Translate

Senin, 02 April 2018

Menguji Kesaktian Keris Pusaka

Senjata tajam yang sangat popular bagi orang Jawa adalah keris. Bagi orang jawa khususnya, keris merupakan sebuah benda pusaka yang telah diakui memiliki kekuatan tertentu. Kekuatan fisik dan kekuatan non-fisik. Kekuatan fisik dari sebuah keris yaitu mampu menahan beban tekan, tekuk (bending), beban kejut, beban impak dan beban puntir.

Banyak pemilik keris yang tidak mengetahui akan hakekat benda pusaka yang dimiliki. Apa kegunaan keris, bagaimana pengaruhnya terhadap kehidupannya, bertuah atau tidak ?

Jika kemudian pertanyaan-pertanyaan tersebut apabila disodorkan pada para pemilik keris tersebut, khususnya yang memiliki keris karena warisan dari orang tuanya, pasti akan dijawab dengan gelengan kepala alias tidak tahu. Kenyataan semacam ini wajar terjadi, karena para pemilik tersebut tidak terlibat langsung dengan proses kepemilikan benda pusakanya. Mereka punya karena warisan, karena amanah dan bukti bhaktinya pada orang tuanya.

Tidak jarang dari para pemilik keris yang terpaksa memiliki benda pusaka terkena dampak atas keris yang dimilikinya. Sebagaimana kepercayaan para leluhur keris adalah salah satu bendak pusaka yang dapat mempengaruhi kehidupan seseorang. Jalan hidup seseorang bisa berubah setelah memiliki keris. Seseorang yang penakut, pendiam dan suka mengalah bisa berubah seratus delapan puluh derajat menjadi pemberani, pemarah dan mau menang sendiri setelah memiliki keris tertentu. Begitu juga si miskin bisa berubah menjadi kaya raya karena mendapat keris. Begitu sebaliknya, orang yang semula kaya, selalu beruntung bisa berubah menjadi miskin dan selalu buntung..

Merujuk pada catatan sejarah raja-raja di tanah Jawa, rata-rata memiliki keris pusaka yang memiliki daya kesaktian luar biasa. Sebut Ken Arok, pendiri kerajaan Singasari ini memiliki keris Empu Gandring yang dibuat oleh empu Gandring. Keris ini memiliki kesaktian luar biasa, ibarat ditikamkan ke gunung, gunung meletus, ditikamkan ke samudra, samudranya mengering pun ditikamkan ke baja, bajanya pasti akan tembus. Kedahsyatan ( kesaktian ) benda pusaka seperti itu terjadi memang sengaja diciptakan oleh empu atas permintaan si pemilik keris. Tentu untuk mencapai tataran seperti itu diperlukan proses. Namun yang perlu digaris bawahi adalah, dibalik kedahsyatan keris pusaka, ternyata membawa sifat bawa yang dapat berpengaruh negatif pada pemiliknya. Untuk menghindari terjadi hal-hal negatif yang dapat menimpa diri kita seharusnya kita mengetahui dengan persis benda-benda pusaka yang kita miliki.

Kekuatan fisik yang ada pada keris kerena keris diciptakan dari material pilihan dan mengaplikasikan perlakuan pemanasan (heat treatment) yang baik. Bentuk material pilihan adalah material penyusun benda pusaka ini mayoritas berasal dari benda angkasa luar yang jatuh ke permukaan bumi yang disebut dengan meteor.

Mengapa nenek moyang kita dahulu dalam membuat sebuah keris dipilih dari bahan meteor? Telah kita ketahui bersama bahwa meteor adalah benda langit baik itu bintang, planet maupun satelit yang jatuh ke permukaan bumi yang dalam proses perjalanannya mengalami gesekan antara body benda langit dengan udara yang ada disekitarnya. Semakin lama waktu yang dibutuhkan meteor untuk menuju ke bumi akan semakin bertambah kecepatannya, karena kecepatan jatuh meteor berbanding lurus dengan gaya gravitasi bumi.
Akibat kecepatan yang sangat tinggi ini mengakibatkan gaya gesek antara permukaan meteor dengan udara sekitar mengalami peningkatan juga. Sedangkan efek dari kedua benda yang mengalami gesekan adalah timbulnya kenaikan temperatur yang sebanding dengan besar gaya gesek yang diterimanya.

Gaya gesek antara permukaan meteor dengan udara sekitar sangat tinggi sehingga permukaan meteor akan terbakar dengan temperatur yang semakin meningkat. Maka sangatlah tepat sekali apabila benda langit ini dipergunakan sebagai material dasar untuk membuat sebuah benda pusaka berupa keris.

Kekuatan dari sebuah keris tidak hanya berasal dari kekuatan fisik saja namun ada kekuatan non-fisik yang memperkuat kekuatan fisik dari sebuah keris.
Kekuatan fisik dari sebuah keris berasal dari kekuatan material penyusun keris tersebut. Sedangkan kekuatan non-fisik dari sebuah keris tidaklah benar kalau penyebabnya adalah material penyusun benda pusaka meskipun berasal dari langit sekalipun. Akan tetapi lebih dimungkinkan adanya mahluk gaib yang bersarang di dalam pusaka keris tersebut.

