Translate

Sabtu, 06 Agustus 2016

Sejarah Pesantren NDRESMO Surabaya

Perkampungan yang terletak di perbatasan antara Kecamatan Wonokromo dan Kecamatan Wonocolo, tepatnya di Jalan Sidosermo Dalam Surabaya, Jawa Timur, itu bermula dari sebutan sang kiai pengasuhnya, KH Mas Sayyid Ali Akbar, yang kemudian diikuti masyarakat sekitar dan berlanjut hingga sekarang. Nama itu memang diambil dari asal kata lima santri yang Nderes. Nderes itu mengaji yang terus menerus sepanjang hari.
Sebelum menjelma menjadi ponpes besar seperti sekarang, Sidosermo adalah sebuah rumah kecil yang dihuni beberapa orang pengikut Sayyid Ali Akbar. Mas Sayyid Ali Akbar adalah anak Sayyid Sulaiman, cucu Sunan Gunung Jati Cirebon, Jawa Barat. Hasil perkawinannya dengan anak Mbah Sholeh Semendhi dari Pasuruan.

Bermula dari dua orang bersaudara bernama Sayyid Arif dan Sayyid Sulaiman, cucu Sunan Gunung jati Cirebon Jawa Barat, yang berkelana ke Jawa Timur untuk berguru di pondok pesantren yang diasuh Raden Rohmat (Sunan Ampel) Surabaya.

Ketika menimba ilmu di pondok pesantren Sunan Ampel, pada suatu malam ketika Sunan Ampel melaksanakan sholat malam, tampaklah oleh beliau diantara para santri yg sedang tidur dua orang santri yang terlihat memancarkan sinar, kemudian oleh beliau kedua orang santri itu didekati dan masing masing di ikat kain jariknya.

Keesokan harinya setelah selesai menunaikan sholat subuh,semua santri dikumpulkan, kemudian Sunan Ampel bertanya: “wahai santri-santriku, siapa diantara kalian yg merasa kain jariknya terikat, mendekatlah kepadaku”.

Lalu mendekatlah, kedua santri yang bernama Sayyid Arif dan Sayyid Sulaiman kepada beliau, kemudian Sunan Ampel bertanya kepada para santrinya: Barang apakah yg paling berharga di dunia ini?, secara serempak mereka menjawab: “EMAS”.

Dengan kejadian tersebut, maka Sunan Ampel menyuruh semua santrinya untuk memanggik kedua santrinya itu dengan panggilan “EMAS” didepan nama kedua santri tersebut,dan mulai saat itulah kedua santri tersebut berikut keturunannya diberi gelar “MAS” didepan nama aslinya dan terus berlanjut hingga sekarang.

Selang beberapa waktu Sunan Ampel meminta kepada kedua santri itu untuk sowan kepada Mbah Sholeh Semendhi dan menyampaikan salamnya, setelah memperhatikan perangai keduanya, timbullah keinginan Embah Sholeh Semendhi Pasuruan untuk mengambil kedua santri tersebut sebagai menantu

Karena sebelumnya beliau memang sudah bernadzar bahwa: “Aku tidak akan mengawinkan kedua orang anakku,apabila tidak ada dua orang bersaudara yg datang kepadaku secara bersama sama”.

Dalam melaksanakan kehendak Mbah Sholeh Semendhi, Mas Sayyid Sulaiman merasa perlu minta waktu mohon izin kepada kedua orang tuanya di Cirebon. Sementara adiknya Mas Sayyid Arif tetap tinggal di Pasuruan. Pada saat Mas Sayyid Sulaiman berada dalam perjalanan yang memakan waktu selama tiga bulan, ketika itulah Mas Sayyid Arif di nikahkan terlebih dahulu. Dan barulah sekembalinya Mas Sayyid Sulaiman dari Cirebon, Mbah Sholeh Semendhi menikahkan beliau dengan putrinya yg kedua yaitu adik dari istri Mas Sayyid Arif.

Dari perkawinan Mas Sayyid Sulaiman dengan putri Mbah Sholeh Semendhi lahirlah seorang putra yg di beri nama “ALI AKBAR”. Mas Sayyid Ali Akbar inilah yg kemudian membuka lembaran emas keluarga besar Sidoresmo. Dan Mas Sayyid Sulaiman sendiri menetap di Kanigoro Pasuruan. Ketika beliau hendak pulang ke Cirebon, dalam perjalanan beliau jatuh sakit di daerah sekitar Jombang, Jawa timur, hingga beliau dipanggil menghadap Sang Kholiq dan dikebumikan di Mojoagung Jombang. Sedangkan Mas Sayyid Ali Akbar sendiri akhirnya menuntut ilmu di pondok pesantren Sunan Ampel, Surabaya.

Setelah lama belajar di ponpes milik Sunan Ampel, Sayyid Ali Akbar kemudian diperintahkan kembali pulang untuk menyebarkan ajaran Islam oleh Sunan Ampel. Dalam perjalanannya dari Ampel kembali ke masyarakat untuk mengamalkan ilmu yang diperoleh selama mengaji, Ali singgah di sebuah tempat sebelah timur Wonokromo, Surabaya. Saat itu, daerah Wonokromo dan sekitarnya masih berupa hutan belantara.

Kemudian, dibantu sejumlah pengikutnya, Mas Sayyid Ali Akbar mendirikan perkampungan untuk menyebarkan ajaran agama Islam. Setelah berdiri, terus berdatangan masyarakat sekitar untuk ikut mengaji dan belajar ilmu agama kepada Mas Sayyid Ali Akbar.

Setiap hari komunitas masyarakat kecil itu terus mengaji (Nderes). Hingga suatu malam pemandangan itu menyita perhatian Mas Sayyid Ali Akbar, ia terkesima melihat lima santri pengikut setianya terus menerus Nderes.

Sejenak Mas Sayyid Ali Akbar termenung, pemandangan itu kemudian menginspirasinya untuk memberi nama perkampungan tersebut dengan sebutan “Nderesmo”. Kalimat itu berasal dari Nderes-nya Santri Limo.


" NDRESMO"  , ada yg bilang SIDOSERMO atau SIDORESMO . namun nama asal dari kampung itu bernama NDRESMO .Perkampungan yang terletak di perbatasan antara Kecamatan Wonokromo dan Kecamatan Wonocolo, tepatnya di Jalan Sidosermo Dalam Surabaya, Jawa Timur,  hampir seluruh daerah bahkan negara2 lain terlebih timur tengah banyak yg kenal desa itu . ya karena kebanyakan penduduk nya punya pesantren . ya ! jumlahnya sangat banyak . dan lagi para penduduk asli situ adalah dari keturunan baginda nabi MUHAMMAD SAW dari berbagai arah silsilah yg berbeda . ada dua jalur silsilah yg menghubungkan nasab penduduk ndresmo ke-baginda nabi muhammad . yaitu dari keturunan Sayyid Abu Bakar Basyaiban dan sayyid adhmat khon ( bisa jadi ada yang lain dari kedua keturunan itu ).


nama " NDRESMO" itu bukan sebuah kebetulan saja . namun terdapat sejarah awal penamaan itu . dahulu sekali , setelah Sayyid Sulaiman bin Abdurrahman Basyaiban  dan kakaknyaSayyid ali ( keduanya adalah putra dari sayyid abdurrahman suami dari syarifah khodijah putri syarif hidayatullah , sunan gunung jati ) berkelana dalam penyi'aran islam , akhirnya beliau berdua menetap disuatu tempat . Sayyid Sulaiman bin Abdurrahman Basyaiban berakhir di mojoagung hingga wafat beliau dan dikebumikan disana . namun sebelum ke-mojoagung beliau sudah mendirikan sebuah pesantren dipasuruan yg hingga kini masih berdiri kokoh dan besar . nama pesantren itu adalah SIDOGIRI . 
sedangkan kakaknya , Sayyid Ali Al-arif bin Abdurrahman Basyaiban menetap dan mengajar didaerah pasuruan yg terkenal dg sebutan SEGOROPURO . beliau-pun diwafat dan dikebumikan disana . Disaat Sayyid Sulaiman bin Abdurrahman Basyaiban masih memangku pesantren dipasuruan itu-lah , beliau berkeinginan lebih meluaskan syi'ar islamnya ke-daerah2 lain . beliau menyuruh putra2-nya agar semakin giat dalam hal penyebaran islam diberbagai daerah . terdapat beberapa nama dari putra2 beliau yang tercatat diberbagai silsilah . diantaranya : 
abdul wahab , hazam , tsabit , ali akbar , abdulloh , abid , hasan , husein dan muhammad baqeer . ( mungkin ada yg lain ? allahu a'lam ) .

para putra2 Sayyid Sulaiman bin Abdurrahman Basyaiban  itu banyak yg menyebar untuk melaksanakan keinginan ayah mereka utk memperluas penyebaran islam . tak terkecuali putra beliau yg bernama Sayyid Ali Akbar . dalam masa pengembaraan , beliau ( Sayyid Ali Akbar ) bermunajat pada Allah agar diberi petunjuk dimana tempat atau daerah yg layak buat dirinya menetap . dan ternyata AllahS.W.T memberikan petunjukNYA . terlihat oleh Sayyid Ali Akbar ditengah2 munajatnya , sebuah cahaya yg terang yang mengarah kesuatu tempat yg kala itu masih sebuah hutan yg angker . 
menurut riwayat tidak ada satupun orang yg sanggup memasuki hutan itu . orang banyak yg menyebutkan nama daerah itu dengan nama ' alas demungan ' . akhirnya Sayyid Ali Akbar  melaporkan hal itu pada ayahandanya  . mendengar penuturan putranya itu , Sayyid Sulaiman bin Abdurrahman Basyaiban  menyuruh Sayyid Ali Akbar agar membabat dan menakhlukkan hutan itu dan membangun tempat tinggal disitu . beberapa santri ayahnya dipesantren sidogiri di-ikut sertakan untuk membantu putranya mengemban tugas itu . 

singkat cerita , Sayyid Ali Akbar berhasil membabat dan menakhlukkan hutan itu . berbagai kendala dan cobaan alhamdulillah berhasil beliau lalui . setelah selesai , beliau membangun satu rumah sederhana yang dihalaman depan-nya terdapat sebuah ' gutek'an ' atau istilah sekarang satu tempat yg disediakan untuk santri menetap . setelah selesai semuanya , tak lama ayahanda beliau datang untuk melihat hasil kerja putranya itu . cukup puas perasaan Sayyid Sulaiman bin Abdurrahman Basyaiban melihat semua hasilnya . maka beliau berpesan pada putranya agar menetap disitu dan beliau menyuruh sebagian santrinya yg tadinya membantu Sayyid Ali Akbar akbar agar ikut menetap bersama putranya . Sayyid Sulaiman memilih beberapa santri yg berjumlah 5 orang . akhirnya Sayyid Sulaiman kembali kepasuruan dan meninggalkan 5 santri buat putranya , ali akbar . 

hari terus berganti . kehidupan Sayyid Ali Akbar penuh berisi dengan ibadah , ngaji dan pembenahan . setiap tak ada kegiatan ngaji bagi para 5 santri tersebut , mereka isi dengan muthola'ah ( belajar ) kitab2 yg telah diajarkan sayyid ali akbar . hingga suara mereka dalam hal membaca kitab terdengar oleh beliau . akhirnya beliau segera menghampiri para santri-nya itu . dihadapan para 5 santri itu beliau berkata : 

" kang , tiap malam aku selalu mendengar kalian belajar bersama saling nderes ( membaca ) kitab yg telah aku ajarkan . maka ingat baik-baik , sejak saat ini yang mulanya desa ini bernama ndemungan , maka aku ganti dengan nama NDRESMO . sing nderes kabehe limo ( yang belajar lima orang ) . 

" inggih kyai " ( iya kyai ) jawab para 5 santri itu kompak . 

maka sejak itulah , desa itu mulai dikenal orang dengan nama ndresmo . dan lama kelamaan ndresmo mulai berdatangan para murid Sayyid Ali Akbar yang ingin menimba ilmu dipesantren beliau ini . semakin ramai dan terkenal desa itu . dan hingga kini kampung ndresmo terkenal dengan sebutan ' mekkah-nya tanah jawa ' . 

perlu diketahui , salah satu dari 5 santri Sayyid Ali Akbar tersebut adalah ' ki ageng hasan besari ' yg terkenal dg ki kasan besari ponorogo . seorang ulama besar dan sangat terkenal hingga kini . 
NDRESMO DIMASA PENJAJAHAN 

Sudah sejak dulu atau tepatnya sejak zaman penjajahan desa itu selalu dikunjungi banyak orang . bagaimanapun juga keamanan didesa itu terjamin sejak terikatnya perjanjian antara Sayyid Ali Akbar  dan pemererintah kolonial belanda . lalu diperkuat lagi perjanjian sayyid iskandar (putra beliau). 
jadi para tamu-tamu yang memasuki desa ndresmo dulunya itu bisa dipastikan ada 2 hal : yaitu niat belajar mengaji atau cari perlindungan dari kejaran para tentara belanda . perjanjian antar belanda dan kedua tokoh sentral ndresmo itu sudah tertulis . hingga sekarang konon tulisan perjanjian untuk menjadikan desa ndresmo sebagai tempat yg di-istimewakan masih tersimpan rapi dinegara belanda sana . desa itu memang membuat masalah dan mati kutu bagi para penjajah . tak bisa berbuat banyak jika berurusan dengan penduduk desa itu . dan itupun berlanjut hingga kepenjajahan jepang . sudah menjadi rahasia umum disaat penjajahan belanda dan jepang dulu , jika ada tentara yg berusaha melanggar perjanjian tersebut bisa dipastikan terkena musibah yg mengenaskan . bahkan jika ada tentara yg berusaha masuk kedesa itu , banyak yang matanya tertutupi dengan sesuatu hal, hingga keberadaan ndresmo se-akan hilang tak berbekas.
Ada banyak beberapa peninggalan kuno yang masih ada didesa ndresmo . yaitu masih utuhnya rumah bekas kediaman Sayyid Ali Akbar  hingga keputranya Sayyid Ali Ashghor . yang kini rumah itu ditempati oleh K.H.Mas Mas'ud (almarhum ) . lalu celana panjang yg biasa dipakai dalaman jubah milik sayyid ali ashghor yg masih tetap utuh . kemudian sumur yang dulunya biasa dipakai Sayyid Ali Akbar untuk memberi minuman para pejuang, hingga sesiapapun yg habis meminumnya secara fakta tak mempan oleh segala macam senjata para penjajah . sekarang keberadaan sumur itu ditutup karena pernah terjadi hal yg sangat menakjubkan . ada seseorang yang mencuci buah pepaya yang masih utuh disitu . lalu setelah habis dicuci ternyata pepaya itu tak mempan dikuliti oleh pisau . dan masih banyak lagi kejadian yg berhubungan dengan sumur itu hingga membuat orang yg meminumnya kebal akan segala senjata tajam ( fakta tak terbantahkan dan banyak saksi yg masih hidup hingga saat ini ) . ‎

NDRESMO DIMASA tahun 1950 - 2009 . 

Dimasa itu desa ndresmo ibarat bunga yang segar dan indah . dimasa itu pula makin banyak berdatangan para santri disetiap rumah-rumah anak cucu keturunan baginda nabi Muhammad SAW didesa itu . banyak tokoh-tokoh kyai ndresmo kala itu yang berwibawa dan kharismatik . baik kyai ndremo yg menetap didesa itu, ataupun kyai ndresmo ( ahli ndresmo ) yang berada dikota-kota lain seperti pasuruan dll . atau baik kyai ndresmo dari fam ( Anak Cucu )  Basyaiban atau fam ( anak Cucu ) adhamat khan atau fam lainnya .
Para sesepuh dulu dengan tindakan nyata memberikan contoh terhadap keturunan mereka kelak , agar senantiasa mementingkan ilmu agama daripada duniawi . juga pentingnya berserah diri pada Allah SWT disaat kondisi apapun . membiasakan diri utuk selalu meng-khatamkan alqu'an minimal 3 hari sekali .membiasakan diri agar tak tidur malam untuk memuji Allah hingga pagi . semua itu masih terlaksana hingga saat ini . maka jangan heran jika kita melihat dirumah-rumah keturunan baginda nabi di-ndresmo jika malam jarang yang tidur . ada yang dimasjid 'ali akbar' dan ada yang dirumah membaca alqu'an , ada yang memimpin para santrinya untuk istighotsah , ada yang ngelalar pelajaran agama . namun jika siang hari jarang yg keluar rumah ( ingat , bukan rumah para pendatang lo ) . terdapat nama-nama para kyai yang bisa mempertahankan kewibawaan ndresmo dari dulu hingga saat ini . 
yaitu kyai mujahid , kyai mansur bin thoha , kyai muhibbin , kyai baqer , kyai abdul qadir , kyai yahya , kyai thoha , kyai ahmad dan kyai2 lainnya 
kini , ndresmo masih tetap sebuah desa yg sangat religius sekali . makin banyak kegiatan saadah ( para sayyid ) dimasa modern ini . tak seperti sesepuh ndresmo hadapi, yg berupa para penjajahan dan peristiwa keganasan PKI yang penuh dengan kekerasan , maka para saadah sekarang menghadapi sesuatu yg complicated . baik dalam kehidupan bermasyarakat yg lain dg yg dulu . karena para pendatang baru makin banyak . apalagi teknologi yg maju pesat dan zaman telah banyak berubah . tapi alhamdulillah tak bisa merubah ke-religiusan ndresmo itu . 

Meski "ndremo"  desa yg sangat kecil tapi terdapat puluhan pesantren disitu , meski rata-rata santrinya cuma sedikit . terhitung hanya 2 pesantren yg bisa dikatakan besar dindresmo itu . yaitu ponpes annajiyah dan ponpes at-tauhid . dan inilah nama pesantren didesa ndremo yg memang sudah punya nama : 

1 . Pondok Pesantren An-Najiyah ( pim. KH.Mas yusuf muhajir , diponpes barat ) 
2 . Pondok Pesantren An-Najiyah  ( pim. KH.Mas Abdullah muhajir , diponpes timur ) 
3 . Pondok Pesantren Islam At – Tauhid  ( pim. KH.Mansyur Tholhah ) 
5 . Yanaabi'ul-ulum ( pim. KH.Mas Khotib ) 
6 . Pondok Pesantren Islam Al-Haqiqi Al-Falahi Joyonegoro ". ( pim. KH.Mas Lukman abdul qadir ) 
7 . Al-wasilah ( pim. KH. Anshor Muhajir ) 
8 . Pondok Pesantren  pim. KH.Mas Khalim dan K.Mas Abdul Qadir
9 . Pondok Pesantren pim. K.Mas Faqor
10. Pondok Pesantren pim. Nyai Hj. Mas Farohah 
11. Al-irsyad ( pim. Nyai Hj. Mas Afifah binti KH.Mas Nur Rosul ) 
12. Pondok Pesantren pim. Nyai Mas Luthfa binti KH.Mas Abu Dzarrin 
13. Pondok Pesantren Al-hasan ( pim . . . . ) 
14. At-Taqowwiyah ( pim. saya sendiri, pemilik blog ini,bin KH.Mas Nur Rosul ) 
15. Pondok Pesantren pim. Kyai Mas Qadir 
16. Al-Ahih ( pim. KH.Mas Dawam ) 
17. Pondok Pesantren  pim. KH.Mas Busyairi 
18. Al-badar ( pim . KH.Mas Nur ) 
19. Pondok Pesantren pim. KH.Mas abdul qahar  
20. Al-badar putri ( pim. KH.Mas Muzammil ) 
21. Pondok Pesantren pim. KH.Mas Yazid.  dll

Pesantren An-Najiyah

Di pinggiran kota, tepatnya di kelurahan Sidosermo Kecamatan Wonocolo berdirilah Pondok Pesantren tertua, yang sekarang dikenal dengan nama Pondok Pesantren An-Najiyah. 
Dalam catatan sejarah Pondok Pesantren ini didirikan pada tahun 1613 oleh KH. MAS ( Sayyid ) Ali Akbar putra Sayyid Sulaiman ( Sunan Mojoagung cucu dari Sunan Gunung Jati) bin Sayyid Abdurrahman bin Umar bin Sayyid Muhammad bin Sayyid Achmad bin Sayyid Abu Bakar Al-Basyaiban.

Pondok Pesantren ini sakarang dibawah asuhan beberapa orang Kyai. Antara lain:K.H. Mas Yusuf Bin KH Mas Muhajir. KH.Mas Muhajir beliau adalah putra KH. Mas Mansur. 
KH.Mas Muhajir Memangku Pesantren Sidosermo juga sekaligus perintis lembaga pendidikan formal di An-Najiyah. Beliau dikenal sebagai ulama pejuang kemerdekaan,juga dikenal sebagai prajurit yang ikut mengangkat senjata melawan tentara belanda dalam revolusi kemerdekaan.  KH.Mas Muhajir berangkat mengangkat senjata bergabung dengan Bataliyon Mansur Sholihin. Karir perjuangan ini mulai ketika berada di Brangkal Mojokerto, dimana beliau dipercaya ayahandanya memangku Pesantren Al-Ikhsan di Brangkal. Dan beliau kembali ke Surabaya bersama Pak Jarot pada tahun 1949.

KH.Mas muhajir yang lahir pada tahun 1912. Menuntut ilmu agama Islam dan bermukim di Makkah selama 6 tahun setelah sebelumnya menjadi santri di Tebu Ireng Jombang. Kemudian berturut menuntut ilmu agama pada pesantren KH.Zaenal Abidin, di Mojosari-Nganjuk. KH. Halim,Sukrejo-Banyumas, KH.Muntaha, Jangkabuan Bangkalan-Madura dan pada KH Zahid, Sumelo- Jombang. Disamping itu pernah juga nyantri pada KH.Zaenal, Bungah-Gresik dan pada KH. Ya’qub, Panji Buduran-Sidoharjo , 

Saat ini Pondok Pesantern An-Najiyah telah dilengkapi pendidikan formal TK-SD-SMP-SMU, selain itu juga ada Madrasah Diniyah Putra dan Putri. Madrasah Diniyah Putra dibawah pimpinan KH.Mas Khoirul Anam, sadangkan Madrasah diniyah Putri dibawah pimpinan Nyai.Hj.Mas Jazilatul Chikmiyah Muhajir, dan diasuh oleh KH.Mas Yusuf Muhajir. KH.Mas Yusuf Muhajir setelah menamatkan pendidikan di SD,SLTP An-Najiyah kemudian sebuah SMU di Surabaya kemudian melanjutkan pendidikan di Timur Tengah tepatnya di Syiriah kurang lebih 5tahun. Beliau adalah salah satu wakil ketua yayasan An-Najiyah disamping KH.Mas Faqihuddin Muhajir, KH.Mas Abdullah Muhajir dan KH.Mas Mansur Muhajir sebagai ketua Umum Yayasan. Sedangkan KH. Mas Anshor Muhajir adalah pemangku Pondok Pesantren Al-Wasilah dan pendiri Yayasan Pendidikan An-Najiyah. Akan halnya dengan pondok itu sendiri berkembang menjadi pondok putri Barat dibawah asuhan Nyai.Hj.Mas Fatimah Muhajir, Pondok Pesantren Putri Timur dibawah asuhan Nyai Hj. Chasanah istri Almaghfurlah KH. Mas Muhajir Mansur. Disamping ada pesantren Al-Wasilah dibawah asuhan KH.Mas Anshor Muhajir.‎

19 komentar:

  1. puji syukur kepada AKY SANTORO
    atas nomor togel.nya yang AKY
    berikan 4 angkah alhamdulillah
    ternyata itu benar2 tembus
    dan alhamdulillah sekarang saya
    bisa melunasi semua utan2 saya yang
    ada sama tetangga dan bukan hanya
    itu AKY. insya
    allah saya akan coba untuk membuka usaha sendiri demi mencukupi
    kebutuhan keluarga saya sehari-hari itu semua berkat bantuan AKY SANTORO
    sekali lagi makasih banyak ya AKY bagi saudara yang ingin di bantu melalui jalan di bawa ini
    >TOGEL JITU
    >PESUGIHAN UANG GAIB
    >PESUGIHAN JIN KHODAM
    >PESUGIHAN ASMA
    >PESUGIHAN UANG SEPASANG
    >PESUGIHAN TUYUL| PELARIS USAHA
    >PESUGIHAN UANG BALIK
    yang ingin merubah nasib seperti saya silahkan hubungi AKY SANTORO,,di
    0852-1320-2855, atau KLIK DI SINI dan saya sudah membuktikan sekarang giliran saudara yg di luarsana

    BalasHapus
  2. Anggita sari taubatlah kamu sblm Allah trnkn adzab kpdmu...

    BalasHapus
  3. Anggita sari taubatlah kamu sblm Allah trnkn adzab kpdmu...

    BalasHapus
  4. APAKAH ADA YG TAU TENTANG MBAH JALIL SIDOSERMO?

    BalasHapus
  5. mending melarat daripada cari pesugihan neraka tempatnya

    BalasHapus
  6. Bangga menjadi warga surabaya, semoga para kyai sidosermo selalu istikhomah dan dijauhkan dari fitnah dunia, amin ya robbal alamien...

    BalasHapus
  7. Assalamualaikum.saya mau tanya misalkn saya mau menuntut ilmu di pondok najiyah apa bisa sedangkan usia saya sudah tdk mudah lagi.
    Mohon bimbingan barang kali ada pondok buat para pekerja atau usia sudah tdk muda lagi. Trimaksih

    BalasHapus
  8. Alhamdulillah saya di lahirkan di sidoresmo dan pernah menimba ilmu di annajiyah

    BalasHapus
  9. Mau bertanya adakah nomor kontak yg bs dihubungi utk ingin bertanya dengan pengasuh pimpinan ponpes. Maaf ini no kontak saya 085216064777

    BalasHapus
  10. ini noner saya. mohon info bagaimana cara nya agar saya bisa meguru di pondok tersebut ?

    BalasHapus
  11. Subhhanallah, pengukir sejarah Islam Di jawa timur

    BalasHapus
  12. Maaf tanya siapa saja putra mbh mas ali asghor

    BalasHapus
  13. kalau KH Mas Mansur, pernah nyantri di pondok yg mana? ada yang tahu?

    BalasHapus
  14. Alhamdulillah terima kasih kyai atas ulasan sejarah tentang sidosermo shg bisa menambah wawasan sy,smg Dresmo tetap jaya dan selalu berkembang

    BalasHapus
  15. Alhamdulillah terima kasih kyai atas ulasan sejarah tentang sidosermo shg bisa menambah wawasan sy,smg Dresmo tetap jaya dan selalu berkembang

    BalasHapus
  16. Alhamdulillah ,bisa menambah wawasan ttg ponpes Dresmo smg selalubttp jaya dan berkembang

    BalasHapus
  17. Alhamdulillah,tambah wawasan, suwun yai

    BalasHapus
  18. Alhamdulillah,tambah wawasan, suwun yai

    BalasHapus
  19. well done! informasi ttg desa ndresmo bermanfaat sekali. ternyata cikal bakalnya dari daerah kami jawa barat.

    BalasHapus