Translate

Rabu, 03 Agustus 2016

Sejarah Mama Gentur (As-Syaikh Achmad Syathibi Al-Qonturi)

Al-'Alim Al-'Allamah Al-Kamil Al-Waro Asy-Syaikh Ahmad Syathibi bin Muhammad Sa'id Al-Qonturi Asy-Syanjuri Al-Jawi Asy-Syafi'i (bahasa Arab: العالم العلامة الكامل الورع الشيخ أحمد شاطبى بن محمد سعيد القنتورى الشنجورى الجاوى الشافعى, lahir diCianjur, Hindia Belanda, sekitar tanggal 12-18 tanpa diketahui secara pasti bulan dan tahun kelahirannya - meninggal di Cianjur,Indonesia pada Rabu 14 Jumadil Akhir1365 Hijriyah, tanggal 15 Mei 1946) atau lebih dikenal dengan Mama Gentur adalah salah satu sosok ulama Tatar Pasundan y‎ang bergelar Al-Alim Al-'Allamah Al-Kamil Al-Wara.
Ahmad Syathibi diperkirakan lahir sekitar tanggal 12-18 tanpa diketahui secara pasti bulan dan tahun kelahirannya di Kampung Gentur, Warungkondang, Cianjur, Jawa Barat, Hindia Belanda. Tetapi, yang jelas ia keturunan Syekh Abdul Muhyi, Pamijahan,Tasikmalaya, Tatar Pasundan. Nama sewaktu kecilnya adalah Adun, setelah pulang dari Mekkah namanya diganti menjadi Dagustani. Namun, nama masyhurnya sekarang yaitu Al-'alim Al-'allamah Syaikh Ahmad Syathibi atau biasa disebut sebagai Mama Gentur kata orang ‎sunda yang jadi anak muridnya. ‎

Ahmad Syathibi adalah anak ketiga dari empat bersaudara buah hati pasangan Mama Hajji Muhammad Sa'id & Ibu Hajjah Siti Khodijah. Kakak kandungnya antara lain Hajjah Ruqiyah (pengajar Pondok Pesantren Cipadang, Cianjur), Mama Hajji Ilyas (alias Mama Hajji Yahya, pengajar Pondok Pesantren Babakan Bandung, Sukaraja, Sukabumi), dan adik kandung yakni Mama Hajji Muhammad Qurthubi (alias Mama Gentur Kidul, pengajar Pondok Pesantren Gentur, Warungkondang, Cianjur). 

Mama Ajengan Ahmad Syathibi Gentur Kaler - Cianjur adalah salah satu sosok ulama tanah pasundan yang berpangkat Al-Alim Al- Alamah Al-Kamilil-Wara.

Beliau hidup pada pertengahan kurun ke 13 H, tidak diketahui secara pasti tahun kelahirannya. Tetapi, yang jelas beliau adalah masih keturunan dari Waliyullah Syeikh Abdul Muhyi Pamijahan - Tasikmalaya.

Silsilah Keturunan Mama Ajengan Kaler (Syekh Ahmad Syatibi Gentur) dari pihak Ibunya yaitu :

1. Nabi Muhammad Saw
2. Sayyidina Ali karroma Allahu wajhahu dan Fatimati Azzahro’
3. Sayidina Husein As.
4. Sayyidina Ali Zaenal Abidin Ra.
5. Muhammad Al Baqir
6. Ja'far Ashodiq
7. Ali AI'Aridhi
8. Muhammad
9.Isa Albasyari
10. Ahmad Al Muhajir
11. Ubaidillah
12. 'Uluwi
13. Ali Kholi'i Qosim
14. Muhammmad Shohibul Murobath
15.‘Uluwi
16. Abdul Malik
17. Abdullah Khona
18. Imam Ahmad Syah
19.Jamaludin Akbar
20.Asmar Kandi Gisik Karjo Tuban
21.Ishak Makdhum
22 Muhammad Ainul Yaqin
23. Sunan Giri Laya
24. Wira Candera
25. Kentol Sumbirana
26. Rd. Ajeng Tanganziah
27. Waliyullah Syeikh Haji Abdul Muhyi Pamijahan
28. Sembah Dalem Bojong
29. Syekh Nur Katim
30. Syekh Nur Hajid
31. Syekh Abdul Qodir
32. Syekh Muhammad Said
33. Syekh Ahmad Syatibi Gentur ( Mama Ajengan Kaler )

Sedangkan dari pihak ayahnya adalah :

1. Nabi Adam As.
2. Nabi Syis As.
3. Anwar ( Nur cahya )
4. Sangyang Nurasa
5. Sangyang Wenang
6. Sangyang Tunggal
7. Sangyang Manikmaya
8. Brahma
9. Bramasada
10. Bramasatapa
11. Parikenan
12. Manumayasa
13. Sekutrem
14. Sakri
15. Palasara
16. Abiyasa
17. Pandu Dewanata
18. Arjuna
19. Abimanyu
20. Parikesit
21. Yudayana
22. Yudayaka
23. Jaya Amijaya
24. Kendrayana
25. Sumawicitra
26. Citrasoma
27. Pancadriya
28. Prabu Suwela
29. Sri Mahapunggung
30. Resi Kandihawan
31. Resi Gentayu
32. Lembu Amiluhur
33. Panji Asmarabangun
34. Rawisrengga
35. Prabu Lelea ( maha raja adi mulya )
36. Prabu Ciung Wanara
37. Sri Ratu Dewi Purbasari
38. Prabu Lingga Hyang
39. Prabu Lingga Wesi
40. Prabu Susuk Tunggal
41. Prabu Banyak Larang
42. Prabu Banyak Wangi / Munding sari I
43. ( a ) Prabu Mundingkawati / Prabu Lingga Buana / Munding wangi (Raja yang tewas di Bubat)
( b ) Prabu boros ngora / Buni sora suradipati / Prabu Kuda lelean berputra : Ki Gedeng Kasmaya
44. Prabu Wastu Kencana / Prabu Niskala wastu kancana / Prabu Siliwangi I
45. Prabu Anggalarang / Prabu Dewata Niskala/ Jaka Suruh ( Raja Galuh / Kawali )
46. Prabu Siliwangi II / Prabu Jaya dewata / Raden Pamanah rasa / Sri Baduga Maha Raja
47. Ratu Galuh
48. Ratu Puhun
49. Kuda Lanjar
50. Mudik Cikawung Ading
51. Entol Penengah
52. Sembah Lebe Warto Kusumah
53. Waliyullah Syeikh Haji Abdul Muhyi Pamijahan
54. Sembah Dalem Bojong
55. Syekh Nur Katim
56. Syekh Nur Hajid
57. Syekh Abdul Qodir
58. Syekh Muhammad Said
59. Syekh Ahmad Syatibi Gentur ( Mama Ajengan Kaler )

Nama sewaktu kecilnya adalah Agus, setelah pulang dari Mekah namanya diganti menjadi Dagustani. Namun, nama masyhurnya sekarang yaitu Al- alim Al-alamah Syeikh Ahmad As- Syatibi atau Mama Gentur kata orang sunda yang jadi anak muridnya.

Diantara murid-murid beliau adalah :

- Mama Eyang Cijerah ( K.H.Muhammad Syafi`i bin K.H. Muhammad Amin )
- Abah Anom Suryalaya
- Mama K.H. R. Sudja'i (Mama' Sindangsari)
- Mama K.H. Syarifuddin Ponpes Fathul Huda cipaku darajat garut
- Mama K.H. Emed Cimasuk garut bin K.H. Muhammad Rusdi haur kuning
- Dan lain-lain..

Kabar dari KH. Emed cimasuk garut bin KH. Ajengan Muhammad Rusdi Haurkuning, "Waktu saya ziarah ke Mama gentur, beliau mengisahkan, "Dulu mama ketika sangat mengiginginkan punya ilmu yang besar tapi mama merasa bingung memilih guru untuk ngaji kepadanya? Akhirnya mama berangkat ziarah kubur ke wali luar batang Jakarta. Disitu mama membaca shalawat Nariyah 4444 kali dan tamat sebanyak 44 kali dalam waktu delapan bulan. Kemudian, setelah itu mama mimpi bertemu dengan wali Luar Batang. Wali tersebut berkata : "Kallau kamu benar-benar mau punya ilmu yang besar, segeralah pergi ke daerah Garut". Maka kemudian mama mulai berangkat ke pesantren Keresek. Kata Mama Keresek : "Kalau Ananda mau punya ilmu yang besar besok mama antar ke paman mama yaitu pangersa ajengan Muhammad Adzro'i di Bojong sebab dalam waktu sekarang ini para sepuh yang punya ilmu yang besar di tiap kabupaten juga kebanyakan adalah yang nyantri ke paman mama tersebut, yaitu Syeikh Muhammad Adzro'i Bojong Garut. Mama Gentur menginap semalam di Keresek, besoknya kemudian diantarkan ke pasantren Bojong.

Diceritakan waktu pertama masuk ke pasantren, oleh guru di pesantren disumpah jikalau tidak mempunyai ilmu sihir. Kemudian beliau melaksanakan sumpahnya tanda tidak memiliki ilmu sihir. Kemudian barulah beliau diterima sebagai murid di pesantren.

Makanan yang biasa beliau makan selama di pesantren cukup dengan talas yang dicuilkan kedalam sambel roay , tidak pernah makan yang enak dengan rupa-rupa makanan.

Ketika mendapati masalah kitab yang susah difaham, beliau langsung menghadiahi mualifnya dengan makanan dan aurod shalawat.
Hanya dalam waktu 40 hari mondok di Bojong beliau sudah hafal kitab nazom yaqulu-kailani-amriti-alfiyah- samarqondy dan jauhar maknun. Keunggulan pesantren Bojong - Garut adalah para santri yang belajar di pesantren tersebut jika sudah belajar selama dua tahun biasanya akan jadi al-alim al-alamah.

Mama Gentur menetap di pesantren Bojong hanya selama satu tahun hingga akhir bulan Sya'ban, karena disuruh gurunya, Syeikh Adzro'i untuk menemani Kiyai Rusdi ngaji di pesantren Gudang Tasikmalaya.

Kiyai Rusdi merupakan santri Bojong yang waktu Mama Gentur mulai mondok di pesantren Bojong disitu ada kiyai Muhammad Rusdi yang sudah menetap selama 3 tahun. Padahal ketika sudah genap 2 tahun oleh Syeikh Adzro'i sudah disuruh mukim hanya saja ayahnya belum mengizinkan.

Mama Gentur genap 1 tahun di Bojong sedangkan ajengan Muhammad Rusdi genap empat tahun. Dari situ disuruh ngaji ke Mama Syuja'i Gudang - Tasikmalaya ditemani oleh Mama Gentur.

Kata Mama Gentur, Mama Gudang jika sedang mengajar dihadapan Kiyai Rusdi dagu dan badan beliau bergetar dikarenakan sungkan akan ilmunya Kyai Rusdi. Bahkan, Mama Gudang berkata kepada Mama Gentur "Katakan kepada Ki Rusdi segeralah bermukim.. Bukankah Kang Adzro'i pun sudah menyuruhnya dan sudah ada dalam ridho guru" .Namun, tetap saja ayahnya belum juga menyetujuinya.

Kemudian Kiyai Rusdi setelah mondok di Gudang selanjutnya pindah lagi ke Kiyai Muhammad Shoheh Bunikasih Cianjur, yang disebut Ba'dul Ikhwan oleh Syeih Ibrahim Bajuri dalam kitab Tijan. Syeikh Shoheh dan Syeikh Adzro'i adalah teman sepondok sewaktu ngaji di Syeikh Ibrahim bajuri.

Mama gentur terus menetap di Gudang hingga sembilan tahun lamanya. Waktu mesantren di Gudang, beliau pernah ziarah ke makam kubur di Geger Manah. Sebelumnya beliau puasa dulu selama 40 hari baru berangkatlah ke Geger Manah dan langsung mendatangi juru kunci makam. Beliau disambut di rumah kuncen sembari ditanya perihal maksud dan tujuannya, yaitu hendak ziarah tabaruk di makam keramat. Kemudian diantarlah beliau menuju makam keramat tersebut.

Kira-kira jam 4 Subuh beliau pulang dari makam dan balik lagi ke tempat kuncen, kemudian kuncen menjamunya dengan rupa-rupa makanan. Selesai makan, beliau bertanya kepada kuncen, "Mang, malem tadi ada hujan kesini gak?" Jawab kuncen "Ah, gak ada. Memangnya ada apa Ajengan....? Kuncen agak heran. "Waktu saya di makam sedang ziarah tiba-tiba ada hujan yang besar sekali, petir menyambar-nyambar disertai angin yang sangat kencang. Saya melihat pohon kayu yang amat besar merunduk-runduk ke tanah seperti mau runtuh."

Kuncen bertanya, "Terus ada apa lagi? "Jawab Mama Gentur , "Ah rahasia, saya gak sanggup menceritakannya." Dimalam itu kata penduduk kampung ada suara ayam berkokok yang terdengar jelas oleh semuanya, sedangkan di kampung tersebut tidak ada yang punya ayam yang suaranya seperti itu. Semuanya kaget akan suara ayam tersebut, kemudian diselidiki darimana sumbernya suara. Ternyata yakin bahwa suara ayam tersebut berasal dari atas pasir, tempat makam yang diziarahi oleh Pangersa Mama Gentur.

Kata Mama Gentur, "Setelah 9 tahun di Gudang kemudian Mama berangkat ke Mekah ngaji ke Syeikh Hasbullah. Pertama ngaji di Syeikh Hasbullah banyak yang menyepelekannya. Suatu hari, Syeikh Hasbullah berkata kepada murid-muridnya, kira-kira begini artinya, "Besok hari Rabu kita akan mulai ngaji kitab tuhfah Muhtaj, tapi sebelumya kalian muthala'ah dulu kitabnya. Hasil muthala'ah tuliskan dalam buku masing-masing. Besok semua harus hadir dan bawalah hasil tulisan tersebut.

Besoknya Syeikh Hasbullah memeriksa buku murid-muridnya. Ketika melihat buku tulisan Mama, Syeikh Hasbullah tertegun, kemudian buku Mama dipisahkan, kemudian melanjutkan pemeriksaannya. Setelah selesai, Syeikh Hasbullah berkata, "Ngaji Tuhfah batal sebab gak pantas Syatibi ngaji ke saya, bahkan seharusnya saya yang ngaji ke Syatibi. Masalah yang belum sampai saya muthala'ah, dalam buku Syatibi sudah ada. Saya gak sanggup mentaswirkan kitab dihadapan Syatibi.

Tetapi, oleh sebab semuanya meminta untuk diteruskan, dan juga Mama memohon supaya diteruskan biarpun dibaca hanya lafadzna, maka barulah Syeikh Hasbullah bersedia walaupun cuma lafadznya hingga tamat.

Kata Mama Gentur, "Ilmu yang dipakai muthala'ah kitab tuhfah tersebut adalah sebagian ilmu yang diterima dari Syaikhuna Bojong".

Waktu di Mekah, Mama Gentur suka shalat didepan baitullah, para askar sudah pada tahu dan memberi isyarat kepada jamaah yang lain supaya ada tata hormat kepada beliau sembari berkata, "Hadza ulamaul jawa".

Setelah sekian lama di Mekah, kemudian beliau berangkat ke Mesir dengan maksud mau melanjutkan thalab ilmunya. Namun, ulama Mesir sama berkata, "Sudah tidak ada guru buat Ahmad Syatibi". Hanya ada satu ulama ahli qiro'at Qur'an yang berasal dari Indonesia juga yang bermukim di Mekah, yaita dari pulau Bawean. Selanjutnya mereka saling menggurui. Mama Gentur ngajar ilmu Mantiq, ulama Bawean ngajar ilmu qiro'at.

Sesudah Mama Gentur mukim di Mekah selama 3 tahun, kata satu riwayat kemudian ada utusan dari Syeikh Shoheh Bunikasih Cianjur. Amanatnya, "Katakan kepada Syatibi segeralah pulang kemudian mukim di Cianjur, sebab di daerah pasundan sudah tidak ada lagi yang kuat untuk jadi pemimpin dan tauladan dari pengamalan ilmu yang sebenarnya.

Kemudian Mama Gentur pulang ke Cianjur melanjutkan ngaji ke Syeikh Shoheh Bunikasih kemudian mukim di Gentur. Sebelum mukim, beliau membaca shalawat nariyah terlebih dahulu sebanyak 4444 kali dengan maksud supaya mukimnya ditambah-tambah ilmu dan tambah-tambah manfaatnya.

Cara Mama Gentur dalam menyebarkan ilmunya yaitu beliau tidak pernah mengajarkan suatu ilmu kepada murid-muridnya kecuali telah ia amalkan terlebih dahulu. Beliau mengijazahkan shalawat untuk umum sesudah diamalkan terlebih dahulu selama 40 tahun. Beliau pernah diminta ngaji kitab Tuhfah Muhtaj, sebelum diaji beliau puasa dulu selama 40 hari.

Jika makan, beliau cukup dimangkok dengan garam. Beliau tidak pernah makan enak sebagaimana keadaan beliau pada waktu nyantri di pesantren. Suatu ketika, beliau khusus diundang makan-makan oleh Om Muharam. Ia adalah seorang saudagar kaya raya di Cianjur. Segala makanan dan minuman disediakan. Namun, yang dimakan beliau cuma sedikit nasi yang dicuilkan ke garam saja. Begitulah menu beliau makan selamanya. Cuma pernah sesekali makan agak beda, termasuk mewah menurut beliau yaitu waktu makan dengan pepes burayak (ikan kecil) hasil ternak beliau, sebab kasab beliau yaitu ternak telur ikan hingga jadi burayak.

Malah, suatu ketika Mama Gentur nernak telur ikan di kolam. Ketika sudah jadi burayak, tidak biasanya waktu itu bibit telur jadi dan mulus semuanya. Dari situ Mama memanggil pekerjanya yang bernama Ki Yusuf. Kata beliau, "Suf, coba kesini bawa cangkul!" Ki Yusuf menjawab, "Ada apa, Kang?" Kata Mama Gentur, "Kamu lobangi pinggir kolam ini, kemudian buanglah sebagian airnya!" Ki Yusuf heran, "Kalau begitu bukankah burayaknya pasti pada kabur, Kang?" Kata Mama Gentur, "Iya sengaja biar pada kabur ikan-ikannya takutnya ini istidraj karena sadar diri belum bisa ibadah". Setelah terbuang sebagian air dan ikan-ikannya, barulah Ki Yusuf disuruh menutup kembali lubang air tadi.

Suatu hari, ketika Mama Gentur sedang ngajar para santrinya dan khalayak yang biasa ngaji rutinan, datanglah utusan dari pemerintah kolonial Belanda. Beliau diminta hadir dalam diskusi program perpolitikan Belanda. Mama genturpun menyempatkan diri dulu menghadiri undangan tersebut tanpa didampingi seorangpun. Tidak lama, Mamapun sudah hadir kembali ke madrasah dan melanjutkan kembali pengajarannya. Para santri yang sudah menunggu-nunggu ingin tahu tentang pembicaraan yang didiskusikan oleh kaum Belanda, tapi Mama Gentur tak membahasnya sedikitpun. Inilah ciri Mama Gentur tidak ikut-ikutan dalam soal politik, hingga beliau mendapat penghargaan keamanan tanda bulan-bintang tiga dari Wihalminak, yaitu Gubernur Hindia Belanda.

Dizaman pemerintahan Jepang, Mama Gentur mendapat hadiah dari Kaisar Tenoheka dikarenakan ideologinya yang murni hanya mengamalkan ajaran agama, tanpa ada maksud menyampuradukan politik dan agama.

Semasa hidupnya beliau mengarang rupa-rupa kitab kurang lebih sekitar 80 kitab berbahasa Arab dan Sunda. Diantaranya adalah Sirojulmunir dan Tahdidul Ainain dalam ilmu fikih, Al-mukadimah Samarkandiyah, Al-fathiyah, Dahlaniyah dalam ilmu bayan, Nadzom Addudiyah dalam ilmu munadzoroh, dan lain-lain. Sebagian karangannya dalam ilmu bayan ada yang menyebar sampai tanah arab. Para ulama Mesir banyak yang membaca hasil karya beliau dan memujinya seraya berkata, "Ternyata di tanah Jawa ada juga ulama yang luas ilmunya".

Putra Beliau 

Mama Haji Hidayatullah (Aang Baden) - Pengajar Pondok Pesantren Picung, Warungkondang, Cianjur
Mama Haji Rohmatullah (Aang Eyeh) - Pengajar Pondok Pesantren Gentur, Warungkondang, Cianjur
Mama Haji Hasbullah (Aang Abun) - Pengajar Pondok Pesantren Gentur, Warungkondang, Cianjur
Mama Haji Abdul Qodir (Abuya Qodir) - Pengajar Pondok Pesantren Gentur, Warungkondang, Cianjur
Mama Haji Abdul Haq Nuh (Aang Nuh) - Pengajar Pondok Pesantren Gentur, Warungkondang, Cianjur
Hajjah Siti Aminah (Ibu Hajjah Mas Noneh) - Pengajar Pondok Pesantren Gentur, Warungkondang, Cianjur
Hajjah Mas Ucu Qoni'ah - Pengajar Pondok Pesantren Gentur, Warungkondang, Cianjur.
Karya Mama Gentur 

Semasa hidupnya beliau mengarang rupa-rupa kitab kurang lebih sekitar 80 kitab, berbahasa Arab dan Sunda. Diantaranya adalah.‎

Sirojul Munir (dalam ilmu fiqih)
Tahdidul 'Ainain (dalam ilmu fiqih)
Nadzom Sulamut Taufiq (dalam ilmu fiqih)
Nadzom Muqadimah Samarqandiyah (dalam ilmu bayan)
Fathiyah (dalam ilmu bayan)
Nadzom Dahlaniyah (dalam ilmu bayan)
Nadzom 'Addudiyah (dalam ilmu munadzoroh)
Nadzom Ajurumiyah (dalam ilmu nahwu)
Muntijatu Lathif (dalam ilmu shorof)
Dan Lain-lainnya
Sebagian karangannya dalam ilmu bayan ada yang menyebar sampai Tanah Arab. Para Ulama Arab dan Mesir banyak yang membaca hasil karya beliau dan memujinya seraya berkata, "Ternyata di Tanah Jawa ada juga ulama yang luas ilmunya".

Murid Murid Beliau 

Beliau memiliki banyak murid, kurang lebih tiga ribu muridnya yang menjadi ulama besar, antara lain.

Syekh Tubagus Ahmad Bakri (Mama Sempur),Plered,Kabupaten Purwakarta
Syekh Ahmad Eumed (Mama Cimasuk),Karangpawitan,Kabupaten Garut
Syekh Zinal 'Alim (Mama Haur Kuning)
Syekh Muhammad 'Umar Bashri (Mama Fauzan),Sukaresmi,Kabupaten Garut
Syekh 'Izzuddin (Mama Cibatu),Cisaat,Kabupaten Sukabumi
Syekh Zain Abdusshomad (Mama Gelar),Cibeber,Kabupaten Cianjur
Syekh Muhammad Hasbullah (Mama Babakan Bandung),Sukaraja,Kabupaten Sukabumi
Syekh Fudholi (Mama Gentong),Cisaat,Kabupaten Sukabumi
Syekh Abdusshobur (Mama Gunung Sumping),Palabuhanratu, Kota Palabuhanratu
Syekh Ahmad 'Inayatullah (Mama Warudoyong),Warudoyong,Kota Sukabumi
Syekh Hulaimi (Mama Darmaga),Bojongpicung, Kabupaten Cianjur
Syekh Abdullah (Mama Jeungjing),Sukaraja,Kabupaten Sukabumi
Syekh Muhammad Syuja'i (Mama Ciharashas),Cilaku,Kabupaten Cianjur
Syekh Ahmad 'Izzuddin (Mama Kubang),Cibeber,Kabupaten Cianjur
Syekh Sayuthi (Mama Pawenang),Nagrak,Kabupaten Sukabumi
Syekh Ahmad Rosyadi (Mama Cipelang),Cijeruk,Kabupaten Bogor
Syekh Muhammad Syafi'i (Mama Cijerah),Bandung Kulon, Kota Bandung
Syekh Fakhruddin (Mama Sungapan),Cibeureum,Kota Sukabumi
Syekh Ahmad Jajang Jubaidi (Mama Cijambu),Cigombong,Kabupaten Bogor
Syekh Hasan Bashri (Mama Obay Kampungsawah),Jayakerta,Kabupaten Karawang
Syekh Abdullah Nuh (Mama Cimanggu),Kota Bogor
Syekh Sanja (Abuya Kadukaweng), Kaduhejo,Kabupaten Pandeglang
Syekh Hambali (Mama Gasol Kaler),Cugenang,Kabupaten Cianjur
Syekh Sya'roni (Mama Gasol Kidul),Cugenang,Kabupaten Cianjur
Syekh Ahmad Dimyathi (Mama Kedung),Ciranjang,Kabupaten Cianjur
Syekh Hasan Hariri (Mama Cipriangan),Sukalarang,Kabupaten Sukabumi
Syekh Hasan Musthofa (Mama Cilember),Cisarua,Kabupaten Bogor
Syekh Zarnuji (Mama Pamuruyan),Cibadak,Kabupaten Sukabumi
Syekh 'Izzuddin (Mama Cijambe Fauzan),Warudoyong,Kota Sukabumi
Syekh Hasan Bolang (Mama Cijambe),Bantargadung, Kota Palabuhanratu
Syekh Sya'roni (Mama Cigadog),Sukaraja,Kabupaten Sukabumi
Syekh Ahmad Basuni (Mama Baros),Karangtengah, Kabupaten Cianjur
Syekh Yasin (Mama Cikadu),Palabuhanratu, Kota Palabuhanratu
Syekh Bandaniji (Mama Sadamaya),Cibeber,Kabupaten Cianjur
Syekh Muhyiddin (Mama Wangon),Ciawi,Kabupaten Bogor
Syekh Badruddin (Mama Cariu),Cugenang,Kabupaten Cianjur.
Mama Gentur wafat pada hari Rabu, 14 Jumadil Akhir 1365 H, bertepatan dengan tanggal 15 Mei 1946 M.

Sumber;

Qoidatul Muhtaj - Menceritakan sedikitnya riwayat Mama Sepuh Gentur dengan para Masyaikil Kirom dan lainnya waktu menimba ilmu.
Ar-Risalatul Qonturiyah Fi Manaqibisy Syaikhil 'Alimil 'Allamatil Kamilil Waro'i, Al-Hajji Ahmad Syathibi Al-Qonturi Asy-Syanjuri Al-Jawi
Tashilul Hilali Fi Manaqibi Mama Ahmad Syathibi ‎

21 komentar:

  1. Boleh lihat foto syeikhnya akhi????

    BalasHapus
  2. nuhun kang ilmu sejaranhnya ijinn ngamalken

    BalasHapus
  3. Assalamualaikum wr.wb. untuk penulis sejarah akan terus jadi Inspirasi, mohon kiranya untuk lebih melengkapi silsilah keturunan mama gentur sampai saat ini, yang masih mengelola ponpes gentur dan picung.sehingga para muridnya tau persis siapa saja keturunan atau cucu-cucunya yang masih eksis melanjutkan ponpes gentur dan picung, hal ini dimaksudkan untuk memberi pencerahan tentang ajaran-ajaran ponpes gentur. wassalamualaikum.wr.wb

    BalasHapus
    Balasan
    1. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

      Hapus
  4. EDAN sia mah.. orang lagi cerita ulama elu malah posting pesugihan, tobat lo

    BalasHapus
  5. Maklumlah klw isi otaknye udeh setengah sendok teh,mo nye jalan pintas,mo sesatan kita ga kegiur kehet

    BalasHapus
  6. Maklumlah klw isi otaknye udeh setengah sendok teh,mo nye jalan pintas,mo sesatan kita ga kegiur kehet

    BalasHapus
  7. Aslamualaikum wr wb..Allahu Akbar, Allahu akbar, Allahu akbar
    Bismillahirohamanirahim,,senang sekali saya bisa menulis
    dan berbagi kepada teman2 melalui room ini,
    sebelumnya dulu saya adalah seorang pengusaha dibidang property rumah tangga
    dan mencapai kesuksesan yang luar biasa, mobil rumah dan fasilitas lain sudah saya miliki,
    namun namanya cobaan saya sangat percaya kepada semua orang,
    hingga suatu saat saya ditipu dengan teman saya sendiri dan membawa semua yang saya punya,
    akhirnya saya menanggung utang ke pelanggan saya totalnya 470 juta dan di bank totalnya 800 juta ,
    saya stress dan hampir bunuh diri anak saya 2 orng masih sekolah di smp dan sma,
    SUAMI saya pergi entah kemana dan meninggalkan saya dan anak anaknya ditengah tagihan utang yg menumpuk,
    demi makan sehari hari saya terpaksa jual nasi bungkus keliling dan kue,
    ditengah himpitan ekonomi seperti ini saya bertemu dengan seorang teman
    dan bercerita kepadanya, Alhamdulilah beliau memberikan saran kepada saya.
    dulu katanya dia juga seperti saya stelah bergabung dengan KH WARJONO hidupnya kembali sukses,
    awalnya saya ragu dan tidak percaya tapi selama satu minggu saya berpikir
    dan melihat langsung hasilnya, `
    saya akhirnya bergabung dan menghubungi KI WARJONO di No -0856 5895 0664-.
    Semua petunjuknya saya ikuti dan hanya 3 hari Astagfirullahallazim,
    Alhamdulilah Demi AllAH dan anak saya,
    akhirnya 5MILYAR (Rp. 5000.000.000)yang saya minta benar benar ada di tangan saya,
    semua utang saya lunas dan sisanya buat modal usaha,
    kini saya kembali sukses terimaksih KH.WARJONO saya tidak akan melupakan jasa PAK HAJI.
    JIKA TEMAN TEMAN BERMINAT, YAKIN DAN PERCAYA INSYA ALLAH,
    SAYA SUDAH BUKTIKAN DEMI ALLAH SILAHKAN HUB KH.WARJONO di no. 0856 5895 0664. Hati2 penipuan KH. WARJONO tdk prnh pasang website/blogspot. DLL di internet..!!
    (TANPA TUMBAL/AMAN).

    BalasHapus
  8. Aslamualaikum wr wb..Allahu Akbar, Allahu akbar, Allahu akbar
    Bismillahirohamanirahim,,senang sekali saya bisa menulis
    dan berbagi kepada teman2 melalui room ini,
    sebelumnya dulu saya adalah seorang pengusaha dibidang property rumah tangga
    dan mencapai kesuksesan yang luar biasa, mobil rumah dan fasilitas lain sudah saya miliki,
    namun namanya cobaan saya sangat percaya kepada semua orang,
    hingga suatu saat saya ditipu dengan teman saya sendiri dan membawa semua yang saya punya,
    akhirnya saya menanggung utang ke pelanggan saya totalnya 470 juta dan di bank totalnya 800 juta ,
    saya stress dan hampir bunuh diri anak saya 2 orng masih sekolah di smp dan sma,
    SUAMI saya pergi entah kemana dan meninggalkan saya dan anak anaknya ditengah tagihan utang yg menumpuk,
    demi makan sehari hari saya terpaksa jual nasi bungkus keliling dan kue,
    ditengah himpitan ekonomi seperti ini saya bertemu dengan seorang teman
    dan bercerita kepadanya, Alhamdulilah beliau memberikan saran kepada saya.
    dulu katanya dia juga seperti saya stelah bergabung dengan KH WARJONO hidupnya kembali sukses,
    awalnya saya ragu dan tidak percaya tapi selama satu minggu saya berpikir
    dan melihat langsung hasilnya, `
    saya akhirnya bergabung dan menghubungi KH WARJONO di No -0856 5895 0664-.
    Semua petunjuknya saya ikuti dan hanya 3 hari Astagfirullahallazim,
    Alhamdulilah Demi AllAH,
    akhirnya 5MILYAR (Rp. 5000.000.000)yang saya minta benar benar ada di tangan saya,
    semua utang saya lunas dan sisanya buat modal usaha,
    kini saya kembali sukses terimaksih KH.WARJONO saya tidak akan melupakan jasa PAK HAJI.
    JIKA TEMAN TEMAN BERMINAT, YAKIN DAN PERCAYA INSYA ALLAH,
    SAYA SUDAH BUKTIKAN DEMI ALLAH SILAHKAN HUB KH.WARJONO di no. 0856 5895 0664. Hati2 penipuan KH. WARJONO tdk prnh pasang website/blogspot. DLL di internet..!!
    (TANPA TUMBAL/AMAN).

    BalasHapus
  9. salam rahayu... cipelang cijeruk bogor

    BalasHapus
  10. Mama kubang yang ahli falak bukan bang?

    BalasHapus
  11. Mama kubang yang ahli falak bukan bang?

    BalasHapus
  12. Di daerah tangerang yg masih ada sanad keilmuan mama gentur di mana ya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Abuya uci cilongok spt di akuinya di ceramah pernah berguru pd aang baden bin mama gentur

      Hapus
    2. Abuya uci cilongok spt di akuinya di ceramah pernah berguru pd aang baden bin mama gentur

      Hapus
  13. Bangcat lo suul adab iklan syirik di posting ulama

    BalasHapus
  14. Trima kasih di postingan ini tidak meenyertakan foto yg di sebut2 mama gentur spt banyak beredar entah siapa yg bikin hoax karena foto itu adalh foto tgb zainuddin abdul majid lombok

    BalasHapus
  15. ilmu luas dimanapun kita mau belajar hidayah.pasti ada.trims admint .sy sendiri dr bandung yg beristrukan org.cianjur.desa jambudipaa.sering sy lewati..tempat dmna disitu ada pesantren gentur

    BalasHapus
  16. Ahmad Affandy3 Agustus 2016 19.13

    Sudah berkali-kali saya mencari tempat yang menyediakan pesugihan,mungkin lebih dari 15 kali saya mencari paranormal "TUKANG NGOTORIN LAMAN INI AJA< sama AMALAN SYIRIK. TAU DIRI Loh Ahmad Affandi. Tobatan NASUHA...

    BalasHapus
  17. Assalamu'alaikum WR WB
    Pangersa neda widi save sinareng share,,,
    Sareng mamanwian ngical buku manaqib kersana mama nyuhunkeun info na

    BalasHapus