Cara termudah mengetahui kegunaan, jenis keris maupun dampak yang ditimbulkan, kita dapat berkonsulatsi atau meminta bantuan paranormal, empu atau tokoh-tokoh yang teruji mampu menguasai ilmu perkerisan untuk menayuh ( menguji ) hakekat keris yang kita miliki. Tentu saja cara ini kurang memberikan nilai lebih(tidak seru ). Persoalan menjadi lain kalau anda bisa melakukan sendiri. Tulisan ini tidak sekedar memberikan imformasi atau tips untuk menguji kesaktian keris dari gagrak ( perwujutan ) yang dapat dilihat oleh mata telanjang.

Seperti diketahui, keris diyakini semua orang memiliki daya linuwih, berkekuatan gaib dan dapat membantu si empunya untuk menyelesaikan berbagai masalah. Tetapi sekali lagi tidak semua orang dapat mengetahui apakah benar kekuatan itu ada. Satu-satunya media yang dapat kita rasakan akan adanya kekuatan gaib tersebut adalah, adanya hawa gaib yang mempengaruhi kehidupan kita.

Tips Menayuh Keris

Keris dikatakan sakti apabila keris tersebut tidak suwung ( kosong), alias ada suatu kekuatan gaib yang ada di dalam keris tersebut. Para empu seperti empu Gandring, Empu Supo Mandragi maupun empu-empu lainnya senantiasa memasukan kekuatan gaib pada bilah keris hasil kreasinya. Ada tiga cara yang dapat anda lakukan untuk mengetahui apakah keris tersebut memiliki kekuatan gaib alias ada isinya atau suwung.

Pertama, menayuh keris dengan cara laku ( tirakat, puasa ). Puasa bisa dilakukan dengan kaifiat layaknya orang puasa wajib, senin kamis, atau puasa khusus seperti mutih, ngalong ( hanya makan buah), atau puasa ngebleng ( berada di tempat gelap ). Puasa tersebut setidaknya dilakukan selama tiga hari. Di hari ketiga puasa dilanjutkan hingga menjelang fajar alias subuh, tanpa tidur. Mulai magrib hendaknya anda melakukan wirid sesuai dengan kemampuan dan menjauhi perbuatan yang bersifat duniawiyah. Insya-Allah menjelang fajar. Wangsit alias ilham biasanya muncul antara pukul 02.00 hingga 04.00 menjelang waktu subuh. Adapun niat puasanya adalah beribadah pada yang maha kuasa dan niat untuk mengetahui atas hakekat benada pusaka yang kita miliki.

Kedua , menayuh keris dengan cara meditasi. Siapkan ruang khusus ( kamar ) beralaskan tikar. Sucikan diri anda dan kuatkan niat untuk metsubudi ( mengeluarkan kekuatan batin kita ) untuk melakukan komunikasi gaib dengan si penungu keris. Tempatkan keris di depan anda dan nyalakan lilin di sampingnya. Setelah itu duduklah anda dalam posisi bersila, kaki kanan di atas kaki kiri. Padukan kedua telapak tangan anda tepat ditengah dada anda. Tataplah nyala lilin yang menyala dihadapannnya sesuai dengan kemampuan anda tidak berkedip. Kemudian pejamkan mata, maka akan tampak dalam pandangan mata yang terpejam perwujutan makhluk gaib yang ada dalam keris tersebut.

Ketiga, menayuh keris dengan memanfaatkan kekuatan hewan. Seperti banyak diberikan kitab suci, satu-satu makhluk kasat mata yang dapat melihat makhluk gaib adalah hewan. Oleh karena itu untuk menguji apakah keris yang ada memiliki punya kekuatan gaib atau tidak kita dapat mengujinya melalui hewan ini. Hewan yang paling peka terhadap mahkluk gaib adalah ayam. Terutama ayam yang sedang beranak. Induk ayam beranak ini sangat peka terhadap ancaman. Sekecil apapun ancaman yang datang, ayam itu langsung bereaksi ( ngabruk). Caranya sederhana, carilah ayam yang sedang mencari makan bersama anak-anaknya. Kemudian lemparkanlah keris anda ke sekitar induk ayam tadi. Jika ayam tersebut bereaksi berupaka kemarahan ( ngabruk ) atau diam, maka dapat dipastikan keris anda kosong alias suwung. Tetapi apabila reaksi si induk ayam lari tungang langgang, atau terdiam kemudian berbunyi kruuk-kruuk,kruuk, maka dapat diayakini bahwa keris anda ada isinya. Reaksi ayam yang diwujutkan dalam suara kruuk-kruuk merupakan gambaran akan hadirnya sosok mahkluk lain yang tidak sama dengan manusia.

1 komentar:

  1. Yang saya tahu keris itu hanya sebuah Media, dan sebuah benda Padat. Dan pusaka leluhur itu hanya azimat untuk penengah sakral keturunan anatara Leluhurnya. Keris bukan pusaka yang diturunkan tapi di wariskan..

    Mohon maaf hanya sekedar sering

    BalasHapus