Era akhir zaman adalah era penuh fitnah dan gelombang kerusakan. Sebagaimana yang telah diprediksikan oleh Rosululloh dalam sabdanya:
إِنَّ بَيْنَ يَدَىِ السَّاعَةِ فِتَنًا كَقِطَعِ اللَّيْلِ الْمُظْلِمِ يُصْبِحُ الرَّجُلُ فِيهَا مُؤْمِنًا وَيُمْسِى كَافِرًا وَيُمْسِى مُؤْمِنًا وَيُصْبِحُ كَافِرًا الْقَاعِدُ فِيهَا خَيْرٌ مِنَ الْقَائِمِ وَالْمَاشِى فِيهَا خَيْرٌ مِنَ السَّاعِى فَكَسِّرُوا قِسِيَّكُمْ وَقَطِّعُوا أَوْتَارَكُمْ وَاضْرِبُوا سُيُوفَكُمْ بِالْحِجَارَةِ فَإِنْ دُخِلَ – يَعْنِى عَلَى أَحَدٍ مِنْكُمْ – فَلْيَكُنْ كَخَيْرِ ابْنَىْ آدَمَ
Dari Abu Musa Al Asy’ari beliau berkata; telah bersabda Rosululloh: “Sesungguhnya di antara tanda-tanda dekatnya hari kiamat adalah terjadinya fitnah-fitnah seperti sepenggal malam yang gelap gulita, seseorang di pagi harinya sebagai seorang mukmin dan di sore harinya menjadi kafir, dan ada seseorang yang di sore harinya mukmin di pagi harinya menjadi kafir. Orang yang duduk di zaman itu lebih baik dari orang yang berdiri, dan orang yang berjalan di zaman itu lebih baik dari pada orang yang bekerja, maka patahkanlah oleh kalian busur-busur kalian dan putuslah tali-talinya, dan pukullah pedang-pedang kalian dengan batu, maka jika (zaman itu) masuk –atas salah seorang di antara kalian- maka jadilah engkau sebaik-baik dari kedua anak Adam”. (HR. Abu Dawud)
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
إِنَّ السَّاعَةَ لاَ تَكُوْنُ حَتَّى تَكُوْنَ عَشْرُ آيَاتٍ: خَسْفٌ بِالْمَشْرِقِ، وَخَسْفٌ بِالْمَغْرِبِ، وَخَسْفٌ فِي جَزِيْرَةِ الْعَرَبِ، وَالدُّخَانُ، وَالدَّجَّالُ، ودَابَّةٌ، وَيَأْجُوْجُ وَمَأْجُوْجُ، وَطُلُوْعُ الشَّمْسِ مِنْ مَغْرِبِهَا، وَنَارٌ تَخْرُجُ مِنْ قَعْرِ عَدَنٍ تَرْحَلُ النَّاسَ، وَنُزُوْلُ عِيْسَى بْنِ مَرْيَمَ
“Hari Kiamat tidak akan terjadi sehingga kalian melihat sepuluh tanda: (1) penenggelaman permukaan bumi di timur, (2) penenggelaman permukaan bumi di barat, (3) pe-nenggelaman permukaan bumi di Jazirah Arab, (4) keluarnya asap, (5) keluarnya Dajjal, (6) keluarnya binatang besar, (7) keluarnya Ya’juj wa Ma’juj, (8) terbitnya matahari dari barat, dan (9) api yang keluar dari dasar bumi ‘Adn yang meng-giring manusia, serta (10) turunnya ‘Isa bin Maryam Alaihissallam.”
Sebelum keluarnya Dajjal, manusia tertimpa tiga paceklik yang dahsyat sehingga mereka mengalami kelaparan. Allah Subhanahu wa Ta’ala memerintahkan langit di tahun pertama untuk menahan sepertiga hujan, memerintahkan bumi untuk menahan sepertiga tumbuhannya. Kemudian Allah Subhanahu wa Ta’ala perintahkan langit di tahun kedua untuk menahan dua pertiga hujannya dan memerintahkan tanah untuk menahan dua pertiga tanamannya. Selanjutnya Allah Subhanahu wa Ta’ala perintahkan langit di tahun ketiga menahan semua hujannya, tak ada yang turun satu tetespun dan memerintahkan tanah untuk menahan semua tumbuh-tumbuhan. (Sebagaimana dalam hadits Abu Umamah radhiyallahu ‘anhu dan Asma` bintu Yazid Al-Anshariyah radhiyallahu ‘anha).
Sebelum kedatangan Dajjal, dunia Islam akan diuji dahulu oleh Allah dengan kemarau panjang selama 3 tahun berturut-turut. Allah akan menahan hujan tiga tahun sebelum kedatangan Dajjal.
Pada tahun pertama hujan akan kurang sepertiga dari biasa danpada tahun kedua akan kurang 2/3 dari biasa dan tahun ketiga hujan tidak akan turun langsung.
Umat akan dilanda kelaparan dan kekeringan. Di saat itu Dajjal akan muncul membawa ujian. Maka daerah mana yang percaya Dajjal itu Tuhan, ia akan berkata pada awan: Hujanlah kamu di daerah ini! Lalu hujan pun turunlah dan bumi menjadi subur. Manakala penduduk yang tidak mau bersekutu dengan Dajjal, mereka akan tetap berada dalam kekeringan dan kelaparan.
Kisah pemuda yang selamat dari fitnah Dajjal tatkala inggin membinasakannya adalah contoh suri tauladan bagi kita bahwa ilmu tentang sunnah lah yang menyelamatkannya.
Ibnu Majah meriwayatkan dengan jalannya dari Abu Umamah Albahili, dia berkata:Suatu hari Rasulullah-shallallahu ‘alaihi wa sallam- berpidato kepada kami dan beliau banyak menceritakan perihal Dajjal dan mengingatkan kami darinya, dan diantara perkataanya:
إِنَّهُ لَمْ تَكُنْ فِتْنَةٌ فِي الْأَرْضِ مُنْذُ ذَرَأَ اللَّهُ ذُرِّيَّةَ آدَمَ أَعْظَمَ مِنْ فِتْنَةِ الدَّجَّالِ وَإِنَّ اللَّهَ لَمْ يَبْعَثْ نَبِيًّا إِلَّا حَذَّرَ أُمَّتَهُ الدَّجَّالَ وَأَنَا آخِرُ الْأَنْبِيَاءِ وَأَنْتُمْ آخِرُ الْأُمَمِ وَهُوَ خَارِجٌ فِيكُمْ لَا مَحَالَةَ وَإِنْ يَخْرُجْ وَأَنَا بَيْنَ ظَهْرَانَيْكُمْ فَأَنَا حَجِيجٌ لِكُلِّ مُسْلِمٍ وَإِنْ يَخْرُجْ مِنْ بَعْدِي فَكُلُّ امْرِئٍ حَجِيجُ نَفْسِهِ وَاللَّهُ خَلِيفَتِي عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ وَإِنَّهُ يَخْرُجُ مِنْ خَلَّةٍ بَيْنَ الشَّامِ وَالْعِرَاقِ فَيَعِيثُ يَمِينًا وَيَعِيثُ شِمَالًا يَا عِبَادَ اللَّهِ فَاثْبُتُوا فَإِنِّي سَأَصِفُهُ لَكُمْ صِفَةً لَمْ يَصِفْهَا إِيَّاهُ نَبِيٌّ قَبْلِي إِنَّهُ يَبْدَأُ فَيَقُولُ أَنَا نَبِيٌّ وَلَا نَبِيَّ بَعْدِي ثُمَّ يُثَنِّي فَيَقُولُ أَنَا رَبُّكُمْ وَلَا تَرَوْنَ رَبَّكُمْ حَتَّى تَمُوتُوا وَإِنَّهُ أَعْوَرُ وَإِنَّ رَبَّكُمْ لَيْسَ بِأَعْوَرَ وَإِنَّهُ مَكْتُوبٌ بَيْنَ عَيْنَيْهِ كَافِرٌ يَقْرَؤُهُ كُلُّ مُؤْمِنٍ كَاتِبٍ أَوْ غَيْرِ كَاتِبٍ وَإِنَّ مِنْ فِتْنَتِهِ أَنَّ مَعَهُ جَنَّةً وَنَارًا فَنَارُهُ جَنَّةٌ وَجَنَّتُهُ نَارٌ فَمَنْ ابْتُلِيَ بِنَارِهِ فَلْيَسْتَغِثْ بِاللَّهِ وَلْيَقْرَأْ فَوَاتِحَ الْكَهْفِ فَتَكُونَ عَلَيْهِ بَرْدًا وَسَلَامًا كَمَا كَانَتْ النَّارُ عَلَى إِبْرَاهِيمَ وَإِنَّ مِنْ فِتْنَتِهِ أَنْ يَقُولَ لِأَعْرَابِيٍّ أَرَأَيْتَ إِنْ بَعَثْتُ لَكَ أَبَاكَ وَأُمَّكَ أَتَشْهَدُ أَنِّي رَبُّكَ فَيَقُولُ نَعَمْ فَيَتَمَثَّلُ لَهُ شَيْطَانَانِ فِي صُورَةِ أَبِيهِ وَأُمِّهِ فَيَقُولَانِ يَا بُنَيَّ اتَّبِعْهُ فَإِنَّهُ رَبُّكَ وَإِنَّ مِنْ فِتْنَتِهِ أَنْ يُسَلَّطَ عَلَى نَفْسٍ وَاحِدَةٍ فَيَقْتُلَهَا وَيَنْشُرَهَا بِالْمِنْشَارِ حَتَّى يُلْقَى شِقَّتَيْنِ ثُمَّ يَقُولَ انْظُرُوا إِلَى عَبْدِي هَذَا فَإِنِّي أَبْعَثُهُ الْآنَ ثُمَّ يَزْعُمُ أَنَّ لَهُ رَبًّا غَيْرِي فَيَبْعَثُهُ اللَّهُ وَيَقُولُ لَهُ الْخَبِيثُ مَنْ رَبُّكَ فَيَقُولُ رَبِّيَ اللَّهُ وَأَنْتَ عَدُوُّ اللَّهِ أَنْتَ الدَّجَّالُ وَاللَّهِ مَا كُنْتُ بَعْدُ أَشَدَّ بَصِيرَةً بِكَ مِنِّي الْيَوْم.رواه ابن ماجه
Sesungguhnya tidak ada fitnah di bumi sejak Allah sebarkan keturunan Adam yang lebih dahsyat dari fitnah Dajjal, dan sesungguhnya Allah tidaklah mengutus seorang Nabipun kecuali memperingatkan ummatnya tentang Dajjal, dan aku adalah Nabi terakhir dan kalianlah umat terakhir, dan dia(Dajjal) akan keluar di masa kalian secara pasti, seandainya dia keluar diantara kalian sekarang maka aku aku akan menjadi pembela setiap muslim, tetapi jika dia keluar setelahku maka tiap muslim hendaklah membentengi dirinya masing-masing dan Allahlah penggantiku atas tiap muslim, dan sesungguhnya dia akan keluar dari sebuah tempat antara Syam dan Irak dan dia akan berjalan ke kiri dan kekanan, wahai hamba Allah hendaklah kalian tegar, sesungguhnya aku akan menceritakan pada kalian cirri-cirinya yang tidak pernah disebutkan oleh Nabi sebelumku. Dia akan mulai dengan mengklaim bahwa dirinya adalah Nabi-padahal tiada nabi setelahku-kemudian dakwaannya meningkat dengan mengatakan: akulah Tuhan kalian-padahal kalian tidak akan pernah melihat Tuhan kalian hingga kalian wafat- dan sesungguhnya ia(Dajjal) bermata picak-sementara Tuhan kalian tidak bermata picak dan sesungguhnya tertulis diantara kedua matanya “kafir” yang dapat dibaca oleh setiap orang mukmin baik yang dapat menulis ataupun tidak dapat menulis. Dan sesungguhnya diantara fitnahnya bahwa bersamanya ada surga dan neraka, sebenarnya nerakanya adalah surga dan surganya adalah neraka, maka barang siapa yang diuji untuk masuk ke nerakanya hendaklah beristighatsah memohon bantuan Allah dan membaca awal dari surat Al-Kahfi, maka api tersebut akan menjadi dingin dan penuh keselamatan sebagaimana yang terjadi pada Ibrahim. Dan diatara fitnahnya bahwa dia akan berkata pada seorang Arab badui: bagaimana jika kuhidupkan kembali ayah dan ibumu, apakah engkau yakin bahwa aku adalah tuhanmu? Dia menjawab; ya, maka dua syetan merubah wujudnya meniru bentuk kedua orang tuanya, ayah dan ibunya dan keduanya berkata padanya: wahai anakku ikutilah dia sesungguhnya dia adalah Rabmu. Dan diantara fitnahnya adalah dia diberikan kekuasaan untuk menaklukkan seseorang, maka dajjal membunuhnya dan memisahkan tubuhnya menjadi dua potongan kemudian berkata:”lihatlah pada hambaku ini sesungguhnya aku sekarang akan kembali membangkitkannya, sementara dia menganggap ada tuhan selainku, maka Allah membangkitkannya dan berkata Dajjal- yang keji- siapa tuhanmu dia menjawab : Rabku adalah Allah dan kamu adalah musuh Allah, engkaulah Dajjal, dan demi Allah aku semangkin jelas hari ini bahwa engkaulah dia. HR. Ibnu Majah.
Dalam Al-Mustadrak, imam Al-Hakim meriwayatkan:
فقال له الدجال : ما شأنك ؟ فقال العبد المؤمن : أنت الدجال الكذاب الذي أنذرناك رسول الله صلى الله عليه وسلم ، قال له الدجال : أنت تقول هذا ؟ قال : نعم ، قال له الدجال : لتطيعني فيما أمرتك وإلا شققتك شقتين ، فنادى العبد المؤمن فقال : أيها الناس ، هذا المسيح الكذاب فمن عصاه فهو في الجنة ، ومن أطاعه فهو في النار ، فقال له الدجال : والذي أحلف به لتطيعني أو لأشقنك شقتين ، فنادى العبد المؤمن فقال : أيها الناس هذا المسيح الكذاب فمن عصاه فهو في الجنة ، ومن أطاعه فهو في النار ، قال : فمد برجله فوضع حديدته على عجب ذنبه فشقه شقتين ، فلما فعل به ذلك ، قال الدجال لأوليائه : أرأيتم إن أحييت هذا لكم ألستم تعلمون أني ربكم ؟ قالوا : بلى » – قال عطية : فحدثني أبو سعيد الخدري أن نبي الله صلى الله عليه وسلم قال : – « فضرب إحدى شقيه أو الصعيد عنده ، فاستوى قائما ، فلما رآه أولياؤه صدقوه وأيقنوا أنه ربهم وأجابوه واتبعوه ، قال الدجال للعبد المؤمن : ألا تؤمن بي ؟ قال له المؤمن : لأنا الآن أشد فيك بصيرة من قبل ، ثم نادى في الناس ألا إن هذا المسيح الكذاب فمن أطاعه فهو في النار ، ومن عصاه فهو في الجنة ، فقال الدجال : والذي أحلف به لتطيعني أو لأذبحنك أو لألقينك في النار ، فقال له المؤمن : والله لا أطيعك أبدا ، فأمر به فاضطجع » – قال : فقال لي أبو سعيد : إن نبي الله صلى الله عليه وسلم قال : – « ثم جعل صفيحتين من نحاس بين تراقيه ورقبته » – قال : وقال أبو سعيد : ما كنت أدري ما النحاس قبل يومئذ – « فذهب ليذبحه ، فلم يستطع ولم يسلط عليه بعد قتله إياه ».رواه الحاكم.
Maka Dajjal berkata padanya: ada apa denganmu?Hamba mukmin tersebut berkata: engkaulah Dajjal sang pendusta yang telah diberitakan Nabi-shallallahu ‘alaihi wa sallam- kepada kami. Dajjal berkata padanya: apakah engkau mengatakan ini? Dia menjawab: ya, Dajjal berkata,-demi Dia yang aku bersumpah dengannya- hendaklah engkau patuhi aku, atau jika tidak aku akan membelahmu jadi dua potongan, maka hamba tersebut berkata: wahai manusia inilah almasih sang pendusta, barang siapa yang menentangnya maka dia di surga, adapun yang mematuhinya maka dia di neraka. Dajjal mengulurkan kakinya dan meletakkan pisaunya di bagian belakang bokong pemuda itu dan membelahnya menjadi dua potongan, setelah melakukan hal itu dia bertanya pada para pengikutnya: bagaimana pendapat kalian seandainya aku hidupkan kembali pemuda ini,apakah kalian meyakini aku adalah Tuhan kalian?mereka menjawab: ya.
Berkata Athiyyah: Abu Said alkhudri menceritakan bahwa Nabi bersabda: maka dia memukulkan satu bagian dari potongan tubuh pemuda tersebut, atau memukulkan tanah, seketika dia bangun. Melihat hal itu maka pata pengikutnya semangkin yakin dia adalah Tuhan mereka, maka mereka memenuhi seruannya dan mematuhinya
Beberapa bencana kekeringan dan kelaparan yang terjadi di Cina, India, Ukaraina, Rusia dan Irlandia dari tahun 1876 samapai tahun 1901 sudah menewaskan jutaan manusia. Padahal bencana pada saat itu hanya melanda beberapa kota atau propinsi semata. Pada saat yang sama propinsi dan kota-kota yang ada tidak mengalami bencana yang sama. Lebih dari itu seluruh dunia juga selamat dari bencana dan emmpunyai peluang untuk memberikan bantuan pangan dan obat-obatan.
Kekeringan dan kelaparan tersebut jauh lebih kecil bila dibandingkan dengan kekeringan total yang akan melanda dunia di akhir zaman. Sebelum kemunculan Dajjal bumi akan mengalami kekeringan selama tiga tahun. Hal itu sebagaimana di sabdakan oleh Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam :
عن أبي أمامة أن النبي – صلى الله عليه وسلم – قال “إن قبل خروج الدجال ثلاث سنوات شداد، يصيب الناس فيها جوع شديد، يأمر الله السماء في السنة الأولى أن تحبس ثلث مطرها، ويأمر الأرض أن تحبس ثلث نباتها، ثم يأمر السماء في السنة الثانية فتحبس ثلثي مطرها، ويأمر الأرض فتحبس ثلثي نباتها، ثم يأمر السماء في السنة الثالثة فتحبس مطرها كله، فلا تقطر قطرة، ويأمر الأرض فتحبس نباتها كله، فلا تنبت خضراء، فلا يبقى ذات ظلف إلا هلكت؛ إلا ما شاء الله ، قيل: فما يعيش الناس في ذلك الزمان؟ قال: التهليل والتكبير، والتحميد، ويجزئ ذلك عليهم مجزأة الطعام” وصححه الألباني في صحيح الجامع.
“Sesungguhnya sebelum keluarnya Dajjal adalah tempo waktu tiga tahun yang sangat sulit, pada waktu itu manusia akan di timpa oleh kelaparan yang sangat. Allah memerintahkan kepada langit pada tahun pertamadarinya untuk menahan 1/3 dari hujannya dan memerintahkan kepada bumi untuk menahan 1/3 dari tanamannya. Kemudian Allah memerintahkan pada langit pada tahun kedua darinya agar menahan 2/3 dari hujannya dan memerintahkan bumi untuk menahan 2/3 dari tanamannya. Kemudian pada tahun ketiga darinya Allah memerintahkan kepada langit untuk menahan semua air hujannya, sehingga ia tidak meneteskan setitik airpun dan memerintahkan bumi agar menahan seluruh tanamannya, maka setelah itu tidak tumbuh satu tanaman hijau pun dan semua binatang berkuku akan mati kecuali yang tidak di kehendaki oleh Allah. Para Sahabat bertanya, “Dengan apa manusia akan hidup pada masa itu?” Beliau menjawab, “Tahlil , Takbir, Tasbih dan Tahmid akan sama artinya bagi mereka dengan makanan. (H.R Ibnu Majah, Al-Hakim dan Adh-Dhiya Al-Maqdisi di shahihkan oleh Al-Albani)
Hadits ini mejelaskan proses kekeringan dan kelaparan dahsyat yang akan terjadi selama tiga tahun berturut-turut sebelum keluarnya Dajjal. Kekeringan tersebut terjadi secara bertahap. Pada tahun pertama kadar hujan berkurang sepertiga dari biasanya, sehingga berakibat anjloknya hasil pertanian hingga sepertiga dari biasanya. Manusia tentu berharap kesusahan tersebut segera berakhir dan keadaan berangsur-angsur membaik. Namun harapan tinggal harapan. Pada tahun berikutnya curah hujan justru semakin berkurang, susut hingga dua pertiga dari curah hujan biasanya. Dampak langsung terasa, produksi pertanian merosot tajam hingga dua pertiga. Alih-alih membaik, pada tahun ke tiga bencana justru semakin menggila air hujan seratus persen tidak turun, dan bencana kekeringan pun menjadi sempurna.
Kekeringan ekstrim tersebut memang terjadi berdasarkan kehendak Allah. Ia adalah ujian dari Allah untuk melihat siapa yang tetap beriman dan siapa yang kufur, siapa yang bersyukur dan siapa yang ingkar. Saat ini memang belum di alami oleh ummat manusia. Namun, tanda-tanda ke arah itu sudah mulai bisa di raba-raba pada zaman ini. Para ilmuwan, peneliti dewasa ini menyoroti fenomena yang mereka sebut kenaikan suhu bumi (global warming, atau pemanasan global) pemanasan global di pengaruhi oleh tindakan manusia. Kenaikan suhu bumi rata-rata 0,8 derajat celcius dalam seabad terakhir terutama di sebabkan penggunaan bahan bakar fosil mulai tahun 1920-an atau pasca revolusi Industri.
Kondisi cuaca ekstrim akan menjadi peristiwa rutin. Badai tropis akan lebih sering terjadi dan semakin besar intensitasnya. Gelombang panas dan hujan lebat akan melanda area yang lebih luas. Resiko terjadinya kebakaran hutan dan penyebaran penyakit meningkat. Sementara itu, kekeringan akan menurunkan produktivitas lahan dan kualitas air. Kenaikan muka air laut akan memicu banjir lebih luas, mengasinkan air tawar dan menggerus kawasan pesisir.
Jika demikian akankah miliyaran manusia di muka bumi akan menghadapi kelaparan masal? Akankah kanibalisme dan penjualan anak-anak kembali terjadi? Bagaimana manusia akan melawan terpaan busung lapar, gizi buruk, lepra, kurang darah, dan lain-lain? Berapa ratus juta yang akan meninggal dunia? Berapa yang mampu selamat? Kemana mereka akan berimigrasi? Bagaimana keadaan kaum muslimin pada masa tersebut?
Kesimpulannya, bumi semakin panas, sehingga mengakibatkan kaaunya perubahan iklim dan cuaca. Tangan-tangan jahat manusia telah menyebabkan kerusakan di daratan, lautan, dan udara yang merusak keseimbangan alam. Kekeringan ekstrim sebelum kemunculan Dajjal ini barangkali adalah bagian hukuman yang disegerakan di dunia. Boleh jadi di akhir zaman hujan akan di turunkan dalam kadar yang lebih besar dari kadar biasanya, sehingga mengakibatkan banjir dan bencana alam. Kemudian secara berangsur selama tiga tahun, kadar hujan di kurangi hingga akhirnya tidak turun sama sekali. Peristiwa tersebut di susul oleh keluarnya Dajjal.
Wallohul Waliyyut Taufiq Ila Sabilul Huda
Tidak ada komentar:
Posting Komentar