Translate

Rabu, 31 Agustus 2016

Membangun Generasi Penerus Yang Kuat Dan Tangguh

Generasi muda adalah dambaan setiap umat. Generasi muda adalah penerus cita-cita. Tanpa mereka, sebuah bangsa akan hancur dan tertinggal oleh bangsa lain. Oleh sebab itu, peran serta generasi muda selalu dinanti-nantikan.

Bangsa ini tentu membutuhkan seorang pemimpin. Seorang pemimpin yang baik tentu akan lahir dari masyarakat yang baik. Seorang pemimpin harus memiliki pandangan yang arif dan bijaksana dalam mengambil sikap. Oleh sebab itu, sosok pemimpin harus memiliki ilmu yang cukup, wawasan yang luas, dan mampu memberikan teladan bagi pengikutnya. Pendidikan menjadi sebuah keniscayaan. Kita sebagai calon pemimpin bangsa di masa depan, harus rajin belajar, menuntut ilmu tanpa lelah dan putus asa. Kita harus mampu memberikan pengabdian terbaik untuk bangsa dan agama kita. Rasulullah SAW pernah bersabda: 


شُبَّانُ ْاليَوْمِ رِجَالُ اْلغَدِّ 

Artinya: “Anak muda sekarang adalah pemimpin masa depan.”

Hadis di atas memberikan motivasi kepada kita bahwa kita kaum muda saat ini adalah calon-calon pemimpin umat di masa mendatang. Mereka yang sekarang memimpin tentu akan dibatasi oleh waktu. Mereka akan berhenti dan kita akan menggantikan mereka. Tanpa kita, mereka pasti akan kehilangan semangat karena apa yang telah mereka lakukan saat ini akan sia-sia. 

Masa muda adalah masa yang banyak tantangan dan pertarungan pengaruh baik dan buruk, sedangkan kebanyakan pemuda belum mencapai kedewasaan yang matang, sehingga sangat terbuka peluang untuk dirubah dan dikotori pengaruh negatif. Ibnul Jauzi rahimahullah berkata,‎
وهذا هو الموسم الأعظم الذي يقع فيه جهاد النفس والهوى وغلبة الشيطان. وبصيانة هذا الموسم يحصل القرب من الله عز وجل، وبالتفريط فيه يقع الخسران العظيم، وبالصبر فيه عن الزلل يثنى على الصابرين، كما أثنى الله فيه على الصابر يوسف.

“Masa muda adalah masa yang terbesar yang terjadi didalamnya perjuangan dalam mengendalikan jiwa, menundukkan hawa nafsu dan mengalahkan setan. Dengan menjaga masa ini, maka seorang pemuda akan dekat dengan Allah ‘Azza wa Jalla, sedangkan menelantarkan masa muda ini akan menelan kerugian yang besar. Sabar di masa muda dari kemaksiatan akan meraih pujian (Allah) yang diperuntukkan bagi orang-orang yang bersabar. Sebagaimana Allah memuji sang penyabar Nabi Yusuf saat masa muda(nya)” (Masimil ‘Umri, Ibnul Jauzi, hal.45)‎

Imam Asy-Syauqiy berkata :

وَ اِنَّمَا اْلاُمَمُ اْلاَخْلاَقُ مَا بَقِيَتْ، فَاِنْ هُمُوْ ذَهَبَتْ اَخْلاَقُهُمْ ذَهَبُوْا. الشوقنى

Sesungguhnya bangsa itu tergantung akhlaqnya, bila rusak akhlaqnya, maka rusaklah bangsa itu. [Asy-Syauqiy]
Kerusakan moral (akhlaq) inilah mushibah yang paling serius yang melanda bangsa kita ini, karena sudah menembus semua lapisan, dari bawah sampai atas. Padahal rusaknya akhlaq akan membawa rusaknya bangsa ini.

Masa muda adalah masa yang penuh dengan harapan, sarat dengan cita-cita dan penuh romantika kehidupan yang sangat indah. Keindahan masa muda dihiasi dengan bentuk fisik yang masih kuat, berjalan masih cepat, pendengaran masih kuat, pikiran masih cermat, kulit wajah indah mengilat, walaupun banyak jerawat, tapi tidak gawat karena masih ada obat di took-toko terdekat. Karena itu pantas jika para pemuda merupakan salah satu penentu maju atau mundurnya suatu Negara. Sebab terbukti sejak dulu kala, sekarang, dan yang akan datang sesuai fitrahnya pemuda merupakan tulang punggung Negara, penerus estapeta perjuangan terhadap bangsanya.

Seringkali kita dapati dalam banyak artikel, bahwa pemuda mempunyai peranan yang sangat besar dalam pembangunan bangsa dan agama. Mereka adalah harapan bangsa yang akan berjuang demi masa depan Negara yang lebih cerah. Mereka juga diwaktu yang sama adalah tumpuan agama yang akan berjuang demi kejayaan Islam dimasa yang akan datang. Kita semua maklum bahwa masa depan bangsa dan agama ditentukan oleh pemuda masa kini,


شبان اليوم رجال الغد, 

young today is Leader Tomorrow, pemuda hari ini adalah pemimpin di masa yang akan datang. 

Bagaimana keadaan bangsa ini 10, 20, 30 tahun yang akan datang, jawabannya ada ditangan pemuda-pemuda hari ini, kalau pemudanya baik, maka baiklah bangsa ini, kalau pemudanya rusak maka wallahu A’lam.

Pergantian generasi merupakan sunnatullah yang pasti akan terjadi pada suatu kaum atau bangsa. Apakah pergantian itu lebih baik atau lebih buruk dari generasi sebelumnya tergantung pada kesungguhan dalam mempersiapkan pengkaderan generasi yang akan datang. Jika dipersiapkan dengan baik dan sungguh-sungguh insya Allah akan menghasilkan suatu generasi yang lebih baik. Begitu pula sebaliknya jika asal-asalan akan menghasilkan suatu generasi yang lebih buruk dari generasi pendahulunya. 

Jika kita perhatikan kondisi pada akhir-akhir ini, jelas terlihat adanya gejala demoralisasi di masyarakat. Kejahatan dan kekerasan hampir menjadi konsumsi kita setiap hari di surat kabar dan televisi. Perzinahan, aborsi dan kasus kecanduan narkoba menduduki peringkat tertinggi yang terjadi pada generasi muda. Selain itu arus informasi yang masuk hampir tanpa batas, seperti mode/gaya hidup orang barat, telah diadopsi tanpa filter (saringan) dan dijadikan sebagai suatu kebiasaan dan kebanggaan. 

Maka dari itu marilah secara hati-hati kita cermati tingkah laku generasi muda bangsa ini, yang menyebabkan datangnya mushibah demi mushibah sebagaimana yang kita rasakan.Rasulullah SAW bersabda :

اِنَّ مِنْ اَشْرَاطِ السَّاعَةِ اَنْ يُرْفَعَ اْلعِلْمُ وَ يَثْبُتَ اْلجَهْلُ وَ يُشْرَبَ اْلخَمْرُ وَ يَظْهَرَ الزّنَا. البخارى

Sesungguhnya diantara tanda-tanda datangnya kehancuran suatu bangsa ialah diangkatnya pengetahuan agama dan didukungnya sifat jahil (bodoh) tentang agama, diminumnya minuman keras secara terang-terangan dan dilakukan perzinaan secara meluas dan terang-terangan.[HR. Bukhari juz I, hal. 28]
Memang di beberapa daerah masih ada oknum aparat penegak hukum yang berlaku bodoh dan mendukung pembodohan terhadap pengetahuan agama. Di tempat-tempat berlangsungnya kemakshiyatan dibiarkan berjalan, malah pengajian untuk membina akhlaq bangsa dibubarkan dengan alasan bermacam-macam.
Dalam sabdanya yang lain Rasulullah SAW menjelaskan :
مَا مِنْ قَوْمٍ يُعْمَلُ فِيْهِمْ بِاْلمَعَاصِى ثُمَّ يَقْدِرُوْنَ عَلَى اَنْ يُغَيّرُوْا ثُمَّ لاَ يُغَيّرُوْا اِلاَّ يُوْشِكُ اَنْ يَعُمَّهُمُ اللهُ مِنْهُ بِعِقَابٍ. ابو داود 4: 122
Tidaklah suatu qaum yang di tengah-tengah mereka dilakukan kemakshiyatan, sedang mereka mampu mencegahnya, tetapi tidak mau mencegahnya, melainkan Allah akanmenimpakan adzab secara merata kepada mereka. [HR. Abu Dawud juz 4, hal. 122]
اِذَا ظَهَرَ الزّنَا وَ الرّبَا فِى قَرْيَةٍ فَقَدْ اَحَلُّوْا بِاَنْفُسِهِمْ عَذَابَ اللهِ. الحاكم
Apabila perbuatan zina dan riba sudah terang-terangan di suatu negeri, maka penduduk negeri itu telah rela terhadap datangnya adzab Allah untuk diri mereka. [HR. Hakim]
Kalau kita perhatikan petunjuk-petunjuk Rasulullah SAW tersebut jelas bahwa masyarakat atau bangsa akan rusak binasa apabila membiarkan berlangsungnya kemakshiyatan dengan segala bentuknya dan tidak adanya nahi munkar di negeri itu.
karena terlalu longgarnya tindak kemakshiyatan di negeri ini, dan tidak adanya hukum yang tegas terhadap segala bentuk kejahatan dan kemakshiyatan, maka semakin hari tidak semakin berkurang, apalagi hilang, tetapi semakin subur tumbuh di mana-mana.Sebagai contoh : dari miras, sekarang menjadi lebih parah lagi dengan berbagai jenis narkoba yang merusak bangsa ini, dari anak-anak usia SD sampai orang dewasa, bahkan di berbagai tempat sering terjadi pesta shabu-shabu laki dan perempuan, sehingga generasi penerus bangsa ini sangat memprihatinkan. Masih ditambah lagi penghancuran generasi bangsa ini dengan beredarnya dan transparannya gambar-gambar porno lewat berbagai media cetak, bahkan tayangan-tayangan TV - VCD dengan adegan-adegan yang kelewat batas dan amoral.
Namun ironis, masih ada manusia yang menganggap gambar-gambar wanita telanjang bahkan penampilan wanita berpakaian minim dengan menampilkan lekuk-lekuk tubuhnya (3/4 telanjang), dianggap tidak apa-apa, dengan alasan “seni”.
Pergaulan bebas laki-laki dan perempuan dengan mengabaikan norma-norma agama dan susila, maka terjadilah perzinaan di mana-mana, sehingga perkosaan terhadap anak di bawah umur pun sering terjadi. Gadis hamil sampai melahirkan tidak berbapak pun hal yang biasa, tidak ada rasa malu. Itulah rusaknya moral generasi bangsa.
Keadaan yang sudah separah ini, rupanya Pemerintah dan para Penegak Hukum di negeri ini belum tanggap mengenai akibat yang akan timbul terhadap nasib bangsa dan negara di masa mendatang. Maka tidak sepenuh hati dan tidak serius dalam memberantas kejahatan dan kemakshiyatan tersebut.

Maraknya kemakshiyatan dan tidak tegaknya amar ma’ruf nahi munkar menjadi penyebab datangnya adzab Allah. Oleh karena itu kita bangkitkan semangat amar ma’ruf nahi munkar, sebelum Allah menolak doa kita sebagaimana sabda Rasulullah SAW :

لَتَأْمُرُنَّ بِاْلمَعْرُوْفِ وَ لَتَنْهَوُنَّ عَنِ اْلمُنْكَرِ وَ لَيُوْشِكَنَّ اللهُ اَنْ يَبْعَثَ عَلَيْكُمْ عِقَابًا مِنْهُ فَتَدْعُوْنَهُ فَلاَ يَسْتَجِيْبُ لَكُمْ. الترمذى
       

Hendaklah kamu melaksanakan amar ma’ruf nahi munkar, atau (kalau tidak) Allah akanmendatangkan siksa (adzab) akibat dari dosa-dosamu, kemudian kamu berdoa niscaya Allah tidak akan mengabulkannya. [HR. Tirmidzi]

Masa muda merupakan masa  yang  penuh  dengan  harapan,  penuh  dengan  cita-cita dan penuh dengan romantika kehidupan yang sangat indah. Keindahan masa muda dihiasi dengan bentuk fisik yang masih kuat, berjalan masih cepat, pendengaran masih akurat, pikiran masih cermat, kulit wajah indah mengkilat, walaupun banyak jarawat, tetapi tidak gawat karena masih banyak obat ditoko-toko terdekat, oleh karena itu pantas bila para pemuda dan para remaja merupakan salah satu penentu maju dan mundurnya suatu Negara. Sebab terbukti sejak dahulu kala hingga saat ini dan sampai yang akan datang sesuai dengan fitrohnya pemuda dan remaja merupakan tulang punggung suatu Negara, penerus estafet perjuangan terhadap bangsanya. Sebagaimana syekh Mustofa al-Ghalayaini seorang pujangga Mesir berkata :

أن فى يد الشبان أمر الأمة وفى أقدامها حيتها

“Sesungguihnya pada tangan-tangan pemudalah urusan umat dan pada kaki-kaki merekalah terdapat kehidupan umat”

Maka penting sekali kita mempersiapkan anak-anak (generasi muda) kita, sehingga menjadi generasi muslim yang kuat,dimulai sejak anak-anak.  Allah ‎subhanahu wata’ala berfirman dalam AlQur’an Surat Ar Ruum ayat 54 :


۞ ٱللَّهُ ٱلَّذِى خَلَقَكُم مِّن ضَعۡفٍ۬ ثُمَّ جَعَلَ مِنۢ بَعۡدِ ضَعۡفٍ۬ قُوَّةً۬ ثُمَّ جَعَلَ مِنۢ بَعۡدِ قُوَّةٍ۬ ضَعۡفً۬ا وَشَيۡبَةً۬‌ۚ يَخۡلُقُ مَا يَشَآءُ‌ۖ وَهُوَ ٱلۡعَلِيمُ ٱلۡقَدِيرُ (٥٤)
Allah, Dialah yang menciptakan kamu dari keadaan lemah, kemudian Dia menjadikan (kamu) sesudah keadaan lemah itu menjadi kuat, kemudian Dia menjadikan (kamu) sesudah kuat itu lemah (kembali) dan beruban. Dia menciptakan apa yang dikehendaki-Nya dan Dialah yang Maha mengetahui lagi Maha Kuasa.(Surat Ar Ruum ayat 54).

Ketika manusia masih bayi dalam kandungan ibunya adalah lemah. Begitu lahir ke dunia, bayi masih lemah. Setelah menjadi anak remaja, pemuda maka manusia itu mempunyai kekuatan. Sampai menjadi orang dewasa ia mempunyai kekuatan yang luar biasa.  Tetapi selanjutnya semakin tua kekuatannya semakin menurun, menjadi kekek-nenek yang semakin melemah sampai seperti semula kembali melemah, bahkan perilakunya seperti bayi yang baru di lahirkan.
Itulah Sunnatullah.

Ibarat matahari bersinar di waktu pagi, sinarnya masih lembut (lemah), dan ketika siang hari (jam 12.00 – 13.00) panas (kekuatan) matahari mencapai puncaknya dan ketika senja hari sinarnya mulai surut melemah kembali. Itulah Sunatullah. Sesuatu yang dalam posisi tengah-tengah itu memiliki puncak kekuatan yang luar-biasa. Itulah generasi umat kita yang akan datang.  Itulah generasi muda yang akan membawa bangsa ke masa depan,  tetapi akan dihancurkan oleh musuh-musuh Islam.

Bila kita menyimak kembali sejarah Islam sejak zaman Rasulullah sholallahu ‘alaihi wasallam,  beliau mempunyai sahabat dan pendukung yang rata-rata (pada umumnya) anak muda dan masih kuat baik fisik maupun mentalnya. Sahabat yang berusia agak tua hanya Abubakar as Siddiq dan Umar bin Khathab ‎rodhiyallahu anhuma. Selain itu rata-rata sahabat umurnya masih di bawah Rasulullah saw.

Ali bin Abi Thalib ketika itu berusia 10 tahun sudah menjadi sahabat dan pengikut Rasulullah saw. Demikian juga ‘Utsman bin ‘Affan, ketika itu masih muda usia. Maka wajarlah kalau mereka generasi pertama Islam adalah generasi berlian.  Maka dalam Hadits shahih Rasulullah ‎sholallahu menyatakan : “Sebaik-baik generasi manusia di dunia ini adalah generasi semasa aku, sesudahnya dan sesudahnya”. 

Sebagai contoh : Ali bin Abi Thalib rodhiyallahu ‘anhu ketika masih berusia 10 tahun, dengan segala keberaniannya sudah sanggup (berani) menggantikan tidur di tempat tidur Rasulullah sholallahu ‘alaihi wasallam, ketika suatu malam beliau sudah diancam akan dibunuh oleh kaum kafir Quraisy, dan ketika malam itu rumah beliau sudah benar-benar dikepung. Tetapi beliau sempat menyelinap keluar rumah dan Ali bin Abi Thalib yang menggantikan tidur berselimut di tempat tidur beliau.
Artinya Ali bin Abi Thalib siap mati dengan menggantikan tidur di tempat tidur Rasulullah saw.

Memang generasi terdahulu umat Islam diajarkan berani untuk segala kebaikan oleh Rasulullah sholallahu ‘alaihi wasallam.  Sementara generasi kita sekarang, anak-anak remaja kita hanya berani tawuran, kalau disuruh melawan sendiri mereka tidak mau. Maka Main-set harus kita ubah, sebagai orang tua dalam mempersiapkan generasi yang akan datang. 

Sahabat lainnya seperti Zubair bin Awwam, usianya 10 tahun ketika itu sudah menjadi pendukung dakwah Rasulullah sholallahu ‘alaihi wasallam. Juga sahabat yang bernama Usamah bin Zaid usia 17 tahun, dalam suatu peperangan,  ia ditugasi oleh Rasulullah sholallahu ‘alaihi wasaallam, membawa panji-panii Islam dalam pasukan Islam. Sementara anak-anak kita usia 17 tahun bangun pagi untuk sholat Subuh saja malas, tidak sholat Subuh. Segala keperluan hidupnya masih menggantungkan kepada orangtua. Belum bisa mandiri.

Juga Muhammad bin  Qosim As Saqofi usia 17 tahun sudah bisa memimpin pasukan dengan membawa panji Lailaha illallah ke India. Juga Muhammad Al Fatih II usia 19 tahun sudah berjuang untuk menaklukkan Konstantinopel (Sekarang Turki) dan setelah berjuang selama beberapa tahun pada usia 23 tahun bisa menaklukkan Konstantinopel sampai sekarang masih di kuasai umat Islam. Benar-benar luar biasa generasi Islam terdahulu.

Ulama besar Imam As Syafi’i rohimahumullah,  usia 17 tahun sudah menjadi Mufti Besar di tengah-tengah umat. Beliau belum genap usia 10 tahun sudah hafal AlQur’an 30 Juz. Beliau menjadi Fuqaha (Ahli Hukum Fiqih) dan beliau mengambil dasar hukum adalah dari ayat-ayat AlQur’an semua. Maka beliau menjadi salah satu Madzhab Imam Ahlussunnah wal Jamaah yang empat (Imam Abu Hanifah, Imam Malik, Imam Syafi’i dan Imam Ahmad bin Hanbal)
Rasulullah SAW bersabda :

فَاِذَا ضُيّعَتِ اْلاَمَانَةُ فَانْتَظِرِ السَّاعَةَ. قَالَ: كَيْفَ اِضَاعَتُهَا؟ قَالَ: اِذَا وُسّدَ اْلاَمْرُ اَلَى ِغَيْرِ اَهْلِهِ فَانْتَظِرِ السَّاعَةَ. البخارى فى كتاب العلم

Maka apabila amanat telah hilang, maka tunggulah qiyamat (kehancurannya). Ada seorang shahabat bertanya, “Bagaimana hilangnya amanat ?”. Rasulullah SAW bersabda, “Apabila suatu urusan diserahkan kepada orang yang bukan ahlinya, maka tunggulah qiyamatnya (kehancurannya)”. [HR. Bukhari, dalam kitab Al-’Ilmu]
Oleh karena itu orang-orang yang mempunyai keahlianlah yang harus memegang suatu urusan, apalagi urusan negara. Dalam hal ini Rasulullah SAW bersabda :

اِذَا اَرَادَ اللهُ بِقَوْمٍ خَيْرًا وَلَّى اَمْرَهُمُ اْلحُكَمَاءَ وَ جَعَلَ اْلمَالَ عِنْدَ السُّمَحَاءِ، وَ اِذَا اَرَادَ اللهُ بِقَوْمٍ شَرًّا وَلَّى اَمْرَهُمُ السُّفَهَاءَ وَ جَعَلَ اْلمَالَ عِنْدَ اْلبُخَلاَءِ. ابو داود

Apabila Allah menghendaki kebaikan bagi suatu bangsa/qaum, maka Allah mengangkat orang-orang yang cakap dan bijak sebagai pejabat yang mengelola urusan mereka, dan Allah memberikan harta kepada orang-orang yang pemurah (dermawan). Dan apabila Allah menghendaki kejelekan suatu bangsa/qaum, maka Allah mengangkat orang-orang yang bodoh sebagai pejabat yang mengelola urusan mereka, dan Allah menyerahkan harta kekayaan kepada orang-orang yang bakhil. [HR. Abu Dawud]

مَنْ وَلَّى مِنْ اَمْرِ اْلمُسْلِمِيْنَ شَيْئًا فَاَمَّرَ عَلَيْهِمْ اَحَدًا مُحَابَّةً فَعَلَيْهِ لَعْنَةُ اللهِ. الحاكم

