Alloh Subhanahu Wata'ala Berfirman
فَبِأَيِّ آلَاءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبَانِ
Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan ?
(QS. 55:13).
Ayat di atas disebutkan 31 kali dalam Surat Ar-Rahman agar kita tetap ingat untuk selalu bersyukur dalam segala kondisi kehidupan.
Hidup seringkali dapat dianalogikan dengan secangkir kopi, bahwa kesulitan dan problema hidup serta kesetresan mengarungi kehidupan dikarenakan kita tidak tahu bagaimana menikmati pilihan.
Ditempa musim yang silih berganti
Diterjang badai yang tak henti-hentinya memberi jeda, meski hanya sedetik saja
Dikejar angin yang senantiasa membuat hilang kendali perdamaian jiwa
_Sepenggal sketsa kegalauan yang mungkin pernah singgah_
Sebagian orang bilang hidup tanpa masalah itu hampa dan hidup bersama masalahmenjadi kesempatan untuk bisa menghidupkan hidup agar lebih dewasa. Yakin dengan pernyataan ini??? (Dengarkanlah bisikan hati Anda) ^^
Mereka Tidak Diam
Belajar, anggapan kebanyakan orang istilah ini selalu diidentikan dengan ruang kelas, sekolah, kurikulum, dan "tetek bengek" lainnya. Bagi saya belajar tidak harus terikat, belajar adalah dimana dan kapan pun kita berada, jiwa, hati, juga akal kita "bermain" di dalamnya, menyusuri makna yang bisa kita petik penuh hikmah. Konsep belajar yang lebih luas.Belajar pun tidak selalu terpaku dengan deretan teks-teks pada tumpukan buku yang menggunung bahkan menggudang. Maaf, terlalu picik jika hanya sebatas itu.
Coba,,, tengoklah sebuah cangkir di sana!Benda mati yang secara nyata tidak bisa berbicara. Namun sebenarnya ia selalu berbicara kepada kita dengan diamnya itu.
Ia begitu anggun, menari dalam diam.
Satu tarian yang saya pahami darinya adalah "Tarian Cantik" Menghargai Kehidupan. Ya! Kurang lebih nama itu yang bisa mewakili maksudnya.Pastinya kita sudah hafal bagaimana cangkir itu bisa terciptakan dengan begitu cantik.
Tentu saja bukan dengan "bim salabim" sang Cangkir ada. Proses. Ya! Proses menjadi harga mati sebuah cangkir itu menjadi ada.
Berawal dari tanah liat yang mungkin sering diinjak-injak, kemudian sepesang tangan datang "merangkulnya" untuk menjadikannya bahan dasar sebuah cangkir.Tidak berhenti sampai situ, tanah pun mulai ditempa, dipukul-pukul, dipanggang dengan suhu luar biasa panas, didinginkan dengan suhu yang tidak kalah ekstremnya dengan proses pemanggangan, kemudian ia pun harus diukir.
Seandainya saja bakal cangkir itu diizinkan untuk bisa merasakan apa yang terjadi pada dirinya. Menangis, melarikan diri, mungkin ini yang akan dilakukannya. Atau justru tetap bertahan, menghadapi segala rintang yang ada?
Satu per satu tahap-tahap itu mulai mendekat pada garis "selesai". Waktu pun menjadi sahabat setia untuk cangkir, meski mereka sama-sama diam. Oh! Tidak! Mereka sebenarnya tidak diam. Mereka berbicara dengan bahasa mereka sendiri, hanya saja kita belum paham benar apa yang mereka sampaikan.
Dari sekian rentetan proses itu, menjelmalah sebuah cangkir cantik yang sangat indah dipandang mata. Ukiran, lukisan yang meliuk-liuk di "tubuhnya" semakin memperindah kehardiran cangkir itu. Nah,,, inilah sebait pesan yang hendak ia sampaikan kepada kita, makhluk berjiwa.
Memang sebuah keniscayaan...
Apa yang dititipkan-Nya sudah dititahkan untuk bergerak dalam ketaatan.
Hanya saja... terkadang raga ini terlalu mudah mengujarkan kata "menyerah" saat duri-duri kehidupan sedang menyapa pelan.
Tak apa, air matamu menyertai dukamu
Biarkan ia hadir, menjadi sahabat juga saksi perjuangan yang sedang engkau senandungkan
Tak apa, jika memang setetes darah harus mengalir mengiringi langkahmu.Bisa jadi ia adalah pintu yang akan membawamu masuk ke istana bahagia karena ridho-Nya.
Hakikatnya kepedihan, kesedihan, kepahitan yang pernah, sedang, bahkan akan kita rasakan adalah sebuah keniscayaan yang pastinya akan membawa kita, membentuk jiwa kita sebagai sosok yang "cantik".
Karena apa?
Karena Allah tidak akan pernah membiarkan kita melangkah sendiri dalam hidup ini.Dan tidak mungkin pula hidup tanpa ujian meski hanya setitik saja.
Cinta itu seperti cangkir, apabila kita merawatnya dengan baik dan penuh perhatian.. maka cangkir itu akan tahan lama. tapi, apabila kita tidak hati hati menjaganya.. dia akan terjatuh, pecah, dan hancur.
Cinta itu seperti cangkir.. apabila kita menuangkan air panas, maka akan terasa panas. kita bisa menuangkan apa saja kedalamnya.. dan akibatnya itu kita sendiri yang rasakan.
Kehidupan itu seperti cangkir.. kadang.. 1 cangkir itu tidak cukup, jadi perlu ada cangkir cangkir lainnya yang melengkapi.. karena kita hidup tidak terdiri hanya dari 1 orang.. tp juga butuh orang lain :)
Cinta itu seperti motif cangkir.. ada senyum.. ada sedih.. ada cemberut.. ada marah.. ada bosen.. tapi.. itulah yang membuatnya terlihat unik dan menyenangkan..
Selera tiap orang itu berbeda.. ada yang suka melon.. ada yang suka jeruk.. ada yang suka strawberry.. dan aku suka mangga.. aku tidak bisa memaksa semua orang menyukai apa yang aku mau.. karena mereka punya seleranya masing masing.
Cangkir emang bisa dipakai untuk
tempat air putih, jus, es krim,
lemon tea, bahkan anggur yang mahal..
Tapi tetap aja ada yang janggal.
Sama seperti hati..
Si air putih yang baik,
Jus kedondong yang unik,
Si keren lemon tea,
Si manis es kirim,
Sampai si mapan anggur putih
Pernah mencoba masuk ke cangkir hatiku..
Tapi tetap saja cangkir masih setia menanti sang kopi,
Walau pahit,
Setiap tetesnya mempunyai banyak arti..
Cinta merupakan buah dari kelompok sukacita dan kekaguman. Jikalau ada yang dinama kan cinta searah, sebenarnya cinta itu memang satu arah. namun ketika kedua manusia saling mencintai satu sama lain cinta itu bertumbuh dan berkembang meluas.
Yang terburuk adalah ketika cinta itu ditolak ataupun yang dicinta tidak mencintai balik dan malah mencintai orang lain. Cemburu akan menghunus ke orang lain tersebut bahkan dapat berbuat diluar akal sehat. Cinta tetap mencinta sebelum pada akhirnya berubah menjadi penyesalan. Cinta akan melalui beberapa tahap terhadap yang dipikirkan telah menjadi penyebab cinta tak terbalas. Cinta akan masuk ke kelompok kemarahan / teror. Jika penolakan akan cinta dapat diterima dengan baik dan si pencinta berpikir positif, ia akan melalui kelompok keheranan dan kesedihan. Setelahnya pencinta akan berubah cinta itu hanya menjadi sekedar kekaguman dan berujung pada penerimaan. “Cinta akan turut bahagia ketika melihat orang yang dicintai bahagia.”
Lain halnya ketika sang pencinta masuk ke dalam kebencian. Pencinta akan menjadi pembenci hal yang ia pikir telah mengambil cinta dari orang yang ia cinta. kemarahan dan kebencian bercampur sehingga sulit untuk berpikir secara jernih. Kecenderungannya, sang pencinta ini akan berusaha menyiksa baik secara psikologis maupun fisik terhadap orang yang dianggap telah mengambil cintanya. membutuhkan waktu yang cukup lama untuk pindah dari fase ini menuju fase kesedihan dan keheranan.
Jika berada diposisi yang dimusuhi oleh pencinta ini bagaimana mengatasinya?
Mudah saja, cukup perhatikan saja kelakuannya yang konyol. Biasanya sang pencinta tidak ingin dianggap salah. Jadi sang pencinta selalu berusaha mencari pembenaran dan mencerca si musuh. Sang pencinta mencari dukungan dan meminta dikasihani secara langsung maupun tidak langsung. Jangan terjebak drama yang dibawanya! Jika ingin membalas, balaslah dengan tenang. Jadikan kelakuan sang pencinta itu menjadi sebuah hiburan bagimu. Jangan pernah terbawa perasaan dengan apa yang dilakukannya.
Kebetulan, saya pernah menghadapi yang semacam ini. Dia bahkan bisa menuduh mu sebagai perebut cinta dari orang yang ia cintai, padahal tidak pernah seperti itu. Sebenarnya, bagi saya keadaan ia sungguh menyedihkan. Ia tidak bisa terbebas dari pikiran-pikiran buruknya yang terus menghantui dirinya setiap hari. Hatinya dipenuhi dendam. Sangat menyedihkan jika sesorang hanya terkurung dalam anxiety yang diciptakannya dan melupakan bahwa dunia itu masih luas. Yang ia lakukan hanyalah menghina dan berusaha memojokan sang musuh, padahal sang musuh menjadikannya bahan tertawaan, even worst, jadi bahan tertawaan si musuh dan orang yang ia cintai.
Jahat kah? sepertinya, tapi coba dilihat dari sisi orang yang dicintai bahwa tidak mencintai si pencinta bahkan jiik, dan dari sisi si musuh yang bahkan tidak pernah merebut apa-apa kemudian dituduh macam-macam, kemudian dihina.
So, ikut-ikutan baper dan terjebak drama nya?
Semoga Bermanfaat
Keren ini kak, izin ya copas 🙏
BalasHapus