Translate

Kamis, 16 April 2015

Gunung Padang Legenda Siti Nurbaya

Selama beberapa tahun terakhir kita di hebohkan dengan pemberitaan tentang penemuan dan penelitian situs Gunung Padang di Cianjur dan juga di Garut. Padahal legenda Gunung Padang di Pasundan meliputi daerah Ciamis Daeyeuh Luhur serta di beberapa kabupaten lain yang di wilayah tersebut terkenal dengan Kramat Gunung Padang. 

Dan dalam kesempatan ini penulis sengaja ingin memberitahukan tentang legenda sejarah Gunung Padang di Sumatera Barat yang dalam sejarah nya sebagai tempat pengasingan Siti Nurbaya serta beberapa Ulama Zaman Kerajaan Pagaruyung.

Gunung Padang merupakan objek wisata yang menjadi legenda hidup cerita Siti Nurbaya. Bukit yang tak begitu tinggi tersebut, dimanfaatkan kalangan pencinta olahraga climbing untuk menguji nyali

Gunung Padang merupakan objek wisata yang menjadi legenda hidup cerita Siti Nurbaya. Bukit yang tak begitu tinggi tersebut, dimanfaatkan kalangan pencinta olahraga climbing untuk menguji nyali. Tak jarang empat jalur pemanjatan yang ada di kawasan Siti Nurbaya tersebut menjadi dinding alam favorit bagi para climber.

Tebing yang terbentuk dari batuan basal ini menjulang dengan ketinggian sekitar 30 meter. Menariknya, tebing Gunung Padang menyediakan tingkat kesulitan yang bervariasi. Menurut informasi, terdapat sekitar 4 jalur yang bisa dimanfaatkan para climber untuk menguji nyali.

Selain menawarkan wisata alam, Gunung Padang juga menyimpan wisata sejarah. Di bukit tersebut, pernah ditanam jasad Siti Nurbaya yang mewakili budaya kelam kawin paksa wanita Minang. Kisah roman Kasih Tak Sampai: karangan Marah Rusli tersebut bermula dari keelokan Gunung Padang.

Di Gunung Padang, pengunjung juga akan menjumpai sejumlah meriam tua peninggalan tentara Jepang sebagai benteng pertahanan untuk menghalau musuh yang hendak masuk ke tepian Muara Pantai Padang.

Akses menuju Gunung Padang hanya bisa ditempuh dengan berjalan kaki. Pengunjung bisa memarkirkan kendaraan di kaki gunung tersebut sebelum melanjutkan dengan berjalan kaki. Uniknya, jalan menuju Gunung Padang itu pengunjung harus mendaki ratusan anak jenjang yang panjang dan berliku. Kepenatan menaiki anak tangga akan terobati saat melempar pandangan ke sebelah kanan.

Indahnya riak gelombang laut, semaraknya gedung-gedung yang menjulang di tengah Kota Padang, dan belasan kapal nelayan lego jangkar, akan Anda temui. Panorama itu akan mehilangkan kepenatan kaki Anda saat menghitung satu demi satu jenjang menuju puncak Gunung Padang. Selain wisata sejarah, sekelompok anak muda juga memanfaatkan dataran di puncak bukit sebagai areal camping. Ratusan kuburan cina dengan motif dan ukiran nan indah akan menghiasi setiap jengkal puncak Gunung Padang.

Cukup beragam pilihan wisata termasuk wisata spritual yang ditawarkan jika berkunjung ke Gunung Padang. Jiwa alam seakan merasuki jiwa kita ketika kita berada di puncak Gunung Padang, atau memandang laut dari dekat di kaki Gunung Padang. Tapi Gunung Padang yang mana ini? karena akhir-akhir ini Gunung Padang menjadi terkenal, dan ternyata ada di beberapa tempat memiliki nama Gunung Padang. - Berdiri kokoh di pesisir Pantai Kota Padang. Berada persis di mulut muara Sungai Batang Arau. 

Bukit ini memiliki ketinggian lebih kurang 80 km dari permukaan laut. Kondisi lahannya 25 % berpasir, 45 % tanah liat dan 35 % berbatuan. Dan pada beberapa ruas dinding batunya yang vertikal sering dijadikan sebagai arena panjat tebing. Gunung Padang merupakan rangkaian dari Bukit Gado-Gado, Bukit Air Manis dan Bukit Putuih. Pola rangkaian melingkar ini sepertinya melindungi Kota Padang dari keganasan tiupan angin barat dan hempasan ombak Samudera Indonesia. 

Ketangguhan Gunung Padang menghadapi fenomena alam telah terbukti dalam sejarah. Seperti gempa di kawasan pantai bagian barat pulau Sumatera pada tahun 1696, 1763, 1770, 1797, 1833, 1864, dan 1892. 

Beberapa diantaranya pernah menimbulkan gempa besar dan tsunami, seperti tahun 1696 dan 1797 yang menghancurkan Kota Padang, bahkan beberapa perahu yang tertambat di Muaro Padang sampai terlempar ratusan meter ke arah daratan. Terakhir gempa tahun 2009 yang memporakporandakan Kota Padang. Namun Gunung Padang masih tangguh dan tidak bergeming sedikitpun. Dan hari ini, Gunung Padang semakin berbenah dan mempercantik diri, agar semakin menarik untuk dikunjungi. 

Beberapa daya tarik Gunung Padang saat ini adalah : 
1. Gerbang masuk dengan pola dan arsitektur Minangkabau. 
2. Jalan masuk beraspal beton. 
3. Pagar dinding pengaman 
4. Susunan batu pijat refleksi 
5. Gazebo/Pesanggrahan 

Struktur kawasan Gunung Padang menyajikan kerimbunan pepohonan dan belukar yang bercirikan tropis. Beberapa dinding cadasnya dapat digunakan sebagai wadah panjat tebing. 
Sedangkan pada salah satu ceruk batu cadasnya terdapat sebuah duplikat makam Legenda Sitti Nurbaya. 

Di bagian puncak Gunung Padang terhampar taman yang rimbun dan dari sini kita bisa melihat hamparan Samudera Indonesia, Pantai Air Manis, Pulau Pisang Gadang, Kota Padang dan pantainya, dan beberapa pulau dari kejauhan. 

Daya tarik lain adalah beberapa bunker atau benteng kecil, yang dapat kita jumpai tidak beberapa jauh dari gerbang masuk sampai ke puncak Gunung Padang. Satu diantaranya memiliki meriam dengan panjang lebih kurang 8 meter.

Legenda Gunung Padang Sejak dulu sampai sekarang orang masih menyebut Gunung Padang sebagai Gunung Monyet (Monkey Mountain). 

Hal lain yang sudah mulai terlupakan adalah legenda yang melekat pada keberadaan Gunung Padang ini. 

1. Legenda Siti Nurbaya Gunung Padang merupakan tempat pertemuan Siti Nurbaya dengan Syamsul Bahri. Dan tempat Siti Nurbaya di kuburkan pada sebuah gua batu disebelah kanan sebelum sampai ke Puncak Gunung Padang 

2. Legenda Tiga Makam Kuno berusia sekitar 5 abad 

(Makam Keramat) 

1- Makam Syekh Zainuddin Dulu disebut juga dengan Makam Terbang. Waktu Syekh ini wafat di kuburkan di Seberang Padang. Kemudian makam itu terbang setelah Syekh tersebut dalam mimpi sahabatnya agar dipindahkan ke Gunung Padang.
Diperkirakan terletak di mulut gua yang menghadap kearah laut dan berkemungkin berada di sisi kanan taman Sitti Nurbaya. 

2- Makam Syekh Basyir dan Syekh Alamsyah gelar Raja Pesisir Syekh Basyir diyakini manusia berdarah putih. Waktu Syekh Basyir akan dikuburkan di Gunung Padang, ketika melintasi Sungai Batang Arau air sungai tersibak sehingga tidak perlu menggunakan perahu untuk menyeberang.
Terletak ke arah Selatan jalan menurun dari Puncak Gunung Padang atau Taman Siti Nurbaya, jaraknya  200M setelah melewati komplek perkuburan Muslim dan Cina Muslim. 
Makam dua syekh tersebut terletak di bagian atas dalam komplek berpagar tembok. 

Legenda Gunung Padang memiliki ular Naga (Ba Ula Nago) Konon bersarang dalam gua yang panjang di perut gunung dengan mulut gua menghadap ke laut. Bisa dipahami bahwa diperlukan biaya yang tidak murah untuk memelihara tempat yang seharusnya indah seperti wilayah Gunung Padang ini. 

Namun dengan pemandangan dari puncak Gunung Padang yang indah, bunker-bunker peninggalan Jepang, dan makam Siti Nurbaya yang masyhur, tempat ini bisa dijual ke para pejalan. Dari kocek merekalah biaya perawatan dan pemeliharaan seharusnya berasal.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar