وَأَلْحِقْنَا بِالصَّالِحِينَ غَيْرَ خَزَايَا وَلَا مَفْتُونِينَ ، اللَّهُمَّ قَاتِلْ الْكَفَرَةَ الَّذِينَ يُكَذِّبُونَ رُسُلَكَ وَيَصُدُّونَ عَنْ سَبِيلِكَ وَاجْعَلْ عَلَيْهِمْ رِجْزَكَ وَعَذَابَكَ ، اللَّهُمَّ قَاتِلْ الْكَفَرَةَ الَّذِينَ أُوتُوا الْكِتَابَ إِلَهَ الْحَقِّ »

”Ya Allah, segala puji bagi-Mu. Ya Allah, tiada yang mampu menggenggam apa yang Engkau lepas, tiada yang mampu melepas apa yang Engkau genggam, tiada yang bisa memberi hidayah bagi orang yang telah Engkau sesatkan, tiada yang mampu menyesatkan orang yang telah Engkau beri hidayah, tiada yang mampu memberi kepada apa yang Engkau cegah, tiada yang mampu mencegah apa yang Engkau beri, tiada yang bisa mendekatkan apa yang telah Engkau jauhkan, dan tiada yang mampu menjauhkan apa yang Engkau dekatkan. Ya Allah, luaskan berkah-Mu kepada kami, juga rahmat-Mu, anugerah-Mu dan rezeki-Mu. Ya Allah, saya meminta kepada-Mu kenikmatan yang kekal, yang tiada pernah sirna. Ya Allah, saya meminta kepada-Mu kenikmatan di saat hari kemiskinan, meminta kedamaian di hari ketakutan. Ya Allah, saya berlindung kepada-Mu dari keburukan yang Engkau berikan kepada kami maupun yang Engkau cegah. Ya Allah, berilah kami kecintaan terhadap iman, hiasilah hati kami dengan iman, berilah kami kebencian pada kekufuran, kefasikan dan kedurhakaan dan jadikanlah kami orang-orang yang dapat petunjuk. Ya Allah, matikanlah kami sebagai orang muslim, hidupkan kami sebagai oramg muslim, pertemukanlah kami dengan orang-orang saleh, tanpa kerugian dan mendapatkan fitnah. Ya Allah perangilah orang-orang kafir yang telah mendustakan para rasul-Mu dan menghalang-halangi jalan-Mu, timpakanlah adzab siksa-Mu pada mereka. Ya Allah, perangilah pula orang-orang ahli kitab.” (HR Ahmad 4/424, Al Hakim 1//507, Al Bukhari fi al Adab al Mufrad 699, dan Nasa’i fi al Kubra 10444)

« اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِي ، وَارْحَمْنِي ، وَاهْدِنِي ، وَعَافِنِي ، وَارْزُقْنِي » وفى رواية  « وَاجْبُرْنِي وَارْفَعْنِي »

”Ya Allah, ampunilah saya, kasihanilah saya, berilah saya petunjuk, sehatkanlah saya, dan berilah saya rezeki.” (HR Muslim 4/2072). (dalam riwayat Turmudzi 1/90 dan Ibnu Majah 1/148: ”Tambalkanlah kekurangan saya dan angkatlah [derajat] saya).”

« اللَّهُمَّ زِدْنَا وَلَا تَنْقُصْنَا ، وَأَكْرِمْنَا وَلَا تُهِنَّا ، وَأَعْطِنَا وَلَا تَحْرِمْنَا ، وَآثِرْنَا وَلَا تُؤْثِرْ عَلَيْنَا ، وَارْضَ عَنَّا وَأَرْضِنَا »

”Ya Allah, tambahkanlah kepada kami dan jangan Engkau kurangi, muliakanlah kami dan jangan Engkau nistakan, berilah kami dan jangan kau halangi, pilihlah kami dan jangan Engkau sia-siakan, dan ridlailah kami.” (HR Ahmad No 218, Turmudzi No 3097, dan Al Hakim No 1917)

« اللَّهُمَّ أَحْسَنْتَ خَلْقِي فَأَحْسِنْ خُلُقِي »

”Ya Allah, Engkau telah indahkan penciptaan saya, maka indahkanlah akhlak saya.”  (HR Ahmad 6/68 dan 155)

« اللَّهُمَّ ثَبِّتْنِي وَاجْعَلْنِي هَادِيًا مَهْدِيًّا »

”Ya Allah, teguhkanlah saya dan jadikanlah saya orang yang dapat petunjuk dan diberi hidayah.” (HR Al Bukhari dalam Fathul Bari 6/161 )

« يَا حَيُّ يَا قَيُّوْمُ بِرَحْمَتِكَ أَسْتَغِيْثُ ، لَا تَكِلْنِي إِلَى نَفْسِي طَرْفَةَ عَيْنٍ ، وَأَصْلِحْ لِي شَأْنِي كُلَّهُ »

Doa Fatimah yang diajarkan oleh ayahnya, Rasulullah Saw: ”Wahai Tuhan yang maha hidup, yang maha mengurus segala sesuatu. Dengan rahmat-Mu saya meminta tolong. Jangan Engkau campakkan diri saya walau sekejap mata. Perbaikilah semua keadaan saya.” (HR Al Hakim No: 1958, Nasa’i fi al Kubra No 10405, dan Thabrani fi al Ausath No 445)

 « اللَّهُمَّ لَا تَدَعْ لِي ذَنْباً إِلَّا غَفَرْتَهُ وَلَا هَمّاً إِلَّا فَرَّجْتَهُ وَلَا دَيْنًاً إِلَا قَضَيْتَهُ وَلَا حَاجَةً مِنْ حَوَائِجِ الدُّنْيَا وَاْلآخِرَةِ إِلَّا قَضَيْتَهَا بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنِ »

“Ya Allah, jangan Engkau tinggalkan untuk saya sebuah dosa kecuali Engkau ampuni, jangan tinggalkan kesusahan kecuali Engkau hilangkan, jangan tinggalkan hutang kecuali Engkau bayarkan, jangan tinggalkan kebutuhan dunia dan akhirat kecuali Engkau penuhi, wahai yang paling mengasihi diantara yang mengasihi” (HR Thabrani fi al Ausath No 3529, dan fi Al Shaghir No 342)


« رَبِّ اغْفِرْ لِي وَلِوَالِدَيَّ وَارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانِي صَغِيْرًا وَاغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ وَالْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ الْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالْأَمْوَاتِ »

“Ya Tuhanku, ampunilah dosa saya dan kedua orang tua saya, rahmatilah mereka sebagaimana mereka mendidik saya waktu kecil. Berilah ampunan pula bagi orang-orang mukmin dan muslim, yang laki-laki atau wanita, yang masih hidup ataupun yang telah meninggal”. (HR Abu Dawud dan Ibnu Majah, Al Iraqi menilainya sebagai hadis hasan)

Wallohul Waliyyut Taufiq Ila Sabilul Huda

Tidak ada komentar:

Posting Komentar