Translate

Senin, 06 Maret 2017

Kayu Wunglen Yang Hanya Ada Di Imogiri

Kayu Wunglen atau Wonglen, Onglen, Wungle adalah kayu yang berasal dari kerangka rumah makam Sultan Agung Hanyokrokusumo dan rumah makam Pakubuwanan di komplek makam raja-raja mataram di Pajimatan Imogiri-Bantul.‎
Kayunya hitam, tenggelam diair, tahan api dan anti rayap......, ciri lain bila direndam diair akan mengeluarkan zat warna merah.
Menurut sejarah kayu unglen berasal dari satu-satunya pohon di hutan palembang, dulu Sultan Agung membawa satu-satunya pohon ini untuk membangun rumah makam utama untuk calon makamnya di bukit Imogiri Bantul, konon yang memikul kayu ini sampai dijawa adalah makhluk gaib.

Tapi namanya juga kayu sesuai takdirnya maka dalam perjalanan waktu terkena panas dan hujan, pada akhirnya kayu dirumah makam inipun ada beberapa yang menyusut dan melengkung.
Untuk itulah maka pada tahun 1930 rumah makam utama (Prabayaksa Pakubuwanan) direstorasi, sebanyak 30 usuk yg kondisinya sudah melengkung diganti dengan kayu yang baru, kayu-kayu bekas usuk itulah yg akhirnya diberikan kepada juru kunci dan abdi dalem yang sekarang disebut kayu wunglen.

Kayu ini diyakini bisa memberi aura positif bagi pemakainya terutama bagi orang yang memegang jabatan memiliki tuah untuk kewibawaan, kelancaran rejeki, keselamatan dan memacu keberanian....., namun tidak ada halangan untuk dimiliki orang biasa sebagai sarana meningkatkan karier(pangkat dan derajat), kemakmuran, ketentraman, pengasihan, kekayaan dan menjaga keselamatan( anti santet, pelet dll).

Hanya saja pemakai kayu ini diharapkan bisa menahan emosinya karena bila digunakan memukul orang bisa fatal akibatnya.....!!!.
Pantangan : Kayu ini jangan dilangkahi atau ditaruh ditempat rendah.
Upacara mboyong kayu wunglen
Kayu wunglen dipercayai sebagai salah satu wasilah/pengantar Sultan Agung untuk memberikan pertolongan. 
Menurut cerita, kayu wunglen ini peninggalan Kanjeng Sultan yang dianggap keramat. Kayu tersebut dapat dijadikan untuk menjaga badan dari gangguan sesuatu yang ghaib, dapat menambah kewibawaan serta dapat juga menyembuhkan orang sakit.
Upacara ini dilakukan bila ada masyarakat yang ingin memiliki kayu wunglen tersebut. Untuk memiliki kayu tersebut harus sowan atau menghadap pada juru kunci makam, kemudian matur atau mengatakan bahwa akan memboyong (membawa pulang) kayu wunglen. 

Kayu wunglen harus diuji dahulu, yakni dengan cara dimasukkan dalam segelas air putih, jika kayu tersebut langsung tenggelem berarti kayu wunglen boleh dibawa pulang.

Akan tetapi jika kayu tersebut tidak tenggelam berarti tidak dapat dibawa pulang, karena menurut juru kunci, hati orang yang ingin memiliki kayu wunglen tersebut belum benar-benar tulus dan bersih. Setelah kayu diuji dan dapat dibawa pulang maka kayu tersebut harus diganti dengan mahar/uang.‎

1 komentar:

  1. bolavita agen bola dan sabung ayam terbaik indonesia dengan minimal taruhan 50rb

    Boss Juga Bisa Kirim Via :
    Wechat : Bolavita
    WA : +6281377055002
    Line : cs_bolavita
    BBM PIN : BOLAVITA ( Huruf Semua )

    BalasHapus