Translate

Jumat, 17 Maret 2017

Gembili Makanan Kampung Yang Makin Langka

Gembili jenis tumbuhan yang berbuah di bawah tanah. Tumbuhan ini jenis umbi yang tumbuh merambat dengan daun berwarna hijau dan batang berduri di sekitar umbi nya terdapat duri berwarna hitam kelam (jawa: Marung). Buahnya menyerupai ubi jalar dengan ukuran sebesar kepalan tangan orang dewasa. Berwarna coklat muda dengan kulit tipis. Umbinya berwarna putih bersih dengan tekstur menyerupai ubi jalar dan rasa yang khas. Nilai kalori yang terdapat pada gembili adalah 95 ka V 100g. Tanaman ini menjadi makanan sekunder di beberapa negara tropis. gembili mengandung etanol yang dapat digunakan sebagai bahan baku bio-etanol atau minuman beralkohol.‎
Pada masa penjajahan Jepang gembili dijadikan sebagai bahan pangan. Gembili merupakan tanaman pekarangan saja, biasanya untuk batas pekarangan. Umur panennya agak lama, yaitu 7-9 bulan. Di Jawa Tanaman ini akan tumbuh subur pada saat musim penghujan tiba.‎
Tumbuhan ini dapat kita temukan di iklim tropis seperti INDONESIA. Tanaman ini diperkirakan berasal dari daratan Indo-Cina.  Gembili masuk dalam spesies Dioscorea esculenta (Lour.) Burkill. Gembili disebut juga Lesser yam, Chinese yam, Asiatic yam. Nama Lokal gembili adalah ubi aung (Jawa Barat), mbili (Jawa Tengah), kombili (Ambon). Bentuk umbi gembili pada umumnya bulat sampai lonjong, tetapi ada juga bentuk bercabang atau lobar. Permukaan umbi licin, warna kulit umbi krem sampai coklat muda, warna korteks kuning kehijauan dan warna daging umbi putih bening sampai putih keruh. Umbi gembili berdiameter sekitar 4 cm, panjang 4 cm sampai 10 cm dengan bentuk bulat atau lonjong. Tebal kulit umbi sekitar 0,04 cm. Kulit umbi mudah dikupas karena cukup tipis. Berat umbi sekitar 100 – 200 gram.‎
Komponen kimia terbesar pada gembili adalah air kemudian karbohidrat. Karbohidrat pada gembili tersusun atas gula, amilosa dan amilopektin. Komponen gula tersusun atas glukosa, fruktosa dan sukrosa sehingga menyebabkan rasa manis. Protein pada gembili tersusun atas asam amino yang jumlahnya rendah yaitu asam amino sulfur (metionin dan sistein), lisin, tirosin dan triptofan, sedangkan asam amino yang lain jumlahnya besar.  
Berbagai penelitian menunjukkan, kandungan gizi tepung lokal tak berbeda jauh dari tepung terigu. Dengan demikian, tepung lokal memiliki prospek baik untuk mensubstitusi tepung terigu.Badan Bimbingan Massal dan Ketahanan Pangan (BMKP) Jawa Tengah, bekerja sama dengan beberapa perguruan tinggi, telah mengolah aneka tepung lokal menjadi berbagai produk olahan pangan yang lezat dan menarik. Pemanfaatan tepung lokal sebagai bahan substitusi dan pengganti terigu dapat mengurangi kebutuhan terigu mulai dari 20 % hingga 100 %. ‎
Sayangnya, hingga kini belum banyak pengusaha yang mau memproduksi tepung lokal dalam skala komersial, sehingga konsumen masih mengalami kesulitan dalam memeperoleh tepung alternatif tersebut.‎
Beberapa bahan pangan lokal di Indonesia yang dapat ditepungkan antara lain berasal dari serealia (misal jagung dan sorgum), umbi-umbian (uwi, ganyong, gadung, gembili, garut, sente, suweg, singkong, talas, ubi jalar, dan kentang), serta buah-buahan (pisang, sukun, labu, dan nangka muda).
Gembili merupakan salah satu jenis tanaman umbi yang menjadi salah satu makanan kegemaran di pedesaan. Gembili memiliki buah serupa dengan ubi jalar yang berukuran satu kepalan orang dewasa. Gembili memiliki kulit yang tips dan berwarna coklat muda. Jenis umbi yang satu ini  enak jika dimakan dengan cara direbus atau dikukus dan menghasilkan tekstur yang gembur. Gembili tidak seperti gadung yang beracun atau talas yang dapat membuat gatal sehingga aman untuk dikonsumsi. Ada beragam jenis gembili di Indonesia yang cukup terkenal seperti gembili gajah, gembili ketan, gembili srewot, dan gembili wulung.‎
Nutrisi yang Terkandung dalam Gembili‎
Berikut ini kandungan yang terdapat pada gembili per 100 gram dengan bagian yang dapat dimakan 85%.‎
Protein 1,5 gram
Lemak 0,1 gram‎
Energi 95 kilokalori
Karbohidrat 22,4 gram
Fosfor 49 miligram
Zat besi 1 miligram
Kalsium 14 miligram
Vitamin A sebanyak 0 IU
Vitamin C 4 miligram
Vitamin B1 0,,05 miligram
Perlu diingat jika hasil penelitain pada tiap gembili dapat berbeda satu dengan yang lain karena ada beberapa faktor yang mempengaruhi.‎
Gembili memiliki banyak manfaat bagi kesehatan sehari-hari manusia karena mengandung zat-zat penting. Beragam nutrisi yang terkandung dalam gembili dapat bermanfaat untuk :
1. Bahan pembuatan produk makanan‎
Gembili dapat digunakan sebagai bahan pembuatan mie instan, kerupuk atau bahkan kue. Selain itu gembili juga dapat digunakan sebagai makanan tambahan dan untuk diekstrak menjadi tepung. Gembili yang diekstrak dari tepung memiliki serat yang halus sehingga mudah untuk dicerna dan bagus untuk para penderita pencernaan. Makanan dari gembili tentu lebih sehat jika dibandingkan dengan jenis makanan praktis yang banyak beredar sekarang. Berbeda dengan gembili atau produk makanan tradisinal yang lain, makanan sekarang banyak mengandung beragam bahan kimia berbahaya dan dapat menginvasi kesehatan kita.‎
Tidak heran jika orang sekarang lebih banyak terkena penyakit jika dibandingkan dengan penduduk yang masih menggunakan bahan makan tradisional pada jaman dahulu. Gembili sendiri merupakan jenis makanan tradisional yang banyak dianggap sebagai makanan desa sehingga banyak yang merasa gengsi untuk memakannya. Namun meski demikian, gembili, memiliki begitu banyak manfaat bagi kesehatan kita sehingga tidak akan merugikan bagi mereka yang gemar mengonsumsinya.‎
2. Mengenyangkan Perut‎
Umbi gembili tidak hanya enak digunakan sebagai bahan pembuatan makanan melainkan juga dapat memberi efek kenyang pada pengonsumsinya. Meskipun rasa gembili tergolong pahit namun nyatanya, gembili dapat digunakan sebagai pengganti makanan pokok yang menyehatkan.‎
3. Mengandung zat glucomannan
Zat yang satu ini menyatu dengan manfaat proteinyang berperan untuk mengurangi kolesterol jahat dari dalam tubuh. Bukan hanya itu, keberadaan zat ini juga dapat digunakan meningkatkan kolesterol baik yang berguna bagi tubuh.‎
4. Pupuk hijau‎
Bukan hanya mengandung banyak khasiat yang baik bagi kesehatan, namun daun gembili juga dapat digunakan untuk menyuburkan tanaman lain dengan dibuat pupuk hijau. Daun gembili dapat digunakan sebagai media tanam pada tanaman rimpang seperti lengkuas, jahe atau dapat pula pada tanaman hias seperti pakis, begonia dan wijayakusuma.‎
Karakteristik Tanaman Umbi Gembili‎
Gembili tumbuh secara merambat dengan batang berduri dan daun yang bewarna hijau. Meski banyak masyarakat yang menyukai gembili namun tanaman ini ditanam dengan jumlah yang terbatas karena umur panennya agak lama serta bibit yang tersedia juga terbatas. Gembili banyak ditemukan di Papua dengan masa panen 7 hingga 9 bulan. Penggunaan gembili pada suku Kanum bahkan digunakan sebagai mas kawin dalam melakukan pernikahan. Dengan kegunaannya sebagai mas kawin tersebut maka gembili merupakan sebuah tanaman yang begitu penting bagi suku kanum.‎
Menanam gembili sama seperti melakukan budidaya pada ubi jalar yaitu pada guludan. Benih gembili berupa umbi yang berukuran kecil atau sedang. Umbi yang akan ditanam biasanya ditanam dulu pada tempat yang terhindar dari jangkauan sinar matahari dan tempat yang sejuk.  Ketika sudah mulai ditanam dan disemai, umbi dari gembili akan mulai muncul tunas ketika musim penghujan. Tanaman gembili sudah dapat terlihat menyembul dari tanah antara 1 minggu hingga 10 hari.  Jika sudah menyembul petani mulai menyiapkan ajir yaitu belahan bambu atau dapat pula yang berasal dari ranting kayu dengan panjang kurang lebih 3 meter. Ajir dipasang dengan arah miring kesamping dengan bentuk segitiga.‎

Tidak ada komentar:

Posting Komentar