Translate

Selasa, 17 Januari 2017

Imam Ibnu Ma'in Sang Penulis Sejuta Hadits

Al-Imam Al-Hafidz ‎Yahya bin Ma'in atau Ibnu Ma'in (bahasa Arab: يحيى بن معين) adalah seorang imam ahlussunnah seorang pakar hadis (Muhaddits) dan ahli Ilmu rijal (analisis kritis terhadap para perawi hadis). Ia merupakan salah satu guru dari Imam Bukhari juga banyak pakar hadis lainnya. Dia juga merupakan Imam yang paling senior di antara ulama seangkatannya, semisal Imam Ali al-Madini, Imam Ahmad bin Hanbal, Imam Ishaq bin Rahawaih dan Imam Abu Bakar bin Abi Syaibah.

Nama lengkap beliau adalah Yahya bin Ma`in bin `Aun bin Ziyad bin Bistham Al-Ghatfan Al-Baghdadi. Ayah beliau termasuk orang penting di negerinya, sehingga ketika ayahnya meninggal, beliau mendapatkan jatah warisan sebanyak satu juta dirham, dan beliau menggunakannya sebagai bekal mencari hadis. Beliau dilahirkan pada tahun 158 H, dimasa kekhilafahan Daulah Abbasiyah. Ayahnya merupakan orang penting di negerinya yang meninggalkan warisan sebanyak satu juta dirham, harta tersebut digunakannya sebagai bekal mencari hadis.‎ Kun-yahnya adalah Abu Zakariya namun lebih dikenal dengan sebutan Ibnu Ma'in. Ia wafat pada bulan Dzulhijjah 233 H di Madinah, ketika sedang melaksanakan ibadah haji.
Semasa hidupnya ia banyak melakukan perjalanan mencari ilmu sehingga memiliki guru yang banyak dari berbagai negeri Islam. Di antara gurunya adalah Abdullah bin Mubarak, Sufyan bin Uyainah, Waqi', Abdurrahman bin Mahdi, d‎an banyak ulama lainnya dari negeri Irak, Hijaz, Al-Jazirah, Syam, dan Mesir.

Sementara, di antara murid seniornya adalah Imam Ahmad bin Hambal, Bukhari,Muslim, Abu Daud, Abu Zur'ah ar-Razi dan Abu Hatim ar-Razi, Ibrahim bin Abdillah Al-Junaid, Ahmad bin Ali Al-Marwazi, Ibrahim bin Ya’qub Al-Juzajani dan lainnya. Di antarakarya-tulisnya yang terkenal adalah At-Tarikh wa Al-Ilal dan Ma`rifah Ar-Rijal. Yahya bin Ma'in mengatakan, “Saya telah menulis dengan tanganku sebanyak satu juta hadis.”.‎
Kemahirannya Dalam Memahami Kesalahan Hadits
Diantara contoh yang menunjukkan kemahiran beliau dalam memahami kesalahan hadits adalah:

Abbas Ad-uri berkata, “Yahya bin Ma’in memberitahukan kepada kami bahwa ketika dia datang ke Mesir, ia menghadiri pengajian Nu’aim bin Hammad. Dalam kesempatan itu Abu Nu’aim membaca kitab karyanya, dia berkata, ‘Ibnul Mubarak memberikan hadits kepada kami dari Ibnu Aun sampai akhirnya menyebut beberapa hadits’.

Kemudian aku katakan kepadanya, ‘Hadits itu bukan dari Ibnul Mubarak’. Mendengar perkataanku ini, dia lalu marah dan berkata, ‘Kamu membantahku!’ Aku menjawab, “Demi Allah aku ingin membenarkan hadits yang kamu sampaikan.” Namun dia tetap tidak terima karena marah dan tidak ingin mengoreksi ulang.

Ketika aku melihat dia masih bersikukuh dengan apa yang telah dibaca, maka aku ulangi lagi perkataanku sehingga dia semakin marah, begitu pula jamaah yang hadir disitu pada memarahiku.

Akhirnya, dia berdiri masuk untuk mengambil lembaran-lembaran catatan haditsnya. Sambil tangannya memegangi lembaran itu, dia berkata, “Dimanakah orang-orang yang tadi mengatakan bahwa Yahya bin Ma’in bukan Amirul Mukminin dalam bidang hadits? Wahai abu Zakaria, kamu benar dan aku salah. Memang hadits tersebut bukan riwayat Ibnul Mubarak dari Ibnu aun.”

Dari Ibnu Ar-Rumi, dia berkata, “Ketika aku berada bersama Imam Ahmad, tiba-tiba seseorang datang dan bertanya kepada Imam Ahmad bin hambal, ‘Wahai Abu Abdillah, lihatlah hadits ini! Sesungguhnya hadits ini ada kesalahan’. Lalu Imam Ahmad menjawab, ‘Kamu harus ke tempat Abu Zakaria, sesungguhnya dia yang tahu tentang kesalahan hadits’.”

Abu Muqathil Sulaiman bin Abdillah berkata, “Aku pernah mendengar Ahmad bin Hambal berkata, ‘Di sini ada seseorang yang telah Allah ciptakan untuk memperjelas kebohongan orang yang suka berbohong. Orang itu adalah Yahya bin Ma’in’.”

Wafat Beliau

Muhammad bin Jarir Ath-Thabari berkata, “Ibnu ma’in keluar dengan tergesa-gesa sambil makan, maka aku diberitahu oleh Abul Abbas Ahmad bin Syah bahwasanya dia bersama teman-temannya. Ketika rombongan datang, maka mereka memberikan hadiah –berupa makanan- yang belum matang kepada Yahya. Lalu kami berpesan kepada Yahya agar tidaka memakan makanan tersebut. akan tetapi, Yahya tidak menghiraukan pesan kami.

Belum lama dari memakan makanan tersebut, tiba-tiba dia merasa sakit perut, sehingga kami mempercepat jalan agar secepatnya sampai Madinah. Dia tidak bisa bangkit, akibatnya kami bergantian menjaganya. Sementara kami belum bisa sampai ke maqam Ibrahim ‘alaihis salam untuk menunaikan rukun haji. Sedangkan kami juga tidak tahu harus berbuat apa untuk membantu meringankan sakit yahya.

Akhirnya, sebagian dari kami berniat membatalkan melaksanakan haji. Belum lagi tiba waktu subuh, dia berwasiat dan meninggal dunia. Lalu kami memandikan, mengkafani dan memakamkannya.”

Abu Hisan Ibnu Muhaib bin Sulaim Al-Bukhari berkata, “Aku mendengar Yusuf Al-Bukhari, ayah Abu Dzar berkata, ‘Aku adalah teman Yahya bin Ma’in ketika dalam perjalanan haji. Ketika kami masuk Madinah pada malam jum’at, dimana dia meninggal, di pagi harinya banyak orang mendengar berita kedatangan Yahya dan kematiannya.

Akibatnya, banyak orang kumpul sampai Bani Hasyim datang dan berkata,“Kita keluarkan di Al-A’wad tempat dimandikannya Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam,“ Namun kebanyakan yang hadir kurang menyetujuinya.

Keadaan yang demikian itu akhirnya menjadikan suasana semakin gaduh. Lalu, orang-orang dari Bani Hasyim datang dan berkata, “Kedudukan kami dalam hal ini dengan Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam lebih mulia daripada kalian semua. Yahya berhak untuk dimandikan di sana.

Akhirnya Al-A’wad pun dikeluarkan, dan jasadnya dimandikan di sana. Dia di makamkan pada hari Jum’at bulan Dzulqa’dah tahun 233 H. Abu Hisan berkata, “Tahun Yahya meninggal itu adalah tahun kelahiranku.”

Ja’far bin Muhammad bin Kazal berkata, “Aku berada bersama Yahya bin Ma’in di Madinah. Waktu itu dia menderita sakit yang menyebabkannya meninggal. Dia meninggal di Madinah dan diusung di atas ranjang Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dan seseorang berbicara di depan iringan jenazahnya, “Ini adalah orang yang menolak orang-orang yang berberdusta atas Hadits Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam.”‎
Pengakuan para ulama tentangnya‎

Imam Ibnu Ma'in termasuk dalam jajaran ulama besar dalam bidang hadis, tidak hanya di antara ulama yang semasa dengannya namun juga bagi zaman setelahnya. Di antarapujian para ulama terhadap dia adalah:

An-Nasa'i mengatakan, “Abu Zakariya berstatus tsiqah dan amanah, serta termasuk salah satu pakar dalam hadis.”
Ali al-Madini mengatakan, “Saya tidak pernah melihat, sejak zaman Adam, ada orang yang menulis hadis yang lebih bagus daripada tulisan Yahya bin Ma`in.”
Yahya Al-Qaththan mengatakan, “Belum pernah ada orang yang mendatangi kami, seperti dua orang ini: Ahmad bin Hambal dan Yahya bin Ma`in.”
Imam Ahmad mengatakan, “Yahya bin Ma`in adalah orang yang paling mengerti tentang ‘ilmu rijal‘.”
Ibnu Hajar al-Asqalani menyebut dia dengan “Imam Al-Jarh wa At-Ta'dil” (pemimpin dalam masalah jarh wa ta`dil).

Al Hafidz Adz Dzahabi dalam kitabnya Siyaru A'lam an Nubala, Jilid 11,Hal. 71 menuturkan tentang profil Imam Yahya bin Ma'in ;
هو الامام الحافظ، الجهبذ ،سيد الحفاظ ، وملك الحفاظ ،شيخ المحدثين ابو زكريا يحي بن معين بن عون بن زياد بن بسطام ، ولم يكن من العرب وانما والي بعض بني مرّ منهم فقيل له : المري ولاء ، البغدادي ولادة ومنشئا ،احد اعلام المحدثين الكبار. ولد في بغداد سنة ثمان وخمسين ومئة من الهجرة، ونشأ في بغداز وكتب العلم وهو ابن عشر سنين ، وكان ابوه معين من نبلاء الكتاب لعبد الله بن مالك علي خراج الري ، فخلّف له الف الف درهم ، فانفقها كلها علي تحصيل الحديث حتى لم يبق له نعل يلبسه. 
سمع الحديث من عبد الله بن المبارك ،وهشيم بن بشير ، واسماعيل بن عياش ، وسفيان بن عيينة ، وعبد الرزاق الصنعانى باليمن ، ووكيع بن الجرح ، ويحي بن سعيد القطان ، وعبد الرحمن بن مهد وخلق كثير سواهم ، بالعراق والشام والجزيرة ومصر والحجاز. 
وروي عنه الامام احمد بن حنبل ، والبخاري ، ومسلم، وابو داود ، وعباس الدوري البغدادي وهو رواية علمه ، وابو زرعة الرازي ، وابو حاتم الرازي ، وعثمان بن سعيد الدارمي ، وابو يعلى الموصلي ، وخلائق لا يخصون كثرة.

Beliau adalah imam yang cerdas, ahli hafal, berguru pada ahli hadist,  Abu Zakariya Yahya bin Ma'in ( Mu'in ) bin 'Aun bin Ziyad bin Bistham.  Beliau bukan dari keturunan Arab tapi pernah menjadi pemimpin bani Murr. Beliau lahir di Baghdad pada tahun 158 H,dan dibesarkan disana. Beliau mulai menulis apa yang beliau dengar dari para ulama sejak usia 10 tahun. Ayahnya merupakan salah seorang penulis yang handal, yang bekerja pada Abdulloh bin Malik. Sewaktu ayah beliau meninggal, beliau ( Yahya bin Ma'in ) mendapatkan warisan 1 juta Dirham, dan beliau gunakan semuanya untuk menuntut ilmu hadist sampai tidak tersisa sedikitpun, dan bahkan sandal pun beliau tak punya. ‎

Beliau meriwayatkan hadist dari Abdulloh bin Al Mubarok, Husyaim bin Basyir, Isma'il bin 'Iyas, Sufyan bin Uyainah, Abdul Rozak Ash-Shon'ani di Yaman, Waki' bin Jarroh, Yahya bin Sa'id Al Qotthon, Abdurrohman bin Mahdi serta banyak lagi yang lainnya baik di Irak, Syam, Al Jazair, Mesir dan Hijaz. 
Yang meriwayatkan hadist dari beliau antara lain Imam Ahmad bin Hanbal, Imam Al Bukhori,  Imam Muslim, Abu Dawud, Abbas ad Duriy, Al Baghdady, ( beliau adalah penerus dan penyambung ilmu Imam Yahya bin Ma'in ) Abu Zar'ah Ar Rozi, Utsman bin Said Ad Darimy, Abu Ya'la al Maushiliy dan masih banyak lagi yang lainnya. 

Akan halnya kehebatan Imam Yahya bin Ma'in ini, di dalam kitab " Qimatuz Zaman ' Indal Ulama, Karya Syaikh Abdul Fattah Abu Ghuddah, Hal. 35 menuturkan pernyataan Imam Ali bin Al-Madiniy yang mengatakan ;

انتهى علم الناس الي يحي بن معين

" Ilmu manusia telah habis oleh Yahya bin Ma'in "

Dan berkata Abdul Kholiq bin Manshur ;

قلت لعبد الله بن الرومي : سمعت بعض اصحاب الحديث يحدِّث باحاديث يحي بن معين، ويقول : حدثني من لم تطلع الشمس على اكبر منه , فقال ابن الرومي : وما تعجب ؟ سمعت علي بن المديني يقول : ما رايت في الناس مثله ، وما نعلم احدا من لدن آدم كتب من الحديث ما يحي بن معين. قال محمد بن نصر المروزي : سمعت يحي بن معين يقول : كتبت بيدي ألف ألف حديث (¹). قال الذهبي ; يعني بهذا العدد المكرر من الحديث الواحد ، الا تراه قال ; لو لم نكتب الحديث خمسين مرة ما عرفناه.

" Aku berkata kepada Abdulloh Ar Rumi, " Saya sering mendengar para perawi hadist ketika meriwayatkan hadist-hadist Yahya bin Ma'in, berkata " Telah meriwayatkan kepadaku orang yang dimana matahari tak akan pernah lagi memunculkan orang besar ( melebihi ) kebesaran Yahya bin Ma'in ".
Jangan heran, Ibnu Ar Rumi sendiri pernah mendengar Ali ibnu Al Madiniy mengatakan ;
" Saya belum pernah melihat orang seperti Yahya bin Ma'in, dan saya belum mendapatkan sejak Nabi Adam hingga saat ini orang yang menulis hadist sebanyak Yahya bin Ma'in ".

Muhammad bin Nasr Al Marwazi mendengar Yahya bin Ma'in berkata ;
" Saya telah menulis tidak kurang dari 1 juta hadist ". ( Para ahli hadist mengkatagorikan semua khobar atau kalimat dari ucapan Rosululloh SAW, ucapan sahabat, tabi'in dan tafsiran makna yang sulit ataupun redaksi yang kabur maknanya atau semisalnya, sebagai hadist. Apabila diriwayatkan dengan sanad, maka yang dimaksud dengan lafadz hadist diatas adalah dalam bentuk yang lain ).

Imam Syamsuddin Adz Dzahabi menjelaskan bahwa jumlah tersebut termasuk hadist-hadist yang terulang. Bukankan engkau pernah mendengar bahwa Yahya bin Ma'in berkata ;

لو لم نكتب الحديث خمسين مرة ما عرفناه

" Kalau saya belum menulis satu hadist sampai 50 kali, berarti saya belum mengetahuinya ".

Imam Ahmad bin Hanbal berkata ;

كل حديث لا يعرفه يحي بن معين فليس بحديث ، يحي بن معين رجل خلقه الله لهذا الشأن ، يظهر كذب الكذابين.

" Semua hadist yang tidak diketahui oleh Yahya bin Ma'in, berarti bukan hadist, beliau adalah orang yang diciptakan oleh Alloh hanya untuk tujuan membersihkan hadist dan menjaga keotentikan hadist dari kebohongan dan kepalsuan "

Oleh karena inilah Abu Hatim Ar Rozi sampai berkata ;

اذا رايت البغدادي يحب احمد بن حنبل فاعلم انه صاحب سنة، واذا رايته يبغض يحي بن معين فاعلم انه كذاب.

" Apabila engkau melihat penduduk Baghdad mencintai Ahmad bin Hanbal, maka ketahuilah bahwa dia pecinta sunnah. Dan apabila engkau melihat Ahmad bin Hanbal membenci Yahya bin Ma'in, maka ketahuilah bahwa dia seorang pendusta ".

As Sayyid Murtadho Az Zabidi dalam kitab Ithaf as Sadaat al Muttaqin bi Syarhil Ihya' Ulumiddin, Jilid 1,Hal 359, menuturkan ;

قال صالح بن احمد الحافظ ; سمعت ابا عبد الله محمد بن عبد الله قال ، سمعت ابي يقول : خلّف يحي بن معين من الكتب مئة قمطر ، واربعة عشر قمَطرا. واربعة حباب شرابية مملوءة كتبا.

" Sholih bin Ahmad Al Hafidz mendengar dari Abu Abdillah Muhammad bin Abdulloh bahwa dia mendengar ayahnya berkata ," Yahya bin Ma'in ketika wafat meninggalkan kitab karyanya sebanyak 114 rak dan 4 peti penuh ".

Benar-benar luar biasa produktifitas Ulama-ulama kita ini.

Wallohul Waliyyut Taufiq Ila Sabilul Huda ‎

1 komentar:

  1. Saya Atas nama IBU WINDA ingin berbagi cerita kepada anda semua bahwa saya yg dulunya cuma seorang TKW di SINGAPURA jadi pembantu rumah tangga yg gajinya tidak mencukupi keluarga di kampun,jadi TKW itu sangat menderita dan di suatu hari saya duduk2 buka internet dan tidak di sengaja saya melihat komentar orang tentan AKI SOLEH dan katanya bisa membantu orang untuk memberikan nomor yg betul betul tembus dan kebetulan juga saya sering pasan nomor di SINGAPURA,akhirnya saya coba untuk menhubungi AKI SOLEH dan ALHAMDULILLAH beliau mau membantu saya untuk memberikan nomor,dan nomor yg di berikan AKI SOLEH 100% tembus (4D) <<< 7369 >>> saya menang togel (263,juta) meman betul2 terbukti tembus dan saya sangat bersyukur berkat bantuan AKI SOLEH kini saya bisa pulang ke INDONESIA untuk buka usaha sendiri,,munkin saya tidak bisa membalas budi baik AKI SOLEH sekali lagi makasih yaa AKI dan bagi teman2 yg menjadi TKW atau TKI seperti saya,bila butuh bantuan hubungi saja AKI SOLEH DI 082-313-336-747- insya ALLAH beliau akan membantu anda.Ini benar benar kisah nyata dari saya seorang TKW trimah kasih banyak atas bantuang nomor togel nya AKI wassalam.






    KLIK DISINI *** SITUS * ANGKA * RAMALAN * TOGEL * GAIB * HARI * INI ***

























    Saya Atas nama IBU WINDA ingin berbagi cerita kepada anda semua bahwa saya yg dulunya cuma seorang TKW di SINGAPURA jadi pembantu rumah tangga yg gajinya tidak mencukupi keluarga di kampun,jadi TKW itu sangat menderita dan di suatu hari saya duduk2 buka internet dan tidak di sengaja saya melihat komentar orang tentan AKI SOLEH dan katanya bisa membantu orang untuk memberikan nomor yg betul betul tembus dan kebetulan juga saya sering pasan nomor di SINGAPURA,akhirnya saya coba untuk menhubungi AKI SOLEH dan ALHAMDULILLAH beliau mau membantu saya untuk memberikan nomor,dan nomor yg diberikan AKI SOLEH 100% tembus (4D) <<< 7369 >>> saya menang togel (263,juta) meman betul2 terbukti tembus dan saya sangat bersyukur berkat bantuan AKI SOLEH kini saya bisa pulang ke INDONESIA untuk buka usaha sendiri,,munkin saya tidak bisa membalas budi baik AKI SOLEH sekali lagi makasih yaa AKI dan bagi teman2 yg menjadi TKW atau TKI seperti saya,bila butuh bantuan hubungi saja AKI SOLEH DI 082-313-336-747- insya ALLAH beliau akan membantu anda.Ini benar benar kisah nyata dari saya seorang TKW
    trimah kasih banyak atas bantuang nomor togel nya AKI wassalam.





    KLIK DISINI *** SITUS * ANGKA * RAMALAN * TOGEL * GAIB * HARI * INI ***
















    BalasHapus