Barangsiapa memegang suatu urusan kaum muslimin, lalu ia memberi kuasa (jabatan) kepada seseorang karena cintanya (bukan karena kemampuannya) maka laknat Allah menimpa atasnya. [HR. Hakim]
Para ulama hendaklah peka melihat keadaan dan berperan aktif memperhatikan nasib generasi penerus yang sangat memprihatinkan ini. Firman Allah SWT :

وَ لْتَنْظُرْ نَفْسٌ مَّا قَدَّمَتْ لِغَدٍ، وَ اتَّقُوا اللهَ، اِنَّ اللهَ خَبِيْرٌ بِمَا تَعْمَلُوْنَ. الحشر:18
       
Dan hendaklah setiap diri memperhatikanapa yang telah diperbuat untuk hari esok, dan bertaqwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. [QS. Al-Hasyr : 18]
 
Para ulama beserta semua komponen bangsa yang peduli terhadap nasib generasi penerus, hendaklah mendesak kepada Pemerintah agar memberantas kejahatan dan kemakshiyatan, serta menutup tempat-tempat yang dijadikan kegiatan kemakshiyatan untuk selama-lamanya, karena jelas-jelas sangat merusak moral bangsa.
Para pembesar negeri hendaklah menthaati Allah, agar bangsa ini terhindar dari kehancuran, serta memberi contoh yang baik pada masyarakat, memberantas semua bentuk kejahatan, dimulai dari dirinya sendiri.

Para penegak hukum hendaklah berlaku adil dalam menjalankan tugasnya, tanpa pandang bulu, sekalipun pada dirinya sendiri/ keluarganya.
Aparat penegak hukum (kepolisian), jangan setengah-setengah memberantas penyakit masyarakat, hendaklah sampai akar permasalahannya. Tidak akanmenyelesaikan masalah dengan menyita ribuan botol miras yang diambil dari warung-warung kecil dan dimusnahkan, tetapi pabriknya terus memproduksi. Oleh karena itu bersama-sama masyarakat yang peduli nasib generasi penerus, mendesak kepada pemerintah agar menutup pabrik produksi miras, diganti dengan produksi lain yang halaalan thayyiban (halal dan yang baik).
Mengajak kepada semua masyarakat, hendaklah hati-hati benar dalam memilih wakil-wakil rakyat untuk masa-masa mendatang, hendaklah orang-orang yang benar-benar mampu dan berakhlaqul karimah, serta bertaqwa kepada Allah SWT.

Kepada semua ummat Islam hendaklah menggiatkan dakwah di tengah-tengah masyarakat, agar mereka terbina menjadi masyarakat yang berakhlaq mulia.
Semoga Allah SWT selalu menyertai kita dan mengampuni dosa-dosa kita, serta selalu membimbing dan menuntun kita kejalan yang lurus.

Wallohul Waliyyut Taufiq Ila Sabilul Huda‎

1 komentar:

  1. Assalamualaikum Salam sejahtera untuk kita semua, Sengaja ingin menulis
    sedikit kesaksian untuk berbagi, barangkali ada teman-teman yang sedang
    kesulitan masalah keuangan, Awal mula saya mengamalkan Pesugihan Tanpa
    Tumbal karena usaha saya bangkrut dan saya menanggung hutang sebesar
    1M saya sters hampir bunuh diri tidak tau harus bagaimana agar bisa
    melunasi hutang saya, saya coba buka-buka internet dan saya bertemu
    dengan KYAI SOLEH PATI, awalnya saya ragu dan tidak percaya tapi selama 3 hari
    saya berpikir, saya akhirnya bergabung dan menghubungi KYAI SOLEH PATI
    kata Pak.kyai pesugihan yang cocok untuk saya adalah pesugihan
    penarikan uang gaib 4Milyar dengan tumbal hewan, Semua petunjuk saya ikuti
    dan hanya 1 hari Astagfirullahallazim, Alhamdulilah akhirnya 4M yang saya
    minta benar benar ada di tangan saya semua hutang saya lunas dan sisanya
    buat modal usaha. sekarang rumah sudah punya dan mobil pun sudah ada.
    Maka dari itu, setiap kali ada teman saya yang mengeluhkan nasibnya, saya
    sering menyarankan untuk menghubungi KYAI SOLEH PATI Di Tlp 0852-2589-0869
    agar di berikan arahan. Supaya tidak langsung datang ke jawa timur,
    saya sendiri dulu hanya berkonsultasi jarak jauh. Alhamdulillah, hasilnya sangat baik,
    jika ingin seperti saya coba hubungi KYAI SOLEH PATI pasti akan di bantu Oleh Beliau

    BalasHapus