Translate

Sabtu, 03 Januari 2015

fenomena yang berkembang di masyarakat

Sejak adanya teknologi canggih yang bisa mempromosikan produk lewat internet akhir2 ini sering terjadi permasalahan yang mengatakan penipuan dan juga berbagai kejahatan melalui media.
Hendaklah kita semua menggunakan fasilitas tersebut untuk belajar dan mendalami teknologi dengan niat sebagai fasilitas duniawi untuk mencapai kemajuan dan kesuksesan dalam kehidupan. 
Banyak sekali jual beli online yang memang menggunakan media untuk berinteraksi dengan pelanggan dan itu sangat lah bagus serta bisa di pertanggungjawabkan. 
Akan tetapi ada sebagian orang yang merasa tertipu dengan membeli di media online.... itu semua dikarenakan pihak penjual pasti mempromosikan dagangan nya dengan sebegitu canggihnya dengan kalimat yang mengesankan dan menggiurkan. 
Itu dah sewajarnya meraka melakukan hal tersebut sebagai marketing. 
Dan kebanyakan yang saya baca adalah mengenai jual beli pusaka kuno serta batu yang sangat banyak di internet... dan banyak diantara pembeli yang kecewa karena merasa tertipu... 

Seorang pembeli yang bijaksana akan mencari tentang kebenaran sesuatu sebelum berusaha untuk mendapatkan nya. 
Pusaka itu berarti harus menelaah sejarah tentang pusaka yang ada. 
Contoh pusaka Pajajaran yang berwujud kujang Kembar... pusaka tersebut adalah pusaka pangeran Djaya Dewata yang berada di dalam tubuh Sang Pangeran... dan keluar jika saat di gunakan. 
Dalam sejarah pusaka tersebut tidak di wariskan dan ikut moksa bersama Sang Prabu.
Jadi pusaka tersebut tidak berada di bumi ini pada saat ini.
Adapun yang ada kebanyakan hanyalah dapur (duplikatnya) saja.
Seorang yang bijak pasti akan berhati-hati dan mendalami sejarah jk menemukan hal2 yang ganjil dalam media.

Keris2 jawa yang beredar di media online maupun di kalangan pedagang adalah keris yang berdapur sama dengan yang tertulis pada sejarah perkerisan... dan dimasa lalu pun seorang empu bisa membuat banyak pusaka yang serupa. 
Apalagi zaman sekarang telah banyak para empu pembuat keris dengan mengutamakan komoditi dan budaya. 

Alhasil banyak diantara kaum pedagang dan empu menggunakan media sebagai sarana mempromosikan produk yang di jual. 
Itu tidak bisa disalahkan dan banyak yang jujur terhadap barang yang di jual dengan mengatakan tangguh kamardikan.
Keris buatan lama maupun baru itu sama di model maupun pamor. Perbedaan nya hny pada nilai sejarah... 

Seorang pembeli tdk boleh protes dengan apa yang didapat karena Tlh menyetujui prosedur yang di sepakati.
Hendaknya sebelum membeli harus mencari tau tentang sejarah serta ciri2 benda yang diinginkan kepada orang2 yang sudah mengetahui seluk beluk perkerisan. 

Dan dekade ini kolektor batu akik makin menjamur berbagai jenis batu dan nama pun beredar. Dan masing-masing pedagang berlomba serta memberikan nama pada batu dagangan nya dengan nama daerah maupun jenis batu.
Yang perlu diketahui adalah... setiap daerah mempunyai mineral batu yang mungkin sama dan serupa... namun karena kebutuhan untuk promosi.. akhirnya mereka memberikan nama pada batu tersebut dengan nama berbeda. 
Sebagai contoh... black oval itu tdk ada dlm ilmu batu... itu nama yang di berikan oleh penjual pada batu jenis nilam yang di asah bentuk oval... oval adalah bentuk bidang bukan nama batu... 
Batu merah siyam kini ada yang menamakan merah rose.. Ada pula yang memberikan nama merah air..
Batu kenanga... sekarang ada yang menyebutkan dgn nama kantil ada yang dengan lavender dll

Intinya nama batu itu diberikan oleh sang penjual dan sang penjual berhak untuk mempromosikan barang dagangan nya.

Memang hal tersebut yang menjadi kan banyaknya kekeliruan di masyarakat dan bingung nya masyarakat tentang masalah batu.

Namun jangan salahkan pihak penjual dan jangan merasa dikecewakan oleh mereka.

Yakinkan dalam hati kita bahwa semua yang di dunia ini adalah ciptaan Tuhan dan yang kita yakini baik akan berbuah baik pula.

Berhusnudzon itu lebih baik dan akan menimbulkan efek kewaspadaan dan kesuksesan. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar