Kalau tak bisa menjadi rembulan untuk membahagiakan, cukup jadilah kunang-kunang dengan kesahajaan. Memang tidak semua orang bisa menjadi rembulan, dengan sinarnya ia bisa menyinari banyak orang. Tapi Jadilah seperti kunang-kunang, walau hanya cahaya yang kelap-kelip di kegelapan malam, tapi dengan melihatnya bisa memberi satu senyum dan kebahagian.
Nama beliau adalah imam Al-Hafidz Abu Bakar Ahmad bin Amru bin Abdul Kholiq bin Kholad bin Ubaidillah al-‘atiki albisri yang terkenal dengan nama Bazzar.
Kelahiran beliau
Beliau lahir sekitar tahun 210 H di kota Basrah Iraq.
Pertumbuhan beliau
Beliau tumbuh di masa keemasan ilmu tadwinul hadist, yaitu di masa Ali bin Al Madini, Yahya bin Mu’in dan Ahmad bin Muhammad bin Hambal, Muhammad bin Ismail Al Bukhari, Abdullah bin Abdurrohman Ad Darimi, Abi Zur’ah Arroziyin, Abi Dawud As Sijistani, Muhammad bin Isa at Tirmidzi, Abi Abdurrahman An Nasai, Muhammad bin Yazid bin Majah, dan selainnya.dari para ulama’ hadist yang terkenal bersungguh sungguh dalam “membantu” sunah nabi yaitu menjaga dan melestarikan hadist.
Imam Hafidz Al Bazar tumbuh di dalam biah atau lingkungan yang ilmiyah yaitu di kota Basrah yang tekenal dengan keilmuaanya. Dan Imam Bazar kecil mulai belajar dengan cara mengahadiri majlis-majlis ulama’ untuk memperdalam ilmunya, kemudian beliau mengambil hadist dari Adam bin Abi Iyyas yang wafat pada tahun 221 H, kemudian beliau menuntut ilmu kepada para ulama’ dan syaikh-syaikh pengarang enam buku induk dalam pembahasan hadist.
Imam Hafidz Al Bazar terkenal dengan kerajinan beliau dalam mempelajari hadist dan ilmu-ilmu tentang hadist, dan perhatian beliau ke dua hal itu sangatlah besar di bandingkan dengan perhatian beliau kepada ilmu yang lainnya. Oleh sebab itulah akhirnya beliau menjadi seorang imam hadist dan faqih tentang ilmu tentang hadist.
Syaikh-syaikh beliau :
Ada lebih dari tiga puluh ulama tempat beliau belajar dan mengambil hadist, di antaranya:
Adam bin Abi Iyyas Abdurrohman, Abu Hasan (wafat : 221 H)
Ibrohim bin Sa’id, Abu Ishaq al Baghdadi Al Jauhary (wafat : 250 H)
Ibrohim bin Abdullah bin Junaid, Abu Ishaq Al Khuttaly (wafat : 270 H)
Ibrahim bin Haniy An Naisabury (wafat : 265 H)
Ibrahim bin Yusuf As Shoirify (wafat : 249 H)
Ahmad bin Ishaq Al Ahwaziy ( wafat : 250 H)
Ahmad bin Bakr (wafat : 244 H)
Ahmad bin Sinan (wafat : 259 H)
Ahmad bin Ubdah Adz Dzobiy Al Bisry (wafat : 245 H)
Ahmad bin Mansur bin Sayyar Ar Romadiy (wafat : 258 H)
Ahmad bin Yahya bin Zakarya Al Awadi (wafat : 264 H)
Basyar bin Kholid Al Askariy ( wafat : 255 H)
Basyar bin Mu’adz bin Al ‘Aqdiy Al Bisri (wafat : sekitar 240 H)
Al Jarah bin Mukhollid Al ‘Ajliy Al Bisri (wafat : 250 H)
Al Hasan bin Kholaf Al Waasiti (wafat : 246 H)
Al hasan bin Arofah, Abu Ali Al Baghdadi (wafat : 257 H)
Zuhair bin Muhammad bin Qomair Al Maruzi (wafat : 258 H)
Salamah bin Syubaib An Naisaburi (wafat : 247 H)
Al Abbas bin Ja’far bin Abdullah al Baghdadi (wafat : 258 H)
Abdullah bin Sa’id Al Kandi, Abu Sa’id Al Asaj Al Kufi (wafat : 257 H)
Abdullah bin Wadzoh Al Kufi (wafat : 250 H)
Abdul Wahid bin Ghiyas Al Bisri (wafat : 240 H)
Umar bin Khattab As Sijistani (wafat : 264 H)
Amru bin Ali, Abu Hafidz Al Fallas Al Bisri (wafat 249 H)
Al Fadzl bin Sahl Al A’raj Al Baghdadi ( wafat : 255 H)
Muhammad bin Basyar ( wafat : 252 H)
Muhammad bin Al ‘Ala, Abu Kuraib Al Kufi ( wafat : 248 H)
Muhammad bin Mutsanna bin Ubaid, Abu Musa Al Bisri ( wafat : 252 H)
Muhammad bin Mu’ammar Al Qoisi Al Bisri ( wafat : 250 H)
Hadbah bin Kholid bin Al Aswad, Abu Kholid Al Bisri ( wafat : 230 H)
Dan masih banyak lagi para syaikh yang akan terlalu banyak untuk di sebutkan.
Murid-murid beliau :
Murid murid beliau juga sangat banyak, di antaranya adalah:
Ahmad bin Ibrahim Adz Dzoriri
Ahmad bin Ja’far bin Salam Al Fursani
Ahmad bin Ja’far bin Muhammad, Abu Bakr Al Khutali ( wafat : 365 H )
Ahmad bin Ja’far Mu’bad As Samsari ( wafat : 246 H)
Ahmad bin Al Hasan bin Ayyub At Tamimi.
Al Hasan bin Rosiq, Abu Muhammad Asyari al Misri ( wafat : 370 H)
Sulaiman bin Ahmad bin Ayyub, Abu Al Qosim At Thabrani ( wafat 460 H)
Abdul Baqi bin Qoni’ bin Marzuq, Abul Husain Al Qodzi (350 H)
Abdurrohman bin Muhammad bin Ja’far Al Kasaiy
Adurrohman bin Muhammad Sayyah
Abdullah bin Ja’far bin Ahmad bin Faris Al Asbahani (wafat 346 H)
Abdullah bin Kholid bin Muhammad bin Rustum Ar Rarani.
Abdullah bin Muhammad bin Hayyan, Abu Syaikh Al Asbahani. (wafat 369 H)
Abdullah bin Muhammad bin Atho’ Al Qobab (wafat 370 H)
Ali bin Muhammad, Abu Hasan Al Misri (wafat 338 H)
Muhammad bin Ahmad bin Ibrahim Al Asal Al Asbahani (wafat 349 H)
Muhammad bin Ahmad bin Al Hasan Ats Tsaqofi
Muhammad bin Ahmad bin Ya’qub (wafat 331 H)
Muhammad bin Ishaq bin Ayyub (wafat 354 H)
Muhammad bin Ayyub bin Habib Ar Raqi As Shomut (wafat 341 H)
Muhammad bin Abbas bin Najih Al Baghdadi (wafat 345 H)
Muhammad bin Abdullah bin Haiwiyah An Naisaburi.
Muhammad bin Fadzl bin Al Hasib, Abu Bakr.
Muhammad bin Abdullah Mumsadz Al Qori.
Ya’qub bin Ishaq, Abu Awanah Al Harjani (wafat 316 H)
Kitab-kitab yang Beliau Tulis.
Ada beberapa karya monumental beliau
1. kitab As Sholat ‘Ala Nabi sholallahu alihi wa salam.
2. kitab Al Asribah wa Tahrimu al muskir.
3. Musnad As Shoghir Alladzi hadatsa bihi bi Asbihan.
Pujian para ulama’ kepada beliau
Berkata Abu Syaikh :” beliau (imam Bazar) adalah salah satu orang yang paling jenius, tidak ada yang lebih mahir tentang hadis setelah wafatnya ali bin Al Madani selain beliau. Para hufadz kota Baghdad berbondong-bondong mendatangi beliau untuk mencari barakah ilmu beliau dan menulis hadist dari beliau.”
Berkata Abu Yusuf Ya’qub bin Al Mubarak :”aku tidak pernah melihat orang yang lebih jenius dari pada beliau imam Al Bazar.”
Berkata Al Khotib Al Baghdadi : “ beliau adalah hafidz yang tsiqoh, beliau menulis musnad dan bebicara panjang lebar tentang hadist dan menjelaskan cacat-cacatnya.”
Berkata Adz Dzahabi : “ beliau adalah orang yang terkenal dengan kejujurannya”
Dan masih banyak sekali pujian-pujian ulama’ kepada beliau.
Wafat beliau
Bahwasanya beliau imam Al Bazar, telah mengembara dalam rangka mencari hadist dari ulama satu kepada ulama’ lainnya. Beliau telah mengembara sampai ke beberapa tempat seperti Asbahani, Syam dan juga Mesir. Akhirnya beliau berpulang ke haribaan Robbnya di kota Ramlah yang jauh dari tempat asalnya yaitu Basrah. Beliau wafat pada bulan Rabiul Awal tahun 292 H.
Berkata ibnu Qoni’ berkata : anaknya beliau mengabarkan kepadaku bahwa Imam Al Bazar wafat di kota Ramlah pada tahun 291 H. Semoga Allah mengasihi beliau dan membalas beliau dengan Jannah-Nya. Amiin